Bab 5. Kecemasan Zidan

"Mayaaat, ada mayat di sana!"

Sarto yang bekerja sebagai penyapu jalanan berteriak kencang karena saat sedang menyapu malah menemukan kepala seotang pria dengan mata terbeliak, karuan saja membuat dia berteriak memanggil para teman teman nya untuk melihat, sontak semua jadi kaget melihat mayat pasangan yang tergeletak di bawah pohon rindang.

Kematian yang sama persis dengan anak nya Pak Lurah membuat orang bertanya tanya dengan hati yang sangat takut, mungkin saja pembunuh nya adalah orang yang sama. apa lagi polisi memang saat itu belum menemukan pembunuh misterius, banyak yang mengatakan ini memang pelaku yang sama dengan pembunuh nua Sandi dan Rea.

Apa lagi yang mati sama sama pasangan, hanya beda nya pasangan masih pacaran dan Sandi sudah pasangan sah. mungkin kah pembunuh tidak suka bila ada orang yang bahagia, maka dia membunuh setiap orang. apa lagi malam yang di pilih juga sangat mencolok, yaitu saat bulan penuh atau biasa di sebut bulan Purnama.

Orang tua Doni yang tidak lain adalah juragan kambing jadi histeris melihat keadaan anak nya, punggung habis di cacah hingga organ dalam saja juga nampak dari atah belakang. semua nya masih utuh kecuali jantung nya yang hilang, begitu juga tubuh nya Sarti yang sudah tidak punya jantung lagi.

Sarto yang tadi sudah lemas karena melihat kepala Doni, kini jadi pingsan seketika setelah tau bahwa Sarti adik nya juga menjadi korban pembunuhan ini. adik satu satu nya harus mati di tangan penjahat yang sama sekali tidak bisa di selidiki identitas nya, polisi saja tidak bisa menemukan dia walau sudah di bayar.

"Anak kuuuu, huhuuuu anak ku." isak Bu Anjar menangisi Doni.

"Pelaku nya pasti sama dengan yang membunuh Sandi, cara mati nya juga sama." Pak Lurah ingat dengan kematian sang anak sebulan yang lalu.

"Ya allah kenapa orang itu begitu tega membunuh anak ku?!" pekik Bu Anjar memeluk kepala nya Doni.

"Malam purnama penuh dia juga di bunuh, bukan kah saat itu Sandi di bunuh saat purnama ya, Pak." juragan kambing berkata pada Pak Lurah.

"Benar, dia begitu licik karena pasti sedang bersekutu dengan setan." geram Pak Lurah.

"Pak Lurah mungkin saja benar, karena dia membunuh di malam yang sama dan cara membunuh nya juga sama." sahut Rizal yang ada di sana juga.

"Ku rasa ini ulah nya dukun yang ingin memperdalam ilmu." celetuk Mus asal tebak saja.

"Kau jangan sembarangan bicara, nanti yang berprofesi sebagai dukun akan tersinggung." Rizal mencubit tangan teman nya ini.

"Mari kita bawa pulang kerumah masing masing, dan ini para warga tolong bawa jenazah nya Sarti karena Sarto masih pingsan." pinta Pak Lurah mengusap air mata nya.

Orang tua ini kembali ingat dengan nasib putra nya yang meninggal begitu juga, kini rasa curiga mulai bersemayam dalam hati siapa pun karena memang ini sangat janggal pembunuhan nya. taman dalam keadaan ramai, tapi sama sekali tidak ada yang dengar teriakan mereka berdua.

Sama hal nya dengan Sandi saat itu, banyak orang main kartu tapi sama sekali tidak dengar pengantin baru berteriak. mustahil pula bila mereka tidak menjerit saat di bunuh, karena pasti nya kesakitan saat senjata menggorok leher mereka.

"Ada apa kok ramai begini ya, Pak?" Zidan yang kebetulan lewat bertanya.

"Ini loh ada kasus pembunuhan lagi kayak anak saya, Mas!" Pak Lurah mendekati Zidan.

"Inalillahi, kapan kejadian nya?" kaget Zidan karena dia tidak tau.

"Seperti nya tadi malam saat bulan purnama, Mas." jawab Pak Lurah memperhatikan wajah nya Zidan.

"Ya sudah kalau begitu saya pulang dulu, setelah itu baru melayat." pamit Zidan terburu buru.

"Ah iya, hati hati di jalan." Pak Lurah masih tetap ramah.

Namun dia tdi sempat memperhatikan wajah nya Zidan yang agak kaget ketika dia menyebut malam purnama, mungkin saja dia tau akan sesuatu yang berhubungan pada istri nya yang bernama Purnama juga.

Ucapan dukun Marto yang mengatakan bahwa Purnama dan adik nya bukan orang biasa itu mulai merasuk dalam pikiran, apa lagi Pak Lurah ini adalah orang lama. Ayah dia sepantaran dengan Bu Laras Ibu nya Purnama, sehingga cerita lama desa ini dia tau semua nya.

"Akan ku cari tau semua nya." tekad Pak Lurah.

Dalam hati dia akan mencari bukti bahwa Purnama apa kah memang pelaku nya atau bukan, dulu desas desus nya Purnama adalah iblis yang sangat jahat. sudah bukan rahasia lagi bahwa wanita itu sering berhubungan dengan hal ghaib, tapi sejauh ini untuk menolong orang.

...****************...

Zidan turun dari motor dan segera berganti baju karena ingin melayat tetangga nya yang meninggal, Arya juga melihat ipar nya yang tergesa gesa jadi curiga dan mengikuti untuk bertanya tentang apa yang sudah terjadi, sebab Zidan sangat tergesa gesa seolah ada yang mengejar nya.

"Mau kemana, Mas?" Purnama sudah bertanya duluan sambil membawa donat buatan nya sendiri.

"Ada yang meninggal, Sayang! kematian nya sama seperti anak Pak Lurah, di malam bulan purnama juga." jawab Zidan mengambil satu donat.

"Siapa, Mas?" Arya juga penasaran dan bertanya, tak lupa ikut mencicip donat buatan Kakak nya.

"Sarti sama Doni, mereka di bunuh di taman tadi malam." ujar Zidan mengambil peci.

"Ya sudah aku ganti baju juga kalau begitu." Arya segera pergi.

"Sayang."

Purnama menoleh ketika Zidan memanggil nya yang mau ganti baju juga, karena Purnama mau melayat kematian dua sejoli itu. tapi karena di panggil suami, maka dia pun mengurungkan niat nya.

"Dua pasangan meninggal di malam bulan purnama, kok aku cemas ya." Zidan punya firasat tidak bagus.

"Lah memang nya kenapa? kalau pun mereka di bunuh, apa hubungan sama kita." Purnama heran dengan ucapan Zidan.

"Entah lah, aku merasa tidak nyaman." Zidan bingung dengan hati nya.

"Kamu takut aku kena tuduh karena mereka meninggal saat malam purnama?" Purnama bisa membaca pikiran suami nya.

"Kayak nya aku mikir gitu deh, apa lagi orang tua zaman tragedi kamu dulu kan masih ada. aku takut bila mereka malah mereka menuduh mu." Zidan mengakui.

"Akan ku bantai orang yang berani menuduh adik ku!" sambar Maharani.

"Sekarang belum ada, Kak! aku cuma cemas saja." Zidan meluruskan.

Purnama paham dengan perasaan suami nya yang cemas, lagi pula kenapa juga orang ini harus membunuh di malam pertama dan mengambil jantung nya. dulu Purnama memakan jeroan manusia, saat belum di asuh oleh Bu Laras

Terpopuler

Comments

kuaci

kuaci

kayaknya dia mau nyaingin purnama x ya

2024-11-11

1

Amara

Amara

HAPPY BIRTHDAY THOR NOVITA
SEHAT SELALU
BERKAH USIA
MAKIN RAJIN NULISNYA
MENELORKAN CERITA2 YANG UNIK DAN MENARIK.
SUKSES SELALU UNTUK DUNIA DAN AKHIRATMU.

2024-11-12

0

Erlita Salsabila

Erlita Salsabila

purnama akan di jadikan kambing hitamnya dan pelaku sesungguhnya merasa akan aman" saja

2024-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!