Bab 4. Purnama berdarah

Purnama menyinari bumi dengan cahaya yang sangat terang benderang, sudah satu bulan sejak kematian nya anak Pak Lurah. maka dari itu rumor nya sudah mulai padam lagi karena sama sekali tidak ada titik tuntas nya, polisi juga tidak bisa menangkap pelaku sehingga semua hanya membuang uang nya Pak Lurah saja yang sudah membayar mereka.

Sepasang muda mudi sedang duduk di bangku taman karena ini pas malam minggu pula sehingga cocok untuk pacaran bagi yang punya kekasih, sambil membawa makanan dan juga minuman serta obat nyamuk juga agar mereka tidak bergaruk karena di gigit oleh hewan yang berdenging itu tentu nya.

Bukan cuma satu atau dua pasang yang sedang duduk pacaran, tapi jarak nya lumayan jauh lah karena bangku taman memang di stel begitu. kalau jarak nya terlalu dekat nanti yang ada malah tidak nyaman karena obrolan bisa di dengar oleh pasangan lain, orang yang membuat kursi tentu nya tau jarak yang di butuhkan.

Bila ada yang sedikit nakal maka gaya pacaran nya agak ugal ugalan, sebab anak muda sekarang banyak yang kurang ajar karena penasaran dengan rasa nya. nanti bila sudah kejadian sampai melendung maka akan menyesal dan menangis, kebanyakan di usia remaja ini mereka banyak yang hamil lalu mengalami nasib buruk.

Ada yang gantung diri atau juga mati saat aborsi, bahkan yang patah nya ada yang sampai melahirkan lalu si bayi di buang oleh Ibu kandung. kebanyakan dari mereka adalah masih remaja dan salah pergaulan, akibat rasa penasaran yang tinggi serta tidak bisa mengendalikan hawa nasfu yang bersarang dalam otak.

"Ayo dong di jilat, Beb." pinta Doni pada Sarti kekasih nya.

"Nanti di lihat orang gimana, apa kita pindah yang agak gelap itu saja." ajak Sarti menunjuk bawah pohon.

"Boleh lah, kalau di sana pasti ada tambahan nya dong." girang Doni karena nafsu yang sangat besar dalam hati ini.

"Nah kan di sini gelap, tidak ada yang lihat." Sarti menata posisi untuk jilat ice cream.

"Ayo buruan, sudah sesak sekali ini." Doni tidak sabar.

Sarti mengambil ice cream coklat tanpa rasa dan memasukan kedalam mulut nya, Doni yang bersandar pada batang pohon hanya merem melek menikmati nya dengan rasa luar biasa. zaman sekarang hal begitu di anggap wajar, terutama di kalangan anak muda yang baru menanjak.

"Sssshhh, oohhhh!" Doni memegang kepala kekasih nya.

"Hmmmmp!" Sarti maju mundur untuk menjilat nikmat.

"Aduh enak nya, aku mau keluar kayak nya ini." Doni tegang karena sesuatu sudah mendesak ingin keluar dari tempat nya.

"Cepet banget kamu keluar." Sarti mengusap mulut nya yang kena cairan.

"Kamu pinter sih jadi kan aku gampang keluar." dalih Doni tidak ingin kelihatan lemah.

Sarti mengusap mulut nya dengan tissu agar hilang rasa pahit dan amis ini, Doni meraba paha kekasih nya yang putih mulus itu dan jari nya menyelinap masuk kedalam kain segita berenda milik Sarti.

"Jangan gitu, aku geli." Sarti malah membuka kaku nya lebar.

"Apa di masuki saja ya, Beb?" tawar Doni terangsang.

Sarti malah mengangguk karena dia juga terangsang dengan sentuhan nya Doni, namun pria ini tidak ingin langsung melakukan nya, dia menundukan kepala karena penasaran dengan rasa nya. Sarti sampai terdongak karena rasa nikmat ini, sampai tidak sadar bahwa di belakang nya ada sosok hitam sedang berdiri dengan celurit besar.

"Uuughh, terus ooh." Sarti merintih kenikmatan.

Namun detik kemudian dia membuka mata karen adi leher nya terasa benda dingin, belum sempat teriak. darah langsung mengucur deras karena celurit yang begitu tajam menebas leher hingga kuntung, Doni tidak sadar bahwa kekasih nya sudah tanpa kepala.

Malah dia mengira Sarti sangking enak nya sampai tubuh bawah bergetar separah ini, tak lama dia mendongak saat tubuh Sarti roboh karena melihat bayangan hitam berdiri di depan nya.

"Aaagkkk!" Doni menjerit ketakutan melihat Sarti tanpa kepala.

"Tidak usah kau berteriak, sebentar lagi kau juga akan menyusul dia." seringai jubah hitam seperti setan kegelapan.

"Si-siapa kau?" Doni ingin lari tapi tidak bisa.

"Malaikat pencabut nyawa!"

"Ampuni aku! apa salah ku padamu?" otong Doni sampai ciut kembali sangking takut nya.

"Salah mu karena bahagia, aku tidak suka melihat orang bahagia." jawab Jubah hitam.

"Bangsaaaat!" pekik Doni berusaha lari meninggalkan bawah pohon yang sangat gelap ini.

Namun jubah hitam menarik kaki nya hingga dia jatuh telungkup di atas rumput, Doni menjerit histeris karena bagian punggung langsung di sambut dengan sabetan celurit besar hingga hancur berdarah darah.

"To-tolong...tolooooong!" jerit Doni kesakitan sekali.

"Pada siapa kau ingin minta tolong, bukan kah ini seimbang sekarang? kau tadi merasa sangat bahagia, lalu sekarang tinggal penderitaan nya." seringai jubah hitam.

"Jangan bunuh aku, tolong lah jangan bunuh aku." Doni memohon belas kasihan dari sosok menyeramkan imi.

"Kau tidak perlu takut begini, lagi pula nanti kekasih mu akan ada di sana." Jubah hitam mulai mengalungkan celurit nya yang sangat menakutkan.

"Jangan begini, ku mohon jangan bunuh aku! tolong kasihani lah aku, maafkan kesalahan ku." Doni memelas iba pada jubah hitam yang siap membunuh nya.

Namun dia bukan lah malaikat pengampun, jubah hitam mencacah kembali tubuh nya Doni hingga hancur lebur tubuh pria ini. aneh nya memang para pengunjung lain sama sekali tidak ada yang mendengar pekik sakit nya Doni, padahal banyak pengunjung serta orang jualan juga banyak yang berbaris di sana dan mereka tidak dengar.

"Aggghhk, aaahhhk!"

Doni merangkak meninggal kan bawah pohon karena berharap akan ada orang yang menolong nya, namun semua hanya sia sia saja. Jubah hitam lebih cepat, dia menjambak rambut Doni dan mendongakan kebelakang, lalu dengan sadis nya menarik celurit hingga leher Doni terputus dari raga nya yang masih menggelepar.

"Kau pantas mendapatkan nya." jubah hitam melemparkan kepala Doni sembarang arah.

Pluuuk.

Menggelinding kepala anak laki laku yang baru berusia delapan belas tahun ini, darah membasahi bumi dari raga nya Sarti dan Juga Doni. lagi lagi Purnama yang jadi saksi atas kematian dua manusia ini, orang lain tidak ada yang dengar karena telinga mereka seakan di sumbat sesuatu.

"Ahhahaaaaa..."

"Besok malam minggu depan kita kesini lagi ya." ujar muda mudi lain

Jubah hitam berkelebat pergi meninggal kan tempat ini bersama hewan yang begitu menyeramkan sekali, berbentuk serigala tapi bagian leher sudah putus dan di sambung dengan jahitan kasar sehungga darah nya tetap menetes.

Terpopuler

Comments

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

What 😱 opo seng dijilat? lollipop atau es cream?

2024-11-11

0

Nike Raswanto

Nike Raswanto

siapakah gerangan si jubah hitam ?
🤔

2024-11-12

0

_yuniarti.sherli_

_yuniarti.sherli_

hai ka Novita, jumpa lagi di cerita ini🙏

2025-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!