Bab 3. mencari dukun

Kabar angin merembak dengan cepat nya setelah kematian pasangan pengantin baru itu, padahal ini sudah satu bulan berlalu dan polisi masih belum juga bisa menemukan pelaku yang sudah menghabisi nyawa Rea dan Sandi. Pak Lurah juga sudah memberi uang pada polisi agar mereka kerja cepat, namun tetap saja tidak ada sedikit pun bukti yang bisa di temukan.

Yang akan menikah jadi takut bila nanti jadi korban lagi, maka nya ada yang beberapa mengundur tanggal pernikahan untuk sementara. sampai nanti bila kedaan memang sudah aman dan terkendali lagi, kalau untuk sekarang mereka masih takut dengan apa yang akan terjadi nanti nya.

Tentu sekarang pembunuhan ini jadi misteri yang sangat besar, Bu Lurah saja sudah bagai kan orang gila karena begitu susah nya melupakan sang anak yang di bunuh dengan tragis. mana pembunuh belum juga bisa di temukan oleh para polisi, pasti nya pembunuh itu sedang tertawa puas karena selamat dari kejaran polisi.

Sebelum nya Bu Lurah malah menduga bahwa ini salah satu teman nya Sandi atau Rea di kota, mungkin saja mereka terlibat cinta segi tiga hingga orang tersebut sakit hati atas pernikahan ini, sehingga memutuskan untuk membunuh Rea dan Sandi sebagai pelampiasan rasa sakit hati yang sangat besar itu pasti nya.

Kadang kala cinta bertepuk sebelah tangan memang ada, lalu membuat dendam di hati yang sangat besar. tidak salah Bu Lurah menduga demikian, karena memang ada juga kasus begitu. sakit hati karena cinta di tolak lalu berbuat nekat, bukan cuma di kota saja kejadian kejadian yang melibatkan sakit hati atas nama cinta.

"Tidak ada rasa nya, Tante! sebab mereka pacaran sejak dulu, jadi ku rasa salah satu nya tidak punya mantan." jelas Riana adik nya Rea.

"Ya allah kok semua nya buntu begini, bagai mana mau mengungkap kasus mereka?!" keluh Bu Lurah menangis lagi karena terus terusan ingat anak nya.

"Malah lebih meyakinkan bila ini musuh nya Pak Lurah, siapa tau saja mereka yang sakit hati karena kalah." ujar Ibu Rea.

"Saya sudah mendatangi orang yang dulu nya bersaing ingin jabatan Lurah, tapi dia berani bersumpah di atas al-quran." Pak Lurah berkata pelan.

"Andai saja dari awal mendengar omongan saya untuk menikah di kota, maka anak ku pasti masih hidup." sesal Ibu Rea.

"Sudah lah, mau bagai mana pun menyesali nya semua sudah terjadi." Ayah Rea menengahi perdebatan ini.

"Ya mereka itu keras sekali mau pesta di sini, padahal di kota juga lebih baik!" Ibu Rea naik pitam sudah.

Terdiam semua nya karena menyesali perasaan masing masing, walau pun yang di sesali sudah terkubur di dalam tanah. Bu Lurah ingin debat, namun lidah nya kelu karena dia berpikit bila Sandi menikah di kota maka tak akan matk di bunuh oleh pembunuh misterius yang sangat meresahkan sekali untuk warga kampung.

"Aku akan kedukun saja." putus Pak Lurah kehabisan ide.

"Mau apa, Pak?" Bu Lurah tidak mengerti dengan pemikiran suami nya.

"Aku curiga kalau Sandi di bunuh oleh sesuatu yang tidak bisa di tebak, masa orang di luar sama sekali tidak ada yang dengar mereka teriak." Pak Lurah membahas keganjilan itu.

"Itu lah pikiran nya orang kampung, padahal kalian orang yang di segani juga! tapi masih suka main dukun." cemoh Ibu Rea.

"Kamu kalau tidak suka sana lah pulang, lagi pula sudah satu bulan kau menumpang di rumah ku!" bentak Bu Lurah sudah emosi.

"Tanpa kau usir juga aku akan pulang, dasar orang kampung hina!" geram Ibu Rea sangat kesal sekali.

Keluarga Rea memutuskan untuk pulang saja dari pada di sini menunggu kabar polisi yang tidak jelas, kini mereka juga malah debat sesama besan dan saling menyalahkan karena tekanan batin atas kematian anak mereka yang parah serta tragis sekali karena kepala yang lepas dari badan.

...****************...

Dukun Marto membaca mantra nya untuk melihat apa yang sudah membunuh Sandi dan Rea, Pak Lurah datang sambil membawa pakaian yang di pakai meninggal kedua nya untuk sarana penglihatan dukun satu ini. konon sang dukun selalu bisa menemukan apa yang di minta pasien nya, banyak yang datang kesini untuk minta tolong.

Walau harga yang di pasang dukun Marto juga tidak murah, namun mereka tidak masalah selagi apa yang mereka ingin kan bisa tercapai. sampai pasien saja rela antri untuk menemui sang dukun, untung nya dukun Marto ini tidak menjalankan praktek pesugihan sehingga dia tetap aman di sini, setidak nya itu lah yang para warga tau.

"Nanti malam taburkan ini di dalam gentong air yang ada di luar rumah, kau akan bisa melihat apa yang sudah membunuh anak dan menantu mu." Dukun Marto memberikan satu kantong kecil bubuk sakti.

"Pukul berapa harus saya lakukan?" tanya Pak Lurah pelan.

"Saat hari mau maghrib, apa pun yang kau lihat jangan kau terkejut." pesan dukun Marto.

"Sebaik nya ku ajak istriku atau aku sendiri ya?" Pak Lurah ragu sendiri.

"Sendiri saja, aku takut istri mu akan histeris dan menjerit! bila dia sampai menjerit akan di dengar para jin yang mau keluar." ucap dukun Marto.

"Apa yang membunuh putra ku jin, Mbah?" kaget Pak Lurah.

Dukun Marto menggeleng sambil menghisap rokok nya yang sebesar jempol kaki itu, dia melihat dengan pandangan jauh karena untuk memastikan dan memang benar yang membunuh Sandi bukan lah iblis asli atau mahluk yang tidak bisa di lihat manusia.

"Dia manusia tapi sudah bersekutu dengan iblis." jelas dukun Marto.

"Seorang dukun juga?!" Pak Lurah memicing curiga.

"Kau malah curiga padaku?!" dukun Marto tidak percaya.

"Ah bukan begitu maksud ku, kan yang sering punya urusan dengan setan itu dukun to." ralat Pak Lurah takut dukun Marto tersinggung pula.

"Belum tentu juga, banyak yang bukan dukun tapi bersekutu dengan iblis! apa kau tidak tau Purnama dan adik nya, kau kira mereka itu apa?" dukun Marto membahas orang yang fenomenal.

"Aku tidak berani membahas mereka." Pak Lurah menggeleng pelan.

"Nah kan, kau tidak berani karena kau tau bahwa mereka bukan manusia biasa! jadi yang punya urusan dengan setan itu bukan cuma dukun saja." dukun Marto tersenyum.

"Baik lah, kalau begitu aku permisi." pamit Pak Lurah.

Pak Lurah pun meninggal rumah dukun kondang ini, serbuk sakti sudah di tangan nya sehingga nanti sore bisa di coba untuk melihat apakah yang sudah membunuh Sandi serta istri nya yang baru di nikahi nya.

Terpopuler

Comments

Ika Yuliati

Ika Yuliati

wah ketinggalan ternyata dah ada cerita baru ya thorrrr

2024-11-10

1

nara

nara

ini dukun mau nebar fitnah gk secara langsung pada mb pur sama arya

2024-11-10

2

evi

evi

wah dukunnya mau menggiring opini penghasutan mbak Pur nih 😄

2024-11-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!