BAB 14

Papa Romeo tak kuasa menahan air mata saat mendengar kata sah dari saksi dan beberapa undangan. Sekarang, ada orang yang lebih berhak atas Rara daripada dirinya. Dia tahu pernikahan ini mendapatkan banyak gunjingan tetangga, tapi itu bukan masalah besar, kebahagiaan Rara lah, yang lebih dia fikirkan saat ini.

Setelah semua acara selesai, semua tamu pulang, pun dengan kedua orang tua Jovan. Sedangkan Jovan sendiri, malam ini akan menginap di rumah Rara.

Jovan memperhatikan seisi kamar Rara. Kesan pertama yang dia dapat, adalah bersih dan rapi. Di sudut ruangan, ada rak tempat buku-buku. Dua tahun bekerja dengan Rara, dia tahu jika mantan sekretarisnya itu adalah wanita yang smart dan hobi membaca, wajar jika di kamarnya banyak sekali koleksi buku.

Rara duduk di meja rias, menghapus make up di wajahnya. Hari ini dia mengenakan hijab karena tak mau ribet pakai sanggul. Selain itu, sebenarnya sudah ada niatan dia untuk terus mengenakan hijab setelah ini.

Jika biasanya setiap bertemu akan langsung mengobrol panjang lebar soal kerjaan, beda dengan malam ini. Tercipta kecanggungan diantara Rara dan Jovan. Jovan bahkan bingung mau ngapain sekarang. Dia berdiri di dekat rak buku, melihat koleksi buku-buku Rara. Meski tampak seperti membaca, tapi sebenarnya dia hanya membuka satu persatu halaman tanpa membaca.

"Pak, eh maaf," Rara bingung harus bagaimana memanggil Jovan. Dia memutar duduknya menghadap ke arah Jovan. "Saya harus panggil apa mulai sekarang?"

"Terserah kamu. Senyamannya aja."

"Em.... sayang?"

"Hah!" mata Jovan langsung membulat sempurna. Dia tak menyangka jika dari banyaknya pilihan panggilan, Rara malah memilih 'sayang'. "Em.... yang lain saja."

"Karena Dista manggilnya sayang ya?" Rara tersenyum kecut. "Belum apa-apa, udah gak adil."

"Bukan begitu, Ra." Jovan meletakkan buku yang dia pegang ke tempat semula, lalu berjalan mendekati Rara, duduk di sisi ranjang.

"Lalu?"

"Ya.... ya gak enak aja kalau panggilannya sama. Gimana kalau 'mas' aja?"

"Terserah kamu." Rara kembali membalikkan badan, menghadap ke arah cermin rias.

"Ya sudah, panggil saja sayang, gak papa," Jovan mengalah daripada nanti dikira gak adil. Tapi diluar dugaan, Rara malah menggeleng sambil tersenyum.

"Aku hanya ngetes kamu aja tadi. Aku gak bener-bener pengen manggil sayang. Aku juga gak mau entar dikira niru-niru Dista. Aku... " Rara menatap Jovan dari cermin. "Aku panggil kamu abang aja ya?"

"Terserah kamu." Jovan tersenyum menatap pantulan wajah Rara di cermin. Semakin di tatap, istrinya itu terlihat semakin cantik, apalagi kalau sedang tersenyum.

"Oh iya, rencananya aku pengen berhijab. Kamu, eh Abang setuju gak?"

Sekali lagi Jovan hanya menanggapi dengan senyum. "Terserah kamu." Hari ini, dia melihat Rara begitu cantik dengan kebaya dan hijab warna senada.

Selesai membersihkan wajah, Rara ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan ganti pakaian. Kesempatan itu, Jovan gunakan untuk mengaktifkan ponsel yang sedari tadi mati. Kenapa dia matiin, karena Dista terus menerus meneleponnya tadi, padahal dia sedang fokus menghafalkan ijab kabul. Bagitu ponselnya aktif, langsung masuk banyak sekali pesan dari Dista. Dan seketika itu juga, ada panggilan masuk darinya.

Sebelum mengangkat, Jovan melihat ke arah kamar mandi. Dia tak ingin Rara melihatnya telepon dengan Dista. Bagaimanapun, ini hari pernikahan mereka, dan dia ingin menjaga hati Rara.

"Sayang, kok HP kamu gak aktif sih dari tadi?" dari suaranya, Dista terdengar sangat kesal.

"Kamu kan tahu sendiri, aku lagi akad nikah sama Rara."

Dista mengepalkan telapak tangannya mendengar nama Rara. Sial sekali, disaat dia dan Jovan belum sah, Rara malah lebih mendahuluinya.

"Awas kalau malam ini kamu nyentuh Rara! Kamu gak boleh nyentuh dia.

Jovan memijat keningnya mendengar Dista marah-marah. " Tapi itu termasuk nafkah batin yang harus aku penuhi."

"Berarti kamu selama ini bohong. Jangan-jangan kamu memang benar-benar selingkuh dengan Rara, bukan kecelakaan."

"Apaan sih, kok kamu malah nuduh kayak gitu."

"Buktinya kamu pengen ngulang lagi."

"Bukan masalah ngulang lagi, tapi_"

"Tapi nafkah," potong Dista sambil memutar kedua bola matanya malas. "Cukup beri nafkah lahir saja. Toh kalian nikah cuma karena anak, bukan cinta. Kebutuhan biologis kamu, aku yang akan memenuhi, gak usah minta sama Rara."

Jovan membuang nafas kasar sambil mengusap tengkuk.

"Kamu lagi dimana sekarang?" tanya Dista.

"Di rumah Rara."

"Di kamarnya?"

"Hem."

Hati Dista panas mendengar Jovan ada di kamar Rara. Dia sudah membayangkan yang tidak-tidak. "Kamu lagi sama Rara sekarang?"

"Dia ada di kamar mandi."

"Aku mau video call sekarang. Aku kangen." Sebenarnya Dista hanya beralasan, tujuan utama dia, ingin melihat apakah kamar Rara dihias layaknya kamar pengantin baru atau tidak. Sebagai sahabat, dia sudah sering masuk kamar Rara, jadi sudah tahu isinya.

"Gak usah, takutnya Rara tiba-tiba keluar dari kamar mandi."

"Emangnya kenapa kalau Rara keluar?" Dista malah ingin itu terjadi. Dia ingin menunjukkan pada Rara, jika meski sudah menikah dengannya, Jovan masih memprioritaskan dirinya. "Aku kangen, sayang. Please, video call sebentar. Lagian Rara sudah setuju dipoligami, jadi apa salahnya."

Jovan kembali melihat ke arah pintu kamar mandi. Tak terdengar suara gemericik air, entah apa yang dilakukan Rara di dalam. "Baiklah, tapi sebentar saja." Dia menerima panggilan video call dari Dista.

Setelah ngobrol sebentar, Dista meminta Jovan mengarahkan kamera ke sekeliling kamar Rara. Dia lega tak melihat satu pun hiasan khas malam pertama seperti bunga ataupun lilin. "Udah ya, aku gak enak kalau Rara tiba-tiba keluar."

"Sebentar." Dista justru ingin Rara melihat dia dan Jovan video call.

Ceklek

Jovan menoleh mendengar suara pintu kamar mandi dibuka. Matanya membulat melihat Rara keluar dari kamar mandi dengan menggunakan lingeri warna merah yang sangat seksi. Dia sampai lupa mematikan video call.

Posisi Jovan yang membelakangi pintu kamar mandi, membuat Dista bisa melihat dengan jelas penampilan Rara saat ini. Buru-buru dia mematikan ponsel lalu membantingnya ke kasur.

"Arrrggghhh!" Dista berteriak kencang. "Kurang ajar kamu, Ra. Kamu sengaja memakai baju haram itu untuk merayu Jovan."

Terpopuler

Comments

Wiwin Al Razhaf

Wiwin Al Razhaf

wkwkwkwk wes kalah star kamu dista makanya jangan jahat2 jadi orang... sahabat yang tulus kamu hancurin... sekarang rasakan balasannya yang sangat elegan...

2024-11-27

0

Eva Karmita

Eva Karmita

emang enak 😂🔥🔥🔥🔥🔥 , semangat Rara tunjukkan pesonamu kasih paham tu Jovan istri sah mah halal disentuh dan di icip" bedalah sama si Mak Dista yg masih samar" 👻👻🤣🤣🤣

2024-11-26

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ternyata Rara bisa lebih smart yah menghadapi si Dista yang palying victim terus ke dia

2024-11-26

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAH 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 NOVEL BARU
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAH 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!