Kasihani aku

Anna menekan pedal gas sekuat tenaga, mobilnya melesat dengan kecepatan tinggi di jalanan yang sepi. Tangannya gemetar di atas kemudi, air mata mengalir deras membasahi wajahnya. Sesak di dadanya semakin kuat, seperti ada beban yang tidak bisa ia lepaskan. Dan setiap tarikan napas terasa menyakitkan.

Anna ingin berteriak, ingin meluapkan semua amarahnya pada dunia. Terutama kepada ayahnya yang telah dengan mudahnya mendukung Felly untuk menikahi Domic—suaminya sendiri.

“Tuhan ini tidak adil. Apa yang aku alami sungguh tidak adil. Ini menghancurkan ku.” bisik Anna terisak. Meremas dadanya yang terasa begitu perih.

Disisi lain, Domic baru saja melintas dari arah yang berlawanan dengan Anna. Ketika Domic melihat mobil Anna, wajahnya seketika tegang, hatinya mencelos. Tanpa berpikir panjang, Domic memutar stir kemudinya tajam, membuat pengguna mobil lain terkejut dan menghujami mobil mewah Domic dengan klakson.

Domic segera mengikuti jejak mobil Anna yang melaju kencang. Kecepatan mobilnya meningkat, tetapi Anna tidak memperlambat. Anna sepertinya tahu sedang diikuti.

Dan benar, Anna melihat lampu mobil mendekat cepat dari arah belakang. Wajah Anna seketika memucat kala menyadari siapa pemilik mobil yang sedang berusaha mengejarnya. Domic. Mobil itu milik Domic.

Anna semakin menekan pedal gas sekuat tenaga. Ia tahu Domic sedang mengejarnya, tapi ia tidak peduli. Domic tidak akan mengerti rasa sakit yang ia rasakan.

“Sial.” Domic mengumpat. Ia menekan pedal gas dua kali lipat dari Anna. Dengan tindakan yang nekat, Domic merempetkan mobilnya ke sisi mobil Anna, menimbulkan bunyi gesekan tajam yang mengilukan.

Cekittttt

Mobil Anna oleng, kendalinya mulai hilang.

“Anna, berhenti!” teriak Domic dari dalam mobilnya, namun suaranya tenggelam di antara deru mesin dan suara hatinya yang penuh kemarahan.

Dalam satu gerakan cepat, Anna kehilangan kendali penuh dan mobilnya berputar sebelum menabrak pohon besar di pinggir jalan.

Bruggggg

Mobil Anna menghantam pohon.

Domic terbelelak, menghentikan mobilnya mendadak, menghempaskan pintu mobilnya cepat dan segera berlari mendekati Anna untuk memeriksa keadaannya.

“Anna!.” Domic berlari, napasnya tersengal-sengal, wajahnya penuh kekhawatiran.

Anna terdiam di balik kemudi, air matanya masih mengalir tanpa henti. Tubuhnya terasa berat, terlalu hancur untuk bereaksi. Domic menarik pintu mobil Anna dengan paksa, segera menarik Anna keluar dan memeriksa setiap bagian tubuh Anna apakah Anna terluka.

“Apa kau baik-baik saja? Apa tubuhmu terluka? Apa kau—.”

Plakkk

Anna menampar Domic.

Tamparan Anna menghentikan Domic seketika, keheningan menggantung di antara mereka. Napas Anna tersengal-sengal, air matanya masih membanjiri wajah yang kini merah karena kemarahan. Domic berdiri mematung, tangannya masih terulur di udara, kaget dengan reaksi Anna yang tiba-tiba meledak.

“Apa yang kau lakukan Domic?! Kau hampir membunuhku!.” teriak Anna tak tahan. Suaranya bergetar karena emosi yang telah mencapai puncaknya.

Domic makin mematung.

“Apa memang ini yang kau inginkan? Membunuhku agar pernikahan kalian berjalan lancar?!.”

Domic seketika menatap Anna tajam, rahangnya mengatup keras, kata-kata Anna menyulut sesuatu dalam dirinya, sesuatu yang tidak bisa Domic tahan.

“Jangan bodoh, Anna!” bentak Domic akhirnya, suaranya keras dan tajam. “Aku melakukan ini untuk menyelamatkanmu! Kau mengemudi seperti orang gila, aku tidak akan membiarkan kau mati seperti itu!.”

“Aku sudah mati, Domic!.” jawab Anna. Tangannya mencengkeram dadanya yang masih terasa sesak.

“Kau yang membunuhku! Bagaimana bisa kau menikahi Felly? Adikku sendiri! Kau mengkhianati aku dan putrimu Carollin!.”

“Jangan bawa-bawa putri kita dalam hal ini! Aku hanya ingin menolong adikmu Anna, aku tidak meninggalkan kalian!.”

“Wow!.” Anna tertawa keras, tangannya ia angkat untuk bertepuk tangan.

“Jawaban mu sangat persis dengan ayahku. Selemat, kekejian kalian padaku bahkan di dukung oleh ayahku sendiri. Selamat Domic. Sekarang, ceraikan aku. Aku tidak sudi berbagi suami dengan wanita manapun, apalagi jika itu adik ku sendiri.” lanjut Anna tajam.

Domic menggeram, emosinya memuncak. “Aku tidak akan pernah menceraikan mu Anna.” jawab Domic tak kalah tajam.

Anna menatap Domic dengan pandangan penuh luka dan kebencian, lalu tanpa ragu, ia mulai memukul-mukul dada Domic dengan kedua tangannya. Tangisannya semakin pecah, sementara tinjunya menghantam keras dada suaminya yang tetap berdiri kokoh di depannya. “Kau egois, Domic! Kau egois! Aku membencimu! You b*stards! You M*therfucer! You Sh*t!! I hate u!!” teriak Anna meluapkan rasa benci dan sakit yang ia rasakan di antara isak tangis. Setiap pukulan terasa seolah mewakili setiap kepingan hatinya yang hancur.

Domic tidak bergerak sedikit pun, membiarkan pukulan Anna menimpa dadanya. Wajahnya menegang, matanya tajam, namun dalam diamnya ada kekacauan batin yang tersembunyi. Ia membiarkan Anna meluapkan amarahnya tanpa menghindar. Meski dadanya terasa sakit, baik secara fisik maupun emosional, ia tetap berdiri tegar.

“Mengapa kau tidak bisa membiarkan ku pergi?! Apa kau senang melihat aku menderita seperti ini?! Huh?! Katakan!.” Anna terus menghujani dada Domic dengan pukulan yang semakin lemah seiring tangisnya yang semakin keras.

Dengan satu gerakan cepat, Domic menangkap kedua tangan Anna, menghentikan serangannya. “Berhenti, Anna!”

“Aku tidak akan menceraikanmu, dan aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi. Meski aku menikahi Felly, namun kau tetap milikku!.”

Anna mendongak, matanya memerah karena marah dan air mata. “Milikmu? Aku bukan barang, Domic! Aku adalah istrimu, tapi kau memperlakukan ku seperti aku tidak ada artinya. Seperti aku tidak punya perasaan. Kau ingin aku tinggal dan melihatmu menikahi Felly, adikku sendiri?! Apa kau gila?! Apa kau tidak punya hati?!.”

Domic menggertakkan giginya, tangannya masih memegang kuat pergelangan tangan Anna. “Ini bukan soal hati, Anna. Ini soal tanggung jawab. Aku tidak akan meninggalkanmu, tapi aku juga tidak bisa meninggalkan Felly. Aku tidak akan meninggalkan dia sendirian. Ini sudah keputusan akhirku!.”

Anna meronta, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Domic. “Menjijikan! Kau memang mau aku hidup dengan perasaan terhina seperti ini! Kau memang tidak pernah mencintaiku dari awal! Kau tidak peduli dengan perasaanku!!.”

Domic menatap tajam, “Jangan menguji kesabaran ku Anna. Dan jangan pernah mempertanyakan cinta ku padamu karena kau tahu jawabannya.”

Domic menarik napas dalam, melepaskan cengkeramannya, tetapi suaranya tetap tegas. “Aku tidak peduli apa yang kau rasakan. Aku tidak akan menceraikanmu. Kita akan tetap bersama, kau harus menerimanya.”

Anna menggeleng, tubuhnya lemas dan matanya menatap Domic dengan rasa perih yang tak terucapkan. “Kau monster, Domic,”

...\~\~\~\~...

...Siren Annastasya...

...Domic Alarik...

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Domic kau bebal dn EGOIS...Menjauh yg jauh Anna bawa Putrimu n hiduplah Mandiri tanpanya...pikirkan kewarasanmu..jlnmu masih pnjang..buat dirimu sukses tnpa Ayah dn suamimu...kamu berhak bahagia..

2025-03-31

0

Annie Soe..

Annie Soe..

Suami yg benar2 bo*oh, menyakiti hati anak istri demi menyelamatkan nama/hidup wanita lain yg sama sekali bukan tanggung jawabnya.

2025-01-27

0

Satyanih 003

Satyanih 003

jika suami tidak mau menceraikan kita sebagsi istri bisa mengajukan gugat cerai

2025-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Surat USG
2 Keputusan
3 Pergi
4 Rumah Selena
5 Kebanaran Pilu
6 Kasihani aku
7 Pernikahan
8 Aku harus apa
9 Kau berbeda
10 Hancur sendirian
11 Bayi kita
12 Kau terluka?
13 Kelak kau akan menjadi Ibu
14 Akting
15 Foto pernikahan
16 Bolehkah Tante ikut?
17 Ambil saja!
18 Ingin tinggal bersama
19 Kepura-puraan di depan Carro
20 Satu hari bahagia
21 Perasaan Marcus dan permintaan tinggal bersama
22 Permintaan tinggal bersama
23 Keputusan sepihak
24 Desakan keluarga Darmadi
25 Rapuh
26 Ancaman Alarik
27 Keluar atau Pergi
28 Adik baru
29 Peringatan
30 Pertengkaran Domic & Marcus
31 Ingin di obati
32 Permohonan Carro
33 Usir paksa
34 Ingin mati saja
35 Carro merajuk & ancaman
36 Uncle Marcus
37 Sesuatu yang ingin di katakan
38 Keterkejutan
39 Prasangka
40 Sikap tidak biasa
41 Jangan senang dulu
42 Siapa kekasih Felly?
43 Kemarahan Domic & Pria misterius
44 Mencari tahu
45 Bingung
46 Informasi dugaan mantan kekasih Felly
47 Bersiap untuk acara amal
48 Acara amal
49 Pengkuan kecil Carro
50 Mengganggu Domic
51 Cari yang seperti momy
52 Siapa pria itu
53 Uncle Alex
54 Foto mengejutkan
55 Pergi
56 Hancurnya dunia Carro
57 Isi dokumen
58 Putus asa
59 Kemarahan Felly
60 Kedatangan Alexander
61 Rasa kagum
62 Amarah Domic
63 Rencana licik
64 Satu langkah lebih dekat
65
66 Kabar mengejutkan dari Selena
67 Hancur lebur
68 Jangan pergi
69 Anna yang berbeda
70 Mr. Harisson
71 Pagi yang memalukan
72 Apa yang kau sembunyikan dariku
73 Mencari tahu informasi
74 Penjagaan Anna
75 Mengapa tidak Uncle saja yang jadi Dady?
76 Felly?
77 Lupa pada Domic
78 Surat cerai
79 Menjalankan rencana
80 Jangan dekati Anna
81 Tawaran tinggal
82 Menjelang perceraian
83 Kedatangan Jonathan
84 Ketakutan
85 Menghitung jam
86 Ruang sidang
87 Perebutan hak asuh
88 Penyesalan
89 Terkejut
90 Dibuntuti
91 Hak waris
92 Kehancuran Domic
93 kembali ke apartement
94 Sisi lain Carro
95 Darmadi dan keputusannya
96 Rasa tidak terima
97 Malam pengusiran
98 Pasta Bolognese
99 Rindu Carro
100 Pertemuan
101 Dendam membara
102 Nekat
103 Kehilangan
104 Kehilangan di bayar kehilangan
105 Takut dan kalut
106 Dugaan benar
107 Vidio ancaman
108 Detik-detik
109 Gudang Tua
110 Pengorbanan
111 Penangkapan
112 Cinta sepihak
113 Kritis
114 Membawa pulang
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Surat USG
2
Keputusan
3
Pergi
4
Rumah Selena
5
Kebanaran Pilu
6
Kasihani aku
7
Pernikahan
8
Aku harus apa
9
Kau berbeda
10
Hancur sendirian
11
Bayi kita
12
Kau terluka?
13
Kelak kau akan menjadi Ibu
14
Akting
15
Foto pernikahan
16
Bolehkah Tante ikut?
17
Ambil saja!
18
Ingin tinggal bersama
19
Kepura-puraan di depan Carro
20
Satu hari bahagia
21
Perasaan Marcus dan permintaan tinggal bersama
22
Permintaan tinggal bersama
23
Keputusan sepihak
24
Desakan keluarga Darmadi
25
Rapuh
26
Ancaman Alarik
27
Keluar atau Pergi
28
Adik baru
29
Peringatan
30
Pertengkaran Domic & Marcus
31
Ingin di obati
32
Permohonan Carro
33
Usir paksa
34
Ingin mati saja
35
Carro merajuk & ancaman
36
Uncle Marcus
37
Sesuatu yang ingin di katakan
38
Keterkejutan
39
Prasangka
40
Sikap tidak biasa
41
Jangan senang dulu
42
Siapa kekasih Felly?
43
Kemarahan Domic & Pria misterius
44
Mencari tahu
45
Bingung
46
Informasi dugaan mantan kekasih Felly
47
Bersiap untuk acara amal
48
Acara amal
49
Pengkuan kecil Carro
50
Mengganggu Domic
51
Cari yang seperti momy
52
Siapa pria itu
53
Uncle Alex
54
Foto mengejutkan
55
Pergi
56
Hancurnya dunia Carro
57
Isi dokumen
58
Putus asa
59
Kemarahan Felly
60
Kedatangan Alexander
61
Rasa kagum
62
Amarah Domic
63
Rencana licik
64
Satu langkah lebih dekat
65
66
Kabar mengejutkan dari Selena
67
Hancur lebur
68
Jangan pergi
69
Anna yang berbeda
70
Mr. Harisson
71
Pagi yang memalukan
72
Apa yang kau sembunyikan dariku
73
Mencari tahu informasi
74
Penjagaan Anna
75
Mengapa tidak Uncle saja yang jadi Dady?
76
Felly?
77
Lupa pada Domic
78
Surat cerai
79
Menjalankan rencana
80
Jangan dekati Anna
81
Tawaran tinggal
82
Menjelang perceraian
83
Kedatangan Jonathan
84
Ketakutan
85
Menghitung jam
86
Ruang sidang
87
Perebutan hak asuh
88
Penyesalan
89
Terkejut
90
Dibuntuti
91
Hak waris
92
Kehancuran Domic
93
kembali ke apartement
94
Sisi lain Carro
95
Darmadi dan keputusannya
96
Rasa tidak terima
97
Malam pengusiran
98
Pasta Bolognese
99
Rindu Carro
100
Pertemuan
101
Dendam membara
102
Nekat
103
Kehilangan
104
Kehilangan di bayar kehilangan
105
Takut dan kalut
106
Dugaan benar
107
Vidio ancaman
108
Detik-detik
109
Gudang Tua
110
Pengorbanan
111
Penangkapan
112
Cinta sepihak
113
Kritis
114
Membawa pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!