Terpaksa Berbagi Suami

Terpaksa Berbagi Suami

Surat USG

Anna berjalan dengan langkah cepat menyusuri lorong rumah sakit. Ia tiba di rumah sakit dengan hati yang penuh sesak. Napasnya tersengal-sengal, setiap derap langkah seolah menggema dalam kepala yang penuh dengan amarah dan kekecewaan. Mata Anna merah, tangannya masih gemetar, dan bukti USG yang ia temukan di mobil Domic suaminya tergenggam dengan erat.

Malam ini, udara rumah sakit yang dingin terasa begitu menusuk kulit Anna yang putih, namun tidak seberapa dibandingkan dengan rasa dingin yang menyelimuti hatinya saat ini. Anna merasa dunianya hancur—suaminya, pria yang ia percayai, kini tampak lebih mengecewakan daripada siapa pun.

Anna langsung menuju kamar di mana Domic dan Felly berada, tetapi di depan pintu, Siela— yang merupakan sahabatnya sendiri, juga salah satu dokter kandungan di rumah sakit ini, tiba-tiba menghentikan langkah Anna dan melarangnya untuk masuk.

“Anna, tunggu. Jangan masuk!” kata Siela, dengan nada suara yang mencoba menenangkan meskipun jelas wanita itu terlihat gugup.

Anna menatap Siela tajam, matanya berkilat penuh kemarahan. “Apa maksudmu, Siela? Kau melarang ku masuk untuk menemui suamiku sendiri?.”

Siela menggeleng, “Tidak Anna. Tapi situasinya berbeda, aku tidak bisa membiarkan mu masuk.”

Anna tertawa kecil, air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya lepas membasahi pipi. “Kau keterlaluan Siela. Kau tahu semua ini, bukan? Kau tahu Felly hamil, dan kau menyembunyikannya dariku? Kau tahu betul siapa pria yang ada di dalam sana dan kau malah membiarkannya tanpa memberitahuku?!.”

Siela menunduk, tangannya terulur seolah ingin menenangkan Anna, tapi Anna segera menepisnya, menolak sentuhannya. Anna sangat kecewa. Kini bukan hanya suaminya yang menghianatinya, melainkan sahabatnya pun ikut terlibat dalam penghianatan pada dirinya. Dua orang yang begitu Anna percaya, ternyata adalah orang-orang yang paling tega menusuknya dari belakang.

“Ini tidak seperti yang kau pikirkan, Anna. Domic... dia hanya mencoba membantu. Felly adik mu sedang dalam kondisi kritis.”

“Mencoba membantu?” Anna mengulangi kata-kata itu dengan nada sinis, suaranya bergetar karena menahan amarah dan air mata. “Dan kau, sebagai sahabatku, memilih untuk melindungi mereka berdua, membiarkan aku hidup dalam kebodohan! Apa kau tahu rasanya menemukan USG di mobil suami mu sendiri? Kau tahu betapa hancurnya aku?.”teriak Anna tak tahan. Beberapa orang yang berlalu lalang mulai memandang penasaran.

“Anna tenanglah, ini rumah sakit. Kau tidak boleh membuat keributan disini.”

Anna memandang Siela tak percaya.

Siela menahan napas, wajahnya penuh dengan rasa bersalah, tapi ia tetap berdiri di tempat menghalangi Anna agar tidak masuk ke dalam. “Aku ingin memberitahumu, Anna. Tapi ini bukan saat yang tepat. Felly sedang berjuang, dia hampir...”

“Jangan coba-coba memintaku untuk mengerti! Kau seharusnya ada di pihakku, Siela! Bukan melindungi Domic dan Felly!.” teriak Anna lagi, tangannya mengepal di samping tubuhnya.

Sebelum Siela sempat membalas, Anna melewati sahabatnya dengan paksa, mendorong pintu ruangan itu dengan tidak sabar.

Deg

Anna terhenti di ambang pintu. Pemandangan di depannya menghancurkan apa pun yang tersisa dari hatinya. Domic, pria yang selalu terlihat keras dan tak tergoyahkan, kini tampak lemah dan lembut di hadapan Felly. Ia sedang menyuapi Felly, adik tiri Anna dengan sabar. Felly yang pucat terbaring lemah, hampir tidak mampu membuka matanya.

Semua ini terasa seperti mimpi buruk.

Air mata yang sudah tertahan begitu lama akhirnya jatuh tanpa ampun. Anna tidak sanggup lagi menahan kesakitan yang menggerogoti dirinya. Ia melangkah masuk, memecah kesunyian dengan suara penuh luka, “Apa yang kau lakukan di sini, Domic?.” tanya Anna dengan suara bergetar.

Domic mendongak, wajahnya terkejut namun dengan cepat kembali tenang. “Apa yang kau lakukan disini Anna? Kau tidak seharusnya berada disini.”

“Tidak disini?.” Anna tertawa getir, air matanya jatuh tanpa henti. “Aku menemukan USG di mobilmu, Domic! Aku menemukan bukti bahwa Felly—adik ku sendiri—sedang hamil, dan kau merawatnya seperti seorang suami?! Apa pikiran ku benar kau menghamili Felly? Adik ku sendiri?.”

Mata Domic terbelalak, ia makin terkejut saat Anna memperlihatkan secarik USG ditangannya yang gemetar. “Anna, aku bisa jelaskan.”

“Jelaskan apa? Bahwa kau telah menghamili Felly? Bahwa kalian telah menghianati—.” Anna tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Suaranya tercekat di tenggorokan.

“Anna, jangan membuat ini lebih buruk! Kau datang ke sini dengan asumsi yang salah!.” jawab Domic dingin. Rahanganya mengeras kesal. Ia meletakkan sendok dan berdiri, mencoba mendekati Anna, tetapi Anna mundur selangkah dan menjauhinya.

“Anna!.”

Felly terpejam, rasa sakit di perutnya membuatnya tidak ingin tahu atas apapun yang terjadi di depannya. Ia hanya bisa menyaksikan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Anna menatap Felly, “Apakah aku datang dengan asumsi yang salah Felly? Apakah surat USG ditangan ku ini adalah salah?.” tanya Anna pada Felly.

Felly menggigit bibir bawahnya, hanya bisa memalingkan wajah dari sang kakak tanpa bisa menjawab.

Air mata Anna makin mengalir deras, “Jawab aku Felly!.”

“Jangan meneriaki Felly Anna! Apa kau tidak lihat dia sedang lemah?!.” bentak Domic marah.

Anna menatap suaminya tak percaya, “Kau.. Meneriakiku?.”

Domic mengacak rambutnya kasar, menatap Anna tajam. “Itu karena kau berteriak lebih dulu pada Felly!.”

“Aku ingin penjelasan darinya, Domic! Aku pantas tahu!.” ucap Anna nyaris berbisik saking sesaknya yang ia rasakan saat ini. “Tapi lihatlah, kau malah menjaga perasaan Felly, dibanding perasaan istri mu yang sudah kau hancurkan ini.”

Domic melangkah mendekat, matanya menyala dengan kemarahan yang tertahan. Domic makin menatap Anna dengan tatapan tajam. Tidak ada lagi tatapan sayang dan kelembutan yang biasanya pria itu beri. Anna menelan ludah susah payah, merasakan sakit yang amat ngilu di hatinya melihat tatapan Domic yang telah berubah padanya.

“Baiklah. Kau butuh penjelasan? Akan aku jelaskan. Felly memang hamil, tapi bukan aku yang melakukannya, aku hanya membantunya. Namun, karena kau datang kesini dengan kemarahan dan tuduhan mu yang berpikir anak yang ada di dalam perut Felly adalah anakku, maka baik! Aku yang akan bertanggung jawab atas Felly dan anak itu. Aku akan menikahi Felly, aku akan menjadi ayah untuk anak itu, ada atau tanpa persetujuan darimu.” ucap Domic tajam. Kata-katanya bergema di ruangan serba putih yang tiba-tiba terasa sangat sempit setelah Domic melontarkan kata-kata itu.

Anna membeku, matanya melebar, tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Sama halnya dengan Felly yang langsung menegang di tempatnya dan menatap Domic yang berdiri menjulang di depannya dengan tatapan tak percaya.

“Do-domic..?” gumam Felly tak percaya. Air mata mulai menetes membasahi pipi Felly. Rasa lega dan terharu sekaligus menyelimuti hatinya.

Domic menoleh menatap Felly, memberikan senyum penenang yang seharusnya Domic berikan pada Anna, istrinya sendiri.

“Kau gila. Kau sudah gila!.” Teriak Anna tak habis pikir.

Air mata kembali menetes mengaburkan pandangan Anna. Matanya kini menyorot tajam menatap penuh kebencian pada Domic. “Sebelum itu terjadi, ceraikan lah aku lebih dulu dan jangan pernah menemui ku lagi dan putri kita Carrolin! Aku membencimu Domic!.”

Dengan langkah tergesa dan gemetar, Anna berbalik, berjalan keluar ruangan dengan air mata mengalir tanpa henti. Ia tidak mau mendengar apapun lagi. Di belakang sana, Domic masih berteriak meneriaki dirinya.

“Tidak akan ku biarkan kau kemana-mana Anna! Aku tidak akan menceraikan mu! Kau tidak bisa membawa putri kita begitu saja dariku! Kau yang membuatku terpaksa mengambil keputusan ini!.”

Hati Anna hancur tak berbentuk lagi, dan semua yang ia yakini tentang cinta, tentang keluarga, terasa lenyap seiring dengan langkahnya keluar dari rumah sakit itu.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Wahhh.. suka niiii drama soal pengkhianatan 😆😆👍

2024-12-24

2

cinta semu

cinta semu

awal yg menyedihkan 😧

2025-01-05

0

Soraya

Soraya

mampir thor

2024-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Surat USG
2 Keputusan
3 Pergi
4 Rumah Selena
5 Kebanaran Pilu
6 Kasihani aku
7 Pernikahan
8 Aku harus apa
9 Kau berbeda
10 Hancur sendirian
11 Bayi kita
12 Kau terluka?
13 Kelak kau akan menjadi Ibu
14 Akting
15 Foto pernikahan
16 Bolehkah Tante ikut?
17 Ambil saja!
18 Ingin tinggal bersama
19 Kepura-puraan di depan Carro
20 Satu hari bahagia
21 Perasaan Marcus dan permintaan tinggal bersama
22 Permintaan tinggal bersama
23 Keputusan sepihak
24 Desakan keluarga Darmadi
25 Rapuh
26 Ancaman Alarik
27 Keluar atau Pergi
28 Adik baru
29 Peringatan
30 Pertengkaran Domic & Marcus
31 Ingin di obati
32 Permohonan Carro
33 Usir paksa
34 Ingin mati saja
35 Carro merajuk & ancaman
36 Uncle Marcus
37 Sesuatu yang ingin di katakan
38 Keterkejutan
39 Prasangka
40 Sikap tidak biasa
41 Jangan senang dulu
42 Siapa kekasih Felly?
43 Kemarahan Domic & Pria misterius
44 Mencari tahu
45 Bingung
46 Informasi dugaan mantan kekasih Felly
47 Bersiap untuk acara amal
48 Acara amal
49 Pengkuan kecil Carro
50 Mengganggu Domic
51 Cari yang seperti momy
52 Siapa pria itu
53 Uncle Alex
54 Foto mengejutkan
55 Pergi
56 Hancurnya dunia Carro
57 Isi dokumen
58 Putus asa
59 Kemarahan Felly
60 Kedatangan Alexander
61 Rasa kagum
62 Amarah Domic
63 Rencana licik
64 Satu langkah lebih dekat
65
66 Kabar mengejutkan dari Selena
67 Hancur lebur
68 Jangan pergi
69 Anna yang berbeda
70 Mr. Harisson
71 Pagi yang memalukan
72 Apa yang kau sembunyikan dariku
73 Mencari tahu informasi
74 Penjagaan Anna
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Surat USG
2
Keputusan
3
Pergi
4
Rumah Selena
5
Kebanaran Pilu
6
Kasihani aku
7
Pernikahan
8
Aku harus apa
9
Kau berbeda
10
Hancur sendirian
11
Bayi kita
12
Kau terluka?
13
Kelak kau akan menjadi Ibu
14
Akting
15
Foto pernikahan
16
Bolehkah Tante ikut?
17
Ambil saja!
18
Ingin tinggal bersama
19
Kepura-puraan di depan Carro
20
Satu hari bahagia
21
Perasaan Marcus dan permintaan tinggal bersama
22
Permintaan tinggal bersama
23
Keputusan sepihak
24
Desakan keluarga Darmadi
25
Rapuh
26
Ancaman Alarik
27
Keluar atau Pergi
28
Adik baru
29
Peringatan
30
Pertengkaran Domic & Marcus
31
Ingin di obati
32
Permohonan Carro
33
Usir paksa
34
Ingin mati saja
35
Carro merajuk & ancaman
36
Uncle Marcus
37
Sesuatu yang ingin di katakan
38
Keterkejutan
39
Prasangka
40
Sikap tidak biasa
41
Jangan senang dulu
42
Siapa kekasih Felly?
43
Kemarahan Domic & Pria misterius
44
Mencari tahu
45
Bingung
46
Informasi dugaan mantan kekasih Felly
47
Bersiap untuk acara amal
48
Acara amal
49
Pengkuan kecil Carro
50
Mengganggu Domic
51
Cari yang seperti momy
52
Siapa pria itu
53
Uncle Alex
54
Foto mengejutkan
55
Pergi
56
Hancurnya dunia Carro
57
Isi dokumen
58
Putus asa
59
Kemarahan Felly
60
Kedatangan Alexander
61
Rasa kagum
62
Amarah Domic
63
Rencana licik
64
Satu langkah lebih dekat
65
66
Kabar mengejutkan dari Selena
67
Hancur lebur
68
Jangan pergi
69
Anna yang berbeda
70
Mr. Harisson
71
Pagi yang memalukan
72
Apa yang kau sembunyikan dariku
73
Mencari tahu informasi
74
Penjagaan Anna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!