tetaplah bersama

Suryo menatap putri keduanya itu dengan tatapan teduh, meski sesekali laki laki itu menghela nafas yang pelan sekali.

Laras tampak lebih baik sekarang, di banding saat pertama kali ia memutuskan untuk menikah dengan Pramudya.

Pipinya ranum, tentu saja lebih gemuk karena Laras sedang hamil.

Sorot matanya pun lebih hidup, Laras tampak begitu senang saat menceritakan bagaimana bayi kembar dalam perutnya aktif bergerak gerak pada ibunya.

" Apakah memang begitu Bu? Apa aku juga dulu menendang nendang perut ibu?" tanya Laras sembari memegangi perutnya.

" tentu saja, semua bayi begitu ras.." jawab ibunya tersenyum penuh arti.

Lama Suryo mendengarkan perbincangan antara istrinya dan putri keduanya itu,

Lama pula Suryo mengawasi perubahan perubahan emosi yang ada pada putrinya.

" Ras..." panggil Suryo akhirnya, memutus pembicaraan antara Laras dan ibunya.

" boleh ayah bertanya?"

" boleh yah.." jawab Laras menatap ayahnya.

" Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Suryo hati hati,

" baik yah.. Kenapa?"

" apa.. Pram memperlakukanmu dengan baik?"

Laras terdiam sesaat, raut wajahnya berubah,

" tanpa Laras menjawabpun ayah pasti tau.." jawab Laras akhirnya.

" Ayah tau benar, tapi ayah ingin mendengarnya darimu.."

Laras lagi lagi diam,

" Mari bicara dari hati ke hati dengan ayah ras..

Agar ayah tau apa yang kau rasakan..

Kau bukan remaja lagi ras..

Kau sebentar lagi akan menjadi seorang ibu..

Bahkan ibu dari dua orang anak sekaligus..

Katakan pada ayah ras..?

Apa kau tega meninggalkan mereka?"

Laras membisu, wajahnya terlihat kaget dengan pertanyaan ayahnya.

" ayahmu bertanya karena resah.. Mana ada kakek yang tega melihat cucunya hidup tanpa kasih sayang ibunya.." ibu Laras ikut bicara.

Laras tertunduk sekarang,

" ras.. Apa yang kau rasakan pada Elang itu benar benar rasa cinta?

Dan jika itu memang rasa cinta,

Apakah pantas kau korbankan darah dagingmu demi rasa cintamu itu?

Usia mu dan Elang bahkan masih begitu muda,

Elang akan menjadi sosok yang berbeda beberapa tahun lagi, dan kau belum tau apa yang akan berubah..

Sejak dulu aku mengenal Pram, aku juga ikut mendidiknya,

Dia bahkan lebih banyak berbicara padaku dari pada dengan papanya.."

" papa mau bilang apa sebenarnya?" Laras memotong kalimat papanya.

" Baiklah...

Papa ingin kau berpikir ulang, tentang keputusanmu setelah melahirkan anak anakmu,

Papa berharap kau tetap bersama Pram,

berumah tangga dengan baik, dan membesarkan anak anak kalian berdua.." Suryo terlihat berharap putrinya itu akan mengerti apa maksud dan keinginannya.

Laras lagi lagi diam, ia mengalihkan pandangannya dari kedua orang tuanya.

Terlihat keresahan yang luar biasa di mata Laras, perempuan itu langsung memegang perutnya, seakan takut kehilangan sesuatu.

" Apa yang kau rasakan ras..katakan pada ayah..?" tanya Suryo,

" ayah akan maju jika Elang mengamuk, ayah akan berdiri di depan untuk melindungi mu dan Pram..

Semua sudah seperti ini,

Ayah tidak bisa tetap patuh pada pak Cokro dengan memisahkanmu dan anakmu.

Kau tau benar, kasih sayang pak Cokro pada Pramudya dan Elang sangat berbeda,

Meski dari luar tampak Pram yang akan menguasai segalanya, namun Pram hanyalah sebuah robot yang bertugas untuk menjaga kekuasaan papanya.

Pramudya sungguh tidak punya kendali dan daya untuk menentang papanya.

berbeda dengan Elang, meskipun ia tidak tertarik dengan bisnis dan lebih memilih masuk militer, tapi Elang punya pengaruh yang besar dalam setiap keputusan pak Cokro.

Semua keinginan Elang selalu di wujudkan tanpa susah payah.

Kau harus paham, bagaimana keluarga Cokro hidup dan memperlakukan keluarganya.

Jika kau memang memilih untuk bertahan dengan Pram,

ayah akan membantu kalian,

Meski kekuatan ayah tidak sebesar pak Cokro, tapi ayah mampu membantu kehidupan kalian.."

" maksud ayah dengan kehidupan kami?" Laras menatap ayahnya,

Suryo menghela nafas berat,

" pak Cokro menginginkanmu untuk kembali bersama Elang,

itu berarti anak anakmu kelak akan menjadi keponakanmu,

Memanggilmu tante,

Dan ayah juga ibumu harus menahan diri untuk tidak terlalu dekat dengan cucu kamu sendiri.

Membayangkan itu saja sudah sesak Laras..

hati nurani ayah menentang keras..

Ayah juga Ingin anak anak itu mempunyai keluarga yang utuh,

Hidup bersama papa dan mamanya,

Bebas memanggilku kakek dan ibumu nenek..

dengarkan ayah Laras..

Pramudya adalah laki laki yang bertanggung jawab,

Jangan takut untuk hidup dengannya,

Dia akan mengusahakan apapun untukmu dan anak anakmu..

Ayah akan mendukung kalian.." ujar Suryo.

Laras mengalihkan pandangannya pada kakak perempuannya yang berdiri tidak jauh dari ayahnya, Yuniar.

Yuniar menggeleng pelan,

Melihat gelengan yuniar Laras kembali tertunduk.

" Elang akan pulang, meski sebentar.. Dia pasti mencariku seperti orang gila yah, karena aku tidak pernah menghubunginya selama ini.." suara Laras pelan.

" apalagi kalau dia sampai tau aku hamil dengan mas Pram, bahkan sudah menikah dengan mas Pram..

ini semua terlalu berat untuk Laras yah,

meski awalnya Laras benci dengan keadaan ini, kehamilan Laras..

Namun hati Laras mulai goyah,

yang di perut Laras adalah darah daging Laras,

Laras juga ingin bersama mereka yah,

Laras ingin belajar menjadi ibu meski dengan usia Laras yang masih begitu muda..

Apalagi mas Pram,

Dia sungguh tidak menuntut apapun dari Laras,

Dia bahkan berkata akan menjadi ayah dan ibu bagi anak anak..

Dan Laras harus meneruskan pendidikan setelah melahirkan..".

Suryo bertukar pandang dengan istrinya,

" benar yang di katakan Pram, kau harus sekolah lagi setelah melahirkan,

Tapi kau tidak harus meninggalkan anak anakmu,

Kau bisa tetap melihat mereka setiap hari..

jadi, tetaplah bersama Pram ras.." ujar ibu Laras,

" cinta seiring waktu bisa tumbuh ras..

Percayalah pada ibu.." imbuh ibu Laras.

Laras lagi lagi menatap yuniar,

" kenapa kau terus menatap mbak mu ras? Apa kalian telah membicarakan sesuatu?

Atau ada yang kalian sembunyikan?" tanya ibu laras.

" Tidak Bu, Laras hanya menatap Yuni karena bimbang,

Laras tentunya di kuasai kebingungan dan keresahan.." sahut Yuni.

" ayah tidak akan mentolelir jika kalian mengambil keputusan di luar persetujuan ayah.. " ucap Suryo tiba tiba, membuat Laras dan Yuni tertunduk diam.

Terpopuler

Comments

Miko Celsy exs mika saja

Miko Celsy exs mika saja

mva atu apa kabar,sehat ya meskioun sibuk,,,,semoga laras menuruti ibu dan bpknya,,,,krn semua benar,,,

2024-11-30

3

Miko Celsy exs mika saja

Miko Celsy exs mika saja

setuju sekali pak suryo,,,,pak suryo lbh tau pram dr pd ayah pram sdri mkngs lbh senang pram tetp bersama laras

2024-11-30

3

evi Lusi

evi Lusi

ayo Ras sama2 berjuang dengan praam
kamu ibu yg kuat jangan muxah goyah

2024-11-30

3

lihat semua
Episodes
1 rumah keluarga Cokro
2 tidak mau
3 saran yuniar
4 biarkan anakku hidup
5 sofa
6 kembar
7 kue putu
8 bunga asoka
9 andai saja
10 menendang nendang
11 perut laras
12 angkringan
13 kamar bayi
14 aku tak akan berubah pikiran
15 tetaplah bersama
16 keresahan pram
17 percakapan
18 perasaanku
19 subuh
20 cerah
21 kontraksi
22 menjelang dua puluh lima tahun
23 ruang bayi
24 aku ingin egois
25 apa boleh?
26 sikap lembut
27 kau tega kepada adikmu?
28 Zavier dan Zerina
29 keluarga kecil
30 mama elang
31 ketidaksetujuan suryo
32 semangat untuk laras
33 ketegasan Pram
34 peringatan pram
35 mimpi buruk
36 kakung
37 pagi yang cerah
38 aku tidak perduli
39 mimpi buruk
40 Anak kesayangan
41 kecurigaan elang
42 pencarian
43 petir
44 gelang yang cantik
45 pertanyaan elang
46 siapa laki laki itu
47 es krim
48 dia adikku
49 jujurlah
50 tangis bayi
51 jangan sentuh anak istriku
52 kembali padaku!
53 IGD
54 amarah suryo
55 pembelaan
56 desakan
57 jika segalanya bisa di ulang
58 senyum zavier
59 percakapan di sofa rumah sakit
60 air mata laras
61 air mata pram
62 Tidak ada Laras disini
63 penyesalan Bu yati
64 kesadaran pramudya
65 kembalikan istriku
66 guncangan
67 Rejdo prawira
68 tidak pantas
69 cucu keluarga prawira
70 di pangkuan eyang
71 pak dhe
72 penyesalan eyang
73 masa lalu
74 menguji kesabaran
75 saya sudah terlalu tua
76 biarkan saja
77 selamatan
78 rasa takut
79 pabrik kayu
80 perbincangan larut malam
81 tidak setia
82 makan malam
83 air mata Bu yati
84 anakmu!
85 ayo menikah
86 kerinduan
87 aku bapak kandungmu
88 kemana bapak selama ini?
89 ibu yang pergi
90 air mata Naina
91 maafkan eyang
92 5 tahun
93 gerbang sekolah
94 om
95 pecel tumpang
96 penjelasan
97 Tidak bisa
98 pulanglah
99 rumah kakek dan nenek
100 mereka keponakanku
101 jangan lari lagi
102 Sekolah
103 kakakmu berbeda
104 kenyataan menyakitkan
105 maafkan aku
106 aku tidak bisa memaafkanmu
107 rumah belanda
108 tempat yang dekat
109 ibu guru rara
110 ketakutan elang
111 Bu guru cantik
112 kamar laras
113 keraguan pram
114 tipe lili
Episodes

Updated 114 Episodes

1
rumah keluarga Cokro
2
tidak mau
3
saran yuniar
4
biarkan anakku hidup
5
sofa
6
kembar
7
kue putu
8
bunga asoka
9
andai saja
10
menendang nendang
11
perut laras
12
angkringan
13
kamar bayi
14
aku tak akan berubah pikiran
15
tetaplah bersama
16
keresahan pram
17
percakapan
18
perasaanku
19
subuh
20
cerah
21
kontraksi
22
menjelang dua puluh lima tahun
23
ruang bayi
24
aku ingin egois
25
apa boleh?
26
sikap lembut
27
kau tega kepada adikmu?
28
Zavier dan Zerina
29
keluarga kecil
30
mama elang
31
ketidaksetujuan suryo
32
semangat untuk laras
33
ketegasan Pram
34
peringatan pram
35
mimpi buruk
36
kakung
37
pagi yang cerah
38
aku tidak perduli
39
mimpi buruk
40
Anak kesayangan
41
kecurigaan elang
42
pencarian
43
petir
44
gelang yang cantik
45
pertanyaan elang
46
siapa laki laki itu
47
es krim
48
dia adikku
49
jujurlah
50
tangis bayi
51
jangan sentuh anak istriku
52
kembali padaku!
53
IGD
54
amarah suryo
55
pembelaan
56
desakan
57
jika segalanya bisa di ulang
58
senyum zavier
59
percakapan di sofa rumah sakit
60
air mata laras
61
air mata pram
62
Tidak ada Laras disini
63
penyesalan Bu yati
64
kesadaran pramudya
65
kembalikan istriku
66
guncangan
67
Rejdo prawira
68
tidak pantas
69
cucu keluarga prawira
70
di pangkuan eyang
71
pak dhe
72
penyesalan eyang
73
masa lalu
74
menguji kesabaran
75
saya sudah terlalu tua
76
biarkan saja
77
selamatan
78
rasa takut
79
pabrik kayu
80
perbincangan larut malam
81
tidak setia
82
makan malam
83
air mata Bu yati
84
anakmu!
85
ayo menikah
86
kerinduan
87
aku bapak kandungmu
88
kemana bapak selama ini?
89
ibu yang pergi
90
air mata Naina
91
maafkan eyang
92
5 tahun
93
gerbang sekolah
94
om
95
pecel tumpang
96
penjelasan
97
Tidak bisa
98
pulanglah
99
rumah kakek dan nenek
100
mereka keponakanku
101
jangan lari lagi
102
Sekolah
103
kakakmu berbeda
104
kenyataan menyakitkan
105
maafkan aku
106
aku tidak bisa memaafkanmu
107
rumah belanda
108
tempat yang dekat
109
ibu guru rara
110
ketakutan elang
111
Bu guru cantik
112
kamar laras
113
keraguan pram
114
tipe lili

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!