sofa

Akad nikah di adakan secara tertutup oleh kedua keluarga.

Keputusan untuk menikahi Laras diambil oleh Pram agar Laras dan anak yang akan di lahirkan nanti mempunyai status secara resmi.

Tidak seperti keluarga terpandang lainnya,

Tidak ada pesta yang besar,

Tidak ada pesta yang meriah, yang dan hanyalah wajah wajah murung yang penuh penyesalan.

Keluarga tau, percuma saja melakukan sebuah pesta besar, karena pada akhirnya Laras dan Pram akan berpisah.

Seminggu setelah pernikahan, Laras di boyong oleh Pram ke sebuah rumah.

Rumah yang lebih sederhana, tidak seperti rumah keluarga Cokro yang besar dan luas.

Namun rumah itu memiliki halaman dan taman yang indah, juga kolam ikan hias di tengah rumah mereka.

Tiga pembantu rumah tangga di bawa oleh Pram, satu orang khusus untuk menjaga dan membatu Laras, yaitu ibu Yati.

Ibu Yati di percaya oleh Cokro dan istrinya, dan di beri perintah langsung untuk turut bersama Laras dan Pram.

Yati juga wajib melaporkan segala yang terjadi di dalam rumah Pram pada Cokro.

Hari hari berjalan seperti biasanya, hanya saja jarak yang Pram tempuh ke tempat kerjanya lebih jauh sekarang.

Setelah Pram berangkat bekerja, Laras baru akan keluar dari kamarnya.

Ia sangat menghindari Pram meskipun keduanya hidup dalam satu atap.

Pram tau benar itu, karena itu dia sengaja pulang malam,

Meski pekerjaannya sudah selesai, ia lebih memilih untuk diam di kantor lebih lama,

Itu ia lakukan untuk membuat Laras merasa nyaman.

Pram tau benar, sejak kejadian itu Laras pasti sangat membencinya.

dulu saja Laras tidak pernah mau menatapnya, apalagi setelah semua hal ini terjadi, sudah pasti Laras begitu membenci dirinya.

" Bapak belum pulang?" terdengar suara seorang wanita dari balik pintu,

" belum, ada apa?" jawab Pram,

Membuat perempuan itu membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan Pram.

Hesti, sekertaris Pram, seperti biasanya, meski sudah bekerja seharian ia tetap cantik, rapi dan wangi,

Entah bagaimana caranya menjaga penampilannya.

dengan rok hitam selutut, kemeja berwarna coklat muda yang menunjukkan lekuk tubuhnya, ia melangkah mendekat ke meja Pram.

" Apa mau di pesankan makan malam pak?" tanya Hesti dengan suara lembut,

Pram tidak langsung menjawab, ia malah mengerutkan dahinya.

" sudah jam berapa ini? Kenapa kau belum pulang?" tanya Pram.

Selelah apapun raut yang di tampakkan Pram, tetap saja, ia masih tampak begitu menarik.

bentuk rahang yang tegas, bibir yang tidak tipis namun juga tidak tebal itu banyak membuat para pekerja sering mencuri pandang.

Selain gagah Pram juga masih begitu muda, perempuan mana yang tidak meliriknya.

" Sama seperti bapak, saya belum menyelesaikan pekerjaan saya.." jawab Hesti dengan senyum manis.

" Kurasa jadwalku tidak terlalu padat Minggu ini, apa yang belum selesai kau atur, aturlah dirumah.

jangan membiasakan dirimu pulang larut,

Kau seorang perempuan, belum menikah juga, tidak baik kau selalu diam di kantor sampai malam.

Jadi segeralah pulang hes." ujar pram, Pram memang bukan laki laki yang hangat dan ramah,

Hesti tau dengan benar, ia hanya akan bersikap ramah dan humble di depan rekan bisnisnya.

Namun sikap tidak ramah Pram semakin saja,

Apalagi sejak ia menikah, itu membuat Hesti semakin kesal.

" saya tidak membawa mobil hari ini pak, kalau bapak tidak keberatan, apa boleh saya menumpang bapak?

Seperti yang bapak bilang, ini sudah cukup malam.." hesti menatap Pram penuh harap.

" Kau bisa memanggil taksi online, bukannya aku tidak ingin membawamu turut dalam mobilku, tapi pekerjaanku masih banyak, entah jam berapa aku pulang.

Jadi lebih baik kau pesan taksi online saja." jawaban yang membuat Hesti tidak bisa berkutik.

Dengan wajah kecewa yang tidak di tutupi, perempuan itu mundur,

" baik pak, kalau begitu saya undur diri dulu..".

Hesti berjalan keluar dari ruangan Pram, ia melangkah dengan langkah yang berat kembali ke ruangannya.

Tak lama seseorang masuk ke ruangannya, seorang laki laki bertubuh jangkung dan berkulit sawo matang.

" Bagaimana? Dia mau mengantarmu pulang?" tanya laki laki yang juga bekerja di perusahaan yang di kelola oleh Pram.

" Ah, jangan tanya, bikin kesal saja." jawab Hesti mengambil tasnya.

" Dia semakin susah di dekati semenjak menikahi anak kecil itu!" dengus Hesti.

" Itu karena keteledoran mu sendiri,"

" kau yang mengacau! Andai kau tak menarikku pergi, makan minuman itu tidak akan di minum oleh bocah itu!" Hesti marah, ia memukul laki laki di hadapannya dengan tas yang di pegang ya, cukup keras.

" Meski gadis itu meminumnya, tapi jika kau selalu memantau pergerakan pak Pram, kau tidak akan kehilangan dia." tukas laki laki jangkung itu.

" kau gila Rudi! Aku muak denganmu! Yang kau bisa hanya menyalahkanku!"

" tentu saja, andai kau becus kau sudah menjadi nyonya Pramudya, bukan malah gadis ingusan itu?!

Buang saja mimpimu untuk menjadi wanita kaya,

Kau tidak akan bisa mencapai itu semua, posisimu yang terbaik hanyalah sekarang, tidak bisa lebih." tegas laki laki bernama Rudi itu.

Dia dan Hesti adalah teman, meski keduanya sempat juga menjalin kisah cinta, entah bagaimana hubungan mereka sebenarnya, yang jelas merekalah pelaku utama penyebab badai besar terjadi di keluarga Cokro.

Keduanya sengaja menjebak Pram agar Hesti dapat memanfaatkan Pram,

Namun sayangnya rencana Hesti itu gagal dan malah tergantikan oleh Laras.

_____

Malam cukup larut saat Pram melangkah masuk ke dalam rumahnya.

Dari rumah tengah terdengar suara tv yang menyala.

Bu Yati datang menghampiri Pram,

" jangan di matikan mas, nanti mbak Laras terbangun.." suara Bu Yati lirih,

Pram mengerutkan dahi,

" jam berapa ini Bu Yati?" tanya Pram sembari menatap jam tangannya,

" bukankah ini sudah tengah malam? Kenapa tidak membangunkannya dan menyuruhnya pindah ke dalam? Bagaimana jika dia masuk angin?" wajah Pram menjadi lebih serius.

" Mulai dari sore menangis, jam sepuluh tadi baru tenang, menyalakan tv lalu rebahan di sofa.

Saya tidak tega untuk membangunkan mbak Laras,

Biarkan saya yang menemaninya tidur di sofa.." jelas Bu Yati.

Pram terdiam sejenak,

" Saya mandi sebentar, setelah itu biar saya memindahkannya," ujar pram,

" aduhh jangan mas.. saya takut mbak Laras semakin kesal dengan sampean..

biarkan saja, saya akan memberinya selimut yang tebal.."

Pram menghela nafas mendengar itu,

" baiklah, biar kutemani nanti dia di sofa, sudah memberinya selimut?"

" sampun mas, akan saya tambahkan lagi sebentar.."

" ya sudah, tambahkan selimut saja, dia sedang hamil, tidak boleh sampai sakit.. Saya Mendi dan ganti baju dulu Bu.." pamit Pram melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar.

Sekitar tiga puluh menit, laki laki berkaos lengan panjang dan bercelana pendek itu berjalan keluar dari kamarnya,

Ia melangkah ke arah ruang tengah dimana laras ada disana.

" Sudah, Bu Yati tidurlah, besok harus bangun pagi untuk menyiapkan kebutuhan Laras," ujar pram berdiri disamping sofa besar dimana laras tertidur lelap dengan selimut tebal menyelimutinya.

mendengar itu Bu Yati bangkit dari duduknya,

" baiklah mas.. Nanti kalau butuh saya silahkan bangunkan saya.." ujar Bu Yati, lalu segera pamit kembali ke kamarnya di belakang.

Setelah Bu Yati pergi, Pram tidak langsung duduk,

Ia menatap Laras yang pulas itu dengan seksama.

Gadis yang sungguh cantik, ia seperti bunga yang sedang mekar mekarnya.

rambutnya tergerai indah,

Kulitnya bersih, bentuk wajahnya mungil..

Dan yang pasti.. perempuan yang sedang tertidur pulas itu adalah milik Elang, bukan miliknya.

Lama Pram memandangi Laras, ada perasaan aneh yang ia rasakan menjalari hatinya.

" Sialan." keluhnya dalam hati, lalu segera di buang pandangannya.

Dengan hati hati laki laki itu melangkah, dan duduk di sofa single di sebelah sofa panjang tempat Laras berbaring.

laki laki itu duduk diam dan tenang, menunggu Laras yang mungkin saja terbangun, namun nyatanya Laras tidak terbangun, hingga Pram akhirnya ikut tertidur di sofa itu.

Terpopuler

Comments

Mika Saja

Mika Saja

, semoga berjalannya waktu bisa merubah segalanya dan membuat mereka Sling membutuhkan....

2024-11-12

4

Murni Zain

Murni Zain

Belajar menerima mbak Laras. semua td jg bukan slh mas Pram krn terjebak.

2024-11-12

3

evi Lusi

evi Lusi

semoga kalian bejodoh daripada denvan Hesti

2024-11-12

2

lihat semua
Episodes
1 rumah keluarga Cokro
2 tidak mau
3 saran yuniar
4 biarkan anakku hidup
5 sofa
6 kembar
7 kue putu
8 bunga asoka
9 andai saja
10 menendang nendang
11 perut laras
12 angkringan
13 kamar bayi
14 aku tak akan berubah pikiran
15 tetaplah bersama
16 keresahan pram
17 percakapan
18 perasaanku
19 subuh
20 cerah
21 kontraksi
22 menjelang dua puluh lima tahun
23 ruang bayi
24 aku ingin egois
25 apa boleh?
26 sikap lembut
27 kau tega kepada adikmu?
28 Zavier dan Zerina
29 keluarga kecil
30 mama elang
31 ketidaksetujuan suryo
32 semangat untuk laras
33 ketegasan Pram
34 peringatan pram
35 mimpi buruk
36 kakung
37 pagi yang cerah
38 aku tidak perduli
39 mimpi buruk
40 Anak kesayangan
41 kecurigaan elang
42 pencarian
43 petir
44 gelang yang cantik
45 pertanyaan elang
46 siapa laki laki itu
47 es krim
48 dia adikku
49 jujurlah
50 tangis bayi
51 jangan sentuh anak istriku
52 kembali padaku!
53 IGD
54 amarah suryo
55 pembelaan
56 desakan
57 jika segalanya bisa di ulang
58 senyum zavier
59 percakapan di sofa rumah sakit
60 air mata laras
61 air mata pram
62 Tidak ada Laras disini
63 penyesalan Bu yati
64 kesadaran pramudya
65 kembalikan istriku
66 guncangan
67 Rejdo prawira
68 tidak pantas
69 cucu keluarga prawira
70 di pangkuan eyang
71 pak dhe
72 penyesalan eyang
73 masa lalu
74 menguji kesabaran
75 saya sudah terlalu tua
76 biarkan saja
77 selamatan
78 rasa takut
79 pabrik kayu
80 perbincangan larut malam
81 tidak setia
82 makan malam
83 air mata Bu yati
84 anakmu!
85 ayo menikah
86 kerinduan
87 aku bapak kandungmu
88 kemana bapak selama ini?
89 ibu yang pergi
90 air mata Naina
91 maafkan eyang
92 5 tahun
93 gerbang sekolah
94 om
95 pecel tumpang
96 penjelasan
97 Tidak bisa
98 pulanglah
99 rumah kakek dan nenek
100 mereka keponakanku
101 jangan lari lagi
102 Sekolah
103 kakakmu berbeda
104 kenyataan menyakitkan
105 maafkan aku
106 aku tidak bisa memaafkanmu
107 rumah belanda
108 tempat yang dekat
109 ibu guru rara
110 ketakutan elang
111 Bu guru cantik
112 kamar laras
113 keraguan pram
114 tipe lili
Episodes

Updated 114 Episodes

1
rumah keluarga Cokro
2
tidak mau
3
saran yuniar
4
biarkan anakku hidup
5
sofa
6
kembar
7
kue putu
8
bunga asoka
9
andai saja
10
menendang nendang
11
perut laras
12
angkringan
13
kamar bayi
14
aku tak akan berubah pikiran
15
tetaplah bersama
16
keresahan pram
17
percakapan
18
perasaanku
19
subuh
20
cerah
21
kontraksi
22
menjelang dua puluh lima tahun
23
ruang bayi
24
aku ingin egois
25
apa boleh?
26
sikap lembut
27
kau tega kepada adikmu?
28
Zavier dan Zerina
29
keluarga kecil
30
mama elang
31
ketidaksetujuan suryo
32
semangat untuk laras
33
ketegasan Pram
34
peringatan pram
35
mimpi buruk
36
kakung
37
pagi yang cerah
38
aku tidak perduli
39
mimpi buruk
40
Anak kesayangan
41
kecurigaan elang
42
pencarian
43
petir
44
gelang yang cantik
45
pertanyaan elang
46
siapa laki laki itu
47
es krim
48
dia adikku
49
jujurlah
50
tangis bayi
51
jangan sentuh anak istriku
52
kembali padaku!
53
IGD
54
amarah suryo
55
pembelaan
56
desakan
57
jika segalanya bisa di ulang
58
senyum zavier
59
percakapan di sofa rumah sakit
60
air mata laras
61
air mata pram
62
Tidak ada Laras disini
63
penyesalan Bu yati
64
kesadaran pramudya
65
kembalikan istriku
66
guncangan
67
Rejdo prawira
68
tidak pantas
69
cucu keluarga prawira
70
di pangkuan eyang
71
pak dhe
72
penyesalan eyang
73
masa lalu
74
menguji kesabaran
75
saya sudah terlalu tua
76
biarkan saja
77
selamatan
78
rasa takut
79
pabrik kayu
80
perbincangan larut malam
81
tidak setia
82
makan malam
83
air mata Bu yati
84
anakmu!
85
ayo menikah
86
kerinduan
87
aku bapak kandungmu
88
kemana bapak selama ini?
89
ibu yang pergi
90
air mata Naina
91
maafkan eyang
92
5 tahun
93
gerbang sekolah
94
om
95
pecel tumpang
96
penjelasan
97
Tidak bisa
98
pulanglah
99
rumah kakek dan nenek
100
mereka keponakanku
101
jangan lari lagi
102
Sekolah
103
kakakmu berbeda
104
kenyataan menyakitkan
105
maafkan aku
106
aku tidak bisa memaafkanmu
107
rumah belanda
108
tempat yang dekat
109
ibu guru rara
110
ketakutan elang
111
Bu guru cantik
112
kamar laras
113
keraguan pram
114
tipe lili

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!