biarkan anakku hidup

Saat Cokro, Suryo dan Pram sampai dirumah sakit, ternyata Laras masih di dalam IGD,

" Bagaimana Laras?!" tanya Suryo dengan raut cemas, wajahnya pucat.

" Lukanya sudah di jahit, kita tinggal menunggu dia di pindahkan ke ruangan.." jawab istri Suryo.

" Sebenarnya apa yang terjadi? bukankah dia sudah tenang? Kenapa tiba tiba dia menyayat tangannya?" tanya Cokro pada keluarga Laras.

Mendengar hal itu wajah Pram sontak berubah, dari yang sebelumnya cemas, sekarang ikut pucat, darahnya seperti di tarik habis dari tubuhnya.

" Tidak tau mas Cokro.. sudah dua bulan ini dia terus diam di kamar,

Tapi seminggu yang lalu dia sudah mau keluar dari kamar, tentu saja kami senang, kami kira dia sudah membaik..

Dia juga mau bergabung untuk duduk di meja makan, meskipun setelah makan ia langsung pergi.

Kami sungguh tidak menyangka, di balik itu semua, dia menyimpan maksud untuk mengakhiri hidupnya.." istri Suryo menangis, ia sungguh terkejut dengan apa yang sudah di lakukan Laras.

" Untung saja Yuniar masuk ke kamarnya setiap saat, kalau tidak.. Entahlah, saya bahkan tidak bisa membayangkan kehilangan Laras.." imbuh istri Suryo.

Semua terlihat begitu terkejut dan terpukul, Cokro langsung terduduk di kursi tunggu, sementara istri Cokro yang sedari tadi menemani istri Suryo hanya bisa mengusap air mata sedihnya.

Setelah menunggu beberapa waktu akhirnya Laras di pindahkan ke ruang rawat inap.

Kondisi Laras rupanya masih lemah, wajahnya pucat seperti mayat, dan gadis itu terus memejamkan matanya,

Mungkin saja ia tertidur karena obat yang sudah di berikan oleh dokter.

Tak lama seorang dokter datang bersama satu perawat disampingnya,

Dokter itu mencari wali dari Laras, menjelaskan tentang kondisi Laras dan tentang hasil lab dari Laras,

Betapa terkejutnya Suryo dan istrinya saat mendengar keterangan dari dokter bahwa Laras harus baik baik menjaga kondisinya karena Laras sedang hamil.

Seperti di sambar petir,

Satu masalah belum selesai timbullah masalah lain.

Setelah dokter itu pergi, Suryo terduduk lemas di kursi.

Cokro yang penasaran akhirnya masuk, sedangkan Pram dan mamanya tetap menunggu di kursi tunggu depan ruang rawat inap Laras.

Tak kalah terkejutnya dari suryo,

Cokro pun ikut terduduk lemas setelah mendengar kabar kehamilan Laras.

Semuanya mendadak kosong, tidak ada yang bisa berpikir di saat ini.

Semuanya terasa runtuh bagi Suryo dan Cokro.

Bayangan putra keduanya tiba tiba terlintas di pikiran Cokro,

Putra keduanya, Elang...

Apa yang akan Elang lakukan jika mengetahui ini semua,

Apa yang akan Elang lakukan jika ia tau kekasihnya hamil dengan kakaknya sendiri,

Dia pasti murka, bahkan mungkin akan terjadi perkelahian hebat diantara keduanya.

Dan pastinya Elang akan menyalahkan semua orang,

Karena berpikir sengaja membiarkan hal semacam ini terjadi.

Ini benar benar tidak masuk akal, hanya karena kesalahan semalam semuanya menjadi hancur seperti ini.

Cokro memegangi kepalanya, ia tidak bisa berpikir, sungguh tidak bisa berpikir.

" Apa yang harus kita lakukan Suryo? pikiranku penuh dengan putra keduaku, aku tidak bisa berpikir.." ujar Cokro lirih.

" aku takut dia membunuh kakaknya jika tau.." imbuh Cokro.

Namun Suryo tidak menjawab, ia membisu, sembari menatap putrinya yang sedang terbaring tidak berdaya di atas tempat tidur.

Sementara di luar, Pram yang sudah mendengar kabar kehamilan Laras sedari tadi hanya duduk sembari tertunduk dalam.

Laki laki itu mencoba setenang mungkin, meski sesungguhnya ia kalut.

Bagaimana mungkin Laras hamil, bagaimana mungkin?

Jika hal itu sampai terjadi, berarti malam itu ia berhubungan dengan Laras tidak hanya sekali.

Entahlah ,ingatannya samar samar, ia hanya ingat bahwa dirinya di kuasai hasrat yang besar, dan laraspun Tidak menolaknya,

Hal itu terjadi begitu saja.

Pram tertunduk semakin dalam,

dirinya memang kacau, tapi melihat Laras sampai mencoba bunuh diri seperti itu, tentu saja perasaan Laras lebih hancur dari pada perasaannya.

Pastilah gadis itu merasa kehilangan segalanya,

Ia juga begitu mencintai Elang,

Lalu..

Lalu bagaimana jika ia tau bahwa dirinya sedang hamil anak Pram?

Apa yang akan dia lakukan? Mencoba bunuh diri lagi?

Atau...

Dia bunuh diri karena memang sudah tau kalau dirinya hamil?

Pram mengetatkan bibirnya, seketika rahangnya mengeras.

Elang pasti akan membencinya, membenci dirinya yang brengsek dan tidak tau malu ini,

membenci sosok kakak yang di beri titipan oleh adiknya untuk di jaga baik baik, namun dengan bodohnya malah merusak segalanya dan menggali lubang yang dalam untuk semua orang.

" Kita gugurkan saja kandungan Laras," terdengar suara Yuniar berbicara dengan kedua orang tuanya dari dalam.

" Kita tidak bisa membiarkan Laras menanggung ini semua,

Laras masih begitu muda, masa depannya masih cerah..

Aku sungguh tidak tega melihat adikku seperti ini.." Yuniar menahan air matanya, hanya dirinya yang paling bisa berpikir benar sekarang, Karena kedua orang tuanya terlalu shock dan belum bisa mengambil keputusan.

Cokro dan Suryo tampak tertegun dengan saran yuniar, keduanya saling menatap kebingungan dan ragu.

Memang, hal itu adalah yang terbaik untuk Laras sekarang, masa depannya masih bisa di selamatkan jika kandungannya di gugurkan.

Saat semua orang sedang kebingungan, Pram tiba tiba masuk ke dalam ruang rawat inap,

" Jangan gugurkan kandungan Laras," ujar pram membuat semua orang menatapnya,

" Papa, selama ini saya sudah patuh pada papa, menjalani hidup saya sesuai keinginan papa,

Bahkan saya merelakan cita cita saya demi harapan harapan papa.

Ini adalah murni kesalahan saya,

Laras dan bayi yang di kandung Laras tidak bersalah,

Karena itu tolong biarkan saya bertanggung jawab atas kesalahan saya,

Jangan biarkan saya menumpuk numpuk dosa dengan menggugurkan kandungan Laras.." suara Pram setengah memohon.

" Kami pun masih berpikir, kau kira kami tega, tapi masa depan Laras juga penting?!" Cokro emosional.

" Saya akan menikahi Laras, ini juga demi nama baik Laras, dan setelah bayi kami lahir, saya akan membebaskan Laras.

Itu hal terbaik yang bisa saya lakukan,

Saya tidak mau di tuduh sebagai laki laki yang tidak bertanggung jawab karena tidak menikahinya setelah apa yang saya perbuat, sungguh.. Itu akan menjadi beban berat untuk saya di masa depan,

Sama halnya dengan membunuh darah daging saya, mungkin saya akan bermimpi buruk seumur hidup saya..

Biarkan saya memperbaiki semua ini,

Biarkan saya bertanggung jawab,

Setelah melahirkan,

Laras boleh melanjutkan hidupnya, saya akan melepaskannya,

Bahkan jika dia tidak mengakui bayi yang dia lahirkan adalah anaknya, saya akan menerimanya demi kebaikannya..

saya akan membesarkan anak itu sendiri,

Tolong..

Jangan bunuh anak itu.." Pram benar benar memohon.

" lalu bagaimana dengan adikmu?!" tegas Cokro,

" saya akan menghadapi Elang, saya akan menerima segala bentuk emosinya,

Selama dia tidak membunuh saya, saya akan menerimanya..

Tolong berpikirlah,

yang di kandung Laras itu juga cucu papa.. Kasihani dia.." .

Mendengar itu semua terdiam, Suryo dan Cokro tampak berpikir keras.

" Akan ku lahirkan anak ini, tapi setelahnya aku akan pergi, kau sudah berjanji." terdengar suara lirih Laras,

Semua sontak berbalik dan menatap Laras yang sedang terbaring itu.

Rupanya gadis itu sudah bangun,

Ia mendengar semua pembicaraan antara Pram dan papanya,

Ia juga mendengar permohonan Pram yang begitu terdengar tulus,

Pram benar..

menggugurkan kandungan Laras hanya akan menambah nambah dosa dan beban di jiwa Laras dan Pram.

Mendengar suara Laras perasaan sedih membuncah di dada Pram,

Ia sedih juga lega karena Laras menyetujui maksud hatinya.

" Baiklah ras, aku berjanji, apapun yang kau minta akan ku penuhi, asal kau mau melahirkan anakku..." janji Pram di saksikan oleh kedua orang tuanya dan kedua orang tua Laras.

Terpopuler

Comments

Yeni Fitriani

Yeni Fitriani

kenyataan byk org yg bernasib sprti laras yg hamil karna ketidaksengajaan dgn org yg tdk dicuntai....dan mereka bersikeras utk melawan takdir utk tdk bersama selamanya dlm pernikahan mereka berencana utk bercerai stelah anknya lahir dan mereka tdk sadar klo sesungguhnya dibalik kejadian itu adalah yg terbaik mereka menjalani hidup bersama dlm pernikahan dgn niat tulus mencoba saling menerima...karna secara takdir mereka sebenarnya adalah utk bersama dlm rumah tngga penuh cinta wlo melalui jalan yg menyakitkan tsb.

2025-02-19

1

Yosi Widia

Yosi Widia

penulis yang ceritanya selalu bagus kata kata nya selalu bisa menghipnotis pembacanya.

2024-11-09

4

evi Lusi

evi Lusi

mbak Ayu ini pinter bikin pembacanya penasaran setiap novelnya tokoh karakter selain cowoknya yg sama2 idaman dan gentle tokoh wanitanya pun dak menye2 atau lebay
sukses selalu mbak Ayu

2024-11-09

2

lihat semua
Episodes
1 rumah keluarga Cokro
2 tidak mau
3 saran yuniar
4 biarkan anakku hidup
5 sofa
6 kembar
7 kue putu
8 bunga asoka
9 andai saja
10 menendang nendang
11 perut laras
12 angkringan
13 kamar bayi
14 aku tak akan berubah pikiran
15 tetaplah bersama
16 keresahan pram
17 percakapan
18 perasaanku
19 subuh
20 cerah
21 kontraksi
22 menjelang dua puluh lima tahun
23 ruang bayi
24 aku ingin egois
25 apa boleh?
26 sikap lembut
27 kau tega kepada adikmu?
28 Zavier dan Zerina
29 keluarga kecil
30 mama elang
31 ketidaksetujuan suryo
32 semangat untuk laras
33 ketegasan Pram
34 peringatan pram
35 mimpi buruk
36 kakung
37 pagi yang cerah
38 aku tidak perduli
39 mimpi buruk
40 Anak kesayangan
41 kecurigaan elang
42 pencarian
43 petir
44 gelang yang cantik
45 pertanyaan elang
46 siapa laki laki itu
47 es krim
48 dia adikku
49 jujurlah
50 tangis bayi
51 jangan sentuh anak istriku
52 kembali padaku!
53 IGD
54 amarah suryo
55 pembelaan
56 desakan
57 jika segalanya bisa di ulang
58 senyum zavier
59 percakapan di sofa rumah sakit
60 air mata laras
61 air mata pram
62 Tidak ada Laras disini
63 penyesalan Bu yati
64 kesadaran pramudya
65 kembalikan istriku
66 guncangan
67 Rejdo prawira
68 tidak pantas
69 cucu keluarga prawira
70 di pangkuan eyang
71 pak dhe
72 penyesalan eyang
73 masa lalu
74 menguji kesabaran
75 saya sudah terlalu tua
76 biarkan saja
77 selamatan
78 rasa takut
79 pabrik kayu
80 perbincangan larut malam
81 tidak setia
82 makan malam
83 air mata Bu yati
84 anakmu!
85 ayo menikah
86 kerinduan
87 aku bapak kandungmu
88 kemana bapak selama ini?
89 ibu yang pergi
90 air mata Naina
91 maafkan eyang
92 5 tahun
93 gerbang sekolah
94 om
95 pecel tumpang
96 penjelasan
97 Tidak bisa
98 pulanglah
99 rumah kakek dan nenek
100 mereka keponakanku
101 jangan lari lagi
102 Sekolah
103 kakakmu berbeda
104 kenyataan menyakitkan
105 maafkan aku
106 aku tidak bisa memaafkanmu
107 rumah belanda
108 tempat yang dekat
109 ibu guru rara
110 ketakutan elang
111 Bu guru cantik
112 kamar laras
113 keraguan pram
114 tipe lili
Episodes

Updated 114 Episodes

1
rumah keluarga Cokro
2
tidak mau
3
saran yuniar
4
biarkan anakku hidup
5
sofa
6
kembar
7
kue putu
8
bunga asoka
9
andai saja
10
menendang nendang
11
perut laras
12
angkringan
13
kamar bayi
14
aku tak akan berubah pikiran
15
tetaplah bersama
16
keresahan pram
17
percakapan
18
perasaanku
19
subuh
20
cerah
21
kontraksi
22
menjelang dua puluh lima tahun
23
ruang bayi
24
aku ingin egois
25
apa boleh?
26
sikap lembut
27
kau tega kepada adikmu?
28
Zavier dan Zerina
29
keluarga kecil
30
mama elang
31
ketidaksetujuan suryo
32
semangat untuk laras
33
ketegasan Pram
34
peringatan pram
35
mimpi buruk
36
kakung
37
pagi yang cerah
38
aku tidak perduli
39
mimpi buruk
40
Anak kesayangan
41
kecurigaan elang
42
pencarian
43
petir
44
gelang yang cantik
45
pertanyaan elang
46
siapa laki laki itu
47
es krim
48
dia adikku
49
jujurlah
50
tangis bayi
51
jangan sentuh anak istriku
52
kembali padaku!
53
IGD
54
amarah suryo
55
pembelaan
56
desakan
57
jika segalanya bisa di ulang
58
senyum zavier
59
percakapan di sofa rumah sakit
60
air mata laras
61
air mata pram
62
Tidak ada Laras disini
63
penyesalan Bu yati
64
kesadaran pramudya
65
kembalikan istriku
66
guncangan
67
Rejdo prawira
68
tidak pantas
69
cucu keluarga prawira
70
di pangkuan eyang
71
pak dhe
72
penyesalan eyang
73
masa lalu
74
menguji kesabaran
75
saya sudah terlalu tua
76
biarkan saja
77
selamatan
78
rasa takut
79
pabrik kayu
80
perbincangan larut malam
81
tidak setia
82
makan malam
83
air mata Bu yati
84
anakmu!
85
ayo menikah
86
kerinduan
87
aku bapak kandungmu
88
kemana bapak selama ini?
89
ibu yang pergi
90
air mata Naina
91
maafkan eyang
92
5 tahun
93
gerbang sekolah
94
om
95
pecel tumpang
96
penjelasan
97
Tidak bisa
98
pulanglah
99
rumah kakek dan nenek
100
mereka keponakanku
101
jangan lari lagi
102
Sekolah
103
kakakmu berbeda
104
kenyataan menyakitkan
105
maafkan aku
106
aku tidak bisa memaafkanmu
107
rumah belanda
108
tempat yang dekat
109
ibu guru rara
110
ketakutan elang
111
Bu guru cantik
112
kamar laras
113
keraguan pram
114
tipe lili

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!