saran yuniar

Hari demi hari telah berlalu, semua orang berusaha melupakan kejadian itu meskipun itu adalah hal yang mustahil untuk di lupakan.

Semua orang yang menjadi saksi di paksa untuk tutup mulut oleh Cokro.

Tidak ada satu orang pun yang boleh membahas apa yang sudah terjadi antara Pram dan Laras.

Keputusan itu diambil berdasarkan penolakan Laras,

Laras menolak dengan keras keputusan untuk menikah dengan Pram.

Hatinya tidak terima,

Karena yang ia cintai bukanlah Pram, namun elang.

" Apa kau sanggup? Menyimpan rahasia ini seumur hidupmu?

Elang dan Pram itu bersaudara, meski mereka berasal dari ibu yang berbeda tetaplah mereka satu darah?" ujar kakak tertua Larasati pada adiknya yang sudah beberapa Minggu terus terusan mengurung dirinya di kamar.

Larasati terus terusan duduk disamping jendela, dengan penampilannya yang sudah benar benar kusut.

" Aku mencintai Elang," hanya itu yang keluar dari mulut Laras, ia bahkan tak menatap kakaknya dan terus memandangi jendela.

" Mbak tau, tidak ada yang bisa mengalahkan cinta di dunia ini ras.. Tapi jika suatu ketika hal ini di ketahui Elang, apa yang akan kau lakukan?

Apa kau sanggup ras?"

" lalu aku harus bagaimana mbak, menikah dgn mas Pram?

pernikahan itu pasti akan menjadi neraka bagiku.."

Yuniar menatap adiknya lama, ia seperti bimbang dengan apa yang akan di katakannya,

Tapi menurutnya hal itu adalah yang terbaik.

" Untuk menghindari badai yang lebih besar, kau harus mau mengorbankan cintamu ras..

Pergilah,

Tinggalkan Elang,

Dan tidak juga menikah dengan Pram,

ini adalah keputusan yang terbaik menurutku ras, terdengar jahat memang bagimu, tapi yakinlah, setelah kau melewati ini semua, segalanya akan berjalan lebih baik..

Bayangkan, jika kau menikah dengan Pram, apa yang akan Elang lakukan?,

Bayangkan pula jika kau tetap bersikeras menyimpan ini dan melanjutkan hubunganmu dengan Elang hingga sampai pernikahan, sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga ras..

dua dua nya merugikanmu, rumah tanggamu akan di hantam badai yang besar.

Jadi pergilah ras, pergilah..

relakan Elang, anggaplah kau tidak berjodoh dengannya,

Temukan seseorang yang lain, dan bukalah lembaran baru.

Maafkan jika saran mbak terlalu menyakitkan kan untuk mu, lebih baik kau menderita sekarang ras, tapi akhirnya kau bisa tenang.."

Lama Laras terdiam, hingga kamar itu begitu hening,

" Coba pikirkanlah," ujar Yuni beranjak karena adiknya tak kunjung menjawab,

" aku harus pergi kemana?" suara Laras membuat Yuni terhenti,

" Kediri,"

" kenapa Kediri?" Laras akhirnya berbalik, dan terlihatlah air mata yang berjatuhan di pipinya,

Hati Yuni pedih sekali melihat itu,

" aku bisa menyuruhmu ke solo atau Surabaya, tapi Elang sudah tau tempat itu, dia sudah mengenal sebagian besar keluarga kita,

Tapi di Kediri,

Dirumah saudara jauh kita, jangankan Elang, kau sendiripun belum pernah kesana.

terakhir mbak kesana adalah setelah mbak menikah, saat di tanya untuk turut kau tidak pernah mau ikut.

Disana kau akan tinggal di kota kecil, yang tenang dan nyaman,

Kau bisa melanjutkan kuliah disana tanpa mengkhawatirkan apapun..

Pak Dhe Eko dan budhe Erni orang yang sabar, mereka akan menjagamu.." jelas Yuniar memberi pilihan pada adiknya.

________

Pram yang bersetelan biru itu berjalan di belakang papanya,

Sementara pak Suryo dan staf lain mengikuti langkah Pram.

Mereka berkeliling, dari gedung ke gedung.

Gedung gedung itu di penuhi oleh pekerja wanita,

Ada ratusan pekerja dalam satu gedung yang luas itu.

Pram terus mengikuti langkah papanya, berpindah ke gedung lainnya, dimana terdapat banyak mesin mesin besar pembuat rokok, bedanya yang berada disana adalah para pekerja laki laki.

Cokro terlihat senang dengan pencapaian yang sudah di buat Pram,

Tidak percuma rupanya ia mendidik Pram sejak remaja, dan menyerahkan anak perusahaan kepada Pram.

" Pertahankan ini Pram, kita bisa membuka satu cabang lagi jika semua berjalan dengan lancar, setahun ke depan," ujar Cokro pada putranya.

Pram hanya mengangguk, sementara Cokro mulai bicara pada staf staf yang mengikutinya.

Dari kejauhan terlihat sopir cokro yang berjalan terburu buru memasuki gedung,

Laki laki setengah baya itu terlihat resah,

" Ada apa?" tanya Cokro saat sopir itu mulai mendekat,

" ibu menelpon, bapak dan pak Suryo harus kerumah sakit sekarang, mbak Laras sedang di IGD.." beritahu si sopir dengan suara pelan sehingga para staf tidak bisa mendengar.

Raut wajah suryo dan Cokro sontak berubah, sedangkan Pram yang tidak ikut mendengarkan masih terlihat begitu tenang.

" Hari ini cukup sampai disini, lanjutkan pekerjaan kalian dengan baik." setelah mengatakan itu pada para staf, Cokro segera melangkah pergi, di ikuti dengan langkah Suryo.

Langkah keduanya begitu cepat, sehingga membuat Pram heran.

Namun laki laki itu tidak Berani bertanya, ia hanya mengikuti langkah papanya, hingga keluar gedung, dan tau tau mobil yang seharusnya ada di parkiran, tiba tiba sudah di depan pintu gedung.

Kedua orang itu naik dengan tergesa gesa, membuat Pram bertambah heran.

" Cepatlah Pram! Laras sedang dirumah sakit!" tegas Cokro, membuat Pram yang awalnya tenang, kini ikut khawatir.

Terpopuler

Comments

Chalimah Kuchiki

Chalimah Kuchiki

gemes pengin tau kelanjutannya 😭

2024-11-09

3

evi Lusi

evi Lusi

makin penasaran aja
makasih upnya mbak Ayu
sehat2 selalu mbak Ayu

2024-11-08

2

Murni Zain

Murni Zain

kenapa dgn Laras? 🤔
hamil kan??

2024-11-09

3

lihat semua
Episodes
1 rumah keluarga Cokro
2 tidak mau
3 saran yuniar
4 biarkan anakku hidup
5 sofa
6 kembar
7 kue putu
8 bunga asoka
9 andai saja
10 menendang nendang
11 perut laras
12 angkringan
13 kamar bayi
14 aku tak akan berubah pikiran
15 tetaplah bersama
16 keresahan pram
17 percakapan
18 perasaanku
19 subuh
20 cerah
21 kontraksi
22 menjelang dua puluh lima tahun
23 ruang bayi
24 aku ingin egois
25 apa boleh?
26 sikap lembut
27 kau tega kepada adikmu?
28 Zavier dan Zerina
29 keluarga kecil
30 mama elang
31 ketidaksetujuan suryo
32 semangat untuk laras
33 ketegasan Pram
34 peringatan pram
35 mimpi buruk
36 kakung
37 pagi yang cerah
38 aku tidak perduli
39 mimpi buruk
40 Anak kesayangan
41 kecurigaan elang
42 pencarian
43 petir
44 gelang yang cantik
45 pertanyaan elang
46 siapa laki laki itu
47 es krim
48 dia adikku
49 jujurlah
50 tangis bayi
51 jangan sentuh anak istriku
52 kembali padaku!
53 IGD
54 amarah suryo
55 pembelaan
56 desakan
57 jika segalanya bisa di ulang
58 senyum zavier
59 percakapan di sofa rumah sakit
60 air mata laras
61 air mata pram
62 Tidak ada Laras disini
63 penyesalan Bu yati
64 kesadaran pramudya
65 kembalikan istriku
66 guncangan
67 Rejdo prawira
68 tidak pantas
69 cucu keluarga prawira
70 di pangkuan eyang
71 pak dhe
72 penyesalan eyang
73 masa lalu
74 menguji kesabaran
75 saya sudah terlalu tua
76 biarkan saja
77 selamatan
78 rasa takut
79 pabrik kayu
80 perbincangan larut malam
81 tidak setia
82 makan malam
83 air mata Bu yati
84 anakmu!
85 ayo menikah
86 kerinduan
87 aku bapak kandungmu
88 kemana bapak selama ini?
89 ibu yang pergi
90 air mata Naina
91 maafkan eyang
92 5 tahun
93 gerbang sekolah
94 om
95 pecel tumpang
96 penjelasan
97 Tidak bisa
98 pulanglah
99 rumah kakek dan nenek
100 mereka keponakanku
101 jangan lari lagi
102 Sekolah
103 kakakmu berbeda
104 kenyataan menyakitkan
105 maafkan aku
106 aku tidak bisa memaafkanmu
107 rumah belanda
108 tempat yang dekat
109 ibu guru rara
110 ketakutan elang
111 Bu guru cantik
112 kamar laras
113 keraguan pram
114 tipe lili
Episodes

Updated 114 Episodes

1
rumah keluarga Cokro
2
tidak mau
3
saran yuniar
4
biarkan anakku hidup
5
sofa
6
kembar
7
kue putu
8
bunga asoka
9
andai saja
10
menendang nendang
11
perut laras
12
angkringan
13
kamar bayi
14
aku tak akan berubah pikiran
15
tetaplah bersama
16
keresahan pram
17
percakapan
18
perasaanku
19
subuh
20
cerah
21
kontraksi
22
menjelang dua puluh lima tahun
23
ruang bayi
24
aku ingin egois
25
apa boleh?
26
sikap lembut
27
kau tega kepada adikmu?
28
Zavier dan Zerina
29
keluarga kecil
30
mama elang
31
ketidaksetujuan suryo
32
semangat untuk laras
33
ketegasan Pram
34
peringatan pram
35
mimpi buruk
36
kakung
37
pagi yang cerah
38
aku tidak perduli
39
mimpi buruk
40
Anak kesayangan
41
kecurigaan elang
42
pencarian
43
petir
44
gelang yang cantik
45
pertanyaan elang
46
siapa laki laki itu
47
es krim
48
dia adikku
49
jujurlah
50
tangis bayi
51
jangan sentuh anak istriku
52
kembali padaku!
53
IGD
54
amarah suryo
55
pembelaan
56
desakan
57
jika segalanya bisa di ulang
58
senyum zavier
59
percakapan di sofa rumah sakit
60
air mata laras
61
air mata pram
62
Tidak ada Laras disini
63
penyesalan Bu yati
64
kesadaran pramudya
65
kembalikan istriku
66
guncangan
67
Rejdo prawira
68
tidak pantas
69
cucu keluarga prawira
70
di pangkuan eyang
71
pak dhe
72
penyesalan eyang
73
masa lalu
74
menguji kesabaran
75
saya sudah terlalu tua
76
biarkan saja
77
selamatan
78
rasa takut
79
pabrik kayu
80
perbincangan larut malam
81
tidak setia
82
makan malam
83
air mata Bu yati
84
anakmu!
85
ayo menikah
86
kerinduan
87
aku bapak kandungmu
88
kemana bapak selama ini?
89
ibu yang pergi
90
air mata Naina
91
maafkan eyang
92
5 tahun
93
gerbang sekolah
94
om
95
pecel tumpang
96
penjelasan
97
Tidak bisa
98
pulanglah
99
rumah kakek dan nenek
100
mereka keponakanku
101
jangan lari lagi
102
Sekolah
103
kakakmu berbeda
104
kenyataan menyakitkan
105
maafkan aku
106
aku tidak bisa memaafkanmu
107
rumah belanda
108
tempat yang dekat
109
ibu guru rara
110
ketakutan elang
111
Bu guru cantik
112
kamar laras
113
keraguan pram
114
tipe lili

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!