Terpaksa Ini Ku Lakukan Demi Biaya Hidup

bab 17 Akhir dari sebuah perjanjian

Hari hari berlalu, Santi dan Toni malah semakin sering main kuda kuda an, tak tau siang dan malam mereka slalu bermain tanpa ada kata puas,, sikap Toni kepada Santi makin agresip, dan setelah satu bulan bersama Santi, Toni mulai menyukai nya dan ingin memiliki nya sepenuh nya, namun Santi dia tetap mencintai suami nya,, dan tidak ingin berpisah pada suami nya, meskipun suami nya tidak pernah bisa untuk memuas kan nya kalau urusan ranjang, namun Santi berpikir suatu hari nanti pasti suami nya akan berubah dan akan memuas kan nya seperti apa yang dia ingin kan selama ini,, setelah hari perjanjian itu habis, Jaky pun menjemput Santi di rumah Toni agar dia bisa cepat pulang ke rumah nya,,,

Setelah beberapa menit berbicara pada Toni, mereka pun kembali pulang ke rumah bersama sama, dan sesampai nya di rumah, Jaky menceritakan tentang bisnis yang dia kelola saat ini dan semua nya berjalan dengan lancar, dan aman" pundi pundi rupiah pun dia kumpul kan, sedikit demi sedikit, Jaky bertekad kalau usaha nya makin lancar, dia akan membeli tanah di daerah Xxx dan nanti di sana dia akan membuat rumah kontrakan susun,, hingga bertahun tahun lama nya, dan akhir nya dengan bisnis yang di kelola Jaky" berkembang dengan pesat, uang yang dia miliki pun akhir nya bisa membeli tanah yang dia ingin kan,, bahkan saat ini sedang di bangun rumah kontrakan seperti ke inginan nya, hanya dalam waktu lima bulan, rumah kontrakan itu pun sudah berdiri dengan kokoh,,

Beberap bulan kemudian satu persatu rumah kontrakan milik nya mulai di sewa orang dari yang bujangan, anak pelajar, bahkan ada yang sudah berkeluarga, hingga rumah kontrakan itu penuh dan tersewa semua, tiap bulan Nya mereka slalu mendapat kan uang hasil dari sewa kontrakan itu, dan di balik semua itu Jaky juga kerap menjalan kan bisnis penjualan wanita,, bahkan dari pelanggan Ada yang meminta nya untuk mencari kan gadis yang masih perawan, tentu bayaran nya akan lebih mahal,, Santi pun tidak pernah lagi mengeluh dengan bisnis yang di jalani suami nya, tuh dia juga bisa berfoya foya dengan uang yang suami nya berikan,,,

terkadang Santi juga kerap di minta suami nya untuk melayani teman bisnis nya, jika ada dari teman bisnis nya yang mengingin kan Santi, tentu Jaky tidak menolak demi bayaran dan bisnis nya berjalan dengan lancar,,, dari situ lah Santi sudah mulai terbiasa melayani laki laki hidung belang,,, demi uang dia rela melakukan apa pun.... bahkan anak yang dia lahir kan dia serah kan sepenuh nya kepada baby sister yang akan merawat dan menjaga anak nya hingga besar...

Setelah berpuluh tahun kemudian Jaky pun jatuh sakit, sudah ber'obat ke sana kemari, tapi hasil nya tetap nihil, dan tidak ada perkembangan sama sekali,, dan akhir nya Jaky tidak bisa bertahan lama dengan penyakit yang dia alami,, Jaky pun meninggal setelah merasakan sakit kurang lebih satu tahun,, dan harta warisan nya pun jatuh ke tangan Santi,,

Sedang kan ke tiga anak Jaky dan Santi, mereka sudah dewasa dan mereka masing masing sudah mempunyai keluarga kecil, dan Santi pun setelah di tinggal wafat oleh Suami nya, dia tinggal sendiri di rumah dan mengelola kontrakan milik nya sendirian, terkadang Santi kalau dia jengah atau bosan pun, kerap kali dia membawa pria brondong masuk ke dalam rumah nya, dan kadang juga pria pengusaha juga sering menggoda nya, tapi itu semua tidak gratis, tapi Santi di bayar dengan bayaran yang fantastis,,,

Dari itulah Santi tidak merasa ke kurangan harta, selain kontrakan yang tiap bulan menghasil kan uang, dia juga sering mendapat kan uang dengan menjual tubuh nya yang masih seksi dan sangat menggoda kaum pria mana pun.....

Pernah dari ke tiga anak Santi menegur nya untuk berhenti menjadi wanita pemuas nafsu pria hidung belang, namun Santi tidak menanggapi ucapan dari anak nya itu, dia tidak ingin berhenti terkecuali tidak ada laki laki lagi yang tidak ingin memakai jasa nya, baru lah santi akan berhenti.....

Akibat olah Santi itulah" anak anak nya kini mulai menjauh dari nya, dan jarang sekali mereka untuk mengunjungi Santi, pernah satu kali di antara anak Santi ada yang Menginap di rumah Santi, namun apa yang mereka lihat di saat tengah malam tiba, anak Santi melihat adegan mesum santi bersama pria brondong yang seharus nya bisa di sebut sebagai anak, bukan sebagai ke kasih, melihat perbuatan ibu nya yang melakukan adegan mesum bersama pria brondong itu, membuat anak Santi menjadi jijik dengan ibu nya sendiri...

untung nya dari ke tiga anak Santi itu Semua nya tidak ada yang menurun sifat dari ayah nya atau ibu nya, mereka sama sekali tidak menyukai perbuatan seperti itu, hingga mereka berumah tangga semua" dan memilih untuk tinggal terpisah dari orang tua nya meskipun dengan hidup pas pasan, pasangan mereka pun tidak ada yang mengeluh, dan mereka semua memahami nya, sungguh beruntung sekali mereka.....

Hingga sampai saat ini pekerjaan itu pun masih di jalani oleh Santi, tapi tidak sesering dulu, terkadang saat ini cuman satu kali dalam sebulan, bahkan bisa satu kali aja dalam dua bulan, mengingat usia Santi tidak lagi muda seperti dulu,,,,

Kini santi pun bisa bertahan hidup karna rumah kontrakan nya memang sering penuh, jarang ada yang kosong, kalau ada yang kosong, namun tidak berapa lama datang lagi orang baru yang akan menyewa nya, karna memang kontrakan yang di kelola santi ini bersifat bebas, tidak ada larangan pria atau wanita yang menyewa di sana, bahkan tidak ada larangan juga buat para penghuni nya yang melakukan adengan mesum di kontrakan milik nya....

Hingga sampai saat ini masih seperti itu, dan kadang penghuni rumah kontrakan itu pun adalah wanita yang bekerja sebagai pemuas nafsu para pria hidung belang,,...

******

lamunan Santi pun di buyar kan oleh salah satu penghuni rumah kontrakan yang saat ini mau keluar untuk mencari sesuatu kebutuhan di dalam rumah nya.....

Santi pun terkejut dan akhir nya dia pun memilih untuk kembali ke rumah nya, tanpa menghirau kan sapaan dari salah satu penghuni kontrakan yang ada di sana,, Santi berjalan dengan tergesa gesa, dalam hati dia mengomel, bisa bisa nya aku ngelamun di depan kontrakan mengingat masa lalu bersama almarhum mas Jaky,,

sesampai nya di rumah, Santi pun menutup pintu dan masuk ke dalam kamar nya, mengambil sebuah photo almarhum suami nya dan memeluk nya dengan erat sambil menetes kan air mata......