Bab 5: Bayangan Masa Lalu yang Mencekam

Malam itu, Rachel duduk termenung di kamarnya, mengingat ancaman yang baru saja ia terima. Siapa pun yang mengancam Leo ini sepertinya tahu banyak tentang masa lalu kelamnya, dan ketakutannya semakin menjadi-jadi. Dalam upayanya mencari tahu, Rachel tahu ia harus memercayai seseorang yang mungkin punya kekuatan dan koneksi untuk melindunginya.

Esok harinya, Rachel berencana menemui David secara pribadi di kantornya. Ia tahu David satu-satunya yang bisa menolongnya dalam situasi berbahaya seperti ini. Namun, ia masih merasa berat untuk sepenuhnya mengakui semua kekhawatirannya.

---

Saat tiba di kantor David, Rachel tampak gelisah. Seorang asisten membawa Rachel ke ruang kerja David. Ruangannya tampak dingin namun elegan, dipenuhi perabotan mahal dan buku-buku hukum. David berdiri dari kursinya ketika melihat Rachel masuk.

“Rachel, kamu terlihat tegang. Ada yang perlu kita bicarakan?” tanya David sambil menatap Rachel dalam-dalam.

Rachel menarik napas dalam-dalam, berusaha mengumpulkan keberanian. “David, aku... aku benar-benar takut. Ada seseorang yang mengancamku, dan ancaman itu mengarah pada Leo,” jawab Rachel, suaranya bergetar. Matanya penuh kecemasan yang tidak dapat ia sembunyikan lagi.

David mengerutkan kening. “Ancaman? Seperti apa ancaman itu?” Ia berjalan mendekat, matanya menyiratkan rasa khawatir yang tulus.

Rachel mengambil ponselnya dan menunjukkan pesan yang ia terima kepada David. David membaca pesan itu dengan wajah serius, kedua matanya menyipit penuh perhitungan.

“Ini bukan ancaman main-main, Rachel. Seseorang sedang mengawasi kamu dan Leo,” David menghela napas, terlihat murka. “Kamu tahu ada orang yang bisa saja menggunakan masa lalu kita sebagai senjata?”

Rachel mengangguk pelan. “Aku tahu, tapi aku tidak bisa membayangkan siapa yang sekeji ini. Aku sudah meninggalkan masa lalu itu untuk fokus pada Leo.”

David berjalan ke jendela, tangannya dikepalkan erat, seolah mencoba menahan amarah. “Aku akan mencari tahu siapa yang berani melakukan ini. Mereka harus tahu bahwa aku tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh anakku,” gumamnya dengan nada penuh determinasi.

Rachel memandang David, sedikit terkejut mendengar pengakuannya. “Anak kita,” katanya pelan, seakan mencoba memahami kekuatan di balik kata-kata itu.

David menoleh padanya, matanya menatap tajam. “Ya, Leo adalah anak kita, Rachel. Aku tidak akan membiarkan satu pun ancaman mendekati dia atau kamu,” ucapnya dengan penuh penegasan.

Rachel merasa sedikit lega, namun ketakutannya belum sepenuhnya hilang. “David, aku hanya takut bahwa mereka akan mencelakai Leo. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika sesuatu terjadi padanya.”

David mendekati Rachel, menggenggam tangannya dengan lembut. “Kamu tidak perlu melaluinya sendirian. Aku akan ada di sini untukmu dan Leo.”

---

Di malam harinya, Rachel tiba di rumahnya, masih terpikirkan oleh pertemuannya dengan David. Kata-kata David tadi memberi sedikit harapan, namun ia tahu ancaman itu nyata. Ia memeriksa jendela-jendela rumahnya, memastikan semuanya terkunci. Saat ia berjalan menuju kamar Leo, ia mendapati Leo sedang duduk di tepi ranjang, menggambar sesuatu dengan serius.

“Ibu, aku sedang menggambar untuk Ibu,” kata Leo dengan senyuman, menatap Rachel dengan mata berbinar.

Rachel tersenyum, menahan air matanya. “Apa yang kamu gambar, sayang?”

Leo menunjukkan gambarnya, memperlihatkan sketsa seorang pria dan seorang wanita yang sedang memegang tangan anak kecil. “Ini aku, Ibu, dan... Om David. Ibu suka?”

Rachel terdiam sesaat, hatinya terguncang melihat betapa besar pengaruh David di hati Leo. Ia tahu cepat atau lambat, Leo akan mempertanyakan keberadaan ayahnya yang sebenarnya.

“Ibu suka sekali, Leo. Ini gambar yang indah,” jawab Rachel sambil memeluk Leo dengan erat.

Namun, saat itulah ponsel Rachel bergetar lagi. Ia merogoh kantongnya dengan hati berdebar, takut akan apa yang akan ia baca.

> “Hati-hati dengan siapa yang kau percayai, Rachel. Rahasia kecilmu bisa menghancurkan segalanya.”

Pesan itu terasa seperti ancaman yang lebih personal, menyadarkan Rachel bahwa orang ini mungkin sangat mengenalnya. Siapa pun yang mengirimkan pesan itu, mereka mengetahui hubungannya dengan David dan Leo.

Rachel mematikan ponselnya dan kembali menatap Leo. Ia tahu bahwa ia tidak bisa melarikan diri dari ancaman ini. Namun, ia bertekad bahwa ia akan melawan, demi Leo.

---

Cliffhanger: Rachel kembali ke kamarnya, merenungkan setiap kemungkinan yang bisa ia lakukan untuk melindungi Leo. Namun, tanpa ia sadari, sebuah bayangan mengintip dari luar jendela, mengamati rumahnya dalam diam.

Episodes
1 Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2: Bayangan Masa Lalu yang Mengintai
3 Bab 3: Pertemuan yang Tak Terduga
4 Bab 4: Ancaman dalam Bayangan
5 Bab 5: Bayangan Masa Lalu yang Mencekam
6 Bab 6: Jejak di Balik Bayangan
7 Bab 7: Bayangan di Malam Sunyi
8 Bab 8: Permainan dalam Bayangan
9 Bab 9: Jerat yang Tak Terlihat
10 Bab 10: Langkah Keberanian yang Mematikan
11 Bab 11: Jejak Bayangan di Kehidupan
12 Bab 12: Langkah Tak Terduga
13 Bab 13: Bayangan yang Semakin Mendekat
14 Bab 14: Menerobos Bayangan
15 Bab 15: Kepungan Bayangan
16 Bab 16: Di Balik Keputusan Terakhir
17 Bab 17: Jejak Dalam Kegelapan
18 Bab 18: Pengejaran Dalam Bayangan
19 Bab 19: Melawan Waktu
20 Bab 20: Jerat Bayangan
21 Bab 21: Di Ambang Pengkhianatan
22 Bab 22 dimulai dengan situasi yang menegangkan
23 Bab 23 - Di Balik Pintu Rahasia
24 Bab 24 - Menguak Kebenaran
25 Bab 25 - Jejak di Balik Bayangan
26 Bab 26 - Bayangan Rahasia
27 Bab 27 - Langkah di Ambang Bahaya
28 Bab 28 - Pilihan yang Tak Mudah
29 Bab 29 – Jejak yang Membingungkan
30 Bab 30 – Pengkhianatan di Tengah Kekacauan
31 Bab 31 – Langkah Berbahaya di Tengah Bayangan
32 Bab 32 – Pengkhianatan di Balik Pintu Tertutup
33 Bab 33 – Tawar-Menawar yang Berbahaya
34 Bab 34 – Rahasia di Balik Foto
35 Bab 35 – Jebakan di Balik Rencana
36 Bab 36 – Bayang-Bayang Kebenaran
37 Bab 37 – Jejak dalam Kegelapan
38 Bab 38– Jejak yang Terungkap
39 Bab 39 – Di Ambang Kebenaran
40 Bab 40 – Jaringan yang Tak Terlihat
41 Bab 41 – Jejak Tak Terlihat
42 Bab 42 – Pilihan yang Mematikan
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2: Bayangan Masa Lalu yang Mengintai
3
Bab 3: Pertemuan yang Tak Terduga
4
Bab 4: Ancaman dalam Bayangan
5
Bab 5: Bayangan Masa Lalu yang Mencekam
6
Bab 6: Jejak di Balik Bayangan
7
Bab 7: Bayangan di Malam Sunyi
8
Bab 8: Permainan dalam Bayangan
9
Bab 9: Jerat yang Tak Terlihat
10
Bab 10: Langkah Keberanian yang Mematikan
11
Bab 11: Jejak Bayangan di Kehidupan
12
Bab 12: Langkah Tak Terduga
13
Bab 13: Bayangan yang Semakin Mendekat
14
Bab 14: Menerobos Bayangan
15
Bab 15: Kepungan Bayangan
16
Bab 16: Di Balik Keputusan Terakhir
17
Bab 17: Jejak Dalam Kegelapan
18
Bab 18: Pengejaran Dalam Bayangan
19
Bab 19: Melawan Waktu
20
Bab 20: Jerat Bayangan
21
Bab 21: Di Ambang Pengkhianatan
22
Bab 22 dimulai dengan situasi yang menegangkan
23
Bab 23 - Di Balik Pintu Rahasia
24
Bab 24 - Menguak Kebenaran
25
Bab 25 - Jejak di Balik Bayangan
26
Bab 26 - Bayangan Rahasia
27
Bab 27 - Langkah di Ambang Bahaya
28
Bab 28 - Pilihan yang Tak Mudah
29
Bab 29 – Jejak yang Membingungkan
30
Bab 30 – Pengkhianatan di Tengah Kekacauan
31
Bab 31 – Langkah Berbahaya di Tengah Bayangan
32
Bab 32 – Pengkhianatan di Balik Pintu Tertutup
33
Bab 33 – Tawar-Menawar yang Berbahaya
34
Bab 34 – Rahasia di Balik Foto
35
Bab 35 – Jebakan di Balik Rencana
36
Bab 36 – Bayang-Bayang Kebenaran
37
Bab 37 – Jejak dalam Kegelapan
38
Bab 38– Jejak yang Terungkap
39
Bab 39 – Di Ambang Kebenaran
40
Bab 40 – Jaringan yang Tak Terlihat
41
Bab 41 – Jejak Tak Terlihat
42
Bab 42 – Pilihan yang Mematikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!