Bab 4: Ancaman dalam Bayangan

Rachel tidak bisa tidur semalaman setelah membaca pesan misterius itu. Pikirannya berkelana, mencoba mencari tahu siapa yang mengirimkan ancaman tersebut. Di balik layar kehidupannya yang ia bangun dengan susah payah, ada rahasia yang mungkin telah diketahui oleh orang lain.

Pagi itu, Rachel berusaha tetap tenang saat mengantarkan Leo ke sekolah. Namun, Leo, yang peka terhadap perasaan ibunya, bisa merasakan ketegangan yang Rachel coba sembunyikan.

“Ibu, apa Ibu baik-baik saja?” tanya Leo dengan nada penuh perhatian, membuat Rachel tersenyum tipis.

“Iya, sayang. Ibu hanya sedikit lelah. Jangan khawatir, ya,” jawab Rachel sambil mengusap rambut anaknya dengan lembut.

Namun, di dalam hatinya, Rachel tahu bahwa ini bukan hanya soal kelelahan. Ancaman itu nyata, dan ia harus segera mencari tahu dari siapa dan untuk apa. Saat Leo masuk ke kelasnya, Rachel pun bergegas kembali ke kantornya. Ia butuh waktu untuk berpikir dan menenangkan diri sebelum mengambil langkah selanjutnya.

---

Di kantornya, Rachel mencoba fokus pada pekerjaan. Namun, pesan misterius itu tidak mau hilang dari pikirannya. Saat ia mulai bekerja, ponselnya kembali bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor yang sama.

> “Kau tidak bisa lari dari masa lalu, Rachel. Semua yang kau sembunyikan akan terbuka.”

Rachel merasa tubuhnya menegang. Ia tidak bisa lagi mengabaikan ancaman ini. Segera, ia memanggil sahabat terdekatnya, Dina, yang sudah mengetahui sebagian besar masa lalunya dengan David. Ia berharap, mungkin dengan berbagi kekhawatiran, pikirannya bisa lebih tenang.

---

Beberapa jam kemudian, di sebuah kafe, Dina memandang Rachel dengan tatapan serius. “Rachel, aku sudah bilang, jika kamu terus menyembunyikan semuanya dari Leo dan David, suatu saat hal ini bisa menjadi bumerang untukmu,” kata Dina sambil menggenggam tangan Rachel.

“Aku tahu, Dina. Tapi ini semua untuk kebaikan Leo. Aku hanya ingin melindunginya,” Rachel menjawab dengan suara lemah.

“Tapi jika ada orang lain yang tahu rahasia ini, dia bisa menggunakannya untuk melawanmu. Apakah kamu pernah berpikir bahwa seseorang mungkin mencoba memanfaatkannya untuk keuntungan mereka?” ucap Dina, matanya menatap Rachel penuh kekhawatiran.

Rachel terdiam, memikirkan kata-kata sahabatnya. “Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang? Jika aku memberitahu Leo terlalu cepat, aku takut dia akan merasa bingung atau bahkan membenciku karena telah menyembunyikan semuanya selama ini.”

Dina tersenyum lembut dan menggelengkan kepalanya. “Kau tak sendiri dalam menghadapi ini, Rachel. Kau punya David, dan aku yakin, meskipun rumit, dia akan berada di pihakmu untuk melindungi Leo.”

Rachel memejamkan mata, mengingat pertemuan terakhirnya dengan David. Walaupun mereka sering kali berdebat, ia tahu di dalam hatinya bahwa David juga ingin yang terbaik untuk Leo.

---

Sore harinya, Rachel menjemput Leo dari sekolah. Namun, ketika ia tiba, ia terkejut melihat David sudah berdiri di sana, sedang berbicara dengan Leo. Rachel memperhatikan dari jauh bagaimana mereka tampak akrab, bercanda satu sama lain, seakan David telah menjadi bagian dari hidup Leo.

Ia merasa hatinya bergejolak, antara senang dan khawatir. Saat Leo melihatnya, ia langsung berlari ke arah Rachel.

“Ibu, Om David ingin mengajakku pergi ke taman! Boleh, kan, Bu?” tanya Leo dengan mata berbinar.

Rachel berpaling ke arah David, yang balas menatapnya dengan tatapan yang mengisyaratkan harapan. Ia tidak ingin mengecewakan Leo, namun juga tidak ingin terlalu mudah memberikan David akses penuh kepada anaknya.

“Baiklah, tapi jangan terlalu lama, ya. Besok kamu harus sekolah,” kata Rachel akhirnya, berusaha tetap tenang.

---

Di taman, Leo berlari-lari kecil sambil tertawa riang, sementara Rachel dan David duduk di bangku taman, mengamati anak mereka dengan perasaan yang campur aduk.

David akhirnya memecah keheningan. “Rachel, aku tahu ini sulit, tapi aku hanya ingin menjadi bagian dari kehidupan Leo. Aku tidak akan memaksakan diriku, tapi aku butuh kepastian.”

Rachel menunduk, mencari kata-kata yang tepat. “David, aku mengerti. Tapi situasinya tidak sesederhana itu. Ada banyak hal yang perlu dipikirkan. Leo masih kecil dan aku khawatir dia belum siap mengetahui semuanya.”

David menghela napas. “Apakah ini tentang pesan yang kau terima?” tanyanya tiba-tiba, mengejutkan Rachel.

Rachel terdiam, menatap David dengan tatapan bingung. “Bagaimana kau tahu tentang pesan itu?”

David menatapnya serius. “Rachel, aku punya koneksi, dan aku tahu seseorang sedang mencoba mengusik hidupmu. Siapa pun dia, dia ingin membuatmu merasa tertekan.”

Rachel merasa dadanya sesak. “Jadi, kau sudah tahu? Lalu, apa yang akan kau lakukan?”

David tersenyum tipis, tatapannya berubah menjadi lebih tajam. “Aku akan melindungi kalian berdua, apa pun yang terjadi. Ini bukan hanya tentang kita atau masa lalu, Rachel. Ini tentang Leo dan masa depannya.”

Rachel terkejut, merasa sedikit lega sekaligus takut. Ada seseorang yang ingin menghancurkan kebahagiaannya, dan David tampaknya lebih tahu tentang ancaman ini daripada dirinya sendiri.

---

Malamnya, Rachel kembali ke rumah dengan perasaan tak menentu. Leo sudah tidur, namun pikirannya masih terganggu oleh apa yang David katakan di taman. Siapa yang sebenarnya mengincar hidupnya? Apakah ancaman ini berhubungan dengan masa lalu mereka, atau ada sesuatu yang lebih besar yang tidak ia ketahui?

Rachel duduk di meja kerjanya, membuka laptop untuk mencari tahu lebih lanjut. Namun, saat membuka email, ia kembali menemukan sebuah pesan yang membuat darahnya berdesir.

> “Rachel, kau sudah diperingatkan. Berhenti mencoba mencari tahu, atau kau akan kehilangan semuanya.”

Rachel merasa tubuhnya gemetar. Ancaman ini bukan lagi sekadar pesan. Seseorang benar-benar mengawasinya, dan ini lebih dari sekadar permainan.

Ia menutup laptopnya, merasakan ketakutan yang mendalam. Tidak ada yang tahu tentang masa lalu ini selain orang-orang terdekatnya. Tapi, jika ancaman ini berasal dari luar, siapa yang bisa dipercaya?

Rachel berpikir keras dan menyadari bahwa ia tidak bisa terus diam. Mungkin sudah waktunya untuk membuka diri sepenuhnya pada David dan bersama-sama melindungi Leo.

---

Saat Rachel akhirnya mencoba menenangkan diri, teleponnya berdering. Nomor tak dikenal lagi. Ia mengangkatnya dengan tangan bergetar.

> “Rachel, sepertinya kau sudah lupa siapa yang berkuasa dalam permainan ini. Jika kau tidak mau menurut, maka Leo yang akan menjadi sasaranku selanjutnya.”

Rachel langsung menutup telepon dengan napas tertahan. Ia tahu ini lebih dari sekadar ancaman. Sekarang, nyawa Leo mungkin berada dalam bahaya nyata.

Episodes
1 Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2: Bayangan Masa Lalu yang Mengintai
3 Bab 3: Pertemuan yang Tak Terduga
4 Bab 4: Ancaman dalam Bayangan
5 Bab 5: Bayangan Masa Lalu yang Mencekam
6 Bab 6: Jejak di Balik Bayangan
7 Bab 7: Bayangan di Malam Sunyi
8 Bab 8: Permainan dalam Bayangan
9 Bab 9: Jerat yang Tak Terlihat
10 Bab 10: Langkah Keberanian yang Mematikan
11 Bab 11: Jejak Bayangan di Kehidupan
12 Bab 12: Langkah Tak Terduga
13 Bab 13: Bayangan yang Semakin Mendekat
14 Bab 14: Menerobos Bayangan
15 Bab 15: Kepungan Bayangan
16 Bab 16: Di Balik Keputusan Terakhir
17 Bab 17: Jejak Dalam Kegelapan
18 Bab 18: Pengejaran Dalam Bayangan
19 Bab 19: Melawan Waktu
20 Bab 20: Jerat Bayangan
21 Bab 21: Di Ambang Pengkhianatan
22 Bab 22 dimulai dengan situasi yang menegangkan
23 Bab 23 - Di Balik Pintu Rahasia
24 Bab 24 - Menguak Kebenaran
25 Bab 25 - Jejak di Balik Bayangan
26 Bab 26 - Bayangan Rahasia
27 Bab 27 - Langkah di Ambang Bahaya
28 Bab 28 - Pilihan yang Tak Mudah
29 Bab 29 – Jejak yang Membingungkan
30 Bab 30 – Pengkhianatan di Tengah Kekacauan
31 Bab 31 – Langkah Berbahaya di Tengah Bayangan
32 Bab 32 – Pengkhianatan di Balik Pintu Tertutup
33 Bab 33 – Tawar-Menawar yang Berbahaya
34 Bab 34 – Rahasia di Balik Foto
35 Bab 35 – Jebakan di Balik Rencana
36 Bab 36 – Bayang-Bayang Kebenaran
37 Bab 37 – Jejak dalam Kegelapan
38 Bab 38– Jejak yang Terungkap
39 Bab 39 – Di Ambang Kebenaran
40 Bab 40 – Jaringan yang Tak Terlihat
41 Bab 41 – Jejak Tak Terlihat
42 Bab 42 – Pilihan yang Mematikan
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2: Bayangan Masa Lalu yang Mengintai
3
Bab 3: Pertemuan yang Tak Terduga
4
Bab 4: Ancaman dalam Bayangan
5
Bab 5: Bayangan Masa Lalu yang Mencekam
6
Bab 6: Jejak di Balik Bayangan
7
Bab 7: Bayangan di Malam Sunyi
8
Bab 8: Permainan dalam Bayangan
9
Bab 9: Jerat yang Tak Terlihat
10
Bab 10: Langkah Keberanian yang Mematikan
11
Bab 11: Jejak Bayangan di Kehidupan
12
Bab 12: Langkah Tak Terduga
13
Bab 13: Bayangan yang Semakin Mendekat
14
Bab 14: Menerobos Bayangan
15
Bab 15: Kepungan Bayangan
16
Bab 16: Di Balik Keputusan Terakhir
17
Bab 17: Jejak Dalam Kegelapan
18
Bab 18: Pengejaran Dalam Bayangan
19
Bab 19: Melawan Waktu
20
Bab 20: Jerat Bayangan
21
Bab 21: Di Ambang Pengkhianatan
22
Bab 22 dimulai dengan situasi yang menegangkan
23
Bab 23 - Di Balik Pintu Rahasia
24
Bab 24 - Menguak Kebenaran
25
Bab 25 - Jejak di Balik Bayangan
26
Bab 26 - Bayangan Rahasia
27
Bab 27 - Langkah di Ambang Bahaya
28
Bab 28 - Pilihan yang Tak Mudah
29
Bab 29 – Jejak yang Membingungkan
30
Bab 30 – Pengkhianatan di Tengah Kekacauan
31
Bab 31 – Langkah Berbahaya di Tengah Bayangan
32
Bab 32 – Pengkhianatan di Balik Pintu Tertutup
33
Bab 33 – Tawar-Menawar yang Berbahaya
34
Bab 34 – Rahasia di Balik Foto
35
Bab 35 – Jebakan di Balik Rencana
36
Bab 36 – Bayang-Bayang Kebenaran
37
Bab 37 – Jejak dalam Kegelapan
38
Bab 38– Jejak yang Terungkap
39
Bab 39 – Di Ambang Kebenaran
40
Bab 40 – Jaringan yang Tak Terlihat
41
Bab 41 – Jejak Tak Terlihat
42
Bab 42 – Pilihan yang Mematikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!