Bab 3: Pertemuan yang Tak Terduga

Rachel masih terguncang oleh pertemuan dengan David di depan pintu rumahnya. Sementara ia berusaha menyusun strategi untuk menjaga Leo tetap aman, perasaan cemas dan ketakutan menghantui pikirannya. Hari itu, Rachel mencoba menenangkan diri dan mengalihkan perhatiannya pada pekerjaan. Namun, bayangan tentang David yang ingin mendekati Leo tak henti-hentinya membebani hatinya.

Di kantor, Rachel tengah tenggelam dalam rapat ketika ia mendapat pesan dari asistennya.

> “Bu Rachel, ada seseorang yang ingin bertemu di lobi. Dia bilang ini sangat penting dan tidak akan pergi sebelum bertemu dengan Anda.”

Rachel mendesah, sudah menduga siapa yang akan ia temui. Ia menundukkan kepala sejenak, mencoba menenangkan pikirannya sebelum memutuskan untuk menghentikan rapat lebih awal. Setelah membereskan dokumen-dokumen, ia bergegas menuju lobi.

---

Saat tiba di lobi, Rachel melihat David berdiri di sana dengan penampilan tegas dan tatapan tajam yang tidak bisa ia sembunyikan. Ia menarik napas panjang, berusaha bersikap tenang.

“David, kau tidak bisa terus datang ke sini dan mengganggu pekerjaanku,” ucap Rachel, suaranya penuh ketegasan meski hatinya terasa goyah.

David hanya tersenyum tipis, menatap Rachel dengan pandangan yang sulit diartikan. “Rachel, aku hanya ingin memastikan satu hal. Aku ingin Leo tahu bahwa aku adalah ayahnya. Bukankah ini hal yang wajar?”

Rachel menggigit bibirnya, menahan amarah dan kekhawatirannya. “David, kita sudah membicarakan ini. Aku butuh waktu. Leo masih kecil dan belum siap menerima kenyataan ini.”

David menghela napas, tatapannya tetap tajam. “Rachel, setiap hari aku merasa bahwa waktuku dengan Leo semakin habis. Aku ingin berada di sisinya, melihatnya tumbuh, memberikan bimbingan yang ia butuhkan. Apa kau tidak melihat betapa pentingnya ini?”

Rachel terdiam, matanya berkaca-kaca. “David, aku paham keinginanmu. Tapi, kau harus mengerti, Leo sudah punya kehidupan yang ia kenal dan ia cintai. Aku tidak ingin membuatnya bingung dengan perubahan besar ini.”

David melangkah mendekat, suaranya melembut. “Aku tahu kau ingin melindunginya, Rachel. Tapi, aku juga berhak mengenal anakku.”

Rachel merasa dadanya sesak. Satu sisi dirinya ingin menerima bantuan David dan melihatnya sebagai sosok ayah bagi Leo. Namun, ia tidak bisa mengabaikan ketakutannya bahwa Leo akan terluka jika mengetahui kenyataan yang sesungguhnya.

“Aku akan memikirkan caranya,” akhirnya Rachel berkata, mencoba menahan gejolak emosinya. “Tapi, beri aku waktu. Jangan terlalu memaksa.”

David menatap Rachel dengan pandangan penuh harapan. “Baiklah, aku akan menunggu, Rachel. Tapi aku tidak akan mundur.”

---

Beberapa hari kemudian, Rachel berusaha menjaga semuanya tetap normal di rumah. Namun, Leo mulai menunjukkan tanda-tanda penasaran yang semakin besar. Suatu malam, saat mereka sedang makan malam, Leo tiba-tiba membuka pembicaraan yang membuat Rachel terpaku.

“Ibu, kenapa Om David sering datang menemui kita?” tanya Leo polos.

Rachel tersedak mendengar pertanyaan itu. Ia meletakkan sendoknya perlahan dan menatap Leo dengan senyum yang berusaha ia paksakan.

“Om David adalah teman lama Ibu, Leo. Dia hanya ingin memastikan bahwa kita baik-baik saja,” jawab Rachel sambil berusaha terdengar santai.

Leo mengangguk, tetapi masih terlihat penasaran. “Tapi kenapa Om David selalu melihatku dengan tatapan yang aneh? Seperti... seperti dia ingin mengatakan sesuatu padaku.”

Rachel merasa jantungnya berdegup kencang. Ia tahu bahwa Leo semakin cerdas dan peka, bahkan mungkin lebih dari anak-anak seusianya.

“Leo, mungkin Om David hanya terkesan dengan betapa pintarnya kau,” ujar Rachel sambil mengusap rambut anaknya dengan penuh sayang.

Namun, Leo tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya bertanya, “Ibu... apakah Om David adalah ayahku?”

Pertanyaan itu bagaikan petir di siang bolong bagi Rachel. Ia terdiam, merasakan seluruh tubuhnya kaku dan tidak tahu harus merespons bagaimana. Bagaimana mungkin Leo bisa menebak dengan tepat?

“Kenapa kau berpikir begitu, Leo?” Rachel berusaha mengulur waktu, meskipun ia tahu Leo mungkin tidak akan berhenti sampai mendapat jawaban yang memuaskan.

Leo menunduk, memainkan ujung kausnya. “Aku... aku hanya merasa berbeda, Bu. Semua temanku punya ayah, dan mereka selalu bercerita tentang ayah mereka. Aku ingin tahu kenapa aku tidak punya ayah seperti mereka.”

Rachel merasakan matanya mulai berkaca-kaca. Ia tahu ini adalah saat yang paling ia takuti. Menyimpan rahasia dari Leo mungkin lebih sulit daripada yang ia bayangkan.

“Ibu... maafkan Ibu. Ibu belum siap memberitahumu,” ujar Rachel dengan suara pelan.

Leo menatap Rachel dengan mata yang besar dan penuh harap. “Jadi, Om David benar-benar ayahku?”

Rachel menutup mata sejenak, mencoba menahan air matanya. “Ya, Leo... dia ayahmu. Tapi, ada alasan kenapa Ibu belum bisa memberitahumu sebelumnya.”

Leo terdiam, seakan mencoba mencerna informasi yang baru ia terima. “Kenapa, Bu? Kenapa kau tidak memberitahuku?”

Rachel menghela napas panjang. “Ibu hanya ingin melindungimu, Leo. Ibu tidak ingin kau bingung atau merasa kehilangan sesuatu yang tidak pernah kau miliki sebelumnya.”

Leo tampak berpikir keras, lalu memandang Rachel dengan tatapan yang penuh ketegasan, seolah-olah ada kebijaksanaan dalam dirinya yang lebih dari usianya. “Ibu, aku tidak akan marah. Aku hanya ingin tahu siapa aku dan dari mana asalku.”

Rachel tersenyum lemah, mengelus pipi Leo. “Kau anak yang luar biasa, Leo. Ibu sangat bangga padamu.”

Namun, di balik percakapan ini, Rachel tahu bahwa konflik baru telah terbuka. David yang ingin hadir dalam hidup Leo, dan Leo yang mulai memahami jati dirinya, adalah dinamika yang akan sulit untuk ia kendalikan.

---

Beberapa hari kemudian, David datang untuk menjemput Leo setelah sekolah. Leo tampak senang saat melihat David, dan keduanya segera akrab dalam perbincangan. Rachel merasa hatinya kacau melihat kedekatan mereka, tetapi ia tahu bahwa ini adalah pilihan terbaik.

Di akhir pertemuan, saat Rachel hendak mengantar Leo ke kamar, David mendekati Rachel dengan ekspresi penuh kesungguhan.

“Rachel, aku akan melakukan apa pun untuk Leo. Jika kau mengizinkan, aku ingin terlibat lebih dalam,” kata David, tatapan matanya penuh harap.

Rachel menggigit bibirnya, merasa terjebak dalam dilema. Ia tidak ingin Leo kehilangan kebahagiaan barunya, tetapi ia juga takut David akan membawa Leo lebih jauh dari dirinya.

“David, aku butuh waktu. Aku tidak ingin terburu-buru,” ujar Rachel, suaranya terdengar lembut namun tegas.

David menatap Rachel lama sebelum akhirnya mengangguk pelan. “Aku akan memberikan waktu, Rachel. Tapi tolong, jangan terlalu lama. Leo layak tahu siapa ayahnya yang sebenarnya.”

Rachel hanya bisa mengangguk, meski hatinya masih diliputi kecemasan. Di balik semua ini, ia tahu bahwa keputusan besar harus segera dibuat, dan ia tidak bisa menghindarinya selamanya.

---

Saat malam menjelang, Leo yang sudah tertidur nyenyak meninggalkan Rachel dalam keheningan rumah yang terasa hampa. Rachel menyadari bahwa kehidupannya telah berubah, bahwa rahasia yang selama ini ia jaga telah terbuka.

Namun, di saat yang sama, Rachel tahu bahwa masalah ini baru permulaan. Perjalanan panjang menantinya, dengan cinta, rahasia, dan luka yang terus menghantui mereka bertiga. Bagaimanapun juga, ia harus menghadapi masa lalu yang kembali datang, demi anaknya yang kini menjadi pusat hidupnya.

---

Cliffhanger: Di tengah malam, ponsel Rachel berdering. Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal:

> “Rahasiamu terbongkar, Rachel. Bersiaplah kehilangan lebih dari yang kau bayangkan.”

Rachel terkejut, tangannya bergetar saat membaca pesan itu. Siapa yang tahu rahasia ini? Dan apa yang sebenarnya diinginkan orang ini?

Episodes
1 Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2: Bayangan Masa Lalu yang Mengintai
3 Bab 3: Pertemuan yang Tak Terduga
4 Bab 4: Ancaman dalam Bayangan
5 Bab 5: Bayangan Masa Lalu yang Mencekam
6 Bab 6: Jejak di Balik Bayangan
7 Bab 7: Bayangan di Malam Sunyi
8 Bab 8: Permainan dalam Bayangan
9 Bab 9: Jerat yang Tak Terlihat
10 Bab 10: Langkah Keberanian yang Mematikan
11 Bab 11: Jejak Bayangan di Kehidupan
12 Bab 12: Langkah Tak Terduga
13 Bab 13: Bayangan yang Semakin Mendekat
14 Bab 14: Menerobos Bayangan
15 Bab 15: Kepungan Bayangan
16 Bab 16: Di Balik Keputusan Terakhir
17 Bab 17: Jejak Dalam Kegelapan
18 Bab 18: Pengejaran Dalam Bayangan
19 Bab 19: Melawan Waktu
20 Bab 20: Jerat Bayangan
21 Bab 21: Di Ambang Pengkhianatan
22 Bab 22 dimulai dengan situasi yang menegangkan
23 Bab 23 - Di Balik Pintu Rahasia
24 Bab 24 - Menguak Kebenaran
25 Bab 25 - Jejak di Balik Bayangan
26 Bab 26 - Bayangan Rahasia
27 Bab 27 - Langkah di Ambang Bahaya
28 Bab 28 - Pilihan yang Tak Mudah
29 Bab 29 – Jejak yang Membingungkan
30 Bab 30 – Pengkhianatan di Tengah Kekacauan
31 Bab 31 – Langkah Berbahaya di Tengah Bayangan
32 Bab 32 – Pengkhianatan di Balik Pintu Tertutup
33 Bab 33 – Tawar-Menawar yang Berbahaya
34 Bab 34 – Rahasia di Balik Foto
35 Bab 35 – Jebakan di Balik Rencana
36 Bab 36 – Bayang-Bayang Kebenaran
37 Bab 37 – Jejak dalam Kegelapan
38 Bab 38– Jejak yang Terungkap
39 Bab 39 – Di Ambang Kebenaran
40 Bab 40 – Jaringan yang Tak Terlihat
41 Bab 41 – Jejak Tak Terlihat
42 Bab 42 – Pilihan yang Mematikan
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2: Bayangan Masa Lalu yang Mengintai
3
Bab 3: Pertemuan yang Tak Terduga
4
Bab 4: Ancaman dalam Bayangan
5
Bab 5: Bayangan Masa Lalu yang Mencekam
6
Bab 6: Jejak di Balik Bayangan
7
Bab 7: Bayangan di Malam Sunyi
8
Bab 8: Permainan dalam Bayangan
9
Bab 9: Jerat yang Tak Terlihat
10
Bab 10: Langkah Keberanian yang Mematikan
11
Bab 11: Jejak Bayangan di Kehidupan
12
Bab 12: Langkah Tak Terduga
13
Bab 13: Bayangan yang Semakin Mendekat
14
Bab 14: Menerobos Bayangan
15
Bab 15: Kepungan Bayangan
16
Bab 16: Di Balik Keputusan Terakhir
17
Bab 17: Jejak Dalam Kegelapan
18
Bab 18: Pengejaran Dalam Bayangan
19
Bab 19: Melawan Waktu
20
Bab 20: Jerat Bayangan
21
Bab 21: Di Ambang Pengkhianatan
22
Bab 22 dimulai dengan situasi yang menegangkan
23
Bab 23 - Di Balik Pintu Rahasia
24
Bab 24 - Menguak Kebenaran
25
Bab 25 - Jejak di Balik Bayangan
26
Bab 26 - Bayangan Rahasia
27
Bab 27 - Langkah di Ambang Bahaya
28
Bab 28 - Pilihan yang Tak Mudah
29
Bab 29 – Jejak yang Membingungkan
30
Bab 30 – Pengkhianatan di Tengah Kekacauan
31
Bab 31 – Langkah Berbahaya di Tengah Bayangan
32
Bab 32 – Pengkhianatan di Balik Pintu Tertutup
33
Bab 33 – Tawar-Menawar yang Berbahaya
34
Bab 34 – Rahasia di Balik Foto
35
Bab 35 – Jebakan di Balik Rencana
36
Bab 36 – Bayang-Bayang Kebenaran
37
Bab 37 – Jejak dalam Kegelapan
38
Bab 38– Jejak yang Terungkap
39
Bab 39 – Di Ambang Kebenaran
40
Bab 40 – Jaringan yang Tak Terlihat
41
Bab 41 – Jejak Tak Terlihat
42
Bab 42 – Pilihan yang Mematikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!