Bab 17: Perintah Sang Ratu

Dengan tidak adanya selir lain selain Seo-Rin, suasana istana menjadi semakin tegang. Fokus perhatian para bangsawan serta kalangan istana sepenuhnya tertuju pada Seo-Rin, yang kini menjadi satu-satunya wanita yang secara resmi diakui dalam kehidupan Pangeran Ji-Woon. Keputusan ini tidak hanya mengejutkan para menteri yang berharap adanya lebih banyak kandidat demi keturunan kerajaan, tetapi juga menjadi sumber kecemburuan yang tak terselubung dari Kang-Ji, sang putri mahkota.

Seo-Rin, yang semula merasa kehadirannya di istana bagai bayangan dari sang putri, kini dihadapkan pada sorotan yang lebih besar. Tak hanya harus menjaga kehormatan sebagai satu-satunya selir, ia juga harus menyesuaikan diri dengan ekspektasi yang datang dari segala arah, termasuk dari Ratu dan para penasihat kerajaan yang mengamati setiap langkah dan kata-katanya.

Di tengah suasana yang berubah, Ji-Woon semakin sering terlihat di paviliun Seo-Rin, membuat rumor beredar cepat di kalangan istana bahwa ia begitu terpesona pada Seo-Rin hingga tak ingin membagi perhatiannya dengan wanita lain. Hubungan di antara mereka pun berkembang menjadi semakin mendalam, dan meski tidak dinyatakan terang-terangan, perasaan mereka mulai tumbuh lebih nyata.

Namun, dengan Kang-Ji yang terus mencermati setiap interaksi mereka, serta desakan para menteri pada Ratu untuk memastikan keturunan kerajaan, tekanan pada Pangeran Ji-Woon dan Seo-Rin pun semakin berat. Meski keduanya semakin dekat, mereka tak luput dari ancaman politik istana yang bisa sewaktu-waktu mengubah segalanya.

*

Pagi itu, Seo-Rin dipanggil untuk menghadap Ratu. Seo-Rin melangkah dengan hati penuh tanya, mencoba menebak apa maksud di balik panggilan mendadak ini. Saat memasuki ruangan, ia menemukan Ratu duduk anggun dengan sorot mata yang tajam, penuh kewibawaan. Seo-Rin segera memberi hormat, berusaha menyembunyikan kegelisahan yang perlahan merayapi hatinya.

Tanpa basa-basi, Ratu menatapnya dalam-dalam. “Seo-Rin,” ucapnya pelan, “kau tentu memahami bahwa para menteri terus mendesak agar Pangeran segera memberikan keturunan. Dan sebagai putri mahkota yang sah, Kang-Ji adalah satu-satunya wanita yang diharapkan memenuhi tugas itu.”

Seo-Rin diam, merasakan hawa dingin yang seketika menyelimuti. Ia tahu betul posisi Kang-Ji, dan sebagai satu-satunya selir, Seo-Rin kini seperti berada di persimpangan jalan antara memenuhi harapan Pangeran atau tunduk pada permintaan Ratu.

Ratu melanjutkan dengan nada penuh penekanan, “Aku meminta kerjasamamu, Seo-Rin. Demi ketenangan istana dan kelangsungan kerajaan, untuk sementara waktu … hindarilah Pangeran Ji-Woon. Berikan kesempatan pada Putri Kang-Ji untuk menjalankan tugasnya.”

Seo-Rin menundukkan kepala, mendengar kata-kata Ratu yang disampaikan dengan halus namun penuh ketegasan. Ia tahu bahwa penolakannya bisa berakibat buruk, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk Pangeran yang mungkin semakin mendapat tekanan dari para penasihat kerajaan. Dengan suara pelan, Seo-Rin menjawab, “Baik, Yang Mulia. Saya akan berusaha menjauhkan diri untuk sementara.”

Sejak saat itu, Seo-Rin mulai berusaha menjauh secara halus. Setiap kali Pangeran Ji-Woon datang ke paviliunnya, Seo-Rin selalu memiliki alasan untuk menolak. Kadang, ia berpura-pura lelah dan mengatakan butuh istirahat lebih awal, atau sengaja menjadwalkan latihan musiknya pada malam hari agar waktunya dihabiskan di ruang lain.

Namun, Pangeran Ji-Woon yang sudah mulai merasakan jarak ini, tak mudah menyerah. Sering kali, saat Seo-Rin dengan sopan menolaknya, ia malah semakin menunjukkan keinginan untuk tetap berada di sisinya, bahkan menunggu Seo-Rin menyelesaikan alasan-alasan kecil yang dibuatnya.

Ketegangan mulai terasa di paviliun Seo-Rin. Hatinya berperang, antara keinginannya untuk setia pada perintah Ratu dan perasaannya terhadap Pangeran yang semakin hari semakin sulit diabaikan. Meski berusaha keras menjauh, Seo-Rin tak bisa memungkiri bahwa hatinya terasa semakin kosong tanpa kehadiran Ji-Woon di sisinya.

*

Malam semakin larut, dan usaha Seo-Rin untuk menghindar mulai membebani hatinya. Di paviliunnya yang sunyi, Seo-Rin duduk termenung, memikirkan apa yang mungkin sedang dilakukan Pangeran Ji-Woon. Ia tahu, permintaannya untuk menjauh sebenarnya melukai hati sang Pangeran, namun ia tak punya pilihan lain.

Di sisi lain, Pangeran Ji-Woon mulai menyadari adanya perubahan yang mengganggu. Setiap kali ia mendekati Seo-Rin, wanita itu selalu punya alasan untuk menghindar, seolah-olah menghindari tatapannya, menolak sentuhannya. Merasa curiga, Pangeran mulai berpikir bahwa ada hal yang disembunyikan dari dirinya. Dengan tekad bulat, ia memutuskan bahwa malam ini ia akan meminta penjelasan langsung dari Seo-Rin.

Saat pintu paviliun Seo-Rin terbuka, wanita itu terkejut melihat Pangeran Ji-Woon berdiri di sana dengan sorot mata yang tak bisa disembunyikan — marah, terluka, dan penuh tekad.

“Seo-Rin, sudah cukup,” ujar Pangeran Ji-Woon, suaranya rendah namun tegas. “Aku tidak bisa lagi menerima alasan-alasanmu yang tak masuk akal. Apa sebenarnya yang kau sembunyikan dariku?”

Seo-Rin terdiam, menundukkan kepalanya. Ia tahu bahwa menghindari Pangeran adalah tugas yang diberikan sang Ratu, namun kali ini, menghadapi tatapan Ji-Woon yang begitu dalam, ia merasa semua kata-kata sulit keluar dari bibirnya.

Dengan suara pelan namun bergetar, ia berkata, “Pangeran ... aku hanya tidak ingin menjadi penghalang bagi masa depan kerajaan. Bukankah Putri Kang-Ji yang seharusnya berada di sisi Anda? Para menteri mendesak agar Anda segera memberikan keturunan, dan ... dan aku rasa aku bukanlah orang yang tepat untuk itu.”

Mata Ji-Woon mengeras mendengar kata-kata itu. Ia mendekat, memegang tangan Seo-Rin dan berkata, “Seo-Rin, ketahuilah satu hal. Aku tidak membutuhkan perintah Ratu, atau desakan menteri, untuk memutuskan siapa yang ingin kucintai. Jika aku menginginkanmu di sisiku, itu karena perasaanku, bukan karena peraturan istana atau harapan orang lain.”

Degup jantung Seo-Rin semakin berdebar. Ia ingin menjelaskan, namun kata-kata yang tersusun rapi di benaknya hilang seiring dengan sentuhan hangat Ji-Woon yang menggenggam tangannya erat. Sejenak, keheningan menyelimuti mereka, hingga akhirnya Ji-Woon melanjutkan, “Jika Ratu memintamu menjauhiku demi Putri Kang-Ji, maka aku akan menemui beliau. Aku takkan membiarkan siapa pun mengatur hubunganku denganmu, Seo-Rin.”

Seo-Rin terperangah. “Pangeran, tidak! Jangan lakukan itu. Ini hanya sementara. Aku hanya... hanya ingin membantu Anda, meski aku tahu aku mungkin melukai perasaan Anda.”

Ji-Woon menatapnya lama, seakan ingin memastikan bahwa Seo-Rin benar-benar memahami keinginannya. “Kalau begitu, jangan pernah menjauh dariku lagi, Seo-Rin. Karena yang kuinginkan hanya satu — kau tetap berada di sini, bersamaku.”

Seo-Rin tak kuasa menahan perasaannya. Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, ia merasakan genggaman Ji-Woon semakin kuat. Malam itu, tanpa alasan lagi untuk menghindar, Seo-Rin merasakan kehangatan yang begitu tulus dari pria yang kini mendekapnya dengan penuh kasih.

Bersambung >>>

Terpopuler

Comments

Note 2

Note 2

perpindahan jiwa yg sungguh mengecewakan mc cweknya lemah agak ada kelebihan sm skl

2024-12-31

0

chatarina kellen

chatarina kellen

cewek lemah aduh autor gmana

2024-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Di Antara Realita dan Imajinasi
2 Bab 2: Di Balik Seleksi Putri Mahkota
3 Bab 3: Pesona yang Tak Terduga
4 Bab 4: Ambisi dan Cinta yang Tak Direstui
5 Bab 5: Dua Pernikahan, Dua Takdir
6 Bab 6: Babak Baru Diluar Naskah
7 Bab 7: Pertemuan yang Tak Terduga
8 Bab 8: Amarah Sang PUtri Mahkota
9 Bab 9: Ditengah Intrik yang Membara
10 Bab 10: Malam Penyambutan Panglima Perang
11 Bab 11: Pertanda Buruk
12 Bab 12: Kesetiaan yang Diuji
13 Bab 13: Pertemuan Rahasia
14 Bab 14: Tekad untuk Menghancurkan
15 Bab 15: Desakan Sang Ratu
16 Bab 16: Jebakan untuk Pangeran Ji-Woon
17 Bab 17: Perintah Sang Ratu
18 Bab 18: Berada pada Pilihan yang Sulit
19 Bab 19: Seperti Bukan Dirinya Lagi
20 Bab 20: Apakah ini Kabar Bahagia?
21 Bab 21: Kabar Bahagia yang Menggusarkan
22 Bab 22: Kutukan yang Menimpa Diri Sendiri
23 Bab 23: Menyelinap dari Istana
24 Bab 24: Kesempatan Terakhir
25 Bab 25: ketenangan yang Terusik
26 Bab 26: Strategi Penyelamatan Diri
27 Bab 27: Mungkinkah Takdir Bisa Diubah?
28 Bab 28: Menyusun Rencana untuk Mengumpulkan Sekutu
29 Bab 29: Peringatan Keras dari Sang Ratu
30 Bab 30: Setiap Tempat Memiliki Tantangannya Tersendiri
31 Bab 31: Malam Rindu di Bawah Langit Istana
32 Bab 32: Aku Tahu Lebih dari Yang Kau Tahu
33 Bab 33: Pertemuan di Aula Kecil
34 Bab 34: Sekutu yang Tak Terduga
35 Bab 35: Malam yang Penuh Kerinduan
36 Bab 36: Senyum yang Terangkum Dalam Hati
37 Bab 37: Perhatian yang Terbagi
38 Bab 38: Di Tepi Danau yang Tenang
39 Bab 39: Di Balik Tirai Kekuasaan
40 Bab 40: Dalam Pelukan yang Salah
41 Bab 41: Pertemuan Seo-Rin dan Kaisar
42 _Sapa Dari Author_
43 Bab 42: Langkah yang Terburu-buru
44 Bab 43: Undangan dari Kaisar
45 Bab 44: Ramalan yang Mendesak
46 Bab 45: Sebuah Penyesalan yang Mengusik
47 Bab 46: Merasa Hidup dan Dicintai
48 Bab 47: Strategi Pengkhianatan yang Tersembunyi
49 Bab 48: Pengkhianatan yang Halus
50 Bab 49: Datang untuk Berpamitan
51 Bab 50: Hadiah yang Tak Terduga
52 Bab 51: Alam yang Tenang
53 Bab 52: Amukan Alam di Dalam Hutan
54 Bab 53: Pertaruhan Nyawa di Ujung Pedang
55 Bab 54: Obrolan Hangat di Tengah Hutan yang Dingin
56 Bab 55: Antara Pencarian yang Putus Asa dan Malam yang Tenang di Hutan
57 Bab 56: Kenyataan yang Tak Diinginkan
58 Bab 57: Akan Membayar Setiap Tetes Darah
59 Bab 58: Senyum Di Balik Dendam yang Membara
60 Bab 59: Bermain Peran
61 Bab 60: Berpacu Dalam Intrik
62 Bab 61: Mengikuti Insting
63 Bab 62: Jika Saja Tidak Menulis Kisah Ini ...
64 Bab 63: Hampir Sampai Pada Akhir
65 Bab 64: Keputusan yang Bijaksana
66 Bab 65: Siapa yang Telah Mengubah Takdir?
67 Bab 66: Salju yang Lembut
68 Bab 67: Perang Tak Terlihat
69 Bab 68: Akhir Dari Keputusan
70 Bab 69: Hanya Dunia Novel
71 Bab 70: Pernikahan yang Megah
72 Bab 71: Yang Paling Berkuasa
73 Bab 72: Penobatan Sebagai kaisar
74 Bab 73: Bukan Karena Keberuntungan
75 Bab 74: Jarak yang Semakin Nyata
76 Bab 75: Hadiah Kecil
77 Bab 76: Mendapatkan Hatinya
78 Bab 77: Kehangatan yang Mulai Retak
79 Bab 78: Tembok yang Menghalangi
80 Bab 79: Rahasiamu Aman Denganku
81 Bab 80: Tak Akan Pernah Lolos
82 Pertemuan di Kedai Teh
83 Api di Balik Pengkhianatan
84 Rahasia yang Terungkap
85 Tangisan dan Rasa Frustasi
86 Sedikit Rasa Lega
87 Jalan yang Tidak Akan Mudah
88 Jalan yang Tidak Akan Mudah part II
89 Keputusan Diluar Kendali
90 Di Ambang Kehidupan dan Kematian
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1: Di Antara Realita dan Imajinasi
2
Bab 2: Di Balik Seleksi Putri Mahkota
3
Bab 3: Pesona yang Tak Terduga
4
Bab 4: Ambisi dan Cinta yang Tak Direstui
5
Bab 5: Dua Pernikahan, Dua Takdir
6
Bab 6: Babak Baru Diluar Naskah
7
Bab 7: Pertemuan yang Tak Terduga
8
Bab 8: Amarah Sang PUtri Mahkota
9
Bab 9: Ditengah Intrik yang Membara
10
Bab 10: Malam Penyambutan Panglima Perang
11
Bab 11: Pertanda Buruk
12
Bab 12: Kesetiaan yang Diuji
13
Bab 13: Pertemuan Rahasia
14
Bab 14: Tekad untuk Menghancurkan
15
Bab 15: Desakan Sang Ratu
16
Bab 16: Jebakan untuk Pangeran Ji-Woon
17
Bab 17: Perintah Sang Ratu
18
Bab 18: Berada pada Pilihan yang Sulit
19
Bab 19: Seperti Bukan Dirinya Lagi
20
Bab 20: Apakah ini Kabar Bahagia?
21
Bab 21: Kabar Bahagia yang Menggusarkan
22
Bab 22: Kutukan yang Menimpa Diri Sendiri
23
Bab 23: Menyelinap dari Istana
24
Bab 24: Kesempatan Terakhir
25
Bab 25: ketenangan yang Terusik
26
Bab 26: Strategi Penyelamatan Diri
27
Bab 27: Mungkinkah Takdir Bisa Diubah?
28
Bab 28: Menyusun Rencana untuk Mengumpulkan Sekutu
29
Bab 29: Peringatan Keras dari Sang Ratu
30
Bab 30: Setiap Tempat Memiliki Tantangannya Tersendiri
31
Bab 31: Malam Rindu di Bawah Langit Istana
32
Bab 32: Aku Tahu Lebih dari Yang Kau Tahu
33
Bab 33: Pertemuan di Aula Kecil
34
Bab 34: Sekutu yang Tak Terduga
35
Bab 35: Malam yang Penuh Kerinduan
36
Bab 36: Senyum yang Terangkum Dalam Hati
37
Bab 37: Perhatian yang Terbagi
38
Bab 38: Di Tepi Danau yang Tenang
39
Bab 39: Di Balik Tirai Kekuasaan
40
Bab 40: Dalam Pelukan yang Salah
41
Bab 41: Pertemuan Seo-Rin dan Kaisar
42
_Sapa Dari Author_
43
Bab 42: Langkah yang Terburu-buru
44
Bab 43: Undangan dari Kaisar
45
Bab 44: Ramalan yang Mendesak
46
Bab 45: Sebuah Penyesalan yang Mengusik
47
Bab 46: Merasa Hidup dan Dicintai
48
Bab 47: Strategi Pengkhianatan yang Tersembunyi
49
Bab 48: Pengkhianatan yang Halus
50
Bab 49: Datang untuk Berpamitan
51
Bab 50: Hadiah yang Tak Terduga
52
Bab 51: Alam yang Tenang
53
Bab 52: Amukan Alam di Dalam Hutan
54
Bab 53: Pertaruhan Nyawa di Ujung Pedang
55
Bab 54: Obrolan Hangat di Tengah Hutan yang Dingin
56
Bab 55: Antara Pencarian yang Putus Asa dan Malam yang Tenang di Hutan
57
Bab 56: Kenyataan yang Tak Diinginkan
58
Bab 57: Akan Membayar Setiap Tetes Darah
59
Bab 58: Senyum Di Balik Dendam yang Membara
60
Bab 59: Bermain Peran
61
Bab 60: Berpacu Dalam Intrik
62
Bab 61: Mengikuti Insting
63
Bab 62: Jika Saja Tidak Menulis Kisah Ini ...
64
Bab 63: Hampir Sampai Pada Akhir
65
Bab 64: Keputusan yang Bijaksana
66
Bab 65: Siapa yang Telah Mengubah Takdir?
67
Bab 66: Salju yang Lembut
68
Bab 67: Perang Tak Terlihat
69
Bab 68: Akhir Dari Keputusan
70
Bab 69: Hanya Dunia Novel
71
Bab 70: Pernikahan yang Megah
72
Bab 71: Yang Paling Berkuasa
73
Bab 72: Penobatan Sebagai kaisar
74
Bab 73: Bukan Karena Keberuntungan
75
Bab 74: Jarak yang Semakin Nyata
76
Bab 75: Hadiah Kecil
77
Bab 76: Mendapatkan Hatinya
78
Bab 77: Kehangatan yang Mulai Retak
79
Bab 78: Tembok yang Menghalangi
80
Bab 79: Rahasiamu Aman Denganku
81
Bab 80: Tak Akan Pernah Lolos
82
Pertemuan di Kedai Teh
83
Api di Balik Pengkhianatan
84
Rahasia yang Terungkap
85
Tangisan dan Rasa Frustasi
86
Sedikit Rasa Lega
87
Jalan yang Tidak Akan Mudah
88
Jalan yang Tidak Akan Mudah part II
89
Keputusan Diluar Kendali
90
Di Ambang Kehidupan dan Kematian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!