Di keluarkan

Shiza membuka kelopak mata ketika alarm dari ponselnya berbunyi. Gadis cantik itu melakukan peregangan sesaat sebelum mandi. Sambil mengumpulkan nyawa, Shiza meraih benda pipih miliknya, di layarnya sudah ada banyak gelembung pesan dan notifikasi dari akunnya. Salah satunya adalah pesan dari Adel dan Aysela. Tadi malam Shiza mengunggah foto-foto yang di ambil kemarin di akunnya. Selama sekolah disini sudah banyak teman-teman satu sekolah yang mengikuti terlebih saat kemarin masuk base sekolah. Shiza tidak langsung membuka dan membaca hanya membiarkan saja. Ia gegas bersiap untuk pergi ke sekolah. Menghabiskan waktu cukup lama, gadis itu sudah siap.

"Pagi Ma, Pa."

"Pagi, ayo sarapan."

Shiza mendaratkan tubuhnya di kursi. Mulai memakan makanannya. "Hari ini jadwal Ryu periksa luka."

Papa Rajendra menatap lembut anak gadisnya. "Minta dia periksa lengkap."

"Kayanya dia baik-baik aja Pa, kemarin bisa bawa mobil." Shiza meneruskan sarapan.

"Papa tahu kita nggak tahu luka apa di dalam kepalanya selain luka luar. Di jatuhi pot dari lantai tiga nggak bisa di anggap remeh meskipun pot itu kecil."

Shiza mengangguk. "Iya Pa, nanti aku bilangin ke Ryu."

Sarapan selesai seperti biasa Shiza di antar ke sekolah. Gadis itu membuka akunnya melihat foto yang tadi malam di unggah. Sudut bibirnya tertarik membaca beberapa komentar. Tanpa terasa roda empat itu berhenti di gerbang sekolah. Seperti biasa Shiza masuk tanpa masalah, senyumnya mengembang bertegur sapa dengan Chio.

"Shiza."

Gadis itu menoleh ke belakang mendengar namanya di panggil. Disana Aysela dan Adel melangkah cepat menghampiri. Mereka datang bersamaan

"Wah parah, nggak ngajak-ngajak ya kamu." Ujar Adel. "Pesan aku juga nggak di bales."

"Aku baru buka tadi pagi, lagian kita ketemu juga di sekolah."

"Aku baru tahu ada tempat kaya gitu." Sambung Aysela menyamakan langkah.

"Loh kalian udah lama disini nggak tahu danau itu?" Shiza merasa heran biasanya tempat seindah itu pasti cepat viral.

"Nggak, emang dimana sih?" Adel penasaran karena belum pernah kesana.

"Aku juga nggak tahu, kemarin Ryuga yang ngajak.

"Ryu !" Pekik Adel heboh.

"Iya dia potong rambut terus ngajak aku jadilah kami kesana. Tempatnya memang bagus kapan-kapan kita kesana deh."

"Oh, Ryuga update." Lagi-lagi Adel heboh. Sebagai pemuja pria tampan ia mengikuti akun milik Ryuga. "Lihat, ini kamu 'kan Za?"

Shiza mengambil ponsel Adel lalu melihat hampir sepuluh foto yang di upload. Gadis itu belum mengikuti sang most wanted sekolah. Ia mengenali kalau foto-foto itu adalah dirinya. Ryuga tidak menampilkan wajahnya karena di tutup emoticon love. Ia juga terbelalak melihat caption nya. 'My mine'

"Orang-orang bakalan penasaran sama foto itu." Seru Aysela mengerti dengan kecemasan Shiza. "Terus cocologi dengan foto yang kamu upload."

"Tapi semua orang juga tahu kalau Shiza deket sama Ryuga." Sahut Adel berhenti di depan kelasnya.

"Di sekolah mungkin tahu, tapi di luar sekolah enggak. Mungkin itu juga alasan Ryu nutup muka kamu pakai emoticon."

Shiza hanya diam sambil melanjutkan langkah. Nanti ia menanyakan tentang itu pada Ryuga. Langkah Shiza terhenti di depan kelas. Disana para siswi heboh melihat layar ponsel masing-masing dengan berbagai macam ekspresi.

"Unggahan Ryu masuk base sekolah lagi." Aysela menyerahkan ponselnya pada Shiza.

Siapa cewek ini?

Ah, Ryu sudah nggak jomblo lagi.

Baru tadi malam mimpi jadi cewek Ryu eh udah di tampar kenyataan aja.

Sakit hati aku.

Hari patah hati nasional kalau memang mereka jadian.

Duh gimana sama Shiza ya

Secantik Shiza nggak ceweknya

Gadis itu melanjutkan langkah. Ia masih tenang karena orang belum tahu itu adalah fotonya. Shiza mendaratkan tubuh di kursi karena bel sudah berbunyi.

🌷🌷🌷🌷🌷

Shiza dan teman-temannya sedang duduk di kantin. Tidak hanya Aysela dan juga Adel yang ada disana tapi Dimas dan candra juga nyempil. Kedua pemuda itu entah kena angin apa berada di kantin bersama Shiza.

"Za, kamu mau foto prewed di danau itu ? Ayo aku siap." Dimas bersuara masih melihat unggahan Shiza.

"Emang Shiza mau?" Sahut Candra sinis. "Sama abang aja Neng." lanjutnya memainkan alis dan tersenyum.

"Kamu meragukan ke ketampanan aku?" Dimas tidak terima.

"Belajar yang benar baru mikirin prewed." Matematika dapat empat puluh aja mau ngajak anak gadis orang prewed." Cibir Candra tidak berperasaan.

"Aku tuh sebenarnya pintar Candra, cuma malas aja." Dimas berkata penuh percaya diri.

Candra hanya melirik sinis. "Kapan kita belajar sepedanya?"

Shiza meletak sendoknya lalu menghadap Candra. "Jarak rumah kita jauh banget, nanti kamu capek."

Dada Candra menghangat mendapatkan perhatian. "Aku ke rumah kamu pakai motor Neng, belajar sepeda nya di tempat kamu aja."

"Aku ikut dong. Ajarin ya Can." Dimas antusias mengaitkan tangannya.

"Jangan nempel-nempel, kenapa?" Candra menarik tangannya. "Apa yang di ajarin kamu bisa naik sepeda. Nggak hanya itu balapan juga kamu sering."

Dimas merengut melanjutkan makan sambil menggerutu dalam hati. Tidak tahukan si Candra kalau dia juga ingin pendekatan. Memang tidak peka teman sekelasnya itu.

"Nanti aku kabari yang penting nggak ganggu waktu kamu." Shiza tersenyum setelah menyelesaikan makannya.

Di meja lain, Ryuga menatap tidak suka ke arah Candra dan Dimas. Dua laki-laki itu selalu menempel dengan Shiza dan teman-temannya. Ryuga merasa kesal, harusnya atensi Shiza hanya untuknya. Senyum itu dan segala bentuk perhatiannya hanya buat Ryuga saja. Tapi nyatanya Shiza bersikap biasa saja setelah waktu yang mereka habiskan kemarin. Tidak tahukah Shiza kalau Ryuga kurang tidur karena kesenangan kemarin.

"Yakin mau lama-lama?" Tanya Chio mengerti tatapan cemburu seorang Ryuga.

"Kalau di tolak nanti aku kalah."

"Ck, kamu masih mau taruhan?" Intonasi Dariel terdengar kesal. "Sudahlah Ryu jangan main-main sama perasaan. Kamu itu sudah suka sama Shiza jangan denial."

"Nggak, aku cuma penasaran."

"Jadi kapan mau confess ? Candra sama Dimas makin lengket tuh sama Shiza." Lanjut Chio lagi.

Ryuga hanya diam. Sementara Dariel menghela nafas panjang. Apapun yang terjadi nanti ke depannya ia tidak ambil pusing karena sudah pernah mengingatkan temannya itu.

"Cctv lantai tiga bagaimana?" Ryuga teringat kembali insiden itu.

"Aman." Chio menghabiskan makanannya. "Kita selesaikan hari ini."

Benar saja, di pengeras suara, Nama Ryuga dan Shiza di panggil tidak lama nama dua orang siswi terdengar juga. Seluruh siswa mulai menduga-duga dengan opini masing-masing. Shiza bangkit dari kursinya. Di ikuti yang lain.

"Mau kami temani." Tawar Candra lembut.

"Nggak usah Can, kalian masuk aja." Tolak Shiza serius.

"Nggak apa-apa kami bisa izin." Timpal Dimas lagi.

"Nyari kesempatan bolos kamu !" Tuding Aysela.

"Enggak." Dimas menyanggah panik.

"Aku sendiri aja, kalian balik kelas deh udah bel juga."

Candra dan yang lainnya menurut lalu bersama keluar dari kantin. Begitu pun dengan Ryuga dan kawan-kawan. Mereka mengikuti langkah Shiza yang sudah lebih dulu.

"Masuk."

Setiba disana Shiza dan Ryuga saling pandang sebelum melangkah. Di dalam ruangan itu ada dua pasang orang tua. Shiza tahu itu kedua orang tua siswi yang terlibat. Apa mungkin dugaannya benar jika Gita dan Karen pelakunya. Kalau memang benar sungguh jahat kakak kelasnya itu.

"Bapak, ibu. Kami memanggil kalian kesini karena kasus yang sudah kami beritahu sebelumnya. Putri bapak dan ibu benar melakukannya. Gita menjatuhkan pot dengan sengaja ke bawah. Kita sudah membahas ini kemarin. Dengan bukti yang ada Gita sudah melakukan tindakan merugikan orang lain dan bisa menghilangkan nyawa kalau memang tepat pada titik vital seseorang, target sebenarnya adalah Shiza karena sebelumnya mereka sudah bermasalah dan itu juga di mulai dari Gita. Jadi hasil keputusan Kami terpaksa kami akan mengeluarkan Gita dari sekolah dan untuk Karen akan di skorsing."

Episodes
1 Ada gadis cantik di sekolah
2 Idola sekolah
3 Rasa penasaran
4 Deal
5 Hujan
6 Kita belum kenalan
7 Ryuga salting
8 Shiza itu milik aku
9 Denial
10 Ryuga tantrum
11 Masuk fanbase sekolah
12 Jahitan di kepala
13 Kesepian
14 Definisi dari kata indah
15 Di keluarkan
16 Berteman di sekolah saja
17 Confess dan perubahan
18 Ingin sendiri
19 Cukup Unik
20 Gelang dari Shiza
21 Ryuga dengan segala kesepian
22 Fira Alesha
23 Segenap pengertian
24 Di tinggalkan
25 Pick me
26 Dua kata maaf
27 Shiza gadis taruhan
28 Shiza si antagonis
29 Ryuga galau
30 Jujurnya Fira
31 Di anggap Adik
32 Tinggal sendiri
33 Biar kita punya cerita
34 Obrolan random
35 Rasa canggung
36 Pelukan Rindu
37 Selalu ada dimana-mana
38 Membangun ke bersamaan
39 Tentang mimpi
40 Tamparan dari Fira
41 Liburan selesai
42 Kabar untuk Candra
43 Air mata duka
44 Niat berhenti
45 Tentang Ray
46 Tidak bisa bergerak
47 Cedera
48 Bukan Shiza
49 Terlambat
50 Keputusan
51 Aku pasti jemput kamu
52 Ryuga tanpa Shiza
53 Tujuh Tahun kemudian
54 Boleh bepergian
55 Postingan pertama
56 Undangan
57 Pulang
58 Kekasih Shiza
59 Tantrum lagi
60 Cinta & Obsesi
61 Rumah kita
62 Jangan benci aku
63 Biar saja
64 Secantik apa
65 Bagaimana kalau kita menikah?
66 Apa aku bisa?
67 Menepi sejenak
68 Aku siap
69 Jangan berubah
70 Ayo ke rumah ku !
71 Aku yang akan menikahi nya
72 Seperti mafia menyelesaikan misi
73 Aku sadar diri
74 Keindahan pagi hari
75 Dia masa lalu kamu masa depan
76 Ryuga cerewet
77 Di tangani ahli nya
78 Bukan pilihan tapi ditakdirkan
79 Berusahalah lebih keras
80 Bukan pengganti tapi penetap
81 Aku bukan selebriti
82 Di pinggiran kota
83 Koma unresponsive
84 Suamiku bukan mati otak
85 Kami sudah di persimpangan
86 Kamu duniaku Ryuga
87 Enam bulan kemudian
88 Bonus bab
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ada gadis cantik di sekolah
2
Idola sekolah
3
Rasa penasaran
4
Deal
5
Hujan
6
Kita belum kenalan
7
Ryuga salting
8
Shiza itu milik aku
9
Denial
10
Ryuga tantrum
11
Masuk fanbase sekolah
12
Jahitan di kepala
13
Kesepian
14
Definisi dari kata indah
15
Di keluarkan
16
Berteman di sekolah saja
17
Confess dan perubahan
18
Ingin sendiri
19
Cukup Unik
20
Gelang dari Shiza
21
Ryuga dengan segala kesepian
22
Fira Alesha
23
Segenap pengertian
24
Di tinggalkan
25
Pick me
26
Dua kata maaf
27
Shiza gadis taruhan
28
Shiza si antagonis
29
Ryuga galau
30
Jujurnya Fira
31
Di anggap Adik
32
Tinggal sendiri
33
Biar kita punya cerita
34
Obrolan random
35
Rasa canggung
36
Pelukan Rindu
37
Selalu ada dimana-mana
38
Membangun ke bersamaan
39
Tentang mimpi
40
Tamparan dari Fira
41
Liburan selesai
42
Kabar untuk Candra
43
Air mata duka
44
Niat berhenti
45
Tentang Ray
46
Tidak bisa bergerak
47
Cedera
48
Bukan Shiza
49
Terlambat
50
Keputusan
51
Aku pasti jemput kamu
52
Ryuga tanpa Shiza
53
Tujuh Tahun kemudian
54
Boleh bepergian
55
Postingan pertama
56
Undangan
57
Pulang
58
Kekasih Shiza
59
Tantrum lagi
60
Cinta & Obsesi
61
Rumah kita
62
Jangan benci aku
63
Biar saja
64
Secantik apa
65
Bagaimana kalau kita menikah?
66
Apa aku bisa?
67
Menepi sejenak
68
Aku siap
69
Jangan berubah
70
Ayo ke rumah ku !
71
Aku yang akan menikahi nya
72
Seperti mafia menyelesaikan misi
73
Aku sadar diri
74
Keindahan pagi hari
75
Dia masa lalu kamu masa depan
76
Ryuga cerewet
77
Di tangani ahli nya
78
Bukan pilihan tapi ditakdirkan
79
Berusahalah lebih keras
80
Bukan pengganti tapi penetap
81
Aku bukan selebriti
82
Di pinggiran kota
83
Koma unresponsive
84
Suamiku bukan mati otak
85
Kami sudah di persimpangan
86
Kamu duniaku Ryuga
87
Enam bulan kemudian
88
Bonus bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!