Masuk fanbase sekolah

Udara pagi ini sedikit berangin, lengkungan langit sudah berkerudung hitam. Jalanan terasa lenggang kemungkinan karena Shiza berangkat sedikit pagi. Ia sengaja menurunkan kaca jendela merasakan tamparan angin di wajahnya. Senyum manis tertarik lebar menikmati udara pagi. Rambut panjang hitam lurusnya sesekali melambai ke wajah menutupi ruang pandangnya. Mobil hitam itu berhenti di lampu merah, Shiza tersentak di sampingnya sebuah motor sport warna hitam merah juga berhenti. Dengan percaya dirinya pengendara itu menoleh dan mengedipkan mata. Shiza menaikan alis karena bingung siapa orang ini. Merasa diperhatikan Papa Rajendra menoleh saat itu juga pengendara motor terkejut lalu menutup kaca helmnya. Tidak berani menoleh lagi. Shiza menaikan kaca jendela sambil terkekeh. 

“Panik nggak ?” 

“Papa udah ah.” Shiza masih tertawa lucu. “Dia kaget waktu papa noleh.” 

“Enak aja wink sama anak gadis orang, mau papa colok matanya.” Papa Rajendra melajukan mobil kembali sambil melihat kaca spion sampingnya. Benar saja motor itu membuntuti dari belakang. “Dia teman kamu?” 

“Mungkin satu kelas Pa, aku nggak banyak kenal selain teman di kelas.” Shiza menghentikan tawanya. 

“Pasti tadi dia gugup.” Akhirnya tawa Papa Rajendra pecah juga mengingat reaksi pemuda itu tadi. “Sudah sampai, belajar yang benar.” 

“Iya Papa.” 

“Besok minggu, nanti malam dinner di luar.” Papa Rajendra membelai surai panjang putrinya. 

“Oke papa hati-hati.” Satu kecupan mendarat di pipi cinta pertama Shiza itu. Ia mendaratkan kaki di atas aspal melambai tangan sampai mobil papanya menjauh. Shiza memutar tumit lalu melempar senyum kepada Chio yang bertugas. “Pagi Chio.” 

“Pagi Shiza, oke boleh masuk.” 

“Ryuga sudah datang ?” Shiza menghentikan langkahnya memutar sedikit tubuhnya. 

“Sana, dia di belakang kamu dari tadi.” 

Shiza mengangguk lalu membawa langkahnya ke arah parkiran. Ia bisa melihat Ryuga baru saja melepaskan helm. Iris mata Shiza fokus pada warna motor pemuda itu. Jadi, pengendara yang di isengin papanya tadi adalah Ryuga. “Ryu…” 

“Ada apa cantik?” Ryuga merapikan helaian rambut dengan jari-jari panjangnya. 

Pesona itu tidak dapat Shiza tampik begitu memukau. Belum lagi aksesoris yang melekat di pergelangan tangannya sungguh mempercantik punggung tangan Ryuga. Sesaat Shiza terperangkap dalam kekaguman, mengantarkan desiran dalam rongga dada yang tidak biasa. Bibir terkatup rapat dengan kelopak mata tidak berkedip seakan pemandangan indah itu akan menghilang bila terpejam. 

Shiza mengutuk dirinya yang sempat membisu melupakan tujuan awal menemui pemuda itu. “Ryu, ini helm sama jaketnya aku kembaliin. Makasih ya udah pinjemin kemarin.” 

Ryuga menghentikan pergerakan tangannya yang belum selesai dengan rambut. “Helm nya buat kamu aja, jaket nya sini.” 

“Tapi aku nggak bisa naik motor jadi buat apa helm ?” Shiza menatap bingung karena yang diterima hanya paperbag nya. 

Ryuga tersenyum mendekat satu langkah. “Helm ini berguna kalau nanti kita kencan.” Bisiknya perlahan. 

Sekujur tubuh Shiza merinding karena suara Ryuga dan hembusan nafas pemuda itu sangat dekat dengannya. Belum lagi aroma parfum yang menguar dari tubuh pemuda itu seksi dan laki bercampur jadi satu. Shiza tidak bergerak karena salah sedikit saja, maka pipi mulusnya akan bertemu dengan bibir Ryuga. 

“K—kamu terlalu dekat.” 

Ryuga menarik tubuhnya lalu berdiri tegak. “Helm nya kamu simpan saja, nanti berguna kok. Jaketnya aja yang aku bawa.” 

“Ah, gitu ya udah aku simpan aja dulu nanti kalau misalkan kamu butuh telpon aja aku.” Shiza sudah bisa menguasai diri. 

“Oke, malam ini kamu ada acara?” 

“Dinner sama papa dan mama.” Shiza mengimbangi langkah pemuda itu. 

Ryuga mengangguk gurat wajahnya berubah sendu. Sesak menyusup ke dalam dada mengantarkan rasa sakit kasat mata. Pemuda itu menoleh pada Shiza, senyum tipis terlukis di bibirnya setelah menekan gejolak yang sempat menyerang. “Salam ya buat calon mama, papa mertua.”

“Kenapa nanya acara aku?” Shiza tidak menanggapi kalimat Ryuga sebelumnya. Ia bisa merasakan ada jeda setelah pemuda disampingnya itu menanyakan acaranya malam minggu nya. 

“Ngajak kamu jalan lah, aku juga pengen kali ngerasain jalan sama cewek.”

Shiza menoleh dan tersenyum. “Nggak percaya deh, masa iya kamu nggak pernah jalan sama cewek.” 

Ryuga terkekeh. “Pernah kok jalan sama cewek, jalan sama calon masa depan maksudnya yang belum pernah.” 

Shiza hanya diam menanggapi, gombalan itu sudah sering ia dengar selama di sekolah baru. Mungkin itu salah satu candaan anak laki-laki disini. Mereka tidak menyadari jika foto kebersamaan jalan di koridor sudah tersebar di fanbase sekolah. 

Ini beneran Ryuga sama Shiza. 

Couple goals banget

Ah pengen kaya mereka. 

Hati aku patah Shiza, kalau spek nya kaya Ryuga aku mundur. 

Kalau mau jalan bareng Ryu harus cantik dulu ya.

Kapan aku disenyumin gitu Ryuga 

Mau pindah planet nggak sanggup liat mereka. 

Mereka berangkat bareng… 

Jangan karam ya kapal ku

Yuk, kawal sampai jadian…

Aku kuat kok

Aysela menarik atensinya dari layar ponsel saat Shiza masuk ke dalam kelas. Semua mata mengarah padanya. Ada yang tersenyum, ada terlihat penasaran. Termasuk Dimas juga. 

“Helmnya kenapa dibawa masuk.” 

“Tadi mau ngembaliin sama Ryu tapi ditolak katanya disuruh simpan aja.” Shiza mendaratkan tubuhnya di kursi. 

“Sudah buka fanbase sekolah.” 

Shiza menggeleng lalu menurunkan helm dari atas meja ke bawah. “Aku belum lihat, ada apa memang, terus orang-orang pada liatin aku.” 

“Nih.” Aysela memperlihatkan fanbase sekolah mereka. “Kamu sama Ryuga udah masuk base sekolah tadi pagi.” 

Shiza mengambil ponsel itu lalu melihat gambar yang diambil dari beberapa sudut. Dari angle foto juga di tempat-tempat tertentu yang menghasilkan bidikan sempurna. “Ini…” Gadis itu kehabisan kata-kata melihat komentar di bawahnya. 

“Sekarang fans fanatik Ryuga bakalan cari kamu, jadi mulai sekarang siapkan diri, oke !” 

🌷🌷🌷🌷🌷

Di rumah sakit Candra juga melihat informasi apa yang masuk fanbase sekolah. Sudut bibirnya tertarik melihat foto Shiza dan Ryuga disana yang tampak serasi. Fanbase sekolah tidak hanya tentang Ryuga dan dua sahabatnya tapi banyak lagi informasi yang disampaikan disana. Candra diperbolehkan pulang hari ini karena sudah membaik. 

“Kenapa senyum-senyum kaya gitu?” Ibu Niken bertanya sambil membereskan barang bawaan. 

“Ini, Shiza masuk fanbase sekolah.” Candra menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari benda pipih di tangan.

“Shiza cantik ya.” 

Candra mengangguk. “Iya cantik, di hari pertama sekolah saja sudah jadi perhatian.” Benda pintar segi empat itu diletakan di atas kasur. Manik mata Candra menatap ke arah sang malaikat tanpa sayap nya. “Ibu ingat nggak, anak cewek di pantai tempat tinggal kita dulu ?” 

“Anak cewek ?” Ibu Niken berusaha untuk mengingat anak yang di maksud putranya. “Ibu lupa yang mana, banyak anak cewek disana.” 

Candra menyandarkan tubuhnya di bantal sambil menunggu infusnya habis. “Dulu waktu aku SD ada anak cewek liburan sama keluarganya kesana. Cuma dua minggu kalau nggak salah waktu itu. Dia sering main di pantai sama aku. Nah, anak itu mirip sama Shiza, bu.” 

“Teman pantai kamu itu ?” 

“Iya, Bu.” Obsidian Candra berbinar ternyata sang ibu masih mengingatnya. 

“Kalau memang dia, kok Shiza nggak ingat sama kamu?” 

“Ya wajar Bu, semakin besar ‘kan. Ada perubahan wajah. Selama dua minggu itu juga kami nggak kenalan cuma ketemu terus main. Kalau manggil juga bukan nama tapi teman pantai.” 

Ibu Niken terkekeh. “Infusnya sudah habis.” 

“Sedikit lagi “ Candra melirik botol di ujung tiang besi. 

Terpopuler

Comments

Ayuwidia

Ayuwidia

Eaaaa, Ryuga pinter banget berkata-kata. Coba klw cewe lain yg diajak ngobrol, pasti udah salting guling2 🤣

2024-11-17

0

Ayuwidia

Ayuwidia

Aku nimbrung ketawa, Pa 😂

2024-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Ada gadis cantik di sekolah
2 Idola sekolah
3 Rasa penasaran
4 Deal
5 Hujan
6 Kita belum kenalan
7 Ryuga salting
8 Shiza itu milik aku
9 Denial
10 Ryuga tantrum
11 Masuk fanbase sekolah
12 Jahitan di kepala
13 Kesepian
14 Definisi dari kata indah
15 Di keluarkan
16 Berteman di sekolah saja
17 Confess dan perubahan
18 Ingin sendiri
19 Cukup Unik
20 Gelang dari Shiza
21 Ryuga dengan segala kesepian
22 Fira Alesha
23 Segenap pengertian
24 Di tinggalkan
25 Pick me
26 Dua kata maaf
27 Shiza gadis taruhan
28 Shiza si antagonis
29 Ryuga galau
30 Jujurnya Fira
31 Di anggap Adik
32 Tinggal sendiri
33 Biar kita punya cerita
34 Obrolan random
35 Rasa canggung
36 Pelukan Rindu
37 Selalu ada dimana-mana
38 Membangun ke bersamaan
39 Tentang mimpi
40 Tamparan dari Fira
41 Liburan selesai
42 Kabar untuk Candra
43 Air mata duka
44 Niat berhenti
45 Tentang Ray
46 Tidak bisa bergerak
47 Cedera
48 Bukan Shiza
49 Terlambat
50 Keputusan
51 Aku pasti jemput kamu
52 Ryuga tanpa Shiza
53 Tujuh Tahun kemudian
54 Boleh bepergian
55 Postingan pertama
56 Undangan
57 Pulang
58 Kekasih Shiza
59 Tantrum lagi
60 Cinta & Obsesi
61 Rumah kita
62 Jangan benci aku
63 Biar saja
64 Secantik apa
65 Bagaimana kalau kita menikah?
66 Apa aku bisa?
67 Menepi sejenak
68 Aku siap
69 Jangan berubah
70 Ayo ke rumah ku !
71 Aku yang akan menikahi nya
72 Seperti mafia menyelesaikan misi
73 Aku sadar diri
74 Keindahan pagi hari
75 Dia masa lalu kamu masa depan
76 Ryuga cerewet
77 Di tangani ahli nya
78 Bukan pilihan tapi ditakdirkan
79 Berusahalah lebih keras
80 Bukan pengganti tapi penetap
81 Aku bukan selebriti
82 Di pinggiran kota
83 Koma unresponsive
84 Suamiku bukan mati otak
85 Kami sudah di persimpangan
86 Kamu duniaku Ryuga
87 Enam bulan kemudian
88 Bonus bab
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ada gadis cantik di sekolah
2
Idola sekolah
3
Rasa penasaran
4
Deal
5
Hujan
6
Kita belum kenalan
7
Ryuga salting
8
Shiza itu milik aku
9
Denial
10
Ryuga tantrum
11
Masuk fanbase sekolah
12
Jahitan di kepala
13
Kesepian
14
Definisi dari kata indah
15
Di keluarkan
16
Berteman di sekolah saja
17
Confess dan perubahan
18
Ingin sendiri
19
Cukup Unik
20
Gelang dari Shiza
21
Ryuga dengan segala kesepian
22
Fira Alesha
23
Segenap pengertian
24
Di tinggalkan
25
Pick me
26
Dua kata maaf
27
Shiza gadis taruhan
28
Shiza si antagonis
29
Ryuga galau
30
Jujurnya Fira
31
Di anggap Adik
32
Tinggal sendiri
33
Biar kita punya cerita
34
Obrolan random
35
Rasa canggung
36
Pelukan Rindu
37
Selalu ada dimana-mana
38
Membangun ke bersamaan
39
Tentang mimpi
40
Tamparan dari Fira
41
Liburan selesai
42
Kabar untuk Candra
43
Air mata duka
44
Niat berhenti
45
Tentang Ray
46
Tidak bisa bergerak
47
Cedera
48
Bukan Shiza
49
Terlambat
50
Keputusan
51
Aku pasti jemput kamu
52
Ryuga tanpa Shiza
53
Tujuh Tahun kemudian
54
Boleh bepergian
55
Postingan pertama
56
Undangan
57
Pulang
58
Kekasih Shiza
59
Tantrum lagi
60
Cinta & Obsesi
61
Rumah kita
62
Jangan benci aku
63
Biar saja
64
Secantik apa
65
Bagaimana kalau kita menikah?
66
Apa aku bisa?
67
Menepi sejenak
68
Aku siap
69
Jangan berubah
70
Ayo ke rumah ku !
71
Aku yang akan menikahi nya
72
Seperti mafia menyelesaikan misi
73
Aku sadar diri
74
Keindahan pagi hari
75
Dia masa lalu kamu masa depan
76
Ryuga cerewet
77
Di tangani ahli nya
78
Bukan pilihan tapi ditakdirkan
79
Berusahalah lebih keras
80
Bukan pengganti tapi penetap
81
Aku bukan selebriti
82
Di pinggiran kota
83
Koma unresponsive
84
Suamiku bukan mati otak
85
Kami sudah di persimpangan
86
Kamu duniaku Ryuga
87
Enam bulan kemudian
88
Bonus bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!