Denial

Guys…

Hari ini teman kita Candra nggak masuk sekolah karena sakit, kemarin Candra di bawa ke rumah sakit dan sekarang masih dalam perawatan. Terimakasih juga buat Shiza sama mama nya sudah bawa Candra ke rumah sakit. Rencananya hari ini kita mau jenguk sepulang sekolah ada yang mau ikut. Uang kasnya aku beliin buah tangan untuk Candra yang mau ikut isi list nama nya ya nanti kita kumpul di parkiran. 

Shiza menarik nafas panjang di dalam mobil, setelah membaca isi pesan grup dari ketua kelas. Karena lelah ia tidak ke rumah sakit tadi malam setelah mendapat kabar kalau Candra dirawat. 

“Kenapa?” Mama Adina menoleh sambil fokus mengemudi. 

“Teman-teman kelas ngajak jenguk Candra, aku boleh ikut ‘kan?” 

Mama Adina tersenyum. “Boleh, nanti berangkat sama siapa kalau kesana?” Wanita paru baya itu cemas karena Shiza belum hafal jalan. 

“Nanti nebeng teman di kelas deh, mereka banyak bawa kendaraan sendiri.” 

“Ya udah hati-hati nanti.” 

Roda empat itu berhenti tepat di depan gerbang. Iris mata Shiza bisa melihat Chio berdiri bersama anggota osis lainnya. Shiza melabuhkan kecupan lembut di punggung sang mama sebelum memijak kaki di atas tanah. Gadis itu tersenyum ketika netranya bertemu dengan Chio. 

“Selamat pagi Shiza.” 

“Pagi Chio.” 

“Oke, kamu bisa masuk.” Chio mundur selangkah memberi jalan. 

Shiza mengayunkan kaki, wajahnya cantik seperti biasa. Banyak mata memandang penuh kekaguman. Kenapa ada gadis secantik itu. Aroma parfumnya tinggal di belakang membuat orang menerka-nerka, merk apa yang ia pakai.

“Shiza.” Aysela berlari mengejar langkah sahabatnya itu. “Sudah buka pesan grup ?” 

“Sudah.” 

“Kamu ikut?” Aysela mengimbangi langkah. Rambut sebahunya hari ini dicepol ke atas semakin menambah keimutan pada wajahnya. 

“Ikut, tapi nanti rencananya nebeng temen yang bawa motor.” 

“Sama aku juga kayaknya nebeng juga. Kapan kita bisa bawa motor sendirian ya.” Aysela sangat ingin pergi sendiri berhubung mamanya begitu posesif akhirnya setiap hari diantar jemput. 

“Kalau aku di bolehin aja tapi masalahnya aku nggak bisa naik motor.” Shiza terkekeh. 

Aah kenapa Shiza semanis itu

Calon ibu anak-anak aku tuh

Sok cantik banget sih

Emang cantik kali !

Adem banget lia mereka yang satu imut satu nya lagi manis. 

“Kenapa pesan chat aku diabaikan?” 

Shiza refleks menghentikan langkahnya karena seseorang menghadangnya di depan. Entah dari mana datangnya Ryuga dan Dariel tiba-tiba menyalip langkah dan berdiri di depannya. 

“Pesan chat ?” Shiza mencoba mengingat siapa saja yang mengirim pesan kemarin. “Ah, itu nomor kamu yang bilang masa depan kamu ?” 

Kuping Ryuga seketika merah antara malu dan juga salah tingkah ditatap dalam oleh Shiza. “I—iya, jangan tatap aku kaya gitu.” Ucapnya berusaha menguasai diri. 

“Kuping kamu merah.” 

“Iya merah oleh kamu natap aku dalam banget.” Bibir Ryuga berkedut tipis ingin tersenyum. “Kalau di liatin kamu kaya gitu, disini.” Pemuda itu menunjuk dadanya sendiri. “Ada yang berdebar terus ada yang meletup-letup juga.” 

Shiza tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya begitu juga Aysela dan Dariel. Seorang Ryuga terlihat alay di depan Shiza. Apa benar Ryuga hanya ingin menaklukan si cantik saja atau memang ada perasaan serius yang terpendam di hatinya. 

“Aku mau ke kelas, sebentar lagi masuk.” Shiza meminta jalan secara halus. 

“Tunggu dulu, kamu sudah save nomor aku ? Siapa namanya ?” Cecar Ryuga tidak sabar. “Coba lihat.” Tangannya terangkat meminta ponsel Shiza. 

“Sorry aku nggak sembarangan ngasih liat hp aku ke orang lain.” 

Ryuga menekan pipi dalamnya dengan ujung lidah. Perkataan Shiza sedikit menyentil hati mungilnya. Orang lain, Shiza masih menganggapnya orang lain setelah beberapa hari ini hadis itu sekolah di sana. Wah, harus di kasih paham nih anak. Batin Ryuga bicara kesal. “Shiza Hafla Elshanum, kamu masih anggap aku orang lain ? Kita satu sekolah loh cuma beda kelas doang. Itu artinya kita teman satu sekolah, cantik ! Ah, hati lembut ku tersakiti Shiza.” 

Dariel tidak bisa menahan tawanya. “Ryu, itu artinya usaha kamu kurang keras.” 

“Maksudnya ?” Aysela memicing mata curiga. Para most wanted ini tiba-tiba mengakrabkan diri pada sahabatnya. Sementara selama ini mereka begitu pemilih, apa karena Shiza cantik. Tapi cewek cantik juga banyak di sekolah itu. 

“Aysela jangan gitu liatnya nanti aku jatuh cinta emang kamu mau tanggung jawab?” Dariel tersenyum lembut sampai matanya menyipit. 

“Salah sendiri kenapa punya hati murahan.” Cibir Aysela kejam. 

“Ada apa nih?” Adel datang dari arah belakang. Melihat orang bergerombol ia jadi penasaran. Langkahnya sangat cepat saat mengenali tas kedua sahabatnya. “Ah ada Ryuga, h—hai.” 

“Kamu kenapa sih gagap ngomongnya.” Aysela menoleh ke samping disertai tatapan menyelidik. 

“Aku grogi kalau berhadapan dengan orang tampan.” Adel tersenyum malu menyelipkan rambut di belakang daun telinga.  

“Shiza buruan, liat hp kamu.” Ryuga masih membahas perihal namanya di kontak Shiza. 

“Aku belum simpan nomornya.” 

“Apa ?!” Ryuga benar-benar kesal sekarang langkahnya maju mendekat. Tatapannya berubah sedikit tajam. “Terus si Candra-candra itu nomor nya kamu simpan pake nama apa ? Sayangku, cintaku, ayank, lovely !” Sambungnya meluapkan kekesalan. 

“Kamu kenapa ?!” Intonasi Shiza sedikit tinggi terbawa suasana setelah Ryuga membawa nama Candra. “Jelas saja aku simpan nomor Candra karena sekelas. Nggak cuma dia semuanya termasuk Chio.” 

Mulut Ryuga terbuka. “Chio !” 

“Kenapa aku ?” Pemilik nama itu merasa heran terbawa dalam pembahasan. Ia baru saja selesai tugas. “Kalian nggak dengar bel masuk.” 

Shiza menggeser langkahnya lalu pergi meninggalkan gerombolan itu. Aysela dan Adel juga ikut pergi. Sementara Ryuga masih belum terima. Tatapannya terkunci pada punggung Shiza yang menjauh. Entah lah ada perasaan tidak terima karena gadis itu tidak menoleh padanya. 

“Kenapa?” Dariel menarik lengan Ryuga untuk menuju kelas. “Kamu nggak suka Shiza cuek gitu.” 

“Hm.” 

Dariel menepuk pundak Ryuga sambil tersenyum. Langkahnya terayun tidak cepat juga tidak lambat. Satu tangan masuk ke dalam saku satu tangannya di atas pundak sang sahabat. “Kamu cemburu, entah sadar atau nggak. Kamu beneran suka sama Shiza.” 

“Nggak, aku nggak cemburu. Aku cuma penasaran sama dia, Dariel.” Ryuga denial dengan perasaannya sendiri. 

“Jangan menyesalinya suatu hari nanti.” 

“Ck, kamu nggak percaya sama aku?” Ryuga mendengus semakin jengkel. 

“Percaya.” Dariel menjeda kalimatnya sejenak saling mengunci tatapan pada Ryuga. “Percaya kalau kamu beneran suka sama Shiza.” 

“Nyebelin banget sih !” Ryuga mengibas tangan Dariel dari pundaknya lalu melangkah cepat menuju kelas. Ia tidak terima ucapan Dariel karena Ryuga tidak menyukai Shiza yang dilakukannya ini adalah upaya untuk menaklukan Shiza. Disini Ryuga cukup penasaran dengan gadis itu yang sulit didekati. Mengingat Chio dan Candra, kenapa mereka begitu mudah. Ryuga kembali merasakan panas menjalar di rongga dada, ada sesuatu yang mengganjal di sana membuat nafasnya sedikit memberat. 

Terpopuler

Comments

Ayuwidia

Ayuwidia

Terbayang wajah Ryuga yg lagi salting, pastinya kaya' kepiting rebus 😂

2024-11-14

1

lihat semua
Episodes
1 Ada gadis cantik di sekolah
2 Idola sekolah
3 Rasa penasaran
4 Deal
5 Hujan
6 Kita belum kenalan
7 Ryuga salting
8 Shiza itu milik aku
9 Denial
10 Ryuga tantrum
11 Masuk fanbase sekolah
12 Jahitan di kepala
13 Kesepian
14 Definisi dari kata indah
15 Di keluarkan
16 Berteman di sekolah saja
17 Confess dan perubahan
18 Ingin sendiri
19 Cukup Unik
20 Gelang dari Shiza
21 Ryuga dengan segala kesepian
22 Fira Alesha
23 Segenap pengertian
24 Di tinggalkan
25 Pick me
26 Dua kata maaf
27 Shiza gadis taruhan
28 Shiza si antagonis
29 Ryuga galau
30 Jujurnya Fira
31 Di anggap Adik
32 Tinggal sendiri
33 Biar kita punya cerita
34 Obrolan random
35 Rasa canggung
36 Pelukan Rindu
37 Selalu ada dimana-mana
38 Membangun ke bersamaan
39 Tentang mimpi
40 Tamparan dari Fira
41 Liburan selesai
42 Kabar untuk Candra
43 Air mata duka
44 Niat berhenti
45 Tentang Ray
46 Tidak bisa bergerak
47 Cedera
48 Bukan Shiza
49 Terlambat
50 Keputusan
51 Aku pasti jemput kamu
52 Ryuga tanpa Shiza
53 Tujuh Tahun kemudian
54 Boleh bepergian
55 Postingan pertama
56 Undangan
57 Pulang
58 Kekasih Shiza
59 Tantrum lagi
60 Cinta & Obsesi
61 Rumah kita
62 Jangan benci aku
63 Biar saja
64 Secantik apa
65 Bagaimana kalau kita menikah?
66 Apa aku bisa?
67 Menepi sejenak
68 Aku siap
69 Jangan berubah
70 Ayo ke rumah ku !
71 Aku yang akan menikahi nya
72 Seperti mafia menyelesaikan misi
73 Aku sadar diri
74 Keindahan pagi hari
75 Dia masa lalu kamu masa depan
76 Ryuga cerewet
77 Di tangani ahli nya
78 Bukan pilihan tapi ditakdirkan
79 Berusahalah lebih keras
80 Bukan pengganti tapi penetap
81 Aku bukan selebriti
82 Di pinggiran kota
83 Koma unresponsive
84 Suamiku bukan mati otak
85 Kami sudah di persimpangan
86 Kamu duniaku Ryuga
87 Enam bulan kemudian
88 Bonus bab
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ada gadis cantik di sekolah
2
Idola sekolah
3
Rasa penasaran
4
Deal
5
Hujan
6
Kita belum kenalan
7
Ryuga salting
8
Shiza itu milik aku
9
Denial
10
Ryuga tantrum
11
Masuk fanbase sekolah
12
Jahitan di kepala
13
Kesepian
14
Definisi dari kata indah
15
Di keluarkan
16
Berteman di sekolah saja
17
Confess dan perubahan
18
Ingin sendiri
19
Cukup Unik
20
Gelang dari Shiza
21
Ryuga dengan segala kesepian
22
Fira Alesha
23
Segenap pengertian
24
Di tinggalkan
25
Pick me
26
Dua kata maaf
27
Shiza gadis taruhan
28
Shiza si antagonis
29
Ryuga galau
30
Jujurnya Fira
31
Di anggap Adik
32
Tinggal sendiri
33
Biar kita punya cerita
34
Obrolan random
35
Rasa canggung
36
Pelukan Rindu
37
Selalu ada dimana-mana
38
Membangun ke bersamaan
39
Tentang mimpi
40
Tamparan dari Fira
41
Liburan selesai
42
Kabar untuk Candra
43
Air mata duka
44
Niat berhenti
45
Tentang Ray
46
Tidak bisa bergerak
47
Cedera
48
Bukan Shiza
49
Terlambat
50
Keputusan
51
Aku pasti jemput kamu
52
Ryuga tanpa Shiza
53
Tujuh Tahun kemudian
54
Boleh bepergian
55
Postingan pertama
56
Undangan
57
Pulang
58
Kekasih Shiza
59
Tantrum lagi
60
Cinta & Obsesi
61
Rumah kita
62
Jangan benci aku
63
Biar saja
64
Secantik apa
65
Bagaimana kalau kita menikah?
66
Apa aku bisa?
67
Menepi sejenak
68
Aku siap
69
Jangan berubah
70
Ayo ke rumah ku !
71
Aku yang akan menikahi nya
72
Seperti mafia menyelesaikan misi
73
Aku sadar diri
74
Keindahan pagi hari
75
Dia masa lalu kamu masa depan
76
Ryuga cerewet
77
Di tangani ahli nya
78
Bukan pilihan tapi ditakdirkan
79
Berusahalah lebih keras
80
Bukan pengganti tapi penetap
81
Aku bukan selebriti
82
Di pinggiran kota
83
Koma unresponsive
84
Suamiku bukan mati otak
85
Kami sudah di persimpangan
86
Kamu duniaku Ryuga
87
Enam bulan kemudian
88
Bonus bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!