Deal

Shiza tersenyum melihat Candra mengerjakan tugasnya dengan serius. Mereka tidak menyadari jika kelas sudah mulai terisi dengan murid yang berdatangan. Shiza memperhatikan lekuk wajah Candra mencari kesamaan teman masa kecilnya itu. 

“Ada sesuatu di muka aku?” 

“Nggak.” Shiza kelabakan. Ia langsung berdiri duduk di kursinya. Sekali lagi ia mencuri pandang ke arah Candra. 

“Selamat pagi wahai penghuni kelas ini, Dimas yang ganteng udah datang.” 

“Berisik sarang tawon !” 

“Eh, ontel ada masalah apa sih kamu sama aku?” Dimas berdiri berkacak pinggang. “Perasaan aku menyapa dengan adil warga kelas ini.” 

“Suara nggak ada merdu-merdu gitu pake teriak.” 

“Ah, hati mungilku tersakiti.” Dimas mengusap dadanya dramatis. “Hai Shiza, aku sudah simpan nomor kamu loh.” Ucapnya senang. 

Candra mengangkat kepalanya menoleh ke arah Shiza. “Emang kamu udah gabung grup?”

“Iya kemarin.” 

Candra tersenyum lalu melanjutkan mengerjakan tugasnya. “Aku boleh simpan juga kan?” 

“Boleh kok.” 

“Pagi banget datangnya.” Aysela meletakkan tas diatas meja sambil mendaratkan tubuh di kursi. 

“Iya. Papa ada perjalanan ke luar kota jadi aku diantar pagi.” Shiza menyimpan ponselnya ke dalam tas. 

“Trus nanti pulangnya gimana?” Aysela urung membuka tas.

“Mama yang jemput atau nggak naik ojol.” 

Bel terdengar seluruh siswa masuk ke dalam kelas. Begitupun dengan kelas lain. Tidak lama Chio juga masuk setelah menyelesaikan tugasnya. Ia melemparkan pandang ke arah Shiza sekilas lalu duduk di kursinya. 

Setengah jam sebelum masuk…

Ryuga duduk dengan wajah kesal di kursinya. Entahlah ada rasa tidak terima saat Shiza tidak melihatnya dengan tatapan memuja seperti gadis lain. Bahkan Shiza seolah tidak nyaman berhadapan langsung dengannya. Ego Ryuga tersentil. Selama ini tidak ada yang menolak pesona nya hanya saja Ryuga yang pemilih. Cuma kalangan tertentu yang bisa duduk bersamanya. 

“Kenapa sih cemberut?”  

“Pergi.” Intonasi Ryuga sangat dingin tidak biasa. Ia menepis jari-jari yang menyusup di lengannya.

Gadis bernama lengkap Karen Zayba Candani itu mengerutkan keningnya heran. “Aku ada salah sama kamu?” Nada suara gadis itu terdengar pelan merasa tersakiti.

“Kamu punya kuping kan?” Iris mata Ryuga menatap tajam. Kekesalannya belum lagi hilang kini sudah ada yang mendekatinya lagi. 

“Kamu aneh !” Karen beranjak dari kursi dengan perasaan dongkol. Tidak biasanya Ryuga bersikap demikian. Ia harus mencari tahu apa penyebab idola sekolah itu bad mood pagi ini. 

“Karen salah apa sama kamu?” Dariel memindahkan posisi duduknya untuk menghadap ke belakang. “Apa karena Shiza?” Sambungnya karena tidak mendapatkan jawaban. 

“Dari mana asal gadis itu?” 

Dariel tersenyum. “Dia pindahan dari luar negeri.” 

“Bisnis orang tuanya.”

“Aku tidak tahu.” Senyum masih melekat indah di bibir tebal Dariel melihat kekesalan sahabatnya. 

“Kenapa?” Chio selesai tugasnya langsung pergi ke kelas Ryuga. “Ah, sudah bel aku ke kelas dulu.” 

“Aku mau informasi lengkap gadis itu !” 

“Shiza.” Chio menghentikan langkahnya. 

Ryuga mengangguk tanpa suara lagi. Ia sangat penasaran dan juga kesal. Shiza,  nama itu terpatri di ingatannya. Entah kenapa Ryuga bersemangat untuk membuat gadis itu tunduk padanya. Tatapan Shiza harus memuja tertuju untuknya saja. 

Suara langkah sepatu masuk ke dalam kelas memecahkan lamunan Chio. Ia memimpin kelas untuk hormat pada guru yang masuk. Hari ini mereka ada pelajaran olahraga di lapangan outdoor. Menerima sedikit materi, seluruh siswa dipersilahkan berganti pakaian olahraga sebelum berkumpul di lapangan. 

“Kamu punya seragam olahraganya kan?” Aysela membuka paper bag miliknya. 

“Iya, papa sudah beli seragam lengkap kemaren.” Shiza mengeluarkan bajunya. “Kita ganti dimana?” 

“Ruang ganti tidak jauh dari sini. Ayo !” Aysela melingkarkan tangannya di lengan Shiza. 

Beberapa menit kemudian seluruh siswa sudah berkumpul di lapangan. Menerima pengarahan kini mereka bebas mengambil peralatan olahraga yang akan di praktekan. Shiza dan Aysela mengambil raket. Sementara Candra dan juga Dimas main tenis meja. Dan Chio memilih basket. Olahraga itu diambil nilai per individu. Satu jam berlangsung pengambilan nilai sudah selesai. Keringat membasahi pelipis Shiza memberikan jejak seksi di wajahnya.

“Haus ya?” 

Shiza tersentak merasakan dingin di pipinya. “Buat aku?” 

“Iya.” Chio mendaratkan tubuhnya untuk duduk. Ia membuka tutup botol miliknya menenggak sedikit membasahi tenggorokan.

“Terimakasih.” Shiza langsung meminumnya tanpa basa basi. Sisa setengahnya ia berikan pada Aysela. 

“Air nya kurang aku beli dulu ya.” Gadis berambut sebahu itu bangkit lalu melenggang pergi. 

“Masih haus?” Chio menoleh ke samping. “Tapi sisa punyaku.” Sambungnya lagi.

“Udah nggak, nanti Aysela juga bawa minum.” Shiza mengusap keringatnya menggunakan lengan baju. 

“Rumah kamu dimana?” Chio menjulurkan kaki ke depan duduk bersangga dengan kedua tangan di belakang. 

“Jalan xx. Kenapa mau main?” Shiza menoleh lalu duduk seperti Chio. 

“Emang boleh?” 

“Gak ada larangan selagi bertamu baik-baik.” Shiza tersenyum manis. “Lumayan jauh dari sekolah.” 

“Kamu pindahan dari luar negeri.” Hembusan angin menerbangkan poni-poni di kening Chio sehingga jidatnya sedikit terlihat. 

“Hm, Kanada tepatnya.” Shiza merasakan sejuk menempuh tubuhnya. Posisi di bawah pohon rindang semakin memberikan kenyamanan. “Papa pindah kerja jadi aku ikut juga.” 

Chio mengangguk. “Kamu punya pacar ?” 

Shiza terkejut menerima pertanyaan itu. “Enggak.” 

“Masa ? Cewek secantik kamu nggak punya pacar.” Chio terkekeh merasa bodoh bertanya seperti itu sementara mereka baru kenal. 

“Cantik nggak menjamin seseorang harus punya pacar kan?” 

Chio mengangguk. “Benar juga.” 

🌷🌷🌷

Kantin sudah ramai diserbu warga sekolah, termasuk Shiza dan teman-teman. Mereka memilih menu lain hari ini, Shiza ingin merasakan menu berbeda setiap hari. Seperti hari kemarin pekik tertahan kembali terdengar kala most wanted sekolah memasuki kantin. Shiza sudah tidak terkejut atau penasaran lagi. Gadis itu fokus untuk makan menghiraukan objek yang menjadi perhatian. Tanpa ia sadari sepasang mata menatap tajam ke arahnya. 

Emang boleh setampan itu ? 

Bisa gak berhenti gantengnya Chio

Jangan manis-manis kenapa sih Rel

Ryuga jangan natap kek gitu ketar ketir nih

Masih banyak lagi celetukan yang terdengar namun Shiza tidak perduli. Rupanya pemuja pria tampan disekolah itu memang banyak termasuk Adel. Ia menjeda makannya hanya untuk melihat wajah tanpa yang susah di gapai itu. 

“Ck, kapan sih mereka berhenti tampannya?” 

“Nunggu mereka ubanan.” Sahut Aysela. 

“Ih kamu tuh mereka gak bakalan jelek tau !” Adel tidak terima.

Shiza terkekeh, sialnya suara tawa itu mendayu jadi pusat perhatian sekitarnya. Ingat ! Shiza tertawa bukan senyum. Kecantikannya dua kali lipat. Ryuga semakin berniat menaklukan gadis itu. 

“Aku pastikan dia takluk sama aku.” 

“Kamu yakin?” Chio meletak nampan makanannya di atas meja. 

“Kalau aku bisa, apa yang aku dapatkan?”  Alis Ryuga terangkat menantang. "Kalau aku gagal, jam tangan punya ku untuk kalian berdua."

“Perangkat game terbaru dengan perintilannya.” Chio sangat tahu temannya ini pencinta game. 

“Kamu ?” Ryuga beralih pada Dariel. 

“Aku nggak ikutan.” 

“Ck, kamu gak seru !” Air muka Ryuga berubah layu. 

“Oke, kalau kamu bisa aku kasih sepeda keluaran terbaru. Kamu suka sepeda kan? ” 

“Deal.” Ryuga tersenyum yakin. 

Terpopuler

Comments

Ayuwidia

Ayuwidia

Jadi penasaran, kira-kira siapa yang menang taruhan?

2024-11-07

0

Ayuwidia

Ayuwidia

woah, kasar banget 😬

2024-11-07

0

Ayuwidia

Ayuwidia

Allahumma 🤣

2024-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Ada gadis cantik di sekolah
2 Idola sekolah
3 Rasa penasaran
4 Deal
5 Hujan
6 Kita belum kenalan
7 Ryuga salting
8 Shiza itu milik aku
9 Denial
10 Ryuga tantrum
11 Masuk fanbase sekolah
12 Jahitan di kepala
13 Kesepian
14 Definisi dari kata indah
15 Di keluarkan
16 Berteman di sekolah saja
17 Confess dan perubahan
18 Ingin sendiri
19 Cukup Unik
20 Gelang dari Shiza
21 Ryuga dengan segala kesepian
22 Fira Alesha
23 Segenap pengertian
24 Di tinggalkan
25 Pick me
26 Dua kata maaf
27 Shiza gadis taruhan
28 Shiza si antagonis
29 Ryuga galau
30 Jujurnya Fira
31 Di anggap Adik
32 Tinggal sendiri
33 Biar kita punya cerita
34 Obrolan random
35 Rasa canggung
36 Pelukan Rindu
37 Selalu ada dimana-mana
38 Membangun ke bersamaan
39 Tentang mimpi
40 Tamparan dari Fira
41 Liburan selesai
42 Kabar untuk Candra
43 Air mata duka
44 Niat berhenti
45 Tentang Ray
46 Tidak bisa bergerak
47 Cedera
48 Bukan Shiza
49 Terlambat
50 Keputusan
51 Aku pasti jemput kamu
52 Ryuga tanpa Shiza
53 Tujuh Tahun kemudian
54 Boleh bepergian
55 Postingan pertama
56 Undangan
57 Pulang
58 Kekasih Shiza
59 Tantrum lagi
60 Cinta & Obsesi
61 Rumah kita
62 Jangan benci aku
63 Biar saja
64 Secantik apa
65 Bagaimana kalau kita menikah?
66 Apa aku bisa?
67 Menepi sejenak
68 Aku siap
69 Jangan berubah
70 Ayo ke rumah ku !
71 Aku yang akan menikahi nya
72 Seperti mafia menyelesaikan misi
73 Aku sadar diri
74 Keindahan pagi hari
75 Dia masa lalu kamu masa depan
76 Ryuga cerewet
77 Di tangani ahli nya
78 Bukan pilihan tapi ditakdirkan
79 Berusahalah lebih keras
80 Bukan pengganti tapi penetap
81 Aku bukan selebriti
82 Di pinggiran kota
83 Koma unresponsive
84 Suamiku bukan mati otak
85 Kami sudah di persimpangan
86 Kamu duniaku Ryuga
87 Enam bulan kemudian
88 Bonus bab
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ada gadis cantik di sekolah
2
Idola sekolah
3
Rasa penasaran
4
Deal
5
Hujan
6
Kita belum kenalan
7
Ryuga salting
8
Shiza itu milik aku
9
Denial
10
Ryuga tantrum
11
Masuk fanbase sekolah
12
Jahitan di kepala
13
Kesepian
14
Definisi dari kata indah
15
Di keluarkan
16
Berteman di sekolah saja
17
Confess dan perubahan
18
Ingin sendiri
19
Cukup Unik
20
Gelang dari Shiza
21
Ryuga dengan segala kesepian
22
Fira Alesha
23
Segenap pengertian
24
Di tinggalkan
25
Pick me
26
Dua kata maaf
27
Shiza gadis taruhan
28
Shiza si antagonis
29
Ryuga galau
30
Jujurnya Fira
31
Di anggap Adik
32
Tinggal sendiri
33
Biar kita punya cerita
34
Obrolan random
35
Rasa canggung
36
Pelukan Rindu
37
Selalu ada dimana-mana
38
Membangun ke bersamaan
39
Tentang mimpi
40
Tamparan dari Fira
41
Liburan selesai
42
Kabar untuk Candra
43
Air mata duka
44
Niat berhenti
45
Tentang Ray
46
Tidak bisa bergerak
47
Cedera
48
Bukan Shiza
49
Terlambat
50
Keputusan
51
Aku pasti jemput kamu
52
Ryuga tanpa Shiza
53
Tujuh Tahun kemudian
54
Boleh bepergian
55
Postingan pertama
56
Undangan
57
Pulang
58
Kekasih Shiza
59
Tantrum lagi
60
Cinta & Obsesi
61
Rumah kita
62
Jangan benci aku
63
Biar saja
64
Secantik apa
65
Bagaimana kalau kita menikah?
66
Apa aku bisa?
67
Menepi sejenak
68
Aku siap
69
Jangan berubah
70
Ayo ke rumah ku !
71
Aku yang akan menikahi nya
72
Seperti mafia menyelesaikan misi
73
Aku sadar diri
74
Keindahan pagi hari
75
Dia masa lalu kamu masa depan
76
Ryuga cerewet
77
Di tangani ahli nya
78
Bukan pilihan tapi ditakdirkan
79
Berusahalah lebih keras
80
Bukan pengganti tapi penetap
81
Aku bukan selebriti
82
Di pinggiran kota
83
Koma unresponsive
84
Suamiku bukan mati otak
85
Kami sudah di persimpangan
86
Kamu duniaku Ryuga
87
Enam bulan kemudian
88
Bonus bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!