BAB 18~ MERASA PRIHATIN

"Nah, ini kamarnya Tante." Ujar Nayra sembari membuka pintu kamarnya. "Kita mainnya di sini aja ya, yuk masuk." Ajaknya.

Dafa mengangguk, ia pun mengekor di belakang Nayra. Pandangannya berkeliling mengindai setiap sudut kamar itu. Netranya nampak sayu begitu melihat foto Adiva bersama kedua orangtuanya, terlihat sangat bahagia.

"Dafa kenapa?" Tanya Nayra begitu melihat perubahan raut wajah anak lelaki itu.

"Dedek Adiva beruntung ya Tante, bisa sama-sama Om dan Tante terus. Gak kayak Dafa, Dafa tinggal berdua sama Bunda."

Nayra tersenyum mendengarnya, "Dafa masih punya Bunda, gak kayak Tante udah gak punya orangtua." Ujarnya lalu merendahkan tubuhnya sejajar dengan Dafa. "Boleh Tante tanya sesuatu?" Ucapnya terlihat ragu, tidak begitu yakin Dafa bisa menjawab pertanyaannya.

"Boleh Tante," jawab Dafa.

"Kenapa sih, Bunda sama Ayahnya Dafa gak tinggal bareng lagi?"

"Karena Ayah udah gak sayang lagi sama Bunda dan Dafa, sekarang Ayah lebih sayang sama Tante Windi." Jawab Dafa, itulah yang ia tanamkan dalam hati sebab perpisahan kedua orangtuanya.

Nayra menghela nafas, ia mulai menarik kesimpulan bahwa ada orang ketiga yang menyebabkan runtuhnya rumah tangga Jihan.

"Ya udah gak apa-apa, yang terpenting kan Bunda sayang banget sama Dafa." Nayra mengusap pucuk kepala anak lelaki itu sambil tersenyum. Meski sebenarnya ingin sekali tahu cerita sebenarnya, namun ia menekan rasa keingintahuannya itu sebab tidak ingin membuat Dafa semakin sedih.

"Bantuin Tante kasih minum obat dedek Adiva, yuk?"

"Boleh Tante,"

Nayra pun meminta Dafa mengambil air tisu di atas nakas, sementara ia membawa putrinya duduk di karpet yang disediakannya khusus untuk putrinya bermain, kemudian membuka penutup botol sirup penurun panas yang diberikan Aidan.

"Ini Tante tisunya," Dafa menyodorkan sekotak tisu pada Nayra.

"Makasih ya," ucap Nayra seraya menyambut tisu itu. Menarik beberapa lembar untuk ia gunakan mengelap mulut putrinya sehabis minum obat.

"Oh ya, Tante lupa bawa camilan." Ujar Nayra setelah beberapa saat selesai memberi obat pada putrinya. "Dafa tungguin dedek Adiva disini dulu ya, Tante ambil kue sebentar. Dafa suka kan sama kue yang Tante kasih kemarin?"

Dafa mengangguk, "Iya Tante, kue nya enak."

"Ya udah, Dafa jagain dedek Adiva sebentar ya. Tante ambilin kue nya," Nayra pun bergegas keluar dari kamar dan menuju toko kue.

Sebelum mengambil kue, ia hendak menghampiri Jihan sebentar, namun urung begitu melihat Jihan sedang mengobrol dengan seorang laki-laki yang merupakan salah satu pelanggan di toko kue nya. Ia pun berbelok ke bagian etalase kue, dari situ ia masih dapat mendengarkan pembicaraan mereka.

"Seharusnya Mbak Jihan menuntut Mas Fahmi. Dia bukan hanya saja menikah diam-diam di belakang Mbak, tapi juga melalaikan kewajibannya. Setelah jatuh talak itu Mas Fahmi masih berkewajiban menafkahi Mbak sampai habis masa Iddah. Bahkan Mbak Jihan juga berhak mendapatkan sebagian harta Mas Fahmi, apalagi Mbak Jihan yang mendampinginya sejak nol. Ya Allah, kenapa Mas Fahmi bisa setega ini, bahkan juga melalaikan kewajibannya sebagai seorang ayah." Ucap Adi lalu menghela nafas panjang, terdiam sejenak sembari menatap Jihan dengan iba.

Ia terkejut saat mengetahui fakta bahwa wanita yang dulu dikatakan Jihan adalah sepupu Fahmi ternyata adalah istri kedua Fahmi. Dan yang lebih mengejutkan ternyata Jihan telah bercerai dengan Fahmi dan kini bekerja di toko kue langganannya demi memenuhi kebutuhan hidupnya bersama putranya. Pantas saja, ia sudah lama tak melihat Jihan dan Dafa.

"Gak apa-apa Mas Adi, saya ikhlas. Saya gak menginginkan apapun, Mas Fahmi tidak mengambil hak asuh Dafa saja saya sudah sangat bersyukur." Ucap Jihan, pandangannya sedikit tertunduk, ia merasa tidak enak karena dulu pernah berbohong pada Adi sang tetangga tentang siapa Windi sebenarnya.

"Lapang sekali hati Mbak Jihan, jika itu perempuan lain pasti tidak akan bisa menerima diperlakukan seperti itu."

"Mungkin sudah seperti ini takdir saya, Mas. Selagi Dafa selalu ada bersama saya, insyallah saya kuat menjalani ini semua."

"Yang sabar ya Mbak, semoga setelah ini Mbak Jihan dan Dafa akan menemukan kebahagiaan yang tiada tara." Ucap Adi.

"Aamiin," balas Jihan.

"Jadi ini semua totalnya berapa Mbak?" Tanya Adi kemudian sembari menunjuk beberapa jenis kue yang dibelinya untuk anak istrinya di rumah.

"Sebentar ya Mas, saya hitung dulu."

Sementara itu, Nayra tertegun mendengar pembicaraan mereka. Dugaannya ternyata benar, ternyata perceraian Jihan dan suaminya disebabkan adanya orang ketiga. Ia pun segera mengambil kue untuk Dafa lalu menghampiri Adi dan menyapanya.

"Borong nih Mas Adi?"

"Biasalah Mbak Nay, stok camilan anak istri di rumah." Ucap Adi. Setelah membayar belanjanya ia pun lekas pamit pergi.

"Itu tadi pelanggan setia di sini, sepertinya kamu kenal?" Tanya Nayra.

"Iya Mbak, Mas Adi itu tetangga saya. Kebetulan Mas Adi yang dulu kasih tumpangan ke rumah sakit sewaktu Dafa demam, dan menghubungi teman dokternya sehingga Dafa bisa langsung ditangani begitu sampai di rumah sakit." Ujar Jihan.

Nayra mengerutkan keningnya, "Bukannya dokter yang menangani Dafa itu adalah Aidan ya, itu artinya si Mas Adi temannya Aidan dong?"

Jihan pun nampak berpikir, kemudian tersenyum tipis. Kenapa bisa kebetulan seperti ini, dan sekarang ia justru bekerja di toko kue milik kakak sepupu dokter yang menangani Dafa kala itu.

.

.

.

"Mbak, gimana keadaan Adiva? Apa badannya masih panas?" Tanya Aidan melalui sambungan telepon, ia baru saja tiba di rumah dan langsung menghubungi kakak iparnya.

"Alhamdulillah udah gak panas lagi, Ai." Jawab Nayra.

"Syukurlah kalau gitu, Mbak. Aku kepikiran terus dari tadi." Ujar Aidan.

"Duh duh si Om dokter sayang banget sama keponakannya."

Aidan terkekeh, "Sayang banget dong Mbak, secara dia itu keponakan pertama aku." Ujarnya. "Oh ya Mbak, boleh tanya sesuatu?"

"Mau tanya apa?"

"Mbak kenal sama Dafa dan ibunya?" Tanya Aidan. Pikirannya seketika saja tertuju pada ibu dan anak itu saat tadi Nayra meyebutnya om dokter.

"Baru kenal sih, Jihan itu yang gantikan pegawai lama Mbak." Jawab Nayra. "Oh ya Ai, benar ya teman kamu yang namanya Adi yang hubungi kamu sewaktu Dafa demam?"

"Iya benar Mbak, kata Adi waktu itu sih anak tetangganya. Kok Mbak bisa tahu, Ibunya Dafa cerita ya?"

"Hem, dan kebetulan si Adi itu pelanggan setia di toko kue Mbak dan tadi pagi mampir ke sini beli kue." Jawab Nayra.

"Wah, bisa kebetulan gitu ya Mbak."

"Mbak kasihan Ai sama Dafa dan ibunya," Nayra menghela nafas, lalu, melirik suaminya yang memakaikan baju anak mereka.

"Kasihan kenapa, Mbak?" Tanya Aidan yang kini duduk di sofa sembari melepas sepatunya.

Nayra pun menceritakan tentang pembicaraan Jihan dan Adi yang ia dengar. Aidan yang mendengarkan pun turut merasa prihatin.

"Kita doakan saja Mbak, semoga Dafa dan ibunya segera menemukan kebahagiaannya kembali."

"Amiiin,"

Setelah sambungan telepon terputus, Aidan meletakkan ponselnya di atas meja. "Ya Allah, kasihan sekali Dafa. Pantas saja waktu dia demam hanya ibunya yang membawanya ke rumah sakit tanpa ditemani ayahnya." Gumamnya sambil mengusap wajah. Ia yang sejak kecil selalu dilimpahkan kasih sayang kedua orangtuanya, tak bisa membayangkan ada di posisi Dafa. Anak sekecil itu sudah harus menjadi korban perceraian.

Terpopuler

Comments

Sunaryati

Sunaryati

Mudah- mudahan Jihan juga bisa bikin kue jadi tidak hanya jadi pelayan tapi bisa produksi kerjasama Bosnya Naura

2024-11-27

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

adi blm tau ya kalo istri barunya galak sama Adit

2024-12-26

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

semoga aja Jihan tetap struggle bersama Dafa menatap masa depan mereka b-2 yah

2024-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1~ BAHAGIA YANG HILANG
2 BAB 2~ KAMU DIMANA, MAS?
3 BAB 3~ HAL YANG SUDAH JARANG IA SAKSIKAN
4 BAB 4~ AKAN TINGGAL BERSAMA
5 BAB 5~ APA INI BALASAN ATAS PENGABDIAN KU?
6 BAB 6~ HANYA WANITA TIDAK BERPENDIDIKAN
7 BAB 7~ GAK MAU PUNYA DUA BUNDA
8 BAB 8~ DAFA DEMAM
9 BAB 9~ GAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT
10 BAB 10~ KITA PERGI AJA, BUNDA
11 BAB 11~ TERIMA KASIH SUDAH MEMBEBASKAN AKU
12 BAB 12~ TAK ADA KEJADIAN KECUALI UNTUK DIPETIK HIKMAHNYA.
13 BAB 13~ BUKAN ORANGNYA YANG AKU TANGISI TAPI PERLAKUANNYA
14 BAB 14~ INGAT MAS, KARMA TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT!
15 BAB 15~ SAMPAI BERTEMU KEMBALI DALAM VERSI TERBAIK KITA
16 BAB 16~ DIPERTEMUKAN ORANG-ORANG BAIK
17 BAB 17~ OM DOKTER
18 BAB 18~ MERASA PRIHATIN
19 BAB 19~ LADANG BISNIS
20 BAB 20~ MENU BARU
21 BAB 21~ INGIN MEMILIKI
22 BAB 22~ JADI KAMU ORANGNYA?
23 BAB 23~ BERUSAHA DENGAN KERAS
24 BAB 24~ MEMINTANYA MENJADI TAKDIRKU
25 BAB 25~ HAKIKATNYA SAMA SAJA
26 BAB 26~ TETAP AKAN SAMA SAJA
27 BAB 27~ BERHAK BAHAGIA
28 BAB 28~ APAKAH INI ARTINYA...?
29 BAB 29~ MAS AIDAN
30 BAB 30~ JANGAN MARAH-MARAHIN BUNDA
31 BAB 31~ SABAR AI
32 BAB 32~ HIDUP UNTUK MASA DEPAN
33 BAB 33~ MEMANG SUSAH KALAU SUDAH BUCIN
34 BAB 34~ RENCANA PERNIKAHAN
35 BAB 35~ KAMU PIKIR GRATIS?
36 BAB 36~ AKAN MENCARI DAN MENAWARKAN DUA HAL
37 BAB 37~ TAMBAH CANTIK
38 BAB 38~ BENARKAH?
39 BAB 39~ TERLANJUR MENCINTAINYA
40 BAB 40~ JANGAN BIARKAN TAMU SESAAT MENGUASAI RUMAHMU
41 BAB 41~ SULIT TIDUR
42 BAB 42~ GANJARAN
43 BAB 43~ ISTRI ADALAH JANTUNG RUMAH
44 BAB 44~ MENJADI PELAYAN DI PERNIKAHAN MANTAN
45 BAB 45~ PENGHUNI BARU DI DALAM LEMARI
46 BAB 46~ IBADAH BERSAMA
47 BAB 47~ SESEORANG YANG TAK DIHARAPKAN LAGI KEHADIRANNYA
48 BAB 48~ PERNAH TIDUR BERSAMA?
49 BAB 49~ JANGAN TINGGALKAN AKU
50 BAB 50~ TAPI ... TIDAK DENGAN IBUNYA
51 BAB 51~ BUNDA KEMANA?
52 BAB 52~ KAPAN AKU BILANG BEGITU?
53 BAB 53~ SAMPEL DNA
54 BAB 54~ TUKANG KOMPOR
55 BAB 55~ HASIL DNA...
56 BAB 56~ KEBENARANNYA
57 BAB 57~ ANDAI DULU DIA TIDAK TERGODA SAMA KAMU
58 BAB 58~ SIAP LEMBUR SAMPAI PAGI
59 BAB 59~ APA KAMU BISA DATANG MENEMUI AYAH?
60 BAB 60~ JAGA PUTRIKU SATU-SATUNYA
61 BAB 61~ MENANTI ANGGOTA KELUARGA BARU
62 BAB 62~ INGAT, LAGI PUASA!
63 BAB 63~ BAHAGIANYA YANG HILANG TELAH KEMBALI
64 Janji CINTA
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1~ BAHAGIA YANG HILANG
2
BAB 2~ KAMU DIMANA, MAS?
3
BAB 3~ HAL YANG SUDAH JARANG IA SAKSIKAN
4
BAB 4~ AKAN TINGGAL BERSAMA
5
BAB 5~ APA INI BALASAN ATAS PENGABDIAN KU?
6
BAB 6~ HANYA WANITA TIDAK BERPENDIDIKAN
7
BAB 7~ GAK MAU PUNYA DUA BUNDA
8
BAB 8~ DAFA DEMAM
9
BAB 9~ GAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT
10
BAB 10~ KITA PERGI AJA, BUNDA
11
BAB 11~ TERIMA KASIH SUDAH MEMBEBASKAN AKU
12
BAB 12~ TAK ADA KEJADIAN KECUALI UNTUK DIPETIK HIKMAHNYA.
13
BAB 13~ BUKAN ORANGNYA YANG AKU TANGISI TAPI PERLAKUANNYA
14
BAB 14~ INGAT MAS, KARMA TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT!
15
BAB 15~ SAMPAI BERTEMU KEMBALI DALAM VERSI TERBAIK KITA
16
BAB 16~ DIPERTEMUKAN ORANG-ORANG BAIK
17
BAB 17~ OM DOKTER
18
BAB 18~ MERASA PRIHATIN
19
BAB 19~ LADANG BISNIS
20
BAB 20~ MENU BARU
21
BAB 21~ INGIN MEMILIKI
22
BAB 22~ JADI KAMU ORANGNYA?
23
BAB 23~ BERUSAHA DENGAN KERAS
24
BAB 24~ MEMINTANYA MENJADI TAKDIRKU
25
BAB 25~ HAKIKATNYA SAMA SAJA
26
BAB 26~ TETAP AKAN SAMA SAJA
27
BAB 27~ BERHAK BAHAGIA
28
BAB 28~ APAKAH INI ARTINYA...?
29
BAB 29~ MAS AIDAN
30
BAB 30~ JANGAN MARAH-MARAHIN BUNDA
31
BAB 31~ SABAR AI
32
BAB 32~ HIDUP UNTUK MASA DEPAN
33
BAB 33~ MEMANG SUSAH KALAU SUDAH BUCIN
34
BAB 34~ RENCANA PERNIKAHAN
35
BAB 35~ KAMU PIKIR GRATIS?
36
BAB 36~ AKAN MENCARI DAN MENAWARKAN DUA HAL
37
BAB 37~ TAMBAH CANTIK
38
BAB 38~ BENARKAH?
39
BAB 39~ TERLANJUR MENCINTAINYA
40
BAB 40~ JANGAN BIARKAN TAMU SESAAT MENGUASAI RUMAHMU
41
BAB 41~ SULIT TIDUR
42
BAB 42~ GANJARAN
43
BAB 43~ ISTRI ADALAH JANTUNG RUMAH
44
BAB 44~ MENJADI PELAYAN DI PERNIKAHAN MANTAN
45
BAB 45~ PENGHUNI BARU DI DALAM LEMARI
46
BAB 46~ IBADAH BERSAMA
47
BAB 47~ SESEORANG YANG TAK DIHARAPKAN LAGI KEHADIRANNYA
48
BAB 48~ PERNAH TIDUR BERSAMA?
49
BAB 49~ JANGAN TINGGALKAN AKU
50
BAB 50~ TAPI ... TIDAK DENGAN IBUNYA
51
BAB 51~ BUNDA KEMANA?
52
BAB 52~ KAPAN AKU BILANG BEGITU?
53
BAB 53~ SAMPEL DNA
54
BAB 54~ TUKANG KOMPOR
55
BAB 55~ HASIL DNA...
56
BAB 56~ KEBENARANNYA
57
BAB 57~ ANDAI DULU DIA TIDAK TERGODA SAMA KAMU
58
BAB 58~ SIAP LEMBUR SAMPAI PAGI
59
BAB 59~ APA KAMU BISA DATANG MENEMUI AYAH?
60
BAB 60~ JAGA PUTRIKU SATU-SATUNYA
61
BAB 61~ MENANTI ANGGOTA KELUARGA BARU
62
BAB 62~ INGAT, LAGI PUASA!
63
BAB 63~ BAHAGIANYA YANG HILANG TELAH KEMBALI
64
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!