BAB 9~ GAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT

"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Jihan pada dokter lelaki yang kira-kira seusia suaminya, usai memeriksa Dafa.

"Kami akan pantau dulu selama 2 sampai 3 jam setelah minum obat, kalau panasnya belum turun juga maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut." Tutur sang dokter.

"Baiklah, Dok. Tolong lakukan yang terbaik untuk anak saya." Ucap Jihan, tatapannya menggantungkan harapan pada sang dokter, dan dalam hati berdoa semoga putranya baik-baik saja.

"Insyaallah, kami akan berusaha melakukan yang terbaik. Kalau begitu saya permisi dulu,"

"Silahkan, Dok."

"Bunda, Dafa gak mau punya dua Bunda. Kata Adit, ibu tiri itu jahat. Adit sering dimarahin dan dipukul sama ibu tirinya."

Gumaman pelan itu berhasil menghentikan langkah sang dokter yang hendak pergi. Sedangkan Jihan lekas merengkuh tubuh putranya.

"Ya Allah, Nak. Kenapa bisa sampai begini?" Ia membelai rambut dan wajah putranya. Apakah sebegitu nya Dafa tidak mau menerima Windi sebagai ibunya, sampai-sampai dalam tidurnya pun masih mengatakan kalimat yang sama seperti beberapa hari lalu.

Namun, ada satu hal yang menjadi pertanyaan dalam benak Jihan. Bagaimana bisa Dafa mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan Adit, yang merupakan anak mas Adi tetangganya yang beberapa waktu lalu memberi tumpangan ke rumah sakit. Istri mas Adi memang hanya ibu tirinya Adit, sedang ibu kandungnya telah meninggal dunia dua tahun lalu.

"Apa Adit pernah cerita sesuatu ya ke Dafa, dan itu yang buat Dafa takut sama Windi?" Gumamnya dalam hati.

Sementara itu tanpa Jihan sadari, sang dokter yang sejak tadi masih berdiri di belakangnya. Akhirnya keluar dari ruangan begitu memastikan ternyata pasiennya hanya mengigau, dan itu sudah biasa terjadi pada anak-anak yang sedang mengalami demam tinggi seperti Dafa.

.

.

.

"Alhamdulillah, panasnya sudah turun." Jihan tersenyum lega sembari menyentuh kening Dafa, akhirnya demam putranya pun reda juga.

Dafa masih tertidur efek pengaruh obat, sambil menunggu putranya bangun Jihan beberapa kali mencoba menghubungi suami nya, namun ponselnya Fahmi tidak bisa dihubungi.

"Mungkin Mas Fahmi lagi sibuk banget di sana, jadi hapenya dimatikan." Ia mencoba berpikir positif. Menyimpan kembali ponselnya kedalam tas seraya duduk di kursi yang tersedia di samping brankar, tatapannya sayu memandangi wajah putranya yang sudah tak sepucat sebelumnya.

"Nak, kalau seandainya Ayah kamu mau dengan suka rela memberikan kamu pada Bunda. Bunda akan bawa kamu pergi jauh, dan Bunda akan berusaha untuk melakukan apapun untuk membahagiakan kamu. Tapi, yang Bunda takutkan, Ayah justru mempersulit Bunda untuk membawa kamu pergi. Bunda gak akan sanggup pisah sama Dafa,"

Air matanya pun luruh. Sesungguhnya ia merasa tidak sanggup lagi berada disisi suaminya, namun kata perpisahan itu juga sangat terasa berat ia ucapkan lantaran takut akan dipisahkan dengan anak semata wayangnya. Pengadilan jelas akan memberikan hak asuh pada Fahmi yang dinilai layak dan mampu mengasuh Dafa.

Jihan segera mengusap air matanya begitu mendengar suara pintu terbuka. Berdiri dari tempat duduknya dan memberi ruang pada dokter untuk memeriksa putranya.

Dafa mengerjapkan matanya ketika merasakan sentuhan di keningnya. Tangan kecilnya bergerak meraba dan langsung menggenggam tangan yang menempel di keningnya.

"Bunda," gumamnya pelan.

"Syukurlah, akhirnya kamu bangun dan panasnya juga sudah turun." Ucap sang dokter sambil tersenyum.

Dafa pun membuka mata, dan seketika terlihat kebingungan saat mendapati laki-laki asing sedang tersenyum padanya. Ia langsung melepas genggaman tangannya. "Om siapa?"

"Dafa, ini Dokter yang menangani kamu, Nak. Kamu sekarang lagi di rumah sakit. " Sahut Jihan.

Dafa menoleh menatap bundanya, "Bunda, kenapa Dafa ada di rumah sakit?"

"Dafa demam, Nak. Jadi Bunda bawa ke rumah sakit." Jawab Jihan.

"Dafa," panggil sang dokter. Bocah lelaki itupun menoleh menatapnya. "Apa Dafa sekarang ada keluhan, semisalnya pusing atau mual?" Tanyanya.

Dafa menggeleng, "Enggak, cuma lemes aja." Jawabnya.

"Karena panasnya sudah turun jadi Dafa boleh pulang sekarang, nanti di rumah istirahat dan makan yang teratur ya biar badannya cepat pulih."

"Iya, Om."

"Panggilnya Pak Dokter, Nak." Ralat Jihan, ia tersenyum canggung pada sang dokter.

"Gak apa-apa, Bu. Namanya juga anak-anak. Oh ya, saya akan tuliskan resep dan bisa Ibu tebus di apotik rumah sakit. Nanti di rumah tolong diperhatikan asupan makanannya ya, Bu. Terutama cairannya, karena anak-anak yang demam rentan terkena dehidrasi."

"Baik. Dok."

Dokter tersebut pun berpamitan setelah memberikan secarik kertas pada Jihan yang bertuliskan resep obat untuk Dafa.

Setelah menebus obat, Jihan pun lekas membawa putranya meninggalkan rumah sakit dengan mengendarai taksi.

"Dafa, boleh Bunda tanya sesuatu?" Tanya Jihan sambil mengusap-usap rambut putranya yang rebahan di pahanya.

"Tanya apa, Bunda?" Dafa mendongak menatap bundanya.

"Tadi Dafa ngigau, Dafa bilang kalau kata Adit ibu tiri itu jahat. Adit sering dimarahi dan dipukul sama ibu tirinya."

Ekspresi Dafa seketika berubah, dapat Jihan lihat ketakutan di raut wajah putranya.

"Apa Safa mau cerita sesuatu sama Bunda?"

Dafa terdiam sejenak, kini raut wajahnya terlihat bingung. Apakah ia harus cerita pada Bundanya, sedang Adit pernah mengatakan agar ia tidak menceritakan pada siapapun.

"Tapi Bunda janji ya jangan bilang siapa-siapa?"

Jihan tak langsung mengangguk, ia tersenyum sambil membelai rambut putranya. "Memangnya serahasia apa sih sampai Bunda gak boleh bilang siapa-siapa?"

"Karena Adit takut bakal dipukulin lebih keras lagi sama ibu tirinya kalau sampai berani ngadu sama Ayahnya." Ucap Dafa, namun sesaat kemudian ia menutup mulut begitu tersadar telah keceplosan bicara.

"Jadi Adit pernah cerita sama Dafa?"

Dafa akhirnya mengangguk dan mengakui semua yang pernah diceritakan Adit, "Makanya Adit selalu pakai baju lengan panjang karena ditangannya banyak memar. Ibu tirinya jahat suka mukulin. Dafa juga takut sama Tante Windi, dia juga pasti jahat makanya Dafa gak mau keluar kamar. Dafa takut dipukulin."

"Astagfirullah," Jihan mengurut batang hidungnya, jadi karena itu selama beberapa hari ini Dafa sampai mengurung diri di kamar.

"Nak, dengerin Bunda ya. Gak semua ibu tiri itu jahat. Mungkin aja Aditnya kali yang susah dibilangin makanya dimarahin."

"Adit enggak nakal kok, Bunda. Memang ibu tirinya yang jahat."

Jihan terdiam, tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Untuk sekarang ia harus fokus dengan kesembuhan putranya terlebih dahulu, setelah itu ia akan mencoba memberi pengertian pada Dafa.

Sejenak, pikirannya teralihkan pada Adit. Andai benar yang dikatakan Dafa sungguh malang nasib anak itu, padahal ayahnya adalah orang baik.

Tak berapa lama kemudian mereka pun akhirnya sampai. Jihan mengerutkan keningnya begitu melihat mobil suaminya telah berada di pelataran. Setelah membayar ongkos taksi, ia pun bergegas mengajak putranya masuk ke rumah.

Terpopuler

Comments

Puji Ustariana

Puji Ustariana

semoga pak adi segera mengetahui kejahatan istrinya dan adit bisa di tolong kasihan anak kecil seperti adit yg tersiksa batin mwpun fisiknya, suka jadi kesel sendih akuh tuh klo ada hal" seperti ini tega bgt sama anak kecil

2025-01-25

0

Yukeu Nadhira

Yukeu Nadhira

edan tu suami anak sakit ga ada waktu tapii istri ke dua di urus gak adil banget jadi pelindung keluarga moga moga kena karma biar Jihan bahagia ma pasangan baru nya

2024-11-12

1

Sky Blue

Sky Blue

Smangt bertahn Jihan, lupakan pria ngk punya hati spergi itu. Mulakan hdup bru dg pria yg baik dn hebT

2024-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1~ BAHAGIA YANG HILANG
2 BAB 2~ KAMU DIMANA, MAS?
3 BAB 3~ HAL YANG SUDAH JARANG IA SAKSIKAN
4 BAB 4~ AKAN TINGGAL BERSAMA
5 BAB 5~ APA INI BALASAN ATAS PENGABDIAN KU?
6 BAB 6~ HANYA WANITA TIDAK BERPENDIDIKAN
7 BAB 7~ GAK MAU PUNYA DUA BUNDA
8 BAB 8~ DAFA DEMAM
9 BAB 9~ GAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT
10 BAB 10~ KITA PERGI AJA, BUNDA
11 BAB 11~ TERIMA KASIH SUDAH MEMBEBASKAN AKU
12 BAB 12~ TAK ADA KEJADIAN KECUALI UNTUK DIPETIK HIKMAHNYA.
13 BAB 13~ BUKAN ORANGNYA YANG AKU TANGISI TAPI PERLAKUANNYA
14 BAB 14~ INGAT MAS, KARMA TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT!
15 BAB 15~ SAMPAI BERTEMU KEMBALI DALAM VERSI TERBAIK KITA
16 BAB 16~ DIPERTEMUKAN ORANG-ORANG BAIK
17 BAB 17~ OM DOKTER
18 BAB 18~ MERASA PRIHATIN
19 BAB 19~ LADANG BISNIS
20 BAB 20~ MENU BARU
21 BAB 21~ INGIN MEMILIKI
22 BAB 22~ JADI KAMU ORANGNYA?
23 BAB 23~ BERUSAHA DENGAN KERAS
24 BAB 24~ MEMINTANYA MENJADI TAKDIRKU
25 BAB 25~ HAKIKATNYA SAMA SAJA
26 BAB 26~ TETAP AKAN SAMA SAJA
27 BAB 27~ BERHAK BAHAGIA
28 BAB 28~ APAKAH INI ARTINYA...?
29 BAB 29~ MAS AIDAN
30 BAB 30~ JANGAN MARAH-MARAHIN BUNDA
31 BAB 31~ SABAR AI
32 BAB 32~ HIDUP UNTUK MASA DEPAN
33 BAB 33~ MEMANG SUSAH KALAU SUDAH BUCIN
34 BAB 34~ RENCANA PERNIKAHAN
35 BAB 35~ KAMU PIKIR GRATIS?
36 BAB 36~ AKAN MENCARI DAN MENAWARKAN DUA HAL
37 BAB 37~ TAMBAH CANTIK
38 BAB 38~ BENARKAH?
39 BAB 39~ TERLANJUR MENCINTAINYA
40 BAB 40~ JANGAN BIARKAN TAMU SESAAT MENGUASAI RUMAHMU
41 BAB 41~ SULIT TIDUR
42 BAB 42~ GANJARAN
43 BAB 43~ ISTRI ADALAH JANTUNG RUMAH
44 BAB 44~ MENJADI PELAYAN DI PERNIKAHAN MANTAN
45 BAB 45~ PENGHUNI BARU DI DALAM LEMARI
46 BAB 46~ IBADAH BERSAMA
47 BAB 47~ SESEORANG YANG TAK DIHARAPKAN LAGI KEHADIRANNYA
48 BAB 48~ PERNAH TIDUR BERSAMA?
49 BAB 49~ JANGAN TINGGALKAN AKU
50 BAB 50~ TAPI ... TIDAK DENGAN IBUNYA
51 BAB 51~ BUNDA KEMANA?
52 BAB 52~ KAPAN AKU BILANG BEGITU?
53 BAB 53~ SAMPEL DNA
54 BAB 54~ TUKANG KOMPOR
55 BAB 55~ HASIL DNA...
56 BAB 56~ KEBENARANNYA
57 BAB 57~ ANDAI DULU DIA TIDAK TERGODA SAMA KAMU
58 BAB 58~ SIAP LEMBUR SAMPAI PAGI
59 BAB 59~ APA KAMU BISA DATANG MENEMUI AYAH?
60 BAB 60~ JAGA PUTRIKU SATU-SATUNYA
61 BAB 61~ MENANTI ANGGOTA KELUARGA BARU
62 BAB 62~ INGAT, LAGI PUASA!
63 BAB 63~ BAHAGIANYA YANG HILANG TELAH KEMBALI
64 Janji CINTA
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1~ BAHAGIA YANG HILANG
2
BAB 2~ KAMU DIMANA, MAS?
3
BAB 3~ HAL YANG SUDAH JARANG IA SAKSIKAN
4
BAB 4~ AKAN TINGGAL BERSAMA
5
BAB 5~ APA INI BALASAN ATAS PENGABDIAN KU?
6
BAB 6~ HANYA WANITA TIDAK BERPENDIDIKAN
7
BAB 7~ GAK MAU PUNYA DUA BUNDA
8
BAB 8~ DAFA DEMAM
9
BAB 9~ GAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT
10
BAB 10~ KITA PERGI AJA, BUNDA
11
BAB 11~ TERIMA KASIH SUDAH MEMBEBASKAN AKU
12
BAB 12~ TAK ADA KEJADIAN KECUALI UNTUK DIPETIK HIKMAHNYA.
13
BAB 13~ BUKAN ORANGNYA YANG AKU TANGISI TAPI PERLAKUANNYA
14
BAB 14~ INGAT MAS, KARMA TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT!
15
BAB 15~ SAMPAI BERTEMU KEMBALI DALAM VERSI TERBAIK KITA
16
BAB 16~ DIPERTEMUKAN ORANG-ORANG BAIK
17
BAB 17~ OM DOKTER
18
BAB 18~ MERASA PRIHATIN
19
BAB 19~ LADANG BISNIS
20
BAB 20~ MENU BARU
21
BAB 21~ INGIN MEMILIKI
22
BAB 22~ JADI KAMU ORANGNYA?
23
BAB 23~ BERUSAHA DENGAN KERAS
24
BAB 24~ MEMINTANYA MENJADI TAKDIRKU
25
BAB 25~ HAKIKATNYA SAMA SAJA
26
BAB 26~ TETAP AKAN SAMA SAJA
27
BAB 27~ BERHAK BAHAGIA
28
BAB 28~ APAKAH INI ARTINYA...?
29
BAB 29~ MAS AIDAN
30
BAB 30~ JANGAN MARAH-MARAHIN BUNDA
31
BAB 31~ SABAR AI
32
BAB 32~ HIDUP UNTUK MASA DEPAN
33
BAB 33~ MEMANG SUSAH KALAU SUDAH BUCIN
34
BAB 34~ RENCANA PERNIKAHAN
35
BAB 35~ KAMU PIKIR GRATIS?
36
BAB 36~ AKAN MENCARI DAN MENAWARKAN DUA HAL
37
BAB 37~ TAMBAH CANTIK
38
BAB 38~ BENARKAH?
39
BAB 39~ TERLANJUR MENCINTAINYA
40
BAB 40~ JANGAN BIARKAN TAMU SESAAT MENGUASAI RUMAHMU
41
BAB 41~ SULIT TIDUR
42
BAB 42~ GANJARAN
43
BAB 43~ ISTRI ADALAH JANTUNG RUMAH
44
BAB 44~ MENJADI PELAYAN DI PERNIKAHAN MANTAN
45
BAB 45~ PENGHUNI BARU DI DALAM LEMARI
46
BAB 46~ IBADAH BERSAMA
47
BAB 47~ SESEORANG YANG TAK DIHARAPKAN LAGI KEHADIRANNYA
48
BAB 48~ PERNAH TIDUR BERSAMA?
49
BAB 49~ JANGAN TINGGALKAN AKU
50
BAB 50~ TAPI ... TIDAK DENGAN IBUNYA
51
BAB 51~ BUNDA KEMANA?
52
BAB 52~ KAPAN AKU BILANG BEGITU?
53
BAB 53~ SAMPEL DNA
54
BAB 54~ TUKANG KOMPOR
55
BAB 55~ HASIL DNA...
56
BAB 56~ KEBENARANNYA
57
BAB 57~ ANDAI DULU DIA TIDAK TERGODA SAMA KAMU
58
BAB 58~ SIAP LEMBUR SAMPAI PAGI
59
BAB 59~ APA KAMU BISA DATANG MENEMUI AYAH?
60
BAB 60~ JAGA PUTRIKU SATU-SATUNYA
61
BAB 61~ MENANTI ANGGOTA KELUARGA BARU
62
BAB 62~ INGAT, LAGI PUASA!
63
BAB 63~ BAHAGIANYA YANG HILANG TELAH KEMBALI
64
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!