BAB 6~ HANYA WANITA TIDAK BERPENDIDIKAN

Pagi-pagi sekali Fahmi telah bersiap-siap untuk berangkat ke luar kota. Setelah memastikan tidak ada barang bawaannya yang tertinggal, ia pun keluar dari kamar tamu yang ditempatinya semalam bersama Windi.

Fahmi berjalan menuju dapur, mencari keberadaan Windi yang beberapa saat lalu ke dapur dan katanya ingin membuatkan sarapan untuknya sebelum pergi.

Mendengar derap langkah mendekat, Windi segera menggeser Jihan yang sedang memasak nasi goreng. Memasang badan di depan kompor seolah-olah dia yang telah memasak nasi goreng itu.

"Hem, aromanya wangi sekali. Aku jadi keroncongan," Fahmi mendekat, melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Windi. Bahkan bibir nya nyaris saja menyentuh pipi wanita itu.

Melihat pemandangan itu, Jihan langsung membuang pandangan ke arah lain. Kedua matanya seketika berkaca-kaca, tidakkah Fahmi melihat keberadaannya, tanpa perasaan bermesraan di depan matanya.

"Nasi gorengnya sudah jadi, Mas sarapan dulu ya sebelum berangkat." Ujar Windi seraya mematikan kompor.

Ketika ia hendak menuangkan nasi goreng itu ke dalam wadah, Fahmi langsung menahan pergelangan tangannya. "Kan kamu yang udah bikin nasi gorengnya, sekarang biar Jihan yang menyajikannya." Ucapnya lalu menoleh menatap Jihan.

"Kamu tuh apa-apaan sih, kenapa diam aja di situ gak bantuin Windi? Sekarang cepat sajikan nasi gorengnya, aku harus segera berangkat!" Setelah mengatakan itu, Fahmi langsung mengajak Windi ke ruang makan.

Jihan tersenyum getir menatap kepergian suami dan madunya, lalu berpindah menatap nanar nasi goreng buatannya. Apakah sudah benar-benar hilang perasaan Fahmi terhadapnya, sampai-sampai aroma masakannya pun sudah tak dikenali oleh suaminya sendiri.

Padahal, dulu Fahmi selalu hafal aroma masakannya. Bahkan ia dan ibu mertuanya pernah membuat masakan yang sama dan meminta Fahmi untuk menebak yang mana buatannya, dan Fahmi berhasil menebaknya dengan benar.

Setelah memindahkan nasi goreng itu kedalam wadah, Jihan gegas membawanya ke ruang makan. Sekali lagi, ia disuguhi pemandangan yang yang membuat dadanya sesak. Fahmi sedang bersimpuh di hadapan Windi sambil mengelus-elus perutnya. Sedang bu Neny tersenyum menatap keduanya.

"Sayang, Papa keluar kota dulu selama beberapa hari. Kamu baik-baik ya dalam perut Mama." Fahmi pun beranjak setelah melabuhkan kecupan di perut Windi, dan duduk di samping istri keduanya itu.

"Tadi Mas bilang mau ke luar kota, kenapa Mas tidak bilang padaku?" Tanya Jihan.

"Tapi sekarang kamu udah tahu, kan?" Ujar Fahmi tanpa melihat kearah Jihan.

"Iya, tapi kan seharusnya Mas bilang sejak awal kalau mau ke... ."

"Udah, gak usah bawel!" Potong Fahmi, "Aku bilang atau enggak sama kamu, gak ada bedanya."

"Iya, Mbak. Mas Fahmi udah bilang kok sama aku, kan aku juga istrinya Mas Fahmi sekarang. Jadi sama aja, kan?" Sahut Windi sambil tersenyum.

Jihan tak lagi menanggapi, ia menghidangkan nasi goreng ke piring suaminya, tak lupa untuk ibu mertuanya juga. Hal yang selalu ia lakukan selama ini.

"Sekalian ke piring Windi juga," titah Fahmi ketika Jihan hendak meletakkan kembali wadah nasi gorengnya.

"Mas, aku hanya berkewajiban melayani Mas dan ibu. Bukan orang lain!" Ucap Jihan, melirik Windi sekilas.

"Kamu itu kenapa sih? Pagi-pagi udah mau cari gara-gara!" Fahmi menggebrak meja makan lalu berdiri. Menatap Jihan dengan tajam. "Jangan lupa kalau Windi udah jadi bagian dari anggota keluarga ini. Dia istriku!" Tekannya.

Jihan mematung, kedua matanya tak berkedip menatap suaminya. Hanya perkara ia tidak menyajikan nasi goreng ke piring Windi, Fahmi sebegitu marahnya dan lagi-lagi mengingatkan tentang status Windi.

"Lalu, aku siapa kamu, Mas?"

"Kamu? Fahmi tersenyum sinis, "Biar aku ingatkan siapa kamu. Kamu itu hanya wanita tidak berpendidikan yang aku peristri. Seharusnya, sejak dulu aku sadar bahwa kamu itu tidak layak untukku, modal cinta saja tidak cukup, Jihan. Lihatlah dirimu, bahkan setelah kita memiliki segalanya kamu masih tidak pandai merawat diri. Kamu kemana kan uang yang tiap bulan aku kasih?"

Jihan terpejam, bersamaan dengan itu air matanya jatuh, namun dengan cepat ia hapus. Diantara semua cacian yang dilontarkan Fahmi, kali ini tak hanya melukai perasaannya, tapi juga hati dan harga dirinya.

Ia bukannya tak pandai merawat diri, hanya saja karena pekerjaan rumah yang tiada habisnya membuatnya tak memiliki waktu untuk memperhatikan dirinya sendiri. Teruntuk uang bulanan, selalu ia sisihkan sebab ingat bagaimana sewaktu hidup mereka yang hanya serba pas-pasan.

"Mas, kamu sadar tidak dengan apa yang sudah kamu katakan? Aku ini Ibu dari anak kamu. Aku yang sudah menemani kamu sejak 0. Setelah semua pengorbanan dan pengabdian ku, kamu tega melontarkan kata-kata menyakitkan itu."

Bukannya tersadar, Fahmi justru tersenyum sinis mendengarnya. "Sekarang kamu merasa dirugikan, begitu? Ingat Jihan, kamu itu bukan siapa-siapa. Dulu kamu menerima aku karena sadar kamu itu gak bisa apa-apa. Hidupmu itu bergantung padaku, jadi terima saja semua yang ada. Jangan banyak protes!" Tatapannya berubah dingin.

"Selera makan ku jadi hilang gara-gara kamu," Fahmi lalu beralih menatap Windi. "Sayang, aku berangkat sekarang. Jaga diri kamu dan calon anak kita, jangan sampai terlalu kecapean." Ujarnya lalu melabuhkan kecupan, lalu berpindah menghampiri ibunya dan mencium punggung tangannya. Sementara Jihan dilalui begitu saja, tanpa dilirik sedikitpun.

"Ini semua gara-gara kamu. Lihat, Fahmi pergi tanpa sarapan dulu. Dasar istri gak tahu diri!" Hardik bu Neny, menatap tajam sambil mendorong bahu Jihan, kemudian segera menyusul Fahmi dan Windi yang sudah lebih dulu keluar.

Terpopuler

Comments

Dwi Rustiana

Dwi Rustiana

wah sungguh luar biasa otak kamu Fahmi dahlah Jihan minta sama Mak nur buat pergi dari rumah biar kelimpungan itu tiga manusia durjana
sekata2 uang dikemanain he onta kamu pikir beli kebutuhan sehari2 pake daun modelan lelaki macam gini msti ditenggelamkan ke Palung Mariana

2024-11-09

1

Ilfa Yarni

Ilfa Yarni

ya udah km pergi aja drpd ga punya harga diri buat apa mempertahankan laki2 seperti itu skr raih masa dpnmu dan anakmu berjuanglah suatu saat km dpt laki2 yg LBH dr Fahmi yaitu Aidan dokter lg

2024-11-09

0

yellya

yellya

keluarga durhaka ga sih mereka 😡😡😡😡

2024-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1~ BAHAGIA YANG HILANG
2 BAB 2~ KAMU DIMANA, MAS?
3 BAB 3~ HAL YANG SUDAH JARANG IA SAKSIKAN
4 BAB 4~ AKAN TINGGAL BERSAMA
5 BAB 5~ APA INI BALASAN ATAS PENGABDIAN KU?
6 BAB 6~ HANYA WANITA TIDAK BERPENDIDIKAN
7 BAB 7~ GAK MAU PUNYA DUA BUNDA
8 BAB 8~ DAFA DEMAM
9 BAB 9~ GAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT
10 BAB 10~ KITA PERGI AJA, BUNDA
11 BAB 11~ TERIMA KASIH SUDAH MEMBEBASKAN AKU
12 BAB 12~ TAK ADA KEJADIAN KECUALI UNTUK DIPETIK HIKMAHNYA.
13 BAB 13~ BUKAN ORANGNYA YANG AKU TANGISI TAPI PERLAKUANNYA
14 BAB 14~ INGAT MAS, KARMA TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT!
15 BAB 15~ SAMPAI BERTEMU KEMBALI DALAM VERSI TERBAIK KITA
16 BAB 16~ DIPERTEMUKAN ORANG-ORANG BAIK
17 BAB 17~ OM DOKTER
18 BAB 18~ MERASA PRIHATIN
19 BAB 19~ LADANG BISNIS
20 BAB 20~ MENU BARU
21 BAB 21~ INGIN MEMILIKI
22 BAB 22~ JADI KAMU ORANGNYA?
23 BAB 23~ BERUSAHA DENGAN KERAS
24 BAB 24~ MEMINTANYA MENJADI TAKDIRKU
25 BAB 25~ HAKIKATNYA SAMA SAJA
26 BAB 26~ TETAP AKAN SAMA SAJA
27 BAB 27~ BERHAK BAHAGIA
28 BAB 28~ APAKAH INI ARTINYA...?
29 BAB 29~ MAS AIDAN
30 BAB 30~ JANGAN MARAH-MARAHIN BUNDA
31 BAB 31~ SABAR AI
32 BAB 32~ HIDUP UNTUK MASA DEPAN
33 BAB 33~ MEMANG SUSAH KALAU SUDAH BUCIN
34 BAB 34~ RENCANA PERNIKAHAN
35 BAB 35~ KAMU PIKIR GRATIS?
36 BAB 36~ AKAN MENCARI DAN MENAWARKAN DUA HAL
37 BAB 37~ TAMBAH CANTIK
38 BAB 38~ BENARKAH?
39 BAB 39~ TERLANJUR MENCINTAINYA
40 BAB 40~ JANGAN BIARKAN TAMU SESAAT MENGUASAI RUMAHMU
41 BAB 41~ SULIT TIDUR
42 BAB 42~ GANJARAN
43 BAB 43~ ISTRI ADALAH JANTUNG RUMAH
44 BAB 44~ MENJADI PELAYAN DI PERNIKAHAN MANTAN
45 BAB 45~ PENGHUNI BARU DI DALAM LEMARI
46 BAB 46~ IBADAH BERSAMA
47 BAB 47~ SESEORANG YANG TAK DIHARAPKAN LAGI KEHADIRANNYA
48 BAB 48~ PERNAH TIDUR BERSAMA?
49 BAB 49~ JANGAN TINGGALKAN AKU
50 BAB 50~ TAPI ... TIDAK DENGAN IBUNYA
51 BAB 51~ BUNDA KEMANA?
52 BAB 52~ KAPAN AKU BILANG BEGITU?
53 BAB 53~ SAMPEL DNA
54 BAB 54~ TUKANG KOMPOR
55 BAB 55~ HASIL DNA...
56 BAB 56~ KEBENARANNYA
57 BAB 57~ ANDAI DULU DIA TIDAK TERGODA SAMA KAMU
58 BAB 58~ SIAP LEMBUR SAMPAI PAGI
59 BAB 59~ APA KAMU BISA DATANG MENEMUI AYAH?
60 BAB 60~ JAGA PUTRIKU SATU-SATUNYA
61 BAB 61~ MENANTI ANGGOTA KELUARGA BARU
62 BAB 62~ INGAT, LAGI PUASA!
63 BAB 63~ BAHAGIANYA YANG HILANG TELAH KEMBALI
64 Janji CINTA
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1~ BAHAGIA YANG HILANG
2
BAB 2~ KAMU DIMANA, MAS?
3
BAB 3~ HAL YANG SUDAH JARANG IA SAKSIKAN
4
BAB 4~ AKAN TINGGAL BERSAMA
5
BAB 5~ APA INI BALASAN ATAS PENGABDIAN KU?
6
BAB 6~ HANYA WANITA TIDAK BERPENDIDIKAN
7
BAB 7~ GAK MAU PUNYA DUA BUNDA
8
BAB 8~ DAFA DEMAM
9
BAB 9~ GAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT
10
BAB 10~ KITA PERGI AJA, BUNDA
11
BAB 11~ TERIMA KASIH SUDAH MEMBEBASKAN AKU
12
BAB 12~ TAK ADA KEJADIAN KECUALI UNTUK DIPETIK HIKMAHNYA.
13
BAB 13~ BUKAN ORANGNYA YANG AKU TANGISI TAPI PERLAKUANNYA
14
BAB 14~ INGAT MAS, KARMA TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT!
15
BAB 15~ SAMPAI BERTEMU KEMBALI DALAM VERSI TERBAIK KITA
16
BAB 16~ DIPERTEMUKAN ORANG-ORANG BAIK
17
BAB 17~ OM DOKTER
18
BAB 18~ MERASA PRIHATIN
19
BAB 19~ LADANG BISNIS
20
BAB 20~ MENU BARU
21
BAB 21~ INGIN MEMILIKI
22
BAB 22~ JADI KAMU ORANGNYA?
23
BAB 23~ BERUSAHA DENGAN KERAS
24
BAB 24~ MEMINTANYA MENJADI TAKDIRKU
25
BAB 25~ HAKIKATNYA SAMA SAJA
26
BAB 26~ TETAP AKAN SAMA SAJA
27
BAB 27~ BERHAK BAHAGIA
28
BAB 28~ APAKAH INI ARTINYA...?
29
BAB 29~ MAS AIDAN
30
BAB 30~ JANGAN MARAH-MARAHIN BUNDA
31
BAB 31~ SABAR AI
32
BAB 32~ HIDUP UNTUK MASA DEPAN
33
BAB 33~ MEMANG SUSAH KALAU SUDAH BUCIN
34
BAB 34~ RENCANA PERNIKAHAN
35
BAB 35~ KAMU PIKIR GRATIS?
36
BAB 36~ AKAN MENCARI DAN MENAWARKAN DUA HAL
37
BAB 37~ TAMBAH CANTIK
38
BAB 38~ BENARKAH?
39
BAB 39~ TERLANJUR MENCINTAINYA
40
BAB 40~ JANGAN BIARKAN TAMU SESAAT MENGUASAI RUMAHMU
41
BAB 41~ SULIT TIDUR
42
BAB 42~ GANJARAN
43
BAB 43~ ISTRI ADALAH JANTUNG RUMAH
44
BAB 44~ MENJADI PELAYAN DI PERNIKAHAN MANTAN
45
BAB 45~ PENGHUNI BARU DI DALAM LEMARI
46
BAB 46~ IBADAH BERSAMA
47
BAB 47~ SESEORANG YANG TAK DIHARAPKAN LAGI KEHADIRANNYA
48
BAB 48~ PERNAH TIDUR BERSAMA?
49
BAB 49~ JANGAN TINGGALKAN AKU
50
BAB 50~ TAPI ... TIDAK DENGAN IBUNYA
51
BAB 51~ BUNDA KEMANA?
52
BAB 52~ KAPAN AKU BILANG BEGITU?
53
BAB 53~ SAMPEL DNA
54
BAB 54~ TUKANG KOMPOR
55
BAB 55~ HASIL DNA...
56
BAB 56~ KEBENARANNYA
57
BAB 57~ ANDAI DULU DIA TIDAK TERGODA SAMA KAMU
58
BAB 58~ SIAP LEMBUR SAMPAI PAGI
59
BAB 59~ APA KAMU BISA DATANG MENEMUI AYAH?
60
BAB 60~ JAGA PUTRIKU SATU-SATUNYA
61
BAB 61~ MENANTI ANGGOTA KELUARGA BARU
62
BAB 62~ INGAT, LAGI PUASA!
63
BAB 63~ BAHAGIANYA YANG HILANG TELAH KEMBALI
64
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!