BAB 5~ APA INI BALASAN ATAS PENGABDIAN KU?

"Bunda, kenapa Ayah belum datang juga?"

Pertanyaan Dafa membuyarkan lamunan Jihan, sejak tadi ia juga bertanya-tanya dalam hati dimanakah suaminya sekarang.

Fahmi sudah berjanji akan memenuhi permintaannya, tapi waktu sudah mendekati pukul delapan malam belum juga tampak tanda-tanda kedatangan suaminya itu. Bahkan ibu mertuanya pun belum juga keluar dari kamar.

"Sebentar ya, Nak. Bunda telepon Ayah dulu."

Ketika Jihan hendak ke kamar mengambil ponselnya, terdengar suara bel berbunyi. Ia pun segera menuju pintu, sangat yakin jika itu suaminya yang pulang.

Tebakan Jihan benar, Fahmi muncul di hadapannya saat ia membuka pintu. Namun, ekspresi wajahnya seketika berubah kala tatapannya tertuju pada wanita asing yang merangkul lengan suaminya.

"Mas, dia siapa?" Tanya Jihan, bibirnya nampak bergetar. Dadanya tiba-tiba saja serasa dihimpit bongkahan batu besar yang membuatnya kesulitan meraup udara, melihat seorang wanita bergelayut manja di lengan suaminya.

"Jihan, perkenalkan ini Windi, istriku. Kami menikah dua bulan yang lalu dan sekarang Windi sedang mengandung." Ucap Fahmi dengan santainya. Pria itu seakan tak memikirkan perasaan wanita yang telah mendampinginya selama lebih enam tahun, dari mulai dia bukan siapa-siapa.

"Apa?" Tubuh Jihan seketika lemas bak tak bertenaga, hampir saja ia terhuyung jika tak segera berpegangan pada pintu. Dan Fahmi tanpa perasaan hanya menatap tanpa berniat untuk membantu, pria itu hanya mematung dengan membiarkan wanita yang diakuinya sebagai istri baru semakin merangkul erat lengannya.

"Mas, itu tidak benar, kan? Mas hanya bercanda, kan?" Jihan menggelengkan kepalanya, ia berharap apa yang diucapkan suaminya hanyalah candaan.

"Kamu harus bisa menerima kenyataan ini, Jihan. Sekarang Windi juga istriku yang sekarang sedang mengandung, jadi kamu harus rela berbagi suami."

Dan lagi, dada Jihan bagaikan disayat ribuan belati yang tajam. Rasanya benar-benar sakit. Ia berharap malam ini akan menjadi momen yang spesial untuk keluarga kecilnya, namun justru yang terjadi, ia harus mendapatkan kenyataan yang pahit

"Kenapa kamu tega melakukan ini padaku, Mas? Apa salahku!?" Jihan tak dapat lagi menahan air matanya, cairan bening itu kini telah membasahi pipinya.

"Sudahlah, Jihan. Gak usah kebanyakan drama. Air matamu itu tak akan bisa merubah kenyataan bahwa sekarang Windi juga istriku, walaupun pernikahan kami cuma sirih tapi dia lebih dari kamu. Dan mulai malam ini, Windi akan tinggal bersama kita di sini."

Dada Jihan benar-benar terasa sesak melihat pemandangan di depannya. Sekuat tenaga ia mencoba menguatkan diri demi putranya.

"Ini balasan kamu atas pengabdian ku selama ini, Mas? Kamu benar-benar tega menduakan aku dan menikah tanpa izin ku."

"Kamu tahu kan dalam agama kita, laki-laki diperbolehkan menikahi lebih dari satu istri. Dan aku akan tetap menikahi Windi mesti itu tanpa izin dari kamu. Aku akan bersikap adil selagi kamu tidak berulah!" Tukas Fahmi.

Air mata Jihan kian deras mendengar ucapan suaminya. Apakah dirinya tidak ada harganya lagi di mata suaminya itu. Padahal selama ini ia dengan setia mendampingi tanpa pernah mengeluh sedikitpun meski mereka pernah hidup dalam kesederhanaan.

"Mbak, tolong terima pernikahan kami. Aku dan Mas Fahmi bekerja di tempat yang sama dan kami sering bersama. Daripada kami melakukan zina, bukankah sebaiknya kami berdua menikah saja." Ucap Windi yang langsung dibenarkan oleh Fahmi.

Jihan segera menghapus air matanya, benar kata Fahmi bahwa air matanya itu tidak akan bisa merubah apapun. Ia menatap wanita yang merupakan madunya itu dengan tajam, "Kamu juga seorang perempuan, apa tidak ada sedikit saja rasa iba di hati kamu. Coba bayangkan, bagaimana kalau kamu yang ada di posisi ku? Apa diluar sana tidak ada laki-laki lajang sehingga kamu mendekati laki-laki beristri, huh?"

"Ada apa ini ribut-ribut?"

Mendengar suara ibu mertuanya, Jihan segera menghampiri. "Bu, Mas Fahmi, Bu." Ucapannya terbata, mencoba mengadukan perbuatan suaminya. Sebagai sesama perempuan ia yakin ibu mertuanya akan membelanya.

"Fahmi kenapa?"

"Rupanya, Mas Fahmi telah menikah lagi di belakangku. Dan bahkan Mas Fahmi membawa perempuan itu untuk tinggal di sini." Ucap Jihan seraya menunjuk ke ambang pintu, dimana suami dan madunya berdiri.

Bu Neny pun menoleh, hal yang tidak diduga oleh Jihan, ibu mertuanya itu justru tersenyum menatap Fahmi dan Windi. Bahkan langsung menghampiri dan memeluk Windi dengan penuh kelembutan.

Jihan terperangah, benar-benar tidak menyangka atas apa yang sedang ia saksikan sekarang. Ia pikir akan mendapatkan pembelaan, tapi ternyata ia salah besar.

"Bu, Ibu sudah tahu semuanya?" Tanya Jihan, rasanya masih antara percaya dan tidak melihat kedekatan ibu mertuanya dan madunya itu.

"Memangnya kenapa? Ibu yang memberikan restu pada mereka berdua." Jawab bu Neny tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Jihan terdiam, rasa sesak di dadanya tak mampu lagi membuatnya berkata-kata. Ia benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan pengkhianat besar seperti ini dari suami dan ibu mertuanya.

Perlahan, ia melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu. Menahan agar air matanya tidak jatuh kembali, ia tidak mau sampai Dafa melihatnya menangis.

"Bu, Windi sekarang lagi hamil."

"Serius? Ibu senang sekali mendengarnya."

"Mulai sekarang Windi akan tinggal di sini, Bu."

"Sebaiknya memang begitu. Ibu juga khawatir kalau Windi sering-sering kamu tinggal, apalagi sekarang lagi dalam keadaan hamil."

"Iya, Bu. Maka itu aku membawa Windi tinggal di sini. Apalagi besok pagi aku harus berangkat ke luar kota selama beberapa hari."

"Kamu fokus saja dengan pekerjaanmu dan tidak perlu khawatir, Ibu akan menjadi istri dan calon anak kamu dengan baik."

"Terima kasih, Bu."

Pembicaraan mereka masih dapat di dengar oleh Jihan. Merasa tak tahan mendengar momen kebahagiaan mereka yang justru bagaikan neraka baginya ia segera mempercepat langkahnya menuju ruangan dimana putranya berada.

"Bu, apa Ayah sudah datang?" Tanya Dafa begitu melihat kedatangan bundanya.

Jihan mengangguk, "Sudah, Nak. Tapi Ayah kelihatannya capek banget, gak apa-apa kan kalau Dafa potong kuenya berdua sama Bunda aja?"

Dafa menunduk, ekspresi wajahnya terlihat murung. "Terus, Nenek dimana, Bunda?" Tanyanya kemudian.

Jihan terdiam sebentar, memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan pada putranya. "Nenek ada di kamarnya, tadi Bunda lihat Nenek lagi kurang enak badan." Dengan sangat terpaksa ia berbohong. Mana mungkin ia katakan bahwa ibu mertua dan suaminya kini tengah berbahagia diatas penderitaannya.

"Gak apa-apa, kan, Dafa potong kue nya berdua sama Bunda aja?" Tanya Jihan sekali lagi.

Dafa akhirnya mengangguk, namun dapat Jihan lihat kekecewaan di raut wajah putranya itu.

Setelah memotong kue, Dafa memberikan potongan pertama pada bundanya. Dan sudah jelas tidak akan ada potongan kedua sebab mereka hanya merayakannya berdua saja.

Kedua mata Jihan berkaca-kaca ketika Dafa menyuapinya. Sebisanya ia menahan agar air matanya tidak jatuh. Malam ulang tahun putranya yang diharapkan akan menjadi momen yang spesial, lagi dan lagi ia harus menelan kekecewaan. Belum lagi ditambah pengkhianatan suami dan ibu mertuanya, kian menambah luka dalam hatinya.

'Ya Allah ... kenapa doa yang setiap hari kupanjatkan setinggi langit, hanya memantul dan kembali tanpa jawaban?'

Terpopuler

Comments

Eva Karmita

Eva Karmita

cepat ambil keputusan Jihan jgn mau terus ditindas kamu berhak bahagia untuk apa bertahan dgn laki"seperti Fahmi yg so"an adil 😠👊 , Fahmi..... Fahmi semoga saja kamu cepat sadar ingat doa orang yg terzolimi itu cepat di dengar Allah semoga aja azab dan karma menghampiri kamu Windi dan ibu Neny biar kapok aamiin 🤲

2024-11-08

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

karena si Fahmi bukan laki" yang patut kamu pertahankan menjadi suami kamu lagi Jihan,,,

2024-11-08

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

lapor ketempat kerjaan bisa ngak sih....

2024-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1~ BAHAGIA YANG HILANG
2 BAB 2~ KAMU DIMANA, MAS?
3 BAB 3~ HAL YANG SUDAH JARANG IA SAKSIKAN
4 BAB 4~ AKAN TINGGAL BERSAMA
5 BAB 5~ APA INI BALASAN ATAS PENGABDIAN KU?
6 BAB 6~ HANYA WANITA TIDAK BERPENDIDIKAN
7 BAB 7~ GAK MAU PUNYA DUA BUNDA
8 BAB 8~ DAFA DEMAM
9 BAB 9~ GAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT
10 BAB 10~ KITA PERGI AJA, BUNDA
11 BAB 11~ TERIMA KASIH SUDAH MEMBEBASKAN AKU
12 BAB 12~ TAK ADA KEJADIAN KECUALI UNTUK DIPETIK HIKMAHNYA.
13 BAB 13~ BUKAN ORANGNYA YANG AKU TANGISI TAPI PERLAKUANNYA
14 BAB 14~ INGAT MAS, KARMA TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT!
15 BAB 15~ SAMPAI BERTEMU KEMBALI DALAM VERSI TERBAIK KITA
16 BAB 16~ DIPERTEMUKAN ORANG-ORANG BAIK
17 BAB 17~ OM DOKTER
18 BAB 18~ MERASA PRIHATIN
19 BAB 19~ LADANG BISNIS
20 BAB 20~ MENU BARU
21 BAB 21~ INGIN MEMILIKI
22 BAB 22~ JADI KAMU ORANGNYA?
23 BAB 23~ BERUSAHA DENGAN KERAS
24 BAB 24~ MEMINTANYA MENJADI TAKDIRKU
25 BAB 25~ HAKIKATNYA SAMA SAJA
26 BAB 26~ TETAP AKAN SAMA SAJA
27 BAB 27~ BERHAK BAHAGIA
28 BAB 28~ APAKAH INI ARTINYA...?
29 BAB 29~ MAS AIDAN
30 BAB 30~ JANGAN MARAH-MARAHIN BUNDA
31 BAB 31~ SABAR AI
32 BAB 32~ HIDUP UNTUK MASA DEPAN
33 BAB 33~ MEMANG SUSAH KALAU SUDAH BUCIN
34 BAB 34~ RENCANA PERNIKAHAN
35 BAB 35~ KAMU PIKIR GRATIS?
36 BAB 36~ AKAN MENCARI DAN MENAWARKAN DUA HAL
37 BAB 37~ TAMBAH CANTIK
38 BAB 38~ BENARKAH?
39 BAB 39~ TERLANJUR MENCINTAINYA
40 BAB 40~ JANGAN BIARKAN TAMU SESAAT MENGUASAI RUMAHMU
41 BAB 41~ SULIT TIDUR
42 BAB 42~ GANJARAN
43 BAB 43~ ISTRI ADALAH JANTUNG RUMAH
44 BAB 44~ MENJADI PELAYAN DI PERNIKAHAN MANTAN
45 BAB 45~ PENGHUNI BARU DI DALAM LEMARI
46 BAB 46~ IBADAH BERSAMA
47 BAB 47~ SESEORANG YANG TAK DIHARAPKAN LAGI KEHADIRANNYA
48 BAB 48~ PERNAH TIDUR BERSAMA?
49 BAB 49~ JANGAN TINGGALKAN AKU
50 BAB 50~ TAPI ... TIDAK DENGAN IBUNYA
51 BAB 51~ BUNDA KEMANA?
52 BAB 52~ KAPAN AKU BILANG BEGITU?
53 BAB 53~ SAMPEL DNA
54 BAB 54~ TUKANG KOMPOR
55 BAB 55~ HASIL DNA...
56 BAB 56~ KEBENARANNYA
57 BAB 57~ ANDAI DULU DIA TIDAK TERGODA SAMA KAMU
58 BAB 58~ SIAP LEMBUR SAMPAI PAGI
59 BAB 59~ APA KAMU BISA DATANG MENEMUI AYAH?
60 BAB 60~ JAGA PUTRIKU SATU-SATUNYA
61 BAB 61~ MENANTI ANGGOTA KELUARGA BARU
62 BAB 62~ INGAT, LAGI PUASA!
63 BAB 63~ BAHAGIANYA YANG HILANG TELAH KEMBALI
64 Janji CINTA
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1~ BAHAGIA YANG HILANG
2
BAB 2~ KAMU DIMANA, MAS?
3
BAB 3~ HAL YANG SUDAH JARANG IA SAKSIKAN
4
BAB 4~ AKAN TINGGAL BERSAMA
5
BAB 5~ APA INI BALASAN ATAS PENGABDIAN KU?
6
BAB 6~ HANYA WANITA TIDAK BERPENDIDIKAN
7
BAB 7~ GAK MAU PUNYA DUA BUNDA
8
BAB 8~ DAFA DEMAM
9
BAB 9~ GAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT
10
BAB 10~ KITA PERGI AJA, BUNDA
11
BAB 11~ TERIMA KASIH SUDAH MEMBEBASKAN AKU
12
BAB 12~ TAK ADA KEJADIAN KECUALI UNTUK DIPETIK HIKMAHNYA.
13
BAB 13~ BUKAN ORANGNYA YANG AKU TANGISI TAPI PERLAKUANNYA
14
BAB 14~ INGAT MAS, KARMA TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT!
15
BAB 15~ SAMPAI BERTEMU KEMBALI DALAM VERSI TERBAIK KITA
16
BAB 16~ DIPERTEMUKAN ORANG-ORANG BAIK
17
BAB 17~ OM DOKTER
18
BAB 18~ MERASA PRIHATIN
19
BAB 19~ LADANG BISNIS
20
BAB 20~ MENU BARU
21
BAB 21~ INGIN MEMILIKI
22
BAB 22~ JADI KAMU ORANGNYA?
23
BAB 23~ BERUSAHA DENGAN KERAS
24
BAB 24~ MEMINTANYA MENJADI TAKDIRKU
25
BAB 25~ HAKIKATNYA SAMA SAJA
26
BAB 26~ TETAP AKAN SAMA SAJA
27
BAB 27~ BERHAK BAHAGIA
28
BAB 28~ APAKAH INI ARTINYA...?
29
BAB 29~ MAS AIDAN
30
BAB 30~ JANGAN MARAH-MARAHIN BUNDA
31
BAB 31~ SABAR AI
32
BAB 32~ HIDUP UNTUK MASA DEPAN
33
BAB 33~ MEMANG SUSAH KALAU SUDAH BUCIN
34
BAB 34~ RENCANA PERNIKAHAN
35
BAB 35~ KAMU PIKIR GRATIS?
36
BAB 36~ AKAN MENCARI DAN MENAWARKAN DUA HAL
37
BAB 37~ TAMBAH CANTIK
38
BAB 38~ BENARKAH?
39
BAB 39~ TERLANJUR MENCINTAINYA
40
BAB 40~ JANGAN BIARKAN TAMU SESAAT MENGUASAI RUMAHMU
41
BAB 41~ SULIT TIDUR
42
BAB 42~ GANJARAN
43
BAB 43~ ISTRI ADALAH JANTUNG RUMAH
44
BAB 44~ MENJADI PELAYAN DI PERNIKAHAN MANTAN
45
BAB 45~ PENGHUNI BARU DI DALAM LEMARI
46
BAB 46~ IBADAH BERSAMA
47
BAB 47~ SESEORANG YANG TAK DIHARAPKAN LAGI KEHADIRANNYA
48
BAB 48~ PERNAH TIDUR BERSAMA?
49
BAB 49~ JANGAN TINGGALKAN AKU
50
BAB 50~ TAPI ... TIDAK DENGAN IBUNYA
51
BAB 51~ BUNDA KEMANA?
52
BAB 52~ KAPAN AKU BILANG BEGITU?
53
BAB 53~ SAMPEL DNA
54
BAB 54~ TUKANG KOMPOR
55
BAB 55~ HASIL DNA...
56
BAB 56~ KEBENARANNYA
57
BAB 57~ ANDAI DULU DIA TIDAK TERGODA SAMA KAMU
58
BAB 58~ SIAP LEMBUR SAMPAI PAGI
59
BAB 59~ APA KAMU BISA DATANG MENEMUI AYAH?
60
BAB 60~ JAGA PUTRIKU SATU-SATUNYA
61
BAB 61~ MENANTI ANGGOTA KELUARGA BARU
62
BAB 62~ INGAT, LAGI PUASA!
63
BAB 63~ BAHAGIANYA YANG HILANG TELAH KEMBALI
64
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!