BAB 20. Nyonya Laurent Manfaatkan Kelemahan Amara

Dante berpikiran buruk tentang neneknya, ia takut kalau Amara sampai disakiti oleh Nyonya Laurent di suatu tempat.

Namun di sisi lain, Nyonya Laurent yang mengetahui kepergian Amara merasa marah sekaligus khawatir terhadap kondisi Nico. Dia masih membutuhkan Amara untuk menjaga anak tersebut dan memastikan bocah itu mendapatkan perhatian penuh.

Dia memutuskan untuk memanfaatkan kelemahan Amara, yaitu keluarganya. Dalam waktu singkat, Nyonya Laurent mengatur agar pihak universitas tempat adik Amara, Alina Siska, berkuliah menerima ancaman halus. Laurent Foundation, donatur terbesar kampus tersebut, mengancam akan mencabut seluruh dana beasiswa jika Alina tidak dikeluarkan dari programnya.

Selain itu, Nyonya Laurent mengirim seorang kurir ke rumah ibu Amara dengan sebuah surat yang berisi "kebenaran" tentang pernikahan Amara dan Dante. Dalam surat itu, Nyonya Laurent menggambarkan Amara sebagai wanita yang egois, yang menikahi Dante demi balas dendam dan mengorbankan nama baik keluarga mereka.

Ibu Amara membaca surat dengan tangan gemetar, "Ya Allah, apa yang sebenarnya terjadi?"

Surat itu juga menyebutkan bahwa jika ibu Amara berusaha melindungi putrinya, Nyonya Laurent tidak akan segan-segan menghancurkan nama baik keluarga mereka lebih jauh. Dan mengancam akan mengirimkan amplop yang sama, tentang penggelapqn dana yang dituduhkan untuk ayahnya seperti yang Amara terima beberapa hari sebelumnya untuk sang ibu, jika Amara tak kembali.

Ketika Amara akhirnya kembali ke penginapan setelah seharian keluar untuk menenangkan diri, dia menerima telepon dari Alina yang menangis histeris.

Alina di telepon, "Kak! Apa yang terjadi? Kenapa kampus bilang aku bisa dikeluarkan? Kak, aku tidak mau kehilangan beasiswa ini!"

Amara berusaha menenangkan adiknya, tetapi air matanya tak bisa ditahan.

"Alina, tenang... Aku akan menyelesaikannya. Jangan khawatir, Kakak akan menemukan jalan."

Namun, panggilan itu belum selesai ketika Amara menerima telepon lain dari ibunya. Kali ini, suara ibunya terdengar lemah, nyaris seperti berbisik.

"Amara, apa yang kau sembunyikan dariku? Apakah benar kau menikah dengan Dante, cucu dari Kaurent karena alasan seperti itu? Apa kau tahu ini bisa membunuh Ibu?"

Amara terdiam. Dia tahu bahwa ibunya memiliki riwayat sakit jantung, dan tekanan seperti ini bisa berakibat fatal.

---

Dengan hati yang berat, Amara memutuskan untuk kembali ke rumah keluarga Laurent setelah menerima pesan ancaman lainnya. Adiknya akan dikelurakan dari kampus secara tidak hormat saat itu juga jika Amara memberitahu Dante.

Dia tahu bahwa dia tidak punya pilihan lain jika ingin melindungi keluarganya.

Ketika dia sampai di rumah itu, Nyonya Laurent sedang duduk di ruang kerjanya, seperti biasa, dengan secangkir teh di tangan dan senyum dingin di wajahnya.

"Saya kembali. Tapi saya ingin Anda berhenti mengganggu keluarga saya."

Nyonya Laurent tertawa kecil, nada suaranya sinis.

"Kau pikir kau punya hak untuk memberi perintah di rumah ini? Jangan lupa, Amara, keluargamu ada di genggamanku. Adikmu, ibumu, aku bisa menghancurkan mereka kapan saja."

"Apa sebenarnya yang Anda inginkan dari saya?"

Nyonya Laurent bangkit dari kursinya, berjalan mendekati Amara dengan mata tajam.

"Yang aku inginkan adalah kau tahu tempatmu. Jangan pernah berani pergi tanpa izinku lagi. karena kau sudah suka rela masuk ke rumah ini. Nico membutuhkanmu. Dante... akan melupakanku suatu hari, tapi bocah kecil itu, dia butuh seseorang yang bisa diandalkan. Jangan pernah mencoba menjadi pahlawan, Amara, karena kau tahu akibatnya."

Amara menelan ludah, berusaha menahan amarah dan ketakutannya. Dia tahu bahwa melawan Nyonya Laurent secara langsung hanya akan memperburuk situasi.

---

Hubungan yang Membeku di Tengah Rindu.

Malam itu, Amara duduk di samping tempat tidur Nico, membelai lembut rambut bocah kecil itu yang mulai tertidur pulas setelah beberapa hari demam. sementarasatu  tangan Nico menggenggam tangan Amara erat. iItu membuat pikiran Amara jauh melayang. Hatinya hancur setiap kali melihat Nico memanggil namanya dengan penuh rindu, dan dia merasa bersalah karena meninggalkan anak itu di saat-saat dia paling membutuhkannya.

Pintu kamar terbuka pelan, memperlihatkan Dante yang berdiri dengan ekspresi tegas namun wajahnya tampak lelah. Dia memandang Amara sejenak sebelum masuk dan menutup pintu di belakangnya. Langkahnya berat, seolah ragu, tetapi tekadnya untuk berbicara dengan Amara mengalahkan semua keraguannya.

Dante berkata pelan, "Aku tahu kau kembali."

Amara tidak langsung menoleh. Dia menatap Nico yang terlelap, seolah mencari keberanian dalam wajah polos anak itu.

"Dia membutuhkan aku, Dante."

Dante mendekat, "Bukan hanya dia, Amara. Aku juga."

Amara terdiam. Ia menunduk, menghindari tatapan Dante. Hatinya berdebar kencang, tapi ia tahu dia tidak bisa membiarkan dirinya terlihat lemah.

Dante menahan nada frustrasi, "Kenapa kau selalu seperti ini? Kau bilang ingin melindungi Nico, keluargamu, semuanya... Tapi kenapa kau tidak pernah membiarkanku membantu? Aku berjuang sendirian, Amara."

Amara akhirnya menoleh, matanya berkabut oleh air mata yang tertahan.

Amara berbisik, "Dante, kau tidak tahu yang kulakukan ini yang terbaik untuk semua pihak. Aku tidak ingin kau terjebak lebih jauh dalam semua ini."

Dante duduk di kursi dekat tempat tidur Nico, meletakkan kepalanya di tangannya sejenak, sebelum menatap Amara dengan tatapan tajam yang penuh keinginan untuk mengerti.

"Aku tidak tahu? Aku tidak tahu apa yang kau lakukan? Amara, aku tahu lebih banyak daripada yang kau kira. Aku tahu kau melindungiku. Aku tahu kau mencoba menanggung semua ini sendiri. Tapi aku di sini. Aku suamimu. Kenapa kau tidak pernah mempercayai aku cukup untuk membagi bebanmu?"

Amara menggeleng pelan, mencoba menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Karena aku tidak ingin melihatmu terluka, Dante. Aku tidak ingin kau menjadi sasaran seperti aku. Nyonya Laurent... Dia tidak akan segan-segan menghancurkanmu juga jika itu berarti mempertahankan kendalinya atas keluarga ini."

Dante menghela napas panjang, berusaha menenangkan dirinya.

Dante berkata dengan pelan, namun tegas, "Amara, aku tidak peduli seberapa kuat nenekku. Aku sudah menghadapinya selama bertahun-tahun. Yang membuatku lemah adalah kau. Kau yang terus membangun dinding di antara kita, seolah aku ini orang asing. Aku mencintaimu, Amara. Tapi aku tidak bisa terus-menerus berdiri di luar hidupmu seperti ini."

Amara menunduk, rasa bersalah menggerogoti hatinya. "Aku tidak ingin kau kehilangan segalanya karena aku."

Dante dengan nada sedih menjawab, "kau sudah berulang kali mengatakan itu, Amara. tapi asal kau tahu, aku sudah kehilangan sesuatu yang paling berharga, Amara ... yaitu, kau. Kau tidak pernah mempercayaiku"

Kata-kata itu menghantam hati Amara seperti palu. Ia memejamkan matanya, mencoba mengusir air mata yang akhirnya tumpah juga.

"Aku... Aku tidak tahu harus bagaimana, Dante. Aku ... takut.

"Dan aku takut kehilanganmu selamanya" Dante memotong Amara. "Kita sudah melewati banyak hal bersama, Amara. Aku tahu kita bisa melewati ini juga, tapi hanya jika kau berhenti mendorongku menjauh."

Keheningan menggantung di antara mereka. Suara napas Nico yang teratur adalah satu-satunya hal yang terdengar di kamar itu.

Akhirnya, Amara berdiri, menghindari tatapan Dante. Amara berbisik, "Aku perlu waktu, Dante."

Dante memandangnya dengan tatapan penuh luka, tetapi dia tidak memaksa.

"Aku akan menunggumu, Amara. Berapa lama pun itu."

Amara keluar dari kamar Nico dengan air mata mengalir di pipinya, sementara Dante tetap duduk di sana, menatap anak kecil yang tertidur lelap, berharap keajaiban akan memperbaiki semua yang rusak di antara mereka.

Namun, di dalam hatinya, Dante tahu bahwa perjuangan ini baru saja dimulai. Ia harus menemukan cara untuk meruntuhkan dinding yang dibangun Amara di sekeliling hatinya, sebelum segalanya terlambat.

Episodes
1 Bab 1. Kedatangan Amara
2 BAB 2. Langkah Awal Amara di Rumah Laurent
3 BAB 3. Dante Selalu Mengamati
4 BAB 4. Titah Untuk Menikah
5 BAB 5. Pernikahan Yang Tak Terelekkan
6 BAB 6. Kekacauan Dante Setelah Menikah
7 BAB 7. Peringatan Untuk Dante
8 BAB 8. Tekad dan Rindu
9 BAB 9. Dante, Kau Bodoh!
10 BAB 10. Kehadiran, Mia
11 BAB 11. Kedatangan Mia yang Kedua
12 BAB 12. Diadili di Ruang Perlipur Lara
13 BAB 13. Malam Ini Hanya Milik Kita
14 BAB 14. Pesan Itu Dari Nyonya Laurent.
15 BAB 15 Pertemuan di Tepi Sungai Gama
16 BAB 16. Kehidupan Amara Setelah Keputusan Berat Itu
17 BAB 17. Konfrontasi di Ruang Kerja Dante
18 BAB 18. Fitnah Nyonya Laurent
19 BAB 19 Rencana Baru Nyonya Laurent dan Mia
20 BAB 20. Nyonya Laurent Manfaatkan Kelemahan Amara
21 BAB 21. Pertemuan Rahasia di Restoran Mewah
22 BAB 22. Kedatangan Keluarga Mia
23 BAB 23. Gugatan Cerai Amara
24 BAB 24. Sidang yang Mengakhiri Segalanya
25 BAB 25. Tekanan dari Keluarga Hart
26 Bab 26. Dia Putraku
27 BAB 27. Strategi dalam Bayangan
28 BAB 28. Ketika Luka Lama Terbuka
29 BAB 29. Mia Kritis
30 BAB 30. Nikah Dibawah Ancaman
31 BAB 31. Igauan Amara
32 BAB 32. Kejutan Dari Mia
33 BAB 33 Konfrontasi Dante dan Progres Nico
34 BAB 34. Ayo kita Lari
35 BAB 35 Drama Resepsi Pernikahan Dante
36 BAB 36. Aku Akan Pergi
37 BAB 37. Kehidupan Baru
38 BAB 38. Hati Yang Terbelah
39 BAB 39. Apakah Aku Benar-benar Buruk di Matamu?
40 BAB 40. Buket Bunga
41 BAB 41. Siapa Dia?
42 BAB 42. Drama Seru
43 BAB 43. Awal Demensia
44 BAB 44. Bercanda
45 BAB 45. Pertemuan Dante dan Luca
46 BAB 46.
47 BAB 47
48 BAB 48. Racauan Mia
49 BAB 49. Menghirup Udara Segar
50 BAB 50. Tamu Kecil
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Kedatangan Amara
2
BAB 2. Langkah Awal Amara di Rumah Laurent
3
BAB 3. Dante Selalu Mengamati
4
BAB 4. Titah Untuk Menikah
5
BAB 5. Pernikahan Yang Tak Terelekkan
6
BAB 6. Kekacauan Dante Setelah Menikah
7
BAB 7. Peringatan Untuk Dante
8
BAB 8. Tekad dan Rindu
9
BAB 9. Dante, Kau Bodoh!
10
BAB 10. Kehadiran, Mia
11
BAB 11. Kedatangan Mia yang Kedua
12
BAB 12. Diadili di Ruang Perlipur Lara
13
BAB 13. Malam Ini Hanya Milik Kita
14
BAB 14. Pesan Itu Dari Nyonya Laurent.
15
BAB 15 Pertemuan di Tepi Sungai Gama
16
BAB 16. Kehidupan Amara Setelah Keputusan Berat Itu
17
BAB 17. Konfrontasi di Ruang Kerja Dante
18
BAB 18. Fitnah Nyonya Laurent
19
BAB 19 Rencana Baru Nyonya Laurent dan Mia
20
BAB 20. Nyonya Laurent Manfaatkan Kelemahan Amara
21
BAB 21. Pertemuan Rahasia di Restoran Mewah
22
BAB 22. Kedatangan Keluarga Mia
23
BAB 23. Gugatan Cerai Amara
24
BAB 24. Sidang yang Mengakhiri Segalanya
25
BAB 25. Tekanan dari Keluarga Hart
26
Bab 26. Dia Putraku
27
BAB 27. Strategi dalam Bayangan
28
BAB 28. Ketika Luka Lama Terbuka
29
BAB 29. Mia Kritis
30
BAB 30. Nikah Dibawah Ancaman
31
BAB 31. Igauan Amara
32
BAB 32. Kejutan Dari Mia
33
BAB 33 Konfrontasi Dante dan Progres Nico
34
BAB 34. Ayo kita Lari
35
BAB 35 Drama Resepsi Pernikahan Dante
36
BAB 36. Aku Akan Pergi
37
BAB 37. Kehidupan Baru
38
BAB 38. Hati Yang Terbelah
39
BAB 39. Apakah Aku Benar-benar Buruk di Matamu?
40
BAB 40. Buket Bunga
41
BAB 41. Siapa Dia?
42
BAB 42. Drama Seru
43
BAB 43. Awal Demensia
44
BAB 44. Bercanda
45
BAB 45. Pertemuan Dante dan Luca
46
BAB 46.
47
BAB 47
48
BAB 48. Racauan Mia
49
BAB 49. Menghirup Udara Segar
50
BAB 50. Tamu Kecil
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!