Lagu Dendam Dan Cinta

Lagu Dendam Dan Cinta

Bab 1. Kedatangan Amara

"Balas dendan ini adalah jalan yang kupilih sendiri, … demi ayahku yang mati sia-sia, demi kelurgaku yang dibuat menderita. Keluarga Laurent ... yang hidup dalam kemewahan dan kesombongan, akan membayar harga untuk setiap air mata yang pernah ku jatuhkan. "

Amara menulis kalimat itu di halaman awal sebuah buku berbahaya berwarna monocrom, yang jika informasi di buku itu sempat bocor, maka tamatlah hidupnya. Karena semua rencana aksi balas dendamnya tertulis di dalamnya.

Sejak awal ia sudah bekerja keras menantikan saat ini tiba. Yaitu meyusup ke rumah keluarga Laurent, namun baru kali ini waktu berpihak pada Amara, saat keluarga itu membutuhkan seorang pengasuh bayi. Inilah kesempatannya untuk masuk dan menjalankan misi.

Sebelum menyusup, Amara sudah mempersiapkan dirinya dengan mempelajari beberapa hal, seperti mengambil kursus pengasuhan anak secara professional agar tidak dicurigai, juga mempelajari tata cara hidup kaum elit. Yang terpenting, Amara juga memperdalam keterampilan bermusik yang ia punya. Seperti bermain biola dan piano. Semua yang terkait dengan keluarga Laurent ia cermati dengan baik.

Karena semua rencana harus sempurna, kalau terjadi sedikit saja kesalahan, situasi bisa saja tak terduga dan berbalik, bahkan nyawa Amara bisa terancam. Nyonya Laurent, wanita tua berdarah dingin, penguasa tertinggi keluarga itu, dikenal tanpa ampun. Kepada yang mengusik hatinya, ia bisa melakukan apa saja termasuk kepada yang bekerja untuknya. Ia bisa menghilangkan hidup siapa saja yang mengganggunya tanpa mengotori tangannya. Apalagi kalau Amara sampai ketahuan dengan misi balas dendamnya tersebut.

Berdasarkan catatannya, Amara akan memulai aksinya dengan menghancurkan keluarga itu dari Dalam. Dengan berada di rumah tersebut, dia mendapatkan akses ke informasi pribadi dan dinamika keluarga, yang akan menjadi dasar untuk menghancurkan mereka.

Amara membuka kembali lembaran kedua buku catatan itu, yang berisi detail tentang pewaris keluarga Laurent.

TARGET 1:

Dante Laurent, 35 tahun.

Sifat: dingin, misterius, keras kepala, kejam, kaku.

Penampilan: kulit cerah, dengan sedikit bekas luka samar di punggung tangan kanan, mata coklat gelap, tinggi 185 cm.

Makanan: steak Wagyu Medium Rare, pasta Truffle, Tiramisu

Minum: espresso, kopi Hitam

Music: klasik, lagu, Canon in D

Kekasih: Mia Hart.

(Aku akan menghancurkanmu terlebih dulu, Tuan Kaya Raya!!!)

Lembar demi lembar, catatan itu penuh dengan kemarahan dan dendam, serta informasi rinci. Namun, di halman-halaman akhir tulisannya, Amara mulai berubah, tak lagi sekedar strategi dan rencana. Amara mencatat kebingungan perasaannya yang tak pernah ia antisipasi sebelumnya, terutama ketika ia melihat Dante Laurent lebih dalam, lebih dekat.

Lelaki yang seharusnya jadi musuh, akhirnya mengusik hatinya. Perasaan yang ia benci itu, tumbuh dengan subur memenuhi setiap sudut di hatinya yang gelap dan mulai mengacaukan segalanya, membuatnya kian sesak dan bertanya, apakah dendam ini sepadan dengan kehilangan yang akan ia rasakan jika hatinya jatuh pada pria yang seharusnya ia benci? Ia teringat kata-kata peringatan dari ibunya dulu:

"Saat kau balas dendam, kau tidak hanya menghancurkan hidup orang lain, tapi terlebih dahulu kau menghancurkan dirimu sendiri."

Amara menutup buku itu perlahan, ia menyadari bahwa pilihan hidupnya kini terombang-ambing di antara dua perasaan yang sama-sama kuat: dendam yang berakar dalam, dan cinta yang datang tanpa permisi. Inilah lembar demi lembar kehidupan seorang Amara sebagai babysitter yang menyamar, entah membuatnya pulang sebagai pemenang atau tenggelam oleh dirinya sendiri.

Yang jelas, semua berawal Ketika Amara memutuskan melangkah masuk ke dalam keluarga Laurent

Saat itu, ruangan besar dengan dinding kaca menjulang itu terasa hening, hanya terdengar suara detak jam yang bergema samar. Di sudut ruangan, Nyonya Laurent duduk dengan tenang namun penuh otoritas. Di sampingnya, Dante Laurent berdiri dengan tangan bersedekap, memperhatikan Amara dengan sorot mata yang tajam.

"Selamat sore, Nyonya Laurent. Saya Amara Daisy." Sapa Amara kepada tuan rumah dengan lancar.

Wajah gadis 33 tahun itu menunjukkan ketenangan yang tak tergoyahkan, namun sorot matanya dipenuhi tekad yang tersembunyi.

Nyonya Laurent memandangnya dengan tajam, matanya penuh evaluasi. Ia menatap Amara dari ujung kepala hingga kaki, seolah berusaha menilai setiap detail. Dante di sebelahnya mengangguk singkat, memberi isyarat agar Amara duduk.

"Kamu melamar posisi ini dengan pengalaman yang menarik, Nona Amara. Bisa jelaskan mengapa seorang penerjemah professional di Perusahaan besar tertarik menjadi pengasuh anak?"

Amara menarik napas dalam, senyumnya tetap terjaga sebelum ia menjawab, "Terkadang, jalan hdup membawa kita ke tempat yang tak terduga, dan pengalaman yang lebih segar, Nyonya Laurent. Saya senang bekerja dengan anak-anak, dan saya percaya, dalam situasi ini, saya bisa memberikan yang terbaik untuk cucu (cicit) Anda."

Amara menjawab dengan Bahasa inggris yang fasih menyeimbangkan Nyonya Laurent. Berhubung di rumah itu mereka menggunakan lebih banyak Bahasa asing dari pada Bahasa Indonesia. Amara juga menjelaskan pengalamannya mengasuh anak-anak dengan keahlian multibahasanya.

Penampilan gadis berkulit terang itu sederhana, namun ada sesuatu yang menarik dalam ketenangannya. Semenyata Nyonya Laurent menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu.

Tak terduga, disela wawancara itu, di sebuah ruangan yang jauh di lantai atas, suara biola terdengar samar, barangkali suara dari gramofon yang sedang diputar. Suara mengingatkan Amara pada kenangan indah bersama almarhum ayahnya. Jari-jarinya hampir tak terasa bergerak, membayangkan sentuhan string biola di bawah jemarinya.

Dante memiringkan kepala sedikit, memperhatikan Amara dengan tatapan curiga. Lalu dengan nada datar, lelaki itu bertanya, "Jadi, apa yang membuatmu yakin bisa menangani anak kecil sebaik mengajar orang dewasa?" ucapnya tanpa menyebut nama lawan bicaranya.

Amara menatap Dante, sorot matanya tidak gentar. Dalam hatinya, dendam bergejolak, namun senyum manis tetap terjaga. Lalu dengan halus, ia menjawab, "Setiap anak memiliki potensi yang luar biasa, Tuan Dante. Terkadang, mereka hanya butuh seseorang yang bisa memahami dan mendukung mereka dengan tulus."

Dante masih menatapnya, seolah mencari sesuatu yang tak terlihat. Sementara itu, Nyonya Laurent Kembali, setelah menutup telepon. Ia menyandarkan punggungnya dan melipat tangan di dada.

"Kami sangat menghargai pengasuh yang loyal. Apakah Anda siap untuk menyesuaikan diri dengan aturan kami?" Ucap Nyonya Laurent sinis.

Amara mengangguk tanpa ragu dan menjawab, “Tentu saja, Nyonya Laurent. Saya akan menjaga dan mendidik cucu Anda dengan sepenuh hati."

“Kalau begitu, tunggu di sini!” Saat itu, Nyonya Laurent Kembali bangkit dan menuju ke sebuah ruangan. Dante masih memperhatikan Amara dengan tatapan penuh tanya. Lelaki itu mengamati Amara dengan saksama sebelum bertanya, "Apa sebenarnya alasanmu datang ke sini, Nona Amara?"

Amara tetap tenang, namun dengan nada mendalam, "Mungkin … mencari tujuan baru, Tuan Dante. Kadang, kita semua punya alasan yang tak perlu diungkapkan."

Dante tersenyum samar, namun tetap tidak melepaskan pandangannya dari Amara. Gadis itu merasakan bahwa Dante mungkin akan menjadi penghalang besar dalam rencananya, namun ia sudah mempersiapkan diri.

Saat Nyonya Laurent kembali dengan Nico, bocah dua setengah tahun dalam gendongannya, Amara menatap anak itu dengan lembut. Meskipun dadanya penuh sesak, namun ada kehangatan sesaat ketika ia melihat mata Nico yang ceria.

Nyonya Laurent dengan nada dingin menegaskan, "Nico adalah segalanya bagi keluarga ini. Ingat, kami butuh pengasuh yang bisa diandalkan, bukan hanya terampil."

Amara tersenyum, tapi hatinya kembali membara. Di dalam hati ia berkata, "Aku akan menjadi pahlawan di rumah ini, pahlawan yang akan mengakhiri bayang-bayang kekuasaan keluarga Laurent."

Hari itu, Amara diterima sebagai pengasuh di rumah keluarga Laurent. Namun saat Nyonya Laurent menyelamai Amara atas diterimanya ia sebagai pengasuh, suara musik dengan dentingan melodi lembut yang tadinya berputar dari lantai atas tiba-tiba terhenti dan berganti dengan suara jeritan melengking yang memecah udara, disusul oleh suara kaca pecah yang menggema.

Amara terkejut bukan kepalang dan berbisik dalam diamnya, "Apa yang terjadi?"

bersambung...

Episodes
1 Bab 1. Kedatangan Amara
2 BAB 2. Langkah Awal Amara di Rumah Laurent
3 BAB 3. Dante Selalu Mengamati
4 BAB 4. Titah Untuk Menikah
5 BAB 5. Pernikahan Yang Tak Terelekkan
6 BAB 6. Kekacauan Dante Setelah Menikah
7 BAB 7. Peringatan Untuk Dante
8 BAB 8. Tekad dan Rindu
9 BAB 9. Dante, Kau Bodoh!
10 BAB 10. Kehadiran, Mia
11 BAB 11. Kedatangan Mia yang Kedua
12 BAB 12. Diadili di Ruang Perlipur Lara
13 BAB 13. Malam Ini Hanya Milik Kita
14 BAB 14. Pesan Itu Dari Nyonya Laurent.
15 BAB 15 Pertemuan di Tepi Sungai Gama
16 BAB 16. Kehidupan Amara Setelah Keputusan Berat Itu
17 BAB 17. Konfrontasi di Ruang Kerja Dante
18 BAB 18. Fitnah Nyonya Laurent
19 BAB 19 Rencana Baru Nyonya Laurent dan Mia
20 BAB 20. Nyonya Laurent Manfaatkan Kelemahan Amara
21 BAB 21. Pertemuan Rahasia di Restoran Mewah
22 BAB 22. Kedatangan Keluarga Mia
23 BAB 23. Gugatan Cerai Amara
24 BAB 24. Sidang yang Mengakhiri Segalanya
25 BAB 25. Tekanan dari Keluarga Hart
26 Bab 26. Dia Putraku
27 BAB 27. Strategi dalam Bayangan
28 BAB 28. Ketika Luka Lama Terbuka
29 BAB 29. Mia Kritis
30 BAB 30. Nikah Dibawah Ancaman
31 BAB 31. Igauan Amara
32 BAB 32. Kejutan Dari Mia
33 BAB 33 Konfrontasi Dante dan Progres Nico
34 BAB 34. Ayo kita Lari
35 BAB 35 Drama Resepsi Pernikahan Dante
36 BAB 36. Aku Akan Pergi
37 BAB 37. Kehidupan Baru
38 BAB 38. Hati Yang Terbelah
39 BAB 39. Apakah Aku Benar-benar Buruk di Matamu?
40 BAB 40. Buket Bunga
41 BAB 41. Siapa Dia?
42 BAB 42. Drama Seru
43 BAB 43. Awal Demensia
44 BAB 44. Bercanda
45 BAB 45. Pertemuan Dante dan Luca
46 BAB 46.
47 BAB 47
48 BAB 48. Racauan Mia
49 BAB 49. Menghirup Udara Segar
50 BAB 50. Tamu Kecil
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Kedatangan Amara
2
BAB 2. Langkah Awal Amara di Rumah Laurent
3
BAB 3. Dante Selalu Mengamati
4
BAB 4. Titah Untuk Menikah
5
BAB 5. Pernikahan Yang Tak Terelekkan
6
BAB 6. Kekacauan Dante Setelah Menikah
7
BAB 7. Peringatan Untuk Dante
8
BAB 8. Tekad dan Rindu
9
BAB 9. Dante, Kau Bodoh!
10
BAB 10. Kehadiran, Mia
11
BAB 11. Kedatangan Mia yang Kedua
12
BAB 12. Diadili di Ruang Perlipur Lara
13
BAB 13. Malam Ini Hanya Milik Kita
14
BAB 14. Pesan Itu Dari Nyonya Laurent.
15
BAB 15 Pertemuan di Tepi Sungai Gama
16
BAB 16. Kehidupan Amara Setelah Keputusan Berat Itu
17
BAB 17. Konfrontasi di Ruang Kerja Dante
18
BAB 18. Fitnah Nyonya Laurent
19
BAB 19 Rencana Baru Nyonya Laurent dan Mia
20
BAB 20. Nyonya Laurent Manfaatkan Kelemahan Amara
21
BAB 21. Pertemuan Rahasia di Restoran Mewah
22
BAB 22. Kedatangan Keluarga Mia
23
BAB 23. Gugatan Cerai Amara
24
BAB 24. Sidang yang Mengakhiri Segalanya
25
BAB 25. Tekanan dari Keluarga Hart
26
Bab 26. Dia Putraku
27
BAB 27. Strategi dalam Bayangan
28
BAB 28. Ketika Luka Lama Terbuka
29
BAB 29. Mia Kritis
30
BAB 30. Nikah Dibawah Ancaman
31
BAB 31. Igauan Amara
32
BAB 32. Kejutan Dari Mia
33
BAB 33 Konfrontasi Dante dan Progres Nico
34
BAB 34. Ayo kita Lari
35
BAB 35 Drama Resepsi Pernikahan Dante
36
BAB 36. Aku Akan Pergi
37
BAB 37. Kehidupan Baru
38
BAB 38. Hati Yang Terbelah
39
BAB 39. Apakah Aku Benar-benar Buruk di Matamu?
40
BAB 40. Buket Bunga
41
BAB 41. Siapa Dia?
42
BAB 42. Drama Seru
43
BAB 43. Awal Demensia
44
BAB 44. Bercanda
45
BAB 45. Pertemuan Dante dan Luca
46
BAB 46.
47
BAB 47
48
BAB 48. Racauan Mia
49
BAB 49. Menghirup Udara Segar
50
BAB 50. Tamu Kecil
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!