Bab 04

"Yuk masuk!", ajak Gilang pada Ica. Ica mengangguk tipis lalu meraih tangan Gendhis untuk berjalan bersamanya. Gilang membawa dua gadis itu duduk di tengah-tengah. Tidak terlalu berada di depan juga di belakang yang rawan pencemaran kesehatan mata dan mental.

Why????

Ini film romance, pasti banyak adegan yang ...ah ...sudah lah! Semua paham! Sedang tiga pemuda pemudi itu masih polos sekali dengan hal-hal yang seperti itu.

Jadi, demi kewarasan mental selama menonton duduk di tengah adalah pilihan yang tepat.

"Lo di tengah aja Gil!", pinta Ica. Gendhis tak keberatan sama sekali dengan permintaan Ica.

Gilang menurut dan ia pun langsung duduk di antara dua gadis itu.

Brukkk?

Semua jajanan Gendhis letakkan di atas pangkuan Gilang.

"Jadi....maksudnya begini toh?", tanya Gilang dengan mata yang bergantian menatap Ica juga Gendhis.

Dua gadis itu hanya cengengesan. Gilang yang sudah terlalu hafal dengan kedua bocah itu bisanya ya....pasrah!

"Udah ya, fokus nonton!", pinta Gendhis. Gilang memutar bola matanya malas.

Ica memunggungi bangku di belakangnya karena sedang membenarkan letak tasnya bahkan Gilang pun membantunya.

Dan saat ia selesai, ia pun kembali memutar badannya.

Tanpa sengaja ia menyikut seseorang yang ada di bangku sebelahnya.

"Eh....maaf!", kata Ica spontan. Lampu masih belum padam hingga Ica tahu jika yang ada di bangku sebelahnya adalah ....Shaka!

"Ica....ketemu di sini!", kata Shaka girang. Ia mengacak puncak kepala Ica dengan gemas. Gilang yang notabene menyukai Ica sontak merasa cemburu. Tapi dia bisa apa???

"Eum...iya!",sahut Ica kikuk. Apalagi seseorang yang duduk bersama Shaka tengah menatap dirinya.

"Oh...iya Cyara, kenalin! Ini Ica, keponakanku. Anak kakak sulungku!", kata Shaka memperkenalkan Ica pada Cyara.

"Eh ...iya iya ...Ica ya? Shaka sering cerita soal kamu, kenalin ...Cyara!", Cyara mengulurkan tangannya pada Ica.

Ica menyambut uluran tangan gadis cantik itu.

"Ica...!", kata Ica.

"Sama siapa ke sini?", tanya Shaka.

"Sama Gilang dan Gendhis!", jawab Ica. Gilang dan Gendhis pun spontan memperkenalkan diri pada Shaka dan Cyara.

Gendhis, Shaka dan Cyara menikmati film itu. Berbeda dengan Ica dan Gilang.

Jika tatapan Ica kosong alias hanya melihat tanpa menikmati film itu, Gilang sibuk memperhatikan Ica yang tiba-tiba jadi pendiam.

Kurang dari dua jam, film itu pun selesai. Cyara meminta ijin keluar lebih dulu pada Shaka karena akan ke toilet.

"Mau gue anter ngga?", tanya Shaka.

"Ngga usah, tunggu aja di depan sana! Sekalian gabung sama Ica. Ngga apa-apa kan Ca?", tanya Cyara.

Ica yang di tanya seperti itu hanya mengangguk. Gendhis dan Gilang heran, sahabatnya kenapa jadi pendiam seperti ini.

Mereka pun keluar dari ruangan itu dan menunggu Cyara yang sedang berada di toilet.

Ponsel Gendhis berdering. Ada panggilan dari bundanya. Ia pun mengangkat panggilan tersebut.

"Kenapa?", tanya Gilang pada kembarannya.

"Galang datang, kita di suruh pulang!", kata Gendhis lesu. Padahal ia masih ingin jalan-jalan dengan Ica.

"Yah ...!"

"Dih, ada kembaran datang kok malah lesu gitu!", ledek Ica yang sedikit merasa lebih baik saat Cyara tak ada di samping Shaka.

"Ngga usah pura-pura ngga tahu deh, Ca!", Gendhis mendengus kesal.

Pasalnya, tiap Galang pulang ke rumah mereka pasti ada saja yang di kritik. Yang ini lah itu lah, padahal mereka seumuran tapi Galang terlalu dewasa di banding mereka.

"Lo mau ikut pulang sama kita kan, Ca?", tanya Gilang. Belum juga Ica menjawab, Shaka lebih dulu menyela.

"Ica biar sama gue aja. Gua bawa mobil Ica soalnya. Lagian gue juga nginep di rumah Ica. Jadi...aman kok, Ica bareng sama gue!", ujar Shaka.

Gilang tampak kecewa, tapi ya ...masa iya sih ia mau cemburu pada om nya Ica? Yang bener aja!

"Gimana Ca?", tanya Gendhis.

"Huum, gue sama Shaka aja. Kalian balik aja ngga apa-apa! Salam buat Mas Galang ya!", kata Ica.

"Iya, ntar gue sampein!", sahut Gendhis sambil melirik Gilang yang cemberut.

"Ya udah, kita balik. Nitip Ica ya ...bro!", kata Gilang pada Shaka. Shaka mengacungkan dua jempolnya.

Beberapa langkah si kembar pergi, Cyara datang dari toilet.

"Sorry, lama ya!?", tanya Cyara pada Ica dan Shaka.

"Ngga apa-apa!", jawab Shaka.

"Eh, si kembar mana?". Cyara menanyakan keberadaan si kembar pada Ica.

"Pulang duluan!", jawab Ica singkat. Cyara mengangguk dan spontan menggenggam tangan Shaka.

"Jadi makan kan ?", tanya Cyara pada Shaka.

"Ayok!", jawab Shaka.

"Eum...Ica...ikut kita?", tanya Cyara. Ica menoleh seketika saat Cyara bertanya seperti itu.

Ada makna yang berbeda dari sudut pandang yang berbeda meski dengan pertanyaan yang sama bukan????

"Iya ikut lah, masa Ica sendirian!", Shaka yang menjawab lalu menggandeng pergelangan tangan Ica.

"Owh....! Ya udah ayok!"

Mereka berjalan beriringan menuju ke sebuah kafe yang ada di dalam mall. Tangan kiri Shaka di genggam erat Cyara, sedang tanya kanannya menggandeng pergelangan tangan Ica.

Ica memandangi tangannya yang ada di bawah kuasa Shaka.

"Gue bukan anak kecil lagi, ngga bakal ilang juga!", kata Ica yang mencoba melepaskan cekalan tangan Shaka.

Shaka pun menoleh lalu mengacak pelan puncak kepala Ica dengan gemas.

"Iya, kita udah dewasa! Lo juga ga bakal ngilang-ngilangan lagi kaya dulu!", ujar Shaka sambil tersenyum.

Cyara hanya memperhatikan kedekatan antara om dan keponakannya tersebut.

Setelah memilih tempat duduk, mereka pun memilih menu. Cyara memilihkan makanan untuknya juga Shaka.

"Ica mau pesan apa?", tanya Cyara.

"Eum...nasi goreng seafood aja!", jawab Ica. Cyara dan Shaka terlibat obrolan lagi dan sesekali mereka tertawa bersama.

Ica yang tak tahu hal apa yang mereka bahas hanya memilih diam. Dari yang Ica tangkap ,keduanya memang sudah dekat sejak di Jerman. Dan mereka sama-sama kembali ke Indonesia karena pendidikan di sana sudah selesai.

Makanan yang di pesan pun tiba. Mereka menikmati hidangan tersebut dengan beberapa obrolan ringan.

Sesekali Shaka mengelap ujung bibir Cyara yang belepotan karena memang makanannya berkuah.

Entah kenapa ada perasaan yang tak bisa Ica jelaskan dalam dadanya.

Perasaan apa ini? Kenapa aku ngga suka Shaka berinteraksi kaya gitu sama Cyara?? Batin Ica.

Gadis itu membolak balik nasinya dan hanya memandanginya tanpa di makan. Shaka yang menyadari hal itu pun memperhatikan keponakan kesayangannya.

Ia meraih piring Ica lalu menyingkirkan beberapa toping yang memang tidak Ica sukai.

"Harusnya tadi bilang, jangan pakai toping beginian!", kata Shaka. Ica yang baru menyadarinya pun sedikit tergagap tiba-tiba di piringnya sudah terpisah beberapa jenis toping yang ia tak sukai.

Cyara bergantian menatap Shaka dan Ica. Ia merasa cemburu karena Shaka terlihat begitu perhatian kepada Ica. Selama ini keduanya tak pernah merasa saling cemburu atau apa karena ya...yakin kalau mereka saling menyukai tanpa harus ada ikatan pacaran.

"Mau gue suapin?", tanya Shaka. Ica menggeleng.

''Ngga lah! Yang bener aja!", Ica meraih sendok yang ada di tangan Shaka. Shaka pun melanjutkan makannya.

"Oh iya Ka, habis ini anterin aku pulang sekalian kan?", tanya Cyara. Shaka mengangguk pelan.

Cyara menggamit pinggang Shaka dengan posesif sepanjang perjalanan menuju ke parkiran. Dan terlihat sekali jika Shaka sama sekali tak keberatan. Bahkan ia membalas merangkul Cyara. Ica yang biasa cerewet mendadak jadi pendiam melihat adegan seperti itu di depan matanya.

Tahu kenapa?????

💜💜💜💜💜💜💜💜

Mau ke mana arah ceritanya???? 🤔🤔🤔🤔

Ada dehhhh....😂😂🤭🤭🤭

terimakasih banyak2 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

jangan sampe ica ada perasaan lebih drpada perasaan ke om nya ya..jangan sampe ica cemburu dan sayangy ica sm shaka lbh ya dan trjadi hubungan trlarang diantara ica sm shaka..mumet de klu gitu

2024-11-06

2

Kak Yuniah

Kak Yuniah

mungkin Ica punya filing ngk bagus buat cewenya Shaka ,,jdi agak gimna gitu bukan berarti suka ke Shaka

2024-11-30

0

NNPAPALE🦈🦈🦈🦈

NNPAPALE🦈🦈🦈🦈

jangan bilang si ica suka sama shaka om nya sendiri,, jangan sadis lah mak othor... gak tega lihat ica nangis aku....

2024-11-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Draft
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab.122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Draft
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab.122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!