BAB 3 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN

 Malam harinya, aku mencoba untuk tidur tenang. Semenjak perdebatan pagi tadi, sikap istriku berubah dingin. Biasanya setiap sore ia selalu menyiapkan cemilan untuk menemani sore hari.

"Mana camilanku?"

"Aku lagi malas membuat camilan, kalau mau camilan. Bikin sendiri!" Siska langsung pergi begitu saja. Pada akhirnya aku membuat makanan sendiri.

Kulihat Siska sudah tidur pulas, terdengar suara dengkuran kecil. Saat aku tengah melamun menatap platfom kamar. Aku merasakan ada getaran di saku celanaku. Ternyata ponselku, saat kuambil benda segi empat itu. Mataku langsung menoleh ke arah Siska, takut tiba-tiba dia bangun. Aku baru sadar ponsel yang ada di tanganku berbeda.

Perlahan aku bangkit dan turun dari ranjang, jangan sampai Siska terbangun. Aku harus hati-hati menuju dapur, apalagi ponsel ini terus berdering.

Saat sudah sampai dapur, aku langsung angkat panggilan teleponnya. Ternyata dari pujaan hatiku.

“Halo, kamu jangan telepon dulu ya. Aku lagi ada di rumah, aku takut ketahuan sama istriku,” ujarku bisik-bisik lewat telepon. Kenapa pula dia menghubungiku malam-malam begini.

“ .... “

“Kamu tenang saja minggu ini kita akan jalan-jalan ke luar Kota. Apa pun yang kamu minta akan aku berikan, asalkan kamu bisa memuaskan aku di atas ranjang.”

“ .... “

“Besok aku akan menginap lagi di rumah kamu seperti biasa, tapi untuk saat ini jangan menghubungi aku dulu ya.” Selesai berbicara lewat telepon, aku langsung mematikan ponselnya. Kuhembuskan napasku perlahan, agar jantungku kembali tenang. Aku harap Siska tidak mengikutiku. Lebih baik aku kembali ke kamar agar Siska tidak curiga. Bisa gawat nanti.

Saat Danu sudah pergi dari dapur, diam-diam Siska berdiri dibalik tembok, menyaksikan suaminya telah melakukan suatu kesalahan yang fatal. Ia tidak mengira jika suaminya bermain api di belakang. Walau pun Siska berusaha berpikir positif tentang suaminya. Tapi fakta yang ia lihat saat ini, sulit sekali menepis sisi positifnya. Siska meremas jarinya kuat-kuat.

Karena tak mau membuat hatinya semakin sakit atas sikap suaminya, Siska akan melakukan sesuatu untuk menguapkan perselingkuhannya dengan perempuan lain, ia juga harus berhati-hati agar rencananya tidak terbongkar.

Saat sudah sampai di pintu kamar, kubuka pintu secara perlahan agar Siska tidak bangun. Saat pintunya sudah terbuka, betapa terkejutnya diriku.

"Loh, di mana Siska? Kenapa tidak ada di kasur?" batinku. Pikiran langsung berkecamuk apakah Siska tahu kalau diam-diam aku ke dapur untuk menghubungi kekasih gelapku. ini tidak bisa dibiarkan, aku harus mencari Siska.

Saat tubuh ini berbalik untuk mencari Siska tiba-tiba aku berteriak kencang.

“Aagh ...!” Tubuhku langsung terjatuh ke lantai saking kagetnya dengan kehadiran Siska yang sudah di depan mataku. Melihat diriku tersungkur di lantai. Ia hanya menatap biasa saja.

“Ka ... Kamu, habis dari mana?” tanyaku gugup.

“Dari dapur.”

“Da ... Dapur kamu bilang?”

“Iya, kenapa? Kaget ya aku habis dari dapur?” Perlahan aku bangkit, aku menatap istriku. Jantungku terus saja berdetak tak karuan. Saat ini aku benar-benar takut. Apalagi tatapan dia begitu datar. Buktinya saat aku jatuh, ia terlihat biasa saja. Tak ada niatan untuk menolong suaminya. Padahal bokongku terasa sakit. "Kenapa tatapan matamu seperti melihat hantu saja."

“A ... Itu.” Tiba-tiba saja suaraku seperti tertahan sesuatu, mulutku begitu kelu, aku ingin sekali menanyakan apakah ia mendengar sesuatu saat aku di dapur, namun perkataan itu seperti tidak bisa keluar.

“Minggir, kamu menghalangi jalanku, Mas.”

“Ma ... Maaf." Aku hanya bisa memperhatikan dirinya yang sudah naik ranjang, kepalaku dipenuhi rasa curiga tentang Siska yang baru saja dari dapur. "Sa .. Sayang, apa kamu mendengar sesuatu saat berada di dapur tadi?” tanyaku memastikan, semoga saja ia tidak mendengarkannya.

“Dengar apa, Mas?”

“Benaran kamu enggak dengar apa-apa?”

“Memangnya kenapa, Mas? Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan di dapur?”

“A ... Aku nggak menyembunyikan apa-apa kok."

“Hoh, ya sudah.” Siska membaringkan tubuhnya serta menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut aku hanya bisa terdiam, untuk saat ini aku merasa lega karena dia tidak tahu apa-apa ketika aku di dapur, aku belum siap jika dia tahu bahwa aku telah melakukan sebuah kesalahan besar.

Setelah perasaanku mulai tenang, aku ikut naik ke atas ranjang, walaupun jantungku masih berdetak kencang aku mencoba mengusap dadaku. Semoga saja malam ini aku bisa tidur pulas.

...****************...

"Hah! Jam berapa ini? Gawat aku kesingan." Aku langsung loncat dari kasur menuju kamar mandi, aku tidak mau telat, karena hari ini aku sudah ada janji dengan kekasihku. Kalau sampai telat bisa-bisa dia tidak mau melayaniku.

"Sayang, kenapa aku enggak dibangunkan?" tanyaku, tapi Siska hanya menoleh sekilas dan kembali melanjutkan kegiatannya. "Kamu kenapa? Kok sikap kamu kaya gitu sama aku?"

" .... "

"Sayang?" Lagi-lagi dia mengabaikanku, sebenarnya dia kenapa sih. Kok sikapnya aneh sekali hari ini. Saat sarapan berlangsung, suasana seperti sangat canggung. Biasanya kita berdua selalu bercerita tentang hal yang baru. Tapi tidak kali ini. Suasana begitu hening. Aku mencoba untuk membuka obrolan, tapi dia hanya menjawab sekedarnya. Begitu juga dengan anakku. Ketika ditanya, dia hanya jawab seperti ibunya.

Selesai sarapan aku langsung bersiap-siap berangkat ke resto.

"Aku berangkat kerja dulu ya, Mah." Aku mengulurkan tanganku, tapi ia hanya melihat saja.

"Ya, sudah berangkat saja. Memangnya kamu nunggu apalagi, Mas?"

"Kamu nggak mau Salim sama aku?"

"Maaf, Mas. Aku lagi buru-buru untuk mengantar Angga ke sekolah, takut dia terlambat." Ia pergi begitu saja, sedangkan tanganku masih mengatung di udara, tiba-tiba hatiku seperti mempunyai firasat yang tidak enak, seperti ada sesuatu yang mengganjal.

Selama dalam perjalanan menuju restoran, aku terus saja memikirkan sikap istriku yang mulai berbeda, dari cara bicaranya, dari cara gestur tubuhnya bahkan ia seperti enggan disentuh olehku. Sebenarnya dia kenapa ya? Kok jadi aneh begini.

Setengah jam kemudian, aku sampai ke resto. Seperti biasa aku selalu menyuruh karyawanku untuk menghandle semua pekerjaan. Sedangkan diriku hanya setor muka, lalu pergi ke tempat kekasihku tercinta.

Sudah beberapa hari ini, Siska tidak pernah menghubungiku melalui pesan. Biasanya dia selalu menanyakan kabar, dan menyuruhku untuk pulang lebih cepat. Sebenarnya aku paling tidak suka jika dia menanyakan kabar setiap hari atau memberitahukan hal yang tidak penting selama aku tidak di rumah. Tapi kali ini, aku justru mengharapkan dia mengirimku pesan, walau pun hanya sekendar menanyakan kabar.

"Aku pulang ke rumah dulu, ya?" ujarku pada istri keduaku bernama Rahma. Ya dia adalah istri keduaku. Diam-diam aku menikah siri tanpa sepengetahuan Siska atau keluarga besar lainnya. Aku kembali jatuh cinta padanya saat pertama kali bertemu di sebuah Mall.

"Kok cepat banget sih pulangnya? Ini belum ada seminggu loh kamu di sini, biasanya akhir pekan kamu baru pulang ke rumah istri tuamu."

"Untuk kali ini berbeda, aku harus buru-buru pulang karena ada pekerjaan yang harus aku handle. Aku tidak bisa menyuruh karyawanku, karena ini pekerjaanku." Aku terpaksa bohong padanya. Padahal aku hanya ingin pulang ke rumah untuk melihat keadaan Siska dan juga Angga.

"Padahal aku masih mau dekat sama kamu, Mas." Raut wajahnya terlihat kecewa, aku jadi sedih meninggalkan dia di sini.

"Aku janji akan datang ke sini lagi seperti biasanya."

"Janji ya, tapi sebelum kamu pulang. Transfer aku uang lagi ya. Uangku sudah habis buat beli skincare sama tas baru. Baru-baru ini aku juga ikut arisan supaya aku punya tabungan untuk masa depan kita."

"Iya, sayang. Nanti aku transfer uang ke kamu."

"Terima kasih, Mas. Aku beruntung bisa kembali lagi sama kamu." Kupeluk tubuh Rahma dengan erat. Inilah yang kusuka darinya.

Terpopuler

Comments

Kusmiati

Kusmiati

pelokor tu cuma mau uang nya saja ,nanti kalau dh miskin dibuang

2024-11-13

0

cinta semu

cinta semu

ternyata punya piaraan pelakor 🤣😜siap2 aja kepala pusing jika hidup sm pelakor

2024-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Sikap dingin
2 BAB 2 PERDEBATAN
3 BAB 3 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN
4 BAB 4 SIKAP SISKA BERUBAH DINGIN
5 BAB 5 MENCARI BUKTI PERSELINGKUHAN DANU
6 BAB 6 TERKUMPULNYA SEMUA BUKTI
7 BAB 7 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN DANU
8 BAB 8 PERTENGKARAN
9 BAB 9 MASALAH MULAI DATANG
10 BAB 10 DI RUMAH RAHMA
11 BAB 11 PERJANJIAN DI ATAS MATRAI
12 BAB 12 HILANGNYA RASA CINTA
13 BAB 13 PENGGELAPAN UANG RESTO
14 BAB 14 SEMAKIN TERTEKAN
15 BAB 15 RAHMA BERTEMU DENGAN KAKAK MADUNYA
16 BAB 16 ISTRI PERTAMA VS ISTRI KEDUA
17 BAB 17 PERANG
18 BAB 18 KEDATANG SISKA KE RUMAH RAHMA
19 BAB 19 MENGABIL HAK SISKA
20 BAB 20 PERAMPASAN BARANG
21 BAB 21 PENGUSIRAN
22 BAB KEADAAN RAHMA MENYEDIHKAN.
23 BAB 23 MASALAH BARU
24 BAB 24 KOSONG MELOMPONG
25 BAB 25 TARLALU MENUNTUT
26 BAB 26 TAMPARAN
27 BAB 27 FITNAH
28 bab 28 MURKANYA SEORANG IBU
29 BAB 29 SEPI
30 bab 30 RESTORAN TUTUP SEMENTARA
31 Bab 31 DATANG KE RUMAH ORANGTUA RAHMA
32 BAB 32 KEDATANGAN DANU DAN RAHMA
33 BAB 33 SEMAKIN PANAS
34 BAB 34 BUBAR
35 BAB 35 BONCOS
36 BAB 36 SINDIRAN
37 BAB 37 MENGAMBIL SECARA PAKSA!
38 BAB 38 KEDATANGAN PAK RT
39 BAB 39 MOTOR DITARIK
40 BAB 40 DILABRAK
41 BAB 41 MOTOR GADAIAN
42 BAB 42 KEDATANGAN RIVAL
43 BAB 43 CEMBURU
44 BAB 44 MERASA TERSAINGIN
45 BAB 45 MERASA IRI
46 BAB 46 HAIKAL
47 Draft 47 RESTO KEMBALI BUKA
48 BAB 48 SISKA DAN HAIKAL
49 BAB 49 RENCANA BARU
50 BAB 50 7 PREMAN PASAR
51 BAB 51 MERAMPAS SERTIFIKAT RUMAH MILIK SITI
52 BAB 52 PULANG
53 BAB 53 DANU PENGECUT.
54 BAB 54 KEDATANGAN RAHMA DI RUMAH DANU
55 BAB 55 INGIN TINGGAL
56 BAB 56 IBU DATANG
57 bab 57
58 BAB 58 SALING MENYALAHKAN
59 BAB 59 DIBUAT KELAPARAN
60 BAB 60 HASUTAN TANTE UNTUK BCERCERAI
61 BAB 61 ACARA ULANG TAHUN
62 bab 62 DIJADIKAN BABU
63 BAB 63 GUGATAN
64 BAB 64
65 BAB 65 ANGKAT KAKI DARI RUMAH
66 bab 66 MENDAPATKAN SURAT
67 BAB 67 RESMI BERCERAI
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71 RAHMA MULAI BERUBAH
72 BAB 72 MULAI BERUBAH
73 BAB 73 Rahma bekerja
74 BAB 74 PERSELINGKUHAN
75 BAB 75 TERKUAK PERSELINGKUHAN
76 BAB 76 BERPISAH
77 BAB 77 BERTEMU KEMBALI
78 BAB 78 MENDAPATKAN FITNAH
79 BAB 79 MENDAPATKAN SIKSAAN
80 BAB 80 DILARANG BERTEMU DENGAN ANAK
81 BAB 81 BERTEMU MANTAN
82 BAB 82 ENDING
83 PART EXTRA 1 POV RAHMA.
84 PATR EXTRA 2 POV RAHMA.
85 PART EXTRA 3 POV RAHMA.
86 PART EXTRA 4 POV RAHMA.
87 PART EXTRA 5 POV RAHMA.
88 PART EXTRA 6 POV RAHMA.
89 PART EXTRA 7 POV RAHMA.
90 PART EXTRA 8 POV RAHMA.
91 PART EXTRA 9 POV RAHMA.
92 PART EXTRA 10 POV RAHMA ENDING.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
bab 1 Sikap dingin
2
BAB 2 PERDEBATAN
3
BAB 3 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN
4
BAB 4 SIKAP SISKA BERUBAH DINGIN
5
BAB 5 MENCARI BUKTI PERSELINGKUHAN DANU
6
BAB 6 TERKUMPULNYA SEMUA BUKTI
7
BAB 7 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN DANU
8
BAB 8 PERTENGKARAN
9
BAB 9 MASALAH MULAI DATANG
10
BAB 10 DI RUMAH RAHMA
11
BAB 11 PERJANJIAN DI ATAS MATRAI
12
BAB 12 HILANGNYA RASA CINTA
13
BAB 13 PENGGELAPAN UANG RESTO
14
BAB 14 SEMAKIN TERTEKAN
15
BAB 15 RAHMA BERTEMU DENGAN KAKAK MADUNYA
16
BAB 16 ISTRI PERTAMA VS ISTRI KEDUA
17
BAB 17 PERANG
18
BAB 18 KEDATANG SISKA KE RUMAH RAHMA
19
BAB 19 MENGABIL HAK SISKA
20
BAB 20 PERAMPASAN BARANG
21
BAB 21 PENGUSIRAN
22
BAB KEADAAN RAHMA MENYEDIHKAN.
23
BAB 23 MASALAH BARU
24
BAB 24 KOSONG MELOMPONG
25
BAB 25 TARLALU MENUNTUT
26
BAB 26 TAMPARAN
27
BAB 27 FITNAH
28
bab 28 MURKANYA SEORANG IBU
29
BAB 29 SEPI
30
bab 30 RESTORAN TUTUP SEMENTARA
31
Bab 31 DATANG KE RUMAH ORANGTUA RAHMA
32
BAB 32 KEDATANGAN DANU DAN RAHMA
33
BAB 33 SEMAKIN PANAS
34
BAB 34 BUBAR
35
BAB 35 BONCOS
36
BAB 36 SINDIRAN
37
BAB 37 MENGAMBIL SECARA PAKSA!
38
BAB 38 KEDATANGAN PAK RT
39
BAB 39 MOTOR DITARIK
40
BAB 40 DILABRAK
41
BAB 41 MOTOR GADAIAN
42
BAB 42 KEDATANGAN RIVAL
43
BAB 43 CEMBURU
44
BAB 44 MERASA TERSAINGIN
45
BAB 45 MERASA IRI
46
BAB 46 HAIKAL
47
Draft 47 RESTO KEMBALI BUKA
48
BAB 48 SISKA DAN HAIKAL
49
BAB 49 RENCANA BARU
50
BAB 50 7 PREMAN PASAR
51
BAB 51 MERAMPAS SERTIFIKAT RUMAH MILIK SITI
52
BAB 52 PULANG
53
BAB 53 DANU PENGECUT.
54
BAB 54 KEDATANGAN RAHMA DI RUMAH DANU
55
BAB 55 INGIN TINGGAL
56
BAB 56 IBU DATANG
57
bab 57
58
BAB 58 SALING MENYALAHKAN
59
BAB 59 DIBUAT KELAPARAN
60
BAB 60 HASUTAN TANTE UNTUK BCERCERAI
61
BAB 61 ACARA ULANG TAHUN
62
bab 62 DIJADIKAN BABU
63
BAB 63 GUGATAN
64
BAB 64
65
BAB 65 ANGKAT KAKI DARI RUMAH
66
bab 66 MENDAPATKAN SURAT
67
BAB 67 RESMI BERCERAI
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71 RAHMA MULAI BERUBAH
72
BAB 72 MULAI BERUBAH
73
BAB 73 Rahma bekerja
74
BAB 74 PERSELINGKUHAN
75
BAB 75 TERKUAK PERSELINGKUHAN
76
BAB 76 BERPISAH
77
BAB 77 BERTEMU KEMBALI
78
BAB 78 MENDAPATKAN FITNAH
79
BAB 79 MENDAPATKAN SIKSAAN
80
BAB 80 DILARANG BERTEMU DENGAN ANAK
81
BAB 81 BERTEMU MANTAN
82
BAB 82 ENDING
83
PART EXTRA 1 POV RAHMA.
84
PATR EXTRA 2 POV RAHMA.
85
PART EXTRA 3 POV RAHMA.
86
PART EXTRA 4 POV RAHMA.
87
PART EXTRA 5 POV RAHMA.
88
PART EXTRA 6 POV RAHMA.
89
PART EXTRA 7 POV RAHMA.
90
PART EXTRA 8 POV RAHMA.
91
PART EXTRA 9 POV RAHMA.
92
PART EXTRA 10 POV RAHMA ENDING.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!