BAB 2 PERDEBATAN

“Mah, kemarin aku lihat Ayah di Mall,” ujar sang anak bernama Angga

“Kapan kamu lihat Ayah di mall?” Masalahnya, suaminya itu selalu berada di resto karena alasan sibuk jadi sangat mustahil sekali jika suaminya pergi keluar apalagi ke mall seorang diri.

“Sebenarnya kejadiannya sudah cukup lama, Mah. Angga lihat ayah di mall sama seorang perempuan dan juga anak kecil, Angga enggak sengaja lihat ayah pas Angga diajak sama teman-teman pergi ke mall.”

“Kamu yakin lihat ayah kamu di mall? Kamu enggak salah lihat kan, bukannya kamu pergi ke mall itu sudah satu bulan yang lalu ya, waktu itu kamu minta izin sama mamah, karena diajak pergi ke mall sama teman-teman.”

“Iya, Mah. Aku yakin kok, kalau itu ayah, cuman yang bikin aku heran kenapa ayah bisa jalan sama perempuan lain, bahkan ayah menggendong seorang anak kecil.” Siska langsung memeluk buah hatinya, mendengar akan hal itu membuat dada Siska sedikit bergemuruh. Bagaimana bisa suaminya pergi ke mall, sedangkan dirinya selalu menolak untuk pulang ke rumah. Ingin tidak percaya, tapi anaknya tidak pernah bohong.

“Kok bisa ya, ayah pergi ke mall tanpa mengajak kita berdua? Biasanya setiap Minggu, ayah selalu ajak kita berdua jalan-jalan, tapi kenapa ayah malah pergi dengan orang lain.” Terlihat raut wajah kecewa anaknya membuat hati Siska sakit, jika memang benar suaminya jalan dengan perempuan lain, itu artinya suaminya telah melakukan penghianatan di belakang dirinya.

"Untuk masalah ini, kamu tidak perlu ngomong sama ayah, biar mamah yang cari tahu. Siapa tahu kamu memang salah lihat." Siska sengaja berkata seperti itu, karena tidak mau mental anaknya terganggu.

Semenjak anaknya bercerita tentang suaminya yang pergi dengan orang lain. Diam-diam Siska mencari bukti perselingkuhan suaminya, ia tidak mungkin menanyakan langsung, karena yakin suaminya pasti akan mengelak. Siska juga takut akan terjadi masalah jika dugaan dia salah.

Tepat saat suaminya pulang ke rumah, Siska langsung memeriksa ponsel yang biasa dipakai oleh suaminya, tapi saat diperiksa tidak ada yang aneh ataupun mencurigakan, semuanya bersih tanpa ada yang disembunyikan bahkan ponselnya pun tidak diberikan kode sama sekali sesuai kesepakatan sebelum menikah tidak ada privasi di antara mereka berdua.

Berhari-hari Siska mencari informasi tentang suaminya tapi hasilnya nihil, suaminya selalu bersikap seperti biasa saja hanya saja lebih dingin dan cuek, akibatnya hubungan suami dan anaknya menjadi renggang.

Bahkan anaknya sudah tidak merengek lagi untuk meminta jalan-jalan kepada ayahnya, atau membeli keperluan sekolah seperti biasanya, anaknya juga mulai menolak ketika ayahnya ingin mengajaknya berbicara. Atau mengajaknya jalan-jalan.

“Mah, anak kita Kenapa ya? Kok akhir-akhir ini dia cuek banget sama aku, setiap kali aku ajak jalan-jalan dia selalu menolaknya dengan alasan sibuk dengan urusan sekolah, padahal kan setiap hari libur dia paling senang kalau diajak jalan-jalan biar otaknya tidak Stres mikirin sekolah,” tanyaku saat baru kembali dari restoran selama seminggu menginap di sana.

“Mungkin anak kita sudah muak sama kamu, Mas. Apalagi kamu selalu cuek dan tidak memperhatikan dia lagi,” jawaban Siska begitu ketus terhadap diriku. Tidak biasanya ia seperti ini?

“Kok nada bicaramu seperti itu sih! Memang salahku apa sampai Angga memperlakukan ayahnya seperti itu?”

“Coba tanyakan diri kamu sendiri kenapa anak kita bisa bersikap seperti itu sama kamu. Pasti ada sebabnya.”

“Aku rasa tidak ada yang salah dengan diriku. Aku masih sama seperti yang dulu.”

“Kamu yakin? Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali kamu mengajak anak kita jalan-jalan keluar rumah?” Aku sempat terdiam dan berpikir sejenak. Aku lupa Kapan terakhir kali mengajak anakku untuk jalan-jalan. Kemarin saja saat libur sekolah, anakku tidak mau ikut denganku. “Gimana? Kamu ingat enggak kapan terakhir kamu ajak Angga jalan-jalan? Wajar kan jika sikap anak kamu seperti itu, toh kamu juga seperti itu terhadap anak sendiri. Jadi jangan salahkan sikap anakmu!”

“Seharusnya kamu jangan mendidik anak seperti itu, ajarkan dia untuk sopan santun terhadap orang tuanya, masa ayahnya sendiri diperlakukan seperti itu sangat tidak sopan!” Siska langsung menatap tajamku. Tubuhku spontan mundur ke belakang. Wajah cantiknya cukup membuatku takut. Sepertinya ada kata-kataku yang membuat dia marah.

“Jangan sembarangan bicara ya! Aku enggak suka anakku dilebeli seperti itu oleh ayahnya sendiri. Harusnya kamu intropeksi diri. Kenapa sikap Angga seperti itu sama kamu, selama ini kan kamu selalu cuek bahkan terlihat Abai terhadap dirinya, apa kamu lupa. Hampir setiap minggu anak kita selalu meminta bahkan sampai merengek kepadamu untuk pergi jalan-jalan. Tapi kamu selalu mengatakan sibuk mengurus restoran dan yang lebih parahnya lagi kamu malah memarahi Angga, karena terlalu mengganggu!” Aku begitu terperangah dengan sikap istriku, baru kali ini aku mendengar suaranya yang cukup tinggi. Ia seperti meluapkan amarah.

“Sejak kapan suara kamu menjadi keras di depanku?” Jujur saja aku begitu tidak suka melihat cara bicara dia. Apalagi meninggikan suara di depanku.

“Kenapa? Kamu enggak suka cara bicaraku, hah! Kamu mau ribut? Iya!" Lebih baik aku mengalah saja, saat ini aku tidak mau ada keributan.

“Sudah,lah Aku rasa Angga terlalu berlebihan. Masa begitu saja dia baper, padahal dia tahu sendiri kan kalau Ayahnya memang sibuk di restoran sampai menginap segala loh. Cobalah kamu kasih pengertian lagi ke Angga, kalau ayahnya sibuk cari uang untuk masa depan dia.”

"Entah kenapa mendengar ucapan kamu membuat hati kecilku sedikit tidak percaya. Aku merasa seperti ada sesuatu yang disembunyikan olehmu, Mas. Dan untuk anak kita, kenapa kamu harus menuntutku untuk memberikan pengertian terhadap Angga? Seharusnya kamu sebagai ayahnya ikut andil dong.”

“Kamu ini ngomong apa sih! Apa maksud kamu bicara seperti itu. Mengatakan aku menyembunyikan sesuatu. Dan satu lagi, kamu kan, ibunya. Angga juga dekat kok sama kamu. Kenapa harus aku juga yang turun tangan?”

“Dengar ya, Mas. Aku hanya memperingatkan satu hal sama kamu. Jangan sampai membuat anak kita kecewa atas sikap kamu, cepat atau lambat suatu saat kamu akan menyesal. “

“Jangan bicara macam-macam, ya! Aku enggak suka cara bicaramu, kamu seperti mengancam sesuatu. “

“Aku bukannya mengancam , aku hanya memperingatkan, jangan sampai Angga membenci dirimu hanya karena kamu menyembunyikan sesuatu.” Mendengar kata sembunyi dari mulut istriku, membuat wajahku sedikit tegang, walau pun aku sempat tegang seperkian detik. Aku bisa mengendalikannya. Aku tidak mau Siska curiga terhadapku. Atau menimbulkan kesalah pahaman.

“Dengar, ya. Saat ini aku tidak mau ada keributan. Aku ingin mendapatkan ketenangan di rumah ini. Aku sudah cukup lelah dengan semua pekerjaan yang selalu saja menumpuk setiap hari. Lagi pula aku tidak menyembunyikan apa pun darimu." Terlihat Siska mencibirkan bibirnya, sepertinya ucapanku barusan dianggap angin lalu.

“Ya siapa tahu saja ada sesuatu yang kamu sembunyikan sampai-sampai lupa sama anak dan istri sendiri atau mungkin kamu sudah mulai bosan ya hidup dengan kita berdua?”

“Omonganmu semakin lama semakin ngaco! Padahal kita sedang membicarakan Angga, tapi kenapa jadi merembet ke mana-mana.”

“Kamu kok kayak sewot begitu sih, Mas? Kalau memang kamu tidak menyembunyikan sesuatu dariku dan juga Angga, seharusnya kamu bisa bersikap tenang.”

“Intinya aku enggak menyembunyikan sesuatu. Aku harap kamu jangan memulai pertengkaran di rumah tangga kita. Aku ingin hidup tenang. Tolong jangan cari-cari masalah.”

Terpopuler

Comments

cinta semu

cinta semu

gercep dong Siska. ...

2024-12-07

0

Kusmiati

Kusmiati

kebohongan nya pasti terbongkar

2024-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Sikap dingin
2 BAB 2 PERDEBATAN
3 BAB 3 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN
4 BAB 4 SIKAP SISKA BERUBAH DINGIN
5 BAB 5 MENCARI BUKTI PERSELINGKUHAN DANU
6 BAB 6 TERKUMPULNYA SEMUA BUKTI
7 BAB 7 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN DANU
8 BAB 8 PERTENGKARAN
9 BAB 9 MASALAH MULAI DATANG
10 BAB 10 DI RUMAH RAHMA
11 BAB 11 PERJANJIAN DI ATAS MATRAI
12 BAB 12 HILANGNYA RASA CINTA
13 BAB 13 PENGGELAPAN UANG RESTO
14 BAB 14 SEMAKIN TERTEKAN
15 BAB 15 RAHMA BERTEMU DENGAN KAKAK MADUNYA
16 BAB 16 ISTRI PERTAMA VS ISTRI KEDUA
17 BAB 17 PERANG
18 BAB 18 KEDATANG SISKA KE RUMAH RAHMA
19 BAB 19 MENGABIL HAK SISKA
20 BAB 20 PERAMPASAN BARANG
21 BAB 21 PENGUSIRAN
22 BAB KEADAAN RAHMA MENYEDIHKAN.
23 BAB 23 MASALAH BARU
24 BAB 24 KOSONG MELOMPONG
25 BAB 25 TARLALU MENUNTUT
26 BAB 26 TAMPARAN
27 BAB 27 FITNAH
28 bab 28 MURKANYA SEORANG IBU
29 BAB 29 SEPI
30 bab 30 RESTORAN TUTUP SEMENTARA
31 Bab 31 DATANG KE RUMAH ORANGTUA RAHMA
32 BAB 32 KEDATANGAN DANU DAN RAHMA
33 BAB 33 SEMAKIN PANAS
34 BAB 34 BUBAR
35 BAB 35 BONCOS
36 BAB 36 SINDIRAN
37 BAB 37 MENGAMBIL SECARA PAKSA!
38 BAB 38 KEDATANGAN PAK RT
39 BAB 39 MOTOR DITARIK
40 BAB 40 DILABRAK
41 BAB 41 MOTOR GADAIAN
42 BAB 42 KEDATANGAN RIVAL
43 BAB 43 CEMBURU
44 BAB 44 MERASA TERSAINGIN
45 BAB 45 MERASA IRI
46 BAB 46 HAIKAL
47 Draft 47 RESTO KEMBALI BUKA
48 BAB 48 SISKA DAN HAIKAL
49 BAB 49 RENCANA BARU
50 BAB 50 7 PREMAN PASAR
51 BAB 51 MERAMPAS SERTIFIKAT RUMAH MILIK SITI
52 BAB 52 PULANG
53 BAB 53 DANU PENGECUT.
54 BAB 54 KEDATANGAN RAHMA DI RUMAH DANU
55 BAB 55 INGIN TINGGAL
56 BAB 56 IBU DATANG
57 bab 57
58 BAB 58 SALING MENYALAHKAN
59 BAB 59 DIBUAT KELAPARAN
60 BAB 60 HASUTAN TANTE UNTUK BCERCERAI
61 BAB 61 ACARA ULANG TAHUN
62 bab 62 DIJADIKAN BABU
63 BAB 63 GUGATAN
64 BAB 64
65 BAB 65 ANGKAT KAKI DARI RUMAH
66 bab 66 MENDAPATKAN SURAT
67 BAB 67 RESMI BERCERAI
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71 RAHMA MULAI BERUBAH
72 BAB 72 MULAI BERUBAH
73 BAB 73 Rahma bekerja
74 BAB 74 PERSELINGKUHAN
75 BAB 75 TERKUAK PERSELINGKUHAN
76 BAB 76 BERPISAH
77 BAB 77 BERTEMU KEMBALI
78 BAB 78 MENDAPATKAN FITNAH
79 BAB 79 MENDAPATKAN SIKSAAN
80 BAB 80 DILARANG BERTEMU DENGAN ANAK
81 BAB 81 BERTEMU MANTAN
82 BAB 82 ENDING
83 PART EXTRA 1 POV RAHMA.
84 PATR EXTRA 2 POV RAHMA.
85 PART EXTRA 3 POV RAHMA.
86 PART EXTRA 4 POV RAHMA.
87 PART EXTRA 5 POV RAHMA.
88 PART EXTRA 6 POV RAHMA.
89 PART EXTRA 7 POV RAHMA.
90 PART EXTRA 8 POV RAHMA.
91 PART EXTRA 9 POV RAHMA.
92 PART EXTRA 10 POV RAHMA ENDING.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
bab 1 Sikap dingin
2
BAB 2 PERDEBATAN
3
BAB 3 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN
4
BAB 4 SIKAP SISKA BERUBAH DINGIN
5
BAB 5 MENCARI BUKTI PERSELINGKUHAN DANU
6
BAB 6 TERKUMPULNYA SEMUA BUKTI
7
BAB 7 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN DANU
8
BAB 8 PERTENGKARAN
9
BAB 9 MASALAH MULAI DATANG
10
BAB 10 DI RUMAH RAHMA
11
BAB 11 PERJANJIAN DI ATAS MATRAI
12
BAB 12 HILANGNYA RASA CINTA
13
BAB 13 PENGGELAPAN UANG RESTO
14
BAB 14 SEMAKIN TERTEKAN
15
BAB 15 RAHMA BERTEMU DENGAN KAKAK MADUNYA
16
BAB 16 ISTRI PERTAMA VS ISTRI KEDUA
17
BAB 17 PERANG
18
BAB 18 KEDATANG SISKA KE RUMAH RAHMA
19
BAB 19 MENGABIL HAK SISKA
20
BAB 20 PERAMPASAN BARANG
21
BAB 21 PENGUSIRAN
22
BAB KEADAAN RAHMA MENYEDIHKAN.
23
BAB 23 MASALAH BARU
24
BAB 24 KOSONG MELOMPONG
25
BAB 25 TARLALU MENUNTUT
26
BAB 26 TAMPARAN
27
BAB 27 FITNAH
28
bab 28 MURKANYA SEORANG IBU
29
BAB 29 SEPI
30
bab 30 RESTORAN TUTUP SEMENTARA
31
Bab 31 DATANG KE RUMAH ORANGTUA RAHMA
32
BAB 32 KEDATANGAN DANU DAN RAHMA
33
BAB 33 SEMAKIN PANAS
34
BAB 34 BUBAR
35
BAB 35 BONCOS
36
BAB 36 SINDIRAN
37
BAB 37 MENGAMBIL SECARA PAKSA!
38
BAB 38 KEDATANGAN PAK RT
39
BAB 39 MOTOR DITARIK
40
BAB 40 DILABRAK
41
BAB 41 MOTOR GADAIAN
42
BAB 42 KEDATANGAN RIVAL
43
BAB 43 CEMBURU
44
BAB 44 MERASA TERSAINGIN
45
BAB 45 MERASA IRI
46
BAB 46 HAIKAL
47
Draft 47 RESTO KEMBALI BUKA
48
BAB 48 SISKA DAN HAIKAL
49
BAB 49 RENCANA BARU
50
BAB 50 7 PREMAN PASAR
51
BAB 51 MERAMPAS SERTIFIKAT RUMAH MILIK SITI
52
BAB 52 PULANG
53
BAB 53 DANU PENGECUT.
54
BAB 54 KEDATANGAN RAHMA DI RUMAH DANU
55
BAB 55 INGIN TINGGAL
56
BAB 56 IBU DATANG
57
bab 57
58
BAB 58 SALING MENYALAHKAN
59
BAB 59 DIBUAT KELAPARAN
60
BAB 60 HASUTAN TANTE UNTUK BCERCERAI
61
BAB 61 ACARA ULANG TAHUN
62
bab 62 DIJADIKAN BABU
63
BAB 63 GUGATAN
64
BAB 64
65
BAB 65 ANGKAT KAKI DARI RUMAH
66
bab 66 MENDAPATKAN SURAT
67
BAB 67 RESMI BERCERAI
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71 RAHMA MULAI BERUBAH
72
BAB 72 MULAI BERUBAH
73
BAB 73 Rahma bekerja
74
BAB 74 PERSELINGKUHAN
75
BAB 75 TERKUAK PERSELINGKUHAN
76
BAB 76 BERPISAH
77
BAB 77 BERTEMU KEMBALI
78
BAB 78 MENDAPATKAN FITNAH
79
BAB 79 MENDAPATKAN SIKSAAN
80
BAB 80 DILARANG BERTEMU DENGAN ANAK
81
BAB 81 BERTEMU MANTAN
82
BAB 82 ENDING
83
PART EXTRA 1 POV RAHMA.
84
PATR EXTRA 2 POV RAHMA.
85
PART EXTRA 3 POV RAHMA.
86
PART EXTRA 4 POV RAHMA.
87
PART EXTRA 5 POV RAHMA.
88
PART EXTRA 6 POV RAHMA.
89
PART EXTRA 7 POV RAHMA.
90
PART EXTRA 8 POV RAHMA.
91
PART EXTRA 9 POV RAHMA.
92
PART EXTRA 10 POV RAHMA ENDING.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!