Bab 18

Dalam hitungan hari, Julian meloloskan keinginannya untuk mempermudah proses perceraian Alea. Keduanya bisa langsung mengambil akta cerai tanpa melalui proses yang panjang.

Terlihat dua orang yang saling memandang, mereka telah resmi bercerai. Elang terpaku menatap Alea yang tampak cantik dengan dress merahnya. Terkenang masa lalu mereka yang masih segar dalam ingatan.

"Bolehkah aku memelukmu untuk terakhir kali, Lea?" pinta Elang pada wanita pujaannya.

Alea bergeming, dia menatap Elang yang telah mengkhianatinya. Di luar ruangan, keluarga mereka menunggu. Ada Amanda di antara beberapa orang tersebut.

"Tidak perlu, kau tidak lihat dari tadi Amanda menatapku penuh kekesalan? Seharusnya aku yang menatapnya seperti itu, tetapi dia bersikap seolah aku yang merebutmu dari tangannya," balas Alea.

Kepala Elang tertunduk, dia menatap Amanda yang mendelik ketika dirinya mendekat pada Alea. Nasi telah menjadi bubur, tidak ada jalan kembali bagi hubungannya dengan Alea.

"Kuharap kau bahagia dengan pilihanmu, Alea," ucap Elang.

"Tentu, aku pasti akan bahagia dengan pria yang tulus mencintaiku. Kau jangan khawatir. Bukan hanya dirimu yang mendapatkan pasangan, tetapi aku pun sudah memilikinya," ungkap Alea menatap Noah yang datang dengan buket bunga mawar di tangannya.

Rahang Elang mengeras melihat Noah sangat senang dengan perceraian mereka. "Jangan bilang kau berhubungan dengan Noah!"

"Itu bukan lagi urusanmu, Elang. Aku adalah wanita bebas yang dapat menentukan pilihanku," tukas Alea kemudian meninggalkan Elang yang mematung.

Wanita cantik itu tidak menoleh lagi ke belakang. Alea keluar dengan dagu yang terangkat. Perasaannya lepas dan lega. Alea tersenyum mendapati Noah yang menyambutnya.

"Selamat atas gelar barunya," goda Noah sambil memberikan buket mawar merah yang cukup besar.

"Apa gelar janda harus diapresiasi seperti ini?" ujar Alea tersenyum.

"Tentu, itu berarti kesempatan bagiku untuk mendapatkanmu terbuka lebar," balas Noah tersenyum.

Ketika saling memandang, Amanda bertepuk tangan. Dia tidak menyangka kalau sang kakak benar-benar memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya yang miskin. Tidak ada wanita yang pintar memilih Noah dibandingkan dengan Elang yang merupakan pemimpin perusahaan ternama.

"Wah, wah... Kombinasi yang cukup menarik. Tidak menyangka kalau seleramu cukup rendah, Kak." Amanda masih berani menampakkan dirinya di depan Alea.

"Siapa maksudmu yang memiliki selera rendah? Aku? Bukankah kau yang telah merebut suami dari Kakak sendiri yang memiliki selera lebih rendah?" tukas Alea.

Wanita itu memilih untuk menantang Amanda. Saat ini, dia mengetahui kalau Amanda telah dibuang oleh Bastian dan Safira. Walau saat awal, Safira bersikeras agar Alea memaafkan kesalahan Amand, tetapi dia tidak menampik bahwa Amanda sama sekali tidak merasa bersalah.

Bukan itu saja, keluarga mereka datang ke pengadilan agama ini bukan untuk menemui Amanda. Akan tetapi, memberi dukungan pada Alea. Bahkan, terlihat Bastian dan Safira berada di sisinya saat ini.

"Jaga mulutmu, Kak. Bila aku bertemu Elang terlebih dahulu. Aku dan dia pasti sudah menikah. Kau jangan lupa aku mengandung anak Elang , sedangkan kau tidak mendapatkan kesempatan itu," ujar Amanda menyerang Alea.

"Amanda! Sudahlah, kita pulang. Hentikan omong kosongmu itu!" ujar Elang mencegah Amanda terus menyudutkan Alea.

Ketika Amanda menyerah dan pergi bersama Elang. Ucapan Alea membuat keduanya terhenti. "Baru aku alami kalau ada seseorang yang bangga memiliki anak haram," ucap Alea cukup keras membuat semua orang terkejut.

Amanda segera menghampiri Alea. "Apa tadi kau bilang?"

"Anak haram! Kau bangga dengan kehadiran anak haram itu!"

Tangan Amanda terangkat hendak menampar Alea, tetapi ditahan oleh tangan Noah. Amanda melototi Noah dan hendak melepaskan tangan dari pria itu.

"Lepaskan!" ujar Amanda.

"Jaga tanganmu untuk tidak menyakiti calon istriku," ancam Noah.

"Dia duluan yang membuat masalah, anak ini adalah buah hatiku dengan Elang. Kau tidak bisa menyebutnya anak haram. Anak ini akan menjadi pewaris Keluarga Trijaya," tukas Amanda.

"Ha..ha..ha." Alea tertawa mendengar ucapan Amanda.

Bastian menatap khawatir pada Alea, dia mengira putrinya itu masih sangat mencintai Elang. Tawa Alea terdengar sangat sumbang, malah membuat khawatir beberapa orang yang mendengarnya.

Julian maju menepuk pelan punggung Alea. "Sudahlah, Nak! Jangan meladeni perempuan tidak tahu malu ini," ucap Julian.

"Tidak, Pa. Bukan itu, aku hanya penasaran apa yang akan diwarisi anak dalam kandungan Amanda. Sementara, Perusahaan mereka hampir bangkrut," ujar Alea yang tertawa hingga menitikkan air mata.

Saat Amanda hendak menimpali ucapan Alea, Bastian telah maju ke depan Alea. Dia menghalangi Amanda yang seperti ingin menyakiti Alea.

"Pergilah! Jangan menampakkan dirimu lagi di depan Alea dan keluarga ini. Namamu telah dicoret dari Keluarga Anggara," tukas Bastian mendorong Amanda.

Amanda memandang sendu Bastian yang selama ini tidak pernah bersikap kasar padanya. Dara terlihat tidak peduli dengan dirinya. Sedangkan, Safira hanya diam tidak membelanya.

"Aku anakmu, Pa. Kamu tidak bisa membuangku begitu saja. Dalam darahku mengalir darahmu. Aku adalah anak kandungmu," ujar Amanda mengingatkan Bastian.

"Anakku bukanlah seorang pengkhianat. Terlebih mengkhianati kakaknya sendiri. Bahkan, kau tidak pernah meminta maaf karena telah berselingkuh dengan kakak iparmu sendiri. Papa tidak memiliki anak sepertimu," ucap Bastian.

"Ma, katakan sesuatu. Aku masih anakmu, kan? Kalian hanya mempunyai aku sebagai pewaris. Katakan sesuatu, Ma." Amanda mendekati Safira berharap dibela oleh wanita yang telah mengandung dan melahirkannya itu.

Safira menatap Amanda dengan sendu, dia ingin merengkuh sang putri. Namun, dia mengerti didikannya selama ini yang memanjakan Amanda membuat sang putri semakin tidak tahu kesalahan yang diperbuat.

"Minta maaflah pada kakakmu. Mungkin, papamu akan mengubah pikirannya Amanda," saran Safira yang diiringi oleh gelengan kepala Amanda.

"Kalian semua terlalu menyayangi Alea. Kalian tidak pernah memikirkan perasaanku. Aku selama ini iri pada pencapaian Alea. Kalian yang bersalah karena telah membuatku sangat iri pada Alea. Kalian hanya menyayangi Alea," tuduh Amanda.

"Hentikan ucapanmu! Pergi! Sampai kapan pun aku tidak akan memaafkan perbuatanmu telah menyakiti Alea. Bahkan, hingga kini kamu malah menyalahkan kami yang sudah menyayangi kalian sama rata. Kau saja yang memiliki hati busuk Amanda!" tukas Dara akhirnya membuka suara.

Elang maju kemudian ingin membimbing Amanda untuk pergi dari tempat mereka semua berdebat. Beberapa orang yang lalu lalang menatap penasaran pada sekumpulan orang yang mengungkapkan masalah pribadinya itu.

Amanda menatap nyalang semua orang yang membela Alea. "Aku pastikan Alea tidak pernah bahagia. Aku...Ah..."

Tiba-tiba perut Amanda terasa diremas. Memang kandungannya telah dikatakan dokter sangat lemah. Dia membutuhkan istirahat yang cukup. Namun, hari ini Amanda bersikeras untuk datang ke pengadilan agama berharap melihat kesedihan di wajah Alea. Yang dia terima adalah berbagai tuduhan yang membuatnya semakin stress dengan berbagai masalah yang menimpanya.

"Amanda, apa yang terjadi padamu?" tanya Elang yang terlihat panik.

"Sa...kit... Aku..."

Darah mengalir di kaki Amanda, membuat Alea terkejut melihat keadaan adiknya itu. "Cepat bawa dia ke rumah sakit!" tukas Alea.

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca. ❣️

Terpopuler

Comments

Diny Julianti (Dy)

Diny Julianti (Dy)

alea lemah, liat amanda bgtu aja panik, hadehh

2025-02-26

2

Nike Natalie

Nike Natalie

alea kan oneng

2025-03-25

0

Kamiem sag

Kamiem sag

Amanda... Amanda... kurasa otakmu diketiak ya makanya gak berpungsi

2025-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 01 [Keisya-Niko]
66 Bab 02 [Keisya-Niko]
67 Bab 03 [Keisya-Niko]
68 Bab 04 [Keisya-Niko]
69 Bab 05 [Keisya-Niko]
70 Bab 06 [Keisya-Niko]
71 Bab 07 [Keisya-Niko]
72 Bab 08 [Keisya-Niko]
73 Bab 09 [Keisya-Niko]
74 Bab 10 [Keisya-Niko]
75 Bab 11 [Keisya-Niko]
76 Bab 12 [Keisya-Niko]
77 Bab 13 [Keisya-Niko]
78 Bab 14 [Keisya-Niko]
79 Bab 15 [Keisya- Niko]
80 Bab 16 [Keisya-Niko]
81 Bab 17 [Keisya-Niko]
82 Bab 18 [Keisya-Niko]
83 Bab 19 [Keisya-Niko]
84 Bab 20 [Keisya-Niko]
85 Bab 21 [Keisya-Niko]
86 Bab 22 [Keisya-Niko]
87 Bab 23 [Keisya-Niko]
88 Bab 24 [Keisya-Niko]
89 Bab 25 [Keisya-Niko]
90 Bab 26 [Keisya-Niko]
91 Bab 27 [Keisya-Niko]
92 Bab 28 [Keisya-Niko]
93 Karya Baru Author
94 Tuduhan...
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 01 [Keisya-Niko]
66
Bab 02 [Keisya-Niko]
67
Bab 03 [Keisya-Niko]
68
Bab 04 [Keisya-Niko]
69
Bab 05 [Keisya-Niko]
70
Bab 06 [Keisya-Niko]
71
Bab 07 [Keisya-Niko]
72
Bab 08 [Keisya-Niko]
73
Bab 09 [Keisya-Niko]
74
Bab 10 [Keisya-Niko]
75
Bab 11 [Keisya-Niko]
76
Bab 12 [Keisya-Niko]
77
Bab 13 [Keisya-Niko]
78
Bab 14 [Keisya-Niko]
79
Bab 15 [Keisya- Niko]
80
Bab 16 [Keisya-Niko]
81
Bab 17 [Keisya-Niko]
82
Bab 18 [Keisya-Niko]
83
Bab 19 [Keisya-Niko]
84
Bab 20 [Keisya-Niko]
85
Bab 21 [Keisya-Niko]
86
Bab 22 [Keisya-Niko]
87
Bab 23 [Keisya-Niko]
88
Bab 24 [Keisya-Niko]
89
Bab 25 [Keisya-Niko]
90
Bab 26 [Keisya-Niko]
91
Bab 27 [Keisya-Niko]
92
Bab 28 [Keisya-Niko]
93
Karya Baru Author
94
Tuduhan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!