Bab 08

"Bagaimana bisa seperti ini? Apa yang dikerjakan hingga terjadi kebakaran!" Elang emosi ketika sampai di kantor.

"Polisi sedang menyelidikinya, Tuan. Kemungkinan besar, arus pendek listrik yang menyebabkan kebakaran terjadi," balas Reza.

Elang menghela napasnya, dia tidak bisa berpikir dengan jernih. Semua investor turut menarik dana untuk mereka. Hal yang dapat dilakukan Elang hanya meminta bantuan dari mertuanya untuk kembali menyuntikkan dana pada Perusahaan Trijaya.

Pria itu mengerling pada Amanda yang diam mengamati hal yang terjadi. Batu sandungannya hanyalah, anak yang ada dalam kandungan Amanda. Dia harus menyembunyikan tentang kehamilan Amanda. Tidak mungkin dia menceraikan Alea sekarang ketika perusahaan cabangnya mengalami penurunan.

"Keluarlah, Reza! Ada yang ingin kubicarakan dengan Amanda," perintah Elang.

"Baik, Tuan," ucap Reza sambil menatap Amanda.

Asisten pribadi Elang itu sudah mengetahui tentang hal yang terjadi di antara keduanya. Amanda dan Elang memilliki hubungan gelap yang disembunyikan dari Alea. Reza hanya menggeleng ketika Elang masih ingin berbicara berdua saja dengan Amanda.

Setelah Reza keluar, Elang menatap Amanda. Dia harus merayu Amanda agar tidak terus meminta untuk menikahinya. Tidak akan dia membiarkan Alea yang merupakan tambang emas terlepas dari genggamannya.

"Aku tidak bisa mengatakan tentang kehamilanmu sekarang. Kondisi Perusahaan tidak stabil, aku masih membutuhkan Alea untuk membuat Perusahaan kembali bangkit," ujar Elang.

Sepeninggalan sang Ayah, Elang yang memimpin perusahaan. Pertemuannya dengan Alea membawa angin segar. Awalnya dia tidak memiliki niatan untuk memanfaatkan kekayaan istrinya. Namun, Alea dengan senang hati selalu membantu Elang.

"Tidak! Kau harus memilih Elang. Lagi pula itu hanya perusahaan cabang. Aku yakin kamu dapat bangkit dengan cepat. Kau mampu tanpa campur tangan Alea. Apa seumur hidup aku hanya akan menjadi bayangan Alea? Anakku membutuhkan status Elang!" ujar Amanda.

Amanda mengalungkan tangan di leher Elang. Dia kemudian mengecup sang kekasih. Wanita itu mulai mencumbu Elang tanpa malu. Amanda sudah mengetahui kelemahan Elang. Lalu, tentu saja Elang terpancing.

Pria itu membawa Amanda ke atas meja, kemudian membuka kancing kemeja Amanda. Elang selalu tergoda dengan tubuh adik iparnya itu.

"Se...ntuh aku, Sayang," ujar Amanda sambil membawa tangan Elang pada bagian sensitifnya.

Tentu pria itu menyambut godaan Amanda. Dia menurunkan segitiga berenda milik Amanda kemudian mulai mencumbu Amanda.

"Kau harus menikahiku, Elang."

"Kita bicarakan ini, nanti. Sekarang biarkan aku menikmati mu, Sayang," balas Elang."

Terdengar alunan merdu yang bersahutan dari keduanya. Elang melakukannya dengan terburu-buru karena khawatir perbuatan mereka terdengar oleh karyawannya.

"Ah... Kamu selalu pintar menggodaku," ujar Elang.

Tanpa sadar, empat pasang mata melihat kejadian di depannya. Alea kembali melihat perbuatan b*jat sang suami di tempat yang sama. Sedangkan, di sebelah Alea terdapat ibu mertua yang membelalakkan mata melihat kelakuan sang putra.

"Apa yang kalian lakukan?"

Elang terkesiap mendengar jeritan dari Dona. Dia terkejut melihat Alea dan Dona yang menatap tajam perbuatannya dengan Amanda. Elang langsung menghentikan kegiatannya, begitu juga Amanda yang langsung berdiri dan merapikan pakaiannya.

"Jadi, ini yang kalian lakukan? Bukankah kamu adik dari Alea?" ujar Dona terpaku menatap Amanda.

Alea melengos dan tidak ingin melihat perbuatan Elang dan Amanda. Sebenarnya, dia hanya ingin mengatakan pada Elang kalau mulai hari ini pernikahan mereka berakhir dan dia pergi dari rumah mereka. Namun, yang didapatkan malah sang Ibu mertua yang berjalan juga ke ruangan Elang.

Alea tidak pernah dekat dengan Ibu mertuanya. Dona selalu menganggap kalau Alea sosok yang tidak pantas mendampingi Elang. Bahkan, sampai tiga tahun pernikahan dia belum memiliki anak yang diidamkan oleh Dona.

"Maaf, Tante..."

"Aku bisa menjelaskan, Lea. Ini tidak seperti yang kamu lihat," ujar Elang mendekati Alea.

"Semua sudah jelas, Mas. Apa lagi yang ingin kamu jelaskan!" tukas Alea.

Dona menatap Alea yang begitu tenang menghadapi pengkhianatan Elang. Dia pikir Alea akan menangis dan meraung setelah ini. Mungkin tamparan dan jambakan patut diberikan Alea pada Amanda. Namun, ketenangan Alea malah membuat Dona khawatir.

"Kak, aku mohon berikan Mas Elang padaku, aku sudah hamil...."

"Diam Amanda!"

Alea terperangah mendengar ucapan Amanda. Walau telah menguatkan hatinya, dia tidak mampu untuk mendengar berita kehamilan Amanda. Wanita itu memegang dadanya yang berdegup kencang.

Elang dan Amanda telah menorehkan luka begitu dalam padanya. Kehancuran Perusahaan Trijaya tidak terlihat begitu berpengaruh pada Elang. Pria itu terus melakukan pebutan tidak bermoral dengan Amanda.

Plak

Tamparan terdengar, tetapi bukan Alea yang menampar Amanda. Dona yang merupakan mertua Alea menampar wanita tidak tahu malu itu. Wajah Dona memerah menahan amarah. Tidak menyangka kalau Amanda dan Elang berbuat sejauh itu.

"Dasar wanita j4lang! Kau tahu kalau Elang adalah suami kakakmu, tapi kau tetap mengkhianatinya. Kau benar-benar busuk!"

"Ma, bukan Amanda yang sebelah di sini. Elang juga bersalah," ucap Elang terkejut dengan reaksi Dona.

Elang pikir, Dona akan senang mendengar berita kehamilan Amanda. Walau memang hal yang dilihat Dona sangat tidak pantas. Dia sangat mengenal sang mama yang mendambakan seorang cucu. Hingga menganggap Dona akan menerima Amanda dengan mudah.

"Tentu, kau juga sangat bersalah di sini. Tidak ada yang tidak bersalah. Alea, maafkan perbuatan Elang. Dia memang tidak pantas untuk wanita sepertimu. Kamu terlalu sempurna untuk anakku, Lea," ucap Dona menghampiri Alea meminta maaf.

Alea tersenyum miris, Dona yang selalu bersikap ketus padanya adalah orang yang pertama kali meminta maaf. Bahkan, suami dan adik tiri yang merupakan pelaku pengkhianatan sama sekali tidak meminta maaf atas perbuatan mereka.

"Ini bukan kesalahan Mama, semua terjadi karena mereka tidak bisa menahan diri. Lagi pula aku datang ke sini juga ingin mengatakan kalau aku ingin bercerai," ucap Alea.

"Tidak! Aku tidak ingin bercerai darimu, Lea."

"Sudahlah, Mas. Tidak ada yang bisa diperbaiki lagi. Amanda sudah mengandung anak yang kamu inginkan. Berbahagialah, Mas. Aku akan mengurus perceraian kita agar prosesnya cepat," tukas Alea.

Amanda tersenyum tipis mendengar ucapan Alea. Dia merasa sudah menang dari Kakak tirinya itu. Semua bisa direbut dari Alea, mendapatkan Elang merupakan sebuah prestasi yang besar baginya. Amanda sangat menyukai ekspresi Alea yang bersedih seperti ini.

"Biarkan Alea lepas dari pria sepertimu. Dia patut mendapatkan pria yang lebih baik," ucap Dona.

"Baiklah, kurasa cukup itu saja yang ingin aku sampaikan. Maafkan aku, Ma. Bila selama menjadi menantu keluarga Trijaya aku memiliki banyak kesalahan." Alea mengenggam tangan Dona.

Sejahat apa pun Dona padanya, dia adalah wanita yang patut dihormati. Belum lagi, dia memberikan Alea pada saat ini. "Aku pamit, Ma." Dona mengangguk mendengar ucapan Alea.

"Maafkan, Mama juga Alea. Mama belum menjadi mertua yang baik untukmu," ujar Dona melihat Alea tersenyum dan berbalik ingin pergi.

"Tunggu, Lea. Aku tidak ingin bercerai," ucap Elang yang ingin mencegah kepergian Alea. Akan tetapi, Amanda menahannya.

"Ah.... Mas... Perutku sakit...."

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca. 💕

Terpopuler

Comments

Jumiah

Jumiah

jangan kepean kmu lang ,
lea akan membuang mu lang ,
kejalanan ...
siap2 menyesal gk berujung...

2025-03-29

0

Nicky Nick

Nicky Nick

slmt berbahagia lea dah lps dr laki2 tk tau diri..

2025-01-29

1

vj'z tri

vj'z tri

ohh wow selamat kehancuran kalian resmi di mulai 🥳🥳🥳🥳🥳🥳

2025-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 01 [Keisya-Niko]
66 Bab 02 [Keisya-Niko]
67 Bab 03 [Keisya-Niko]
68 Bab 04 [Keisya-Niko]
69 Bab 05 [Keisya-Niko]
70 Bab 06 [Keisya-Niko]
71 Bab 07 [Keisya-Niko]
72 Bab 08 [Keisya-Niko]
73 Bab 09 [Keisya-Niko]
74 Bab 10 [Keisya-Niko]
75 Bab 11 [Keisya-Niko]
76 Bab 12 [Keisya-Niko]
77 Bab 13 [Keisya-Niko]
78 Bab 14 [Keisya-Niko]
79 Bab 15 [Keisya- Niko]
80 Bab 16 [Keisya-Niko]
81 Bab 17 [Keisya-Niko]
82 Bab 18 [Keisya-Niko]
83 Bab 19 [Keisya-Niko]
84 Bab 20 [Keisya-Niko]
85 Bab 21 [Keisya-Niko]
86 Bab 22 [Keisya-Niko]
87 Bab 23 [Keisya-Niko]
88 Bab 24 [Keisya-Niko]
89 Bab 25 [Keisya-Niko]
90 Bab 26 [Keisya-Niko]
91 Bab 27 [Keisya-Niko]
92 Bab 28 [Keisya-Niko]
93 Karya Baru Author
94 Tuduhan...
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 01 [Keisya-Niko]
66
Bab 02 [Keisya-Niko]
67
Bab 03 [Keisya-Niko]
68
Bab 04 [Keisya-Niko]
69
Bab 05 [Keisya-Niko]
70
Bab 06 [Keisya-Niko]
71
Bab 07 [Keisya-Niko]
72
Bab 08 [Keisya-Niko]
73
Bab 09 [Keisya-Niko]
74
Bab 10 [Keisya-Niko]
75
Bab 11 [Keisya-Niko]
76
Bab 12 [Keisya-Niko]
77
Bab 13 [Keisya-Niko]
78
Bab 14 [Keisya-Niko]
79
Bab 15 [Keisya- Niko]
80
Bab 16 [Keisya-Niko]
81
Bab 17 [Keisya-Niko]
82
Bab 18 [Keisya-Niko]
83
Bab 19 [Keisya-Niko]
84
Bab 20 [Keisya-Niko]
85
Bab 21 [Keisya-Niko]
86
Bab 22 [Keisya-Niko]
87
Bab 23 [Keisya-Niko]
88
Bab 24 [Keisya-Niko]
89
Bab 25 [Keisya-Niko]
90
Bab 26 [Keisya-Niko]
91
Bab 27 [Keisya-Niko]
92
Bab 28 [Keisya-Niko]
93
Karya Baru Author
94
Tuduhan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!