Games and Truth Behind the Smiles

"Apa kalian sedang membicarakan aku?" Shabiya berhenti di depan mereka, tangannya menyentuh meja kecil di samping. Ia menatap keduanya dengan ekspresi yang sulit ditebak. "Jika iya, jangan ragu untuk melanjutkan. Aku selalu suka mendengar bagaimana orang lain mencoba menilai hidupku."

"Ah, Shabiya," ujar Awan dengan senyum ramah palsu, "kau akhirnya bergabung dengan kami. Kupikir kau terlalu sibuk menikmati perhatian semua orang sebagai pengantin baru."

Shabiya tersenyum kecil, tetapi ada ketajaman dalam matanya. "Tentu saja aku sibuk, Awan. Tapi aku juga ingin memastikan tamu-tamu kita, terutama keluarga, merasa nyaman."

Awan tertawa kecil, tetapi ada nada dingin di balik tawanya. "Oh, kami nyaman. Apalagi melihat Chandra di pelaminan. Tak kusangka dia akan menikah begitu cepat. Bahkan lebih cepat dariku."

Shabiya mendekat, berdiri di samping Chandra, yang kini menatapnya dengan sedikit rasa ingin tahu. Ia melingkarkan tangannya di lengan suaminya dengan santai, tetapi gerakan itu penuh klaim. "Tentu saja dia menikah cepat," katanya dengan nada manis yang terdengar hampir terlalu sempurna. "Ketika aku bertemu Chandra, aku tahu sejak awal bahwa dia adalah satu-satunya pria yang kuinginkan. Berbeda ketika aku bertemu denganmu, dulu."

Awan tersenyum tipis, tetapi ada ketegangan di wajahnya. "Oh? Cinta pada pandangan pertama? Itu terdengar seperti cerita dongeng."

Shabiya tertawa kecil, nada tawanya terdengar ringan tetapi penuh percaya diri. "Dongeng? Mungkin. Tapi aku percaya pada instingku. Ketika aku melihat Chandra pertama kali, aku tahu dia adalah pria yang tepat. Cara dia bicara, cara dia membawa dirinya—aku tidak bisa tidak jatuh cinta."

Chandra mengangkat alis, nyaris tak percaya pada drama yang baru saja diciptakan istrinya. Tapi ia tahu, ini adalah permainan. Permainan yang sebelumnya sempart ditolak oleh Shabiya. Dan kini, alih-alih menolaknya, Shabiya justru memainkan perannya dengan sangat baik. Dan jika ada satu hal yang ia kuasai, itu adalah permainan ini. Ia menoleh ke arah Shabiya, menyentuh tangan yang melingkar di lengannya, dan menatapnya dengan pandangan lembut yang terlihat sangat alami.

"Tentu saja, Chandra selalu memiliki cara untuk memikat orang," ujar Awan dengan nada tajam, mencoba memecahkan suasana romantis di antara mereka.

Shabiya menatap Awan dengan senyum yang tenang tetapi penuh makna. "Dan itulah mengapa aku bersyukur aku menikah dengannya, bukan orang lain. Terkadang, kita hanya butuh satu orang yang tepat untuk mengubah segalanya."

Chandra memiringkan kepalanya sedikit, menatap Shabiya seolah sedang menilai kata-katanya. Sementara itu, Awan memalingkan wajah, mungkin untuk menyembunyikan ekspresi kesalnya.

Tiba-tiba, suara langkah-langkah halus terdengar dari pintu balkon. Ketiganya menoleh bersamaan, dan saat itu Erika muncul. Ia mengenakan gaun yang memeluk tubuhnya dengan sempurna, seolah dirancang untuk menarik perhatian. Dan perhatian itu berhasil ia dapatkan.

“Chandra,” sapanya lembut, hampir manis, tetapi ada sesuatu di balik suaranya—sesuatu yang membuat Shabiya langsung waspada. “Awan, dan Shabiya. Kalian semua di sini rupanya.”

Chandra tidak merespons langsung. Ia hanya menatap Erika dengan mata dingin, bibirnya membentuk garis lurus yang nyaris tidak menunjukkan emosi. Tapi Shabiya menangkap ketegangan kecil di rahang suaminya, dan itu cukup untuk memberinya petunjuk bahwa pria itu sedang menahan sesuatu.

Erika melangkah lebih dekat, terlalu dekat, dan berhenti tepat di hadapan Chandra. Matanya yang berkilauan mencoba mencari sesuatu di wajah pria itu, mungkin rasa rindu, atau setidaknya perhatian. Tapi yang ia temukan hanyalah tembok es yang tidak bisa ditembus.

“Kau tampak luar biasa malam ini,” ucap Erika dengan nada pelan, seolah hanya untuk didengar Chandra.

Shabiya mendengus pelan, cukup keras untuk menarik perhatian Erika. “Dia selalu tampak luar biasa,” kata Shabiya tajam, suaranya menembus udara malam yang dingin. “Kau tahu itu, kan?”

Erika tersenyum tipis, mencoba menyembunyikan rasa tidak nyamannya. “Tentu saja. Tidak ada yang meragukan itu.”

Awan, yang sejak tadi mencoba menjaga ketenangan, akhirnya berbicara dengan nada yang lebih keras. "Kalian berdua benar-benar tahu bagaimana membuat orang lain merasa seperti penonton dalam drama." Ia menatap Chandra dan Shabiya bergantian.

Chandra menoleh ke arah kakaknya, wajahnya tetap tenang tetapi matanya berkilat tajam. "Bukan drama, Awan. Ini kenyataan. Mungkin hal ini akan sulit dimengerti oleh orang yang lebih suka melarikan diri seperti pengecut dan hidup dalam kebohongan."

Kalimat itu menghantam Awan dengan tepat, membuatnya kehilangan kata-kata sejenak. Chandra tersenyum tipis, lalu menarik Shabiya pergi, meninggalkan Awan dan Erika yang kini tampak semakin kesal.

Saat mereka berjalan menjauh, Chandra menundukkan kepalanya sedikit, berbicara dengan suara rendah hanya untuk Shabiya. "Kau benar-benar menikmatinya, ya?"

Shabiya tersenyum kecil, matanya masih penuh dengan kilatan tajam. "Tentu saja. Aku tidak suka ketika orang meremehkanku."

Chandra berhenti sejenak, menatapnya dengan intensitas yang berbeda dari biasanya. "Kau mungkin baru saja memenangkan babak ini. Tapi kau tidak harus berpura-pura seperti itu hanya untukku. Bukankah kau bilang kalau kau tidak ingin ikut ke dalam permainanku?"

Shabiya mendongak, menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak. "Siapa bilang aku berpura-pura?" katanya. "Aku hanya mulai menyukai permainan ini." ia lalu berjalan lebih cepat, meninggalkan Chandra yang kini berdiri mematung, mencoba memahami makna di balik kata-kata itu.

***

Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 The Wedding Day
3 Storms in the Ballroom
4 Games and Truth Behind the Smiles
5 Ciuman yang Mengubah Permainan
6 A Kiss and A Promise
7 Peran yang Dipaksakan
8 Walls of Change
9 Malam yang Penuh Intrik
10 From Agreement to Understanding
11 Harmony or Clash?
12 Beneath the Veil of Control
13 Silent Connections
14 The Price of Choice
15 One Bite at a Time
16 Unspoken Fears
17 Batas yang Tak Terlihat
18 The Best Medicine
19 Suami yang Terlalu Posesif
20 Permainan Kekuasaan
21 A Morning Interrupted
22 Lines Drawn Over Dinner
23 Colliding Hearts
24 A Wedding Dress and an Unwelcome Past
25 A Call That Changes Everything
26 Silent Storm Behind the Wheel
27 Harga Sebuah Kebebasan
28 Api Kecil yang Membakar
29 The Aftermath of Intimacy
30 Between Control And Protection
31 Breaking The Rules
32 Silent Confrontation
33 A Morning Of Silence
34 The Black Dress And Jealousy
35 A Night of Tension
36 A Night of Revelation
37 The Shadow of Desire
38 A New Beginning
39 Velora Meets Luxora
40 Aliansi di Ruang Rapat
41 Ancaman dan Rahasia
42 The Unyielding Protector
43 The Calm Before the Storm
44 The Claim of Touch
45 The Breaking Point
46 Two Worlds Collide
47 The Hidden Truth
48 Playing with Fire
49 Unsettled Silence
50 Langkah di Lorong Gelap
51 Who Dares Touch My Wife?
52 When Safety Feels Like a Cage
53 Jealousy Behind The Smile
54 A Husband’s Vow"
55 A Father's Ultimatum
56 Confronting the Enemy Within
57 The Last Warning
58 Bound by Secrets
59 The Unspoken Burdens
60 Knight And Pawns
61 A Midnight Encounter
62 The Subtle Changes We Had
63 A Morning of Care and Compromise
64 A Detour to the Unknown
65 Unplanned Beginnings
66 When the Past Knocks at the Door
67 Between Secrets and Promises
68 The Unyielding Concern
69 The Perfume's Sting
70 Parfum and Poisoned Words
71 Between Strength and Surrender
72 A Breakfast of Power Plays
73 A Cold Embrace
74 The Unseen Side of Love
75 A Life in Transition
76 The Secret She Hide
77 Sandiwara yang Gagal
78 Bayangan dari Masa Lalu
79 Konfrontasi dan Permainan Berbahaya
80 Benih Keraguan
81 The Power and Betrayal
82 Shabiya's Secrets: A Past That Won't Stay Buried
83 A Past That Won't Let Go
84 Unyielding Vow
85 A Love Tested by The Past
86 A Father's Betrayal
87 Unveiling Secrets
88 Unspoken Wounds
89 Bloodstains and Fears
90 Tidak Ada Ruang Untuk Penolakan
91 A Dangerous Emotion
92 Shield and Fortress
93 Negotiations with the Devil
94 No One Will Hurt You Again
95 A Hunger He Could Not Quench
96 A Dangerous Alliance
97 A Silent Battle Begins
98 When Danger Creeps In
99 When the Hunter Becomes the Prey
100 Shabiya’s Risky Decision
101 A Step into the Trap
102 A Trail Lost
103 In The Grip of Members
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
The Wedding Day
3
Storms in the Ballroom
4
Games and Truth Behind the Smiles
5
Ciuman yang Mengubah Permainan
6
A Kiss and A Promise
7
Peran yang Dipaksakan
8
Walls of Change
9
Malam yang Penuh Intrik
10
From Agreement to Understanding
11
Harmony or Clash?
12
Beneath the Veil of Control
13
Silent Connections
14
The Price of Choice
15
One Bite at a Time
16
Unspoken Fears
17
Batas yang Tak Terlihat
18
The Best Medicine
19
Suami yang Terlalu Posesif
20
Permainan Kekuasaan
21
A Morning Interrupted
22
Lines Drawn Over Dinner
23
Colliding Hearts
24
A Wedding Dress and an Unwelcome Past
25
A Call That Changes Everything
26
Silent Storm Behind the Wheel
27
Harga Sebuah Kebebasan
28
Api Kecil yang Membakar
29
The Aftermath of Intimacy
30
Between Control And Protection
31
Breaking The Rules
32
Silent Confrontation
33
A Morning Of Silence
34
The Black Dress And Jealousy
35
A Night of Tension
36
A Night of Revelation
37
The Shadow of Desire
38
A New Beginning
39
Velora Meets Luxora
40
Aliansi di Ruang Rapat
41
Ancaman dan Rahasia
42
The Unyielding Protector
43
The Calm Before the Storm
44
The Claim of Touch
45
The Breaking Point
46
Two Worlds Collide
47
The Hidden Truth
48
Playing with Fire
49
Unsettled Silence
50
Langkah di Lorong Gelap
51
Who Dares Touch My Wife?
52
When Safety Feels Like a Cage
53
Jealousy Behind The Smile
54
A Husband’s Vow"
55
A Father's Ultimatum
56
Confronting the Enemy Within
57
The Last Warning
58
Bound by Secrets
59
The Unspoken Burdens
60
Knight And Pawns
61
A Midnight Encounter
62
The Subtle Changes We Had
63
A Morning of Care and Compromise
64
A Detour to the Unknown
65
Unplanned Beginnings
66
When the Past Knocks at the Door
67
Between Secrets and Promises
68
The Unyielding Concern
69
The Perfume's Sting
70
Parfum and Poisoned Words
71
Between Strength and Surrender
72
A Breakfast of Power Plays
73
A Cold Embrace
74
The Unseen Side of Love
75
A Life in Transition
76
The Secret She Hide
77
Sandiwara yang Gagal
78
Bayangan dari Masa Lalu
79
Konfrontasi dan Permainan Berbahaya
80
Benih Keraguan
81
The Power and Betrayal
82
Shabiya's Secrets: A Past That Won't Stay Buried
83
A Past That Won't Let Go
84
Unyielding Vow
85
A Love Tested by The Past
86
A Father's Betrayal
87
Unveiling Secrets
88
Unspoken Wounds
89
Bloodstains and Fears
90
Tidak Ada Ruang Untuk Penolakan
91
A Dangerous Emotion
92
Shield and Fortress
93
Negotiations with the Devil
94
No One Will Hurt You Again
95
A Hunger He Could Not Quench
96
A Dangerous Alliance
97
A Silent Battle Begins
98
When Danger Creeps In
99
When the Hunter Becomes the Prey
100
Shabiya’s Risky Decision
101
A Step into the Trap
102
A Trail Lost
103
In The Grip of Members

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!