The Wedding Day

Di aula mewah hotel yang dipenuhi lampu kristal berkilauan, pernikahan berlangsung dengan kemegahan yang nyaris menyesakkan. Dekorasi berwarna putih dan emas mendominasi ruangan, dengan bunga lili putih dan mawar merah menghiasi setiap sudut, simbol kesucian yang bertentangan dengan kekacauan yang tersembunyi di dalam hati kedua mempelai. Di hadapan kerumunan para tamu yang penuh harap, Chandra dan Shabiya berdiri berdampingan, tampak seperti pasangan yang sempurna di mata semua orang. Namun, di antara mereka, atmosfer terasa tegang.

Chandra berdiri dengan tubuh tegap dan sorot mata yang tenang namun penuh perhitungan, seperti seorang pria yang tahu persis di mana letak setiap jebakan di ruangan itu. Jas hitamnya yang rapi, dengan dasi gelap yang dipilihnya dengan saksama, memancarkan kekuatan dan keanggunan yang dingin. Tapi dalam hatinya, ada gejolak yang sulit ia kendalikan, terutama saat pandangannya tertuju pada dua sosok yang berdiri tidak jauh dari altar—Awan dan Erika.

Awan tampak tersenyum kecil dengan ekspresi santai, sementara Erika berdiri di sampingnya dengan mata yang berkilat sinis, seolah menikmati setiap detik dari momen ini. Melihat mereka berdiri begitu dekat, tampak tenang dan puas, membuat darah Chandra mendidih. Ada kepahitan yang menggores hati Chandra, namun ia tetap menjaga wajahnya datar. Ini adalah momen Shabiya dan dirinya—tidak ada tempat untuk menunjukkan kelemahan.

Saat itu, pandangannya beralih ke Shabiya yang berdiri di sampingnya. Gaun putih yang membalut tubuh Shabiya berkilauan di bawah sinar lampu, memberikan kesan anggun dan rapuh, meskipun wajahnya yang tenang memperlihatkan ketegasan yang kuat. Bibirnya yang merah terlihat tanpa senyum, namun tatapannya teguh, hampir menantang, seperti ia tidak peduli apa yang orang pikirkan. Di balik ekspresi tenang itu, Chandra bisa merasakan kemarahan dan ketidakpercayaan yang sepadan dengan miliknya. Mereka mungkin sama-sama terpaksa, tetapi di momen ini, mereka berdua adalah sekutu dalam kepura-puraan.

Sang pengantin pria, meski jantungnya berdebar tak nyaman, memegang tangan Shabiya erat, meski tangannya dingin dan kaku. Keduanya bertukar sumpah dengan nada formal, seolah itu hanya kalimat tanpa makna yang harus diucapkan, bukan janji yang lahir dari hati.

Ketika upacara mencapai puncaknya, sang pendeta berkata dengan suara yang tenang namun jelas, "Dan sekarang, Anda boleh mencium pengantin Anda."

Chandra seketika merasa jantungnya berhenti sejenak. Untuk mencium Shabiya berarti menegaskan kebersamaan mereka, sesuatu yang belum tentu diinginkannya. Tangannya sedikit gemetar, tapi ia menutupinya dengan gerakan tenang, dan menarik napas panjang. Namun, saat ia melirik ke arah Awan dan Erika, ia melihat sesuatu yang membuat darahnya semakin mendidih—Awan melipat tangannya sambil tersenyum mengejek, dan Erika berdiri dengan mata yang seolah-olah menantang, seperti berkata,'Kau tidak bisa menghindari ini, Chandra.'

Sejenak, Chandra ragu. Tapi melihat tatapan meremehkan itu, keputusan tiba-tiba muncul dalam benaknya. Ia tidak akan mundur. Tidak di depan mereka.

Ia menatap Shabiya, yang masih berdiri dengan tatapan tajam, nyaris tanpa ekspresi, tetapi ada kilatan kebingungan dan sedikit penantian dalam matanya. Perlahan, Chandra mendekat. Wajah mereka hanya beberapa inci terpisah, dan ia bisa merasakan kehangatan napas Shabiya yang lembut di wajahnya. Meskipun hatinya masih dipenuhi kemarahan dan kepedihan, Chandra mengulurkan tangannya, meraih wajah Shabiya dengan lembut namun tegas. Kemudian, dengan perlahan, ia menutup jarak di antara mereka.

Ciuman itu dimulai dengan keheningan, dingin dan penuh formalitas. Bibir mereka bersentuhan seolah menandakan ikatan kosong yang mereka buat demi kehormatan keluarga. Namun, dalam sekejap, ada sesuatu yang berubah. Kemarahan, rasa sakit, dan rasa frustrasi yang berbaur dalam hati mereka seolah menemukan pelampiasan dalam ciuman itu. Chandra memperdalam ciuman itu, seolah ingin menunjukkan pada Awan dan Erika bahwa ia tidak peduli dengan mereka, bahwa ia telah melangkah lebih jauh dari permainan mereka.

Namun, di balik amarah itu, ada sesuatu yang lain—sesuatu yang tak terduga. Ciuman itu mulai terasa lebih dari sekadar formalitas, lebih dari sekadar pembuktian. Di balik ketegangan dan kemarahan, Chandra merasakan sesuatu yang aneh di dadanya, sesuatu yang tidak ia rencanakan. Shabiya pun tampak terkejut dengan intensitas ciuman itu, tapi ia tidak menghindar. Tatapan tajam yang biasa menghiasi wajahnya kini berubah, menyiratkan kebingungan dan kehangatan yang tiba-tiba mengisi ruang di antara mereka.

Saat akhirnya mereka melepaskan ciuman itu, mata mereka bertemu dalam keheningan yang dalam, masing-masing bertanya-tanya apa yang baru saja terjadi. Di balik ekspresi dingin dan teguh, ada kebingungan yang tak terucap di mata mereka. Chandra menatap Shabiya dengan intensitas yang sulit dijelaskan, dan di sana, di dalam tatapan itu, ia melihat sesuatu yang lebih dari sekadar sekutu dalam pernikahan ini. Ada ketegangan dan rasa yang lebih dalam yang membuat Chandra merasa… gentar.

Kerumunan tamu bertepuk tangan, tetapi suara itu hanya terdengar samar di telinga Chandra. Baginya, yang ada hanyalah detak jantungnya yang semakin keras dan mata Shabiya yang masih menatapnya penuh tanda tanya. Chandra merasakan perasaan aneh yang menghantui dadanya—perasaan yang tak ingin ia akui, tapi sulit diabaikan.

Kemudian, dari sudut matanya, Chandra menangkap pandangan dari Awan dan Erika, yang masih berdiri di sudut ruangan. Ekspresi Awan yang sebelumnya santai kini berubah menjadi tatapan tajam penuh ironi, sementara Erika menatap Chandra dengan wajah yang tidak bisa disembunyikan lagi—cemburu.

Senyum tipis muncul di bibir Chandra. Ia tahu sekarang ia yang memegang kendali. Tapi di balik kemenangan kecil itu, ada perasaan yang mulai mengusik hatinya. Perasaan yang belum pernah ia alami sebelumnya, perasaan yang lebih dari sekadar balas dendam.

Saat itu, suara seorang tamu yang tak dikenal menginterupsi, membawa mereka kembali ke realitas. Tapi saat mereka berbalik, Shabiya berbisik pelan, nyaris tak terdengar, namun cukup bagi Chandra.

“Apa kau menikahiku hanya untuk membuktikan sesuatu pada mereka?”

Pertanyaan itu menghantam Chandra seperti pukulan yang tak terduga, membuatnya terdiam sesaat. Namun sebelum dia sempat menjawab, Shabiya telah berbalik dan melangkah meninggalkannya, meninggalkan perasaan aneh yang menggantung di udara, tak terjawab.

Dan Chandra hanya bisa menatap kepergiannya dengan hati yang semakin gelisah, bertanya-tanya pada dirinya sendiri: Apa yang sebenarnya dia inginkan dari pernikahan ini?

***

Terpopuler

Comments

ona

ona

full revisi kah??

2024-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 The Wedding Day
3 Storms in the Ballroom
4 Games and Truth Behind the Smiles
5 Ciuman yang Mengubah Permainan
6 A Kiss and A Promise
7 Peran yang Dipaksakan
8 Walls of Change
9 Malam yang Penuh Intrik
10 From Agreement to Understanding
11 Harmony or Clash?
12 Beneath the Veil of Control
13 Silent Connections
14 The Price of Choice
15 One Bite at a Time
16 Unspoken Fears
17 Batas yang Tak Terlihat
18 The Best Medicine
19 Suami yang Terlalu Posesif
20 Permainan Kekuasaan
21 A Morning Interrupted
22 Lines Drawn Over Dinner
23 Colliding Hearts
24 A Wedding Dress and an Unwelcome Past
25 A Call That Changes Everything
26 Silent Storm Behind the Wheel
27 Harga Sebuah Kebebasan
28 Api Kecil yang Membakar
29 The Aftermath of Intimacy
30 Between Control And Protection
31 Breaking The Rules
32 Silent Confrontation
33 A Morning Of Silence
34 The Black Dress And Jealousy
35 A Night of Tension
36 A Night of Revelation
37 The Shadow of Desire
38 A New Beginning
39 Velora Meets Luxora
40 Aliansi di Ruang Rapat
41 Ancaman dan Rahasia
42 The Unyielding Protector
43 The Calm Before the Storm
44 The Claim of Touch
45 The Breaking Point
46 Two Worlds Collide
47 The Hidden Truth
48 Playing with Fire
49 Unsettled Silence
50 Langkah di Lorong Gelap
51 Who Dares Touch My Wife?
52 When Safety Feels Like a Cage
53 Jealousy Behind The Smile
54 A Husband’s Vow"
55 A Father's Ultimatum
56 Confronting the Enemy Within
57 The Last Warning
58 Bound by Secrets
59 The Unspoken Burdens
60 Knight And Pawns
61 A Midnight Encounter
62 The Subtle Changes We Had
63 A Morning of Care and Compromise
64 A Detour to the Unknown
65 Unplanned Beginnings
66 When the Past Knocks at the Door
67 Between Secrets and Promises
68 The Unyielding Concern
69 The Perfume's Sting
70 Parfum and Poisoned Words
71 Between Strength and Surrender
72 A Breakfast of Power Plays
73 A Cold Embrace
74 The Unseen Side of Love
75 A Life in Transition
76 The Secret She Hide
77 Sandiwara yang Gagal
78 Bayangan dari Masa Lalu
79 Konfrontasi dan Permainan Berbahaya
80 Benih Keraguan
81 The Power and Betrayal
82 Shabiya's Secrets: A Past That Won't Stay Buried
83 A Past That Won't Let Go
84 Unyielding Vow
85 A Love Tested by The Past
86 A Father's Betrayal
87 Unveiling Secrets
88 Unspoken Wounds
89 Bloodstains and Fears
90 Tidak Ada Ruang Untuk Penolakan
91 A Dangerous Emotion
92 Shield and Fortress
93 Negotiations with the Devil
94 No One Will Hurt You Again
95 A Hunger He Could Not Quench
96 A Dangerous Alliance
97 A Silent Battle Begins
98 When Danger Creeps In
99 When the Hunter Becomes the Prey
100 Shabiya’s Risky Decision
101 A Step into the Trap
102 A Trail Lost
103 In The Grip of Members
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
The Wedding Day
3
Storms in the Ballroom
4
Games and Truth Behind the Smiles
5
Ciuman yang Mengubah Permainan
6
A Kiss and A Promise
7
Peran yang Dipaksakan
8
Walls of Change
9
Malam yang Penuh Intrik
10
From Agreement to Understanding
11
Harmony or Clash?
12
Beneath the Veil of Control
13
Silent Connections
14
The Price of Choice
15
One Bite at a Time
16
Unspoken Fears
17
Batas yang Tak Terlihat
18
The Best Medicine
19
Suami yang Terlalu Posesif
20
Permainan Kekuasaan
21
A Morning Interrupted
22
Lines Drawn Over Dinner
23
Colliding Hearts
24
A Wedding Dress and an Unwelcome Past
25
A Call That Changes Everything
26
Silent Storm Behind the Wheel
27
Harga Sebuah Kebebasan
28
Api Kecil yang Membakar
29
The Aftermath of Intimacy
30
Between Control And Protection
31
Breaking The Rules
32
Silent Confrontation
33
A Morning Of Silence
34
The Black Dress And Jealousy
35
A Night of Tension
36
A Night of Revelation
37
The Shadow of Desire
38
A New Beginning
39
Velora Meets Luxora
40
Aliansi di Ruang Rapat
41
Ancaman dan Rahasia
42
The Unyielding Protector
43
The Calm Before the Storm
44
The Claim of Touch
45
The Breaking Point
46
Two Worlds Collide
47
The Hidden Truth
48
Playing with Fire
49
Unsettled Silence
50
Langkah di Lorong Gelap
51
Who Dares Touch My Wife?
52
When Safety Feels Like a Cage
53
Jealousy Behind The Smile
54
A Husband’s Vow"
55
A Father's Ultimatum
56
Confronting the Enemy Within
57
The Last Warning
58
Bound by Secrets
59
The Unspoken Burdens
60
Knight And Pawns
61
A Midnight Encounter
62
The Subtle Changes We Had
63
A Morning of Care and Compromise
64
A Detour to the Unknown
65
Unplanned Beginnings
66
When the Past Knocks at the Door
67
Between Secrets and Promises
68
The Unyielding Concern
69
The Perfume's Sting
70
Parfum and Poisoned Words
71
Between Strength and Surrender
72
A Breakfast of Power Plays
73
A Cold Embrace
74
The Unseen Side of Love
75
A Life in Transition
76
The Secret She Hide
77
Sandiwara yang Gagal
78
Bayangan dari Masa Lalu
79
Konfrontasi dan Permainan Berbahaya
80
Benih Keraguan
81
The Power and Betrayal
82
Shabiya's Secrets: A Past That Won't Stay Buried
83
A Past That Won't Let Go
84
Unyielding Vow
85
A Love Tested by The Past
86
A Father's Betrayal
87
Unveiling Secrets
88
Unspoken Wounds
89
Bloodstains and Fears
90
Tidak Ada Ruang Untuk Penolakan
91
A Dangerous Emotion
92
Shield and Fortress
93
Negotiations with the Devil
94
No One Will Hurt You Again
95
A Hunger He Could Not Quench
96
A Dangerous Alliance
97
A Silent Battle Begins
98
When Danger Creeps In
99
When the Hunter Becomes the Prey
100
Shabiya’s Risky Decision
101
A Step into the Trap
102
A Trail Lost
103
In The Grip of Members

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!