Menyusun Rencana

Alyssa terbangun dengan semangat baru. Pagi itu, sinar matahari menembus tirai kamarnya, menciptakan pola cahaya yang indah di dinding. Dia berusaha untuk tidak terjebak dalam keraguan yang sempat menghantuinya sebelumnya. Setelah pertemuan dengan Arka, dia merasakan ada secercah harapan. Mungkin, pernikahan ini tidak hanya tentang mengorbankan dirinya, tetapi juga tentang kesempatan untuk menemukan cinta.

Setelah sarapan, Alyssa duduk bersama Ibu untuk membahas rencana pernikahan. “Ibu, kapan kita akan mulai mempersiapkan semuanya?” tanya Alyssa, berusaha terdengar bersemangat meskipun hatinya masih bergetar.

Ibu tersenyum, penuh antusiasme. “Kita bisa mulai merencanakan segala sesuatunya minggu depan. Keluarga Arka juga ingin membantu, jadi kita bisa bekerja sama.”

Mendengar itu, Alyssa merasa lebih tenang. Meski dia masih merasa tidak siap, dia menyadari bahwa persiapan bisa menjadi cara untuk lebih mengenal Arka dan keluarganya. “Baiklah, Ibu. Aku siap membantu,” jawabnya, mencoba menampilkan semangat yang lebih besar.

Setelah perbincangan itu, Alyssa memutuskan untuk menghabiskan waktu di perpustakaan lagi. Dia merasa bahwa buku adalah tempat terbaik untuk mencari inspirasi. Saat ia mencari buku tentang pernikahan dan hubungan, dia tidak bisa menahan senyumnya. Ada begitu banyak hal yang ingin dia ketahui dan pelajari.

Sore itu, saat ia sedang membaca, ponselnya bergetar. Ternyata, itu pesan dari Arka. “Alyssa, aku ingin mengajakmu untuk bertemu besok. Ada yang ingin aku bicarakan.”

Alyssa merasa jantungnya berdebar. Apa yang ingin Arka bicarakan? Dia merasa campur aduk antara rasa penasaran dan kecemasan. “Tentu, Arka. Aku akan bertemu denganmu besok,” balasnya.

Keesokan harinya, Alyssa berusaha menyiapkan dirinya untuk pertemuan dengan Arka. Dia memilih pakaian yang membuatnya merasa percaya diri dan nyaman. Setelah sedikit ragu, dia akhirnya memutuskan untuk mengenakan gaun sederhana berwarna biru muda. Warna ini membuatnya merasa segar dan ceria.

Saat mereka bertemu di kafe favorit mereka, Alyssa melihat Arka sudah menunggu dengan senyum di wajahnya. “Hai, Alyssa! Senang melihatmu lagi,” katanya dengan nada ceria.

“Hai, Arka. Senang bertemu lagi,” jawab Alyssa, merasa sedikit lebih tenang dengan kehadiran Arka.

Setelah memesan minuman, Arka mulai menjelaskan niatnya. “Aku berpikir bahwa kita harus mulai membahas persiapan pernikahan kita. Kita bisa melakukannya bersama-sama, sehingga semuanya terasa lebih baik.”

Alyssa mengangguk, merasakan rasa gugup yang sedikit mereda. “Ya, aku setuju. Mungkin kita bisa membuat daftar hal-hal yang perlu dipersiapkan.”

Arka tersenyum, terlihat antusias. “Bagus! Mari kita buat rencana. Aku sudah berbicara dengan keluargaku, dan mereka sangat mendukung. Mereka ingin membantu kita agar pernikahan ini berjalan lancar.”

Mendengar itu, Alyssa merasa sedikit lebih tenang. Dia mulai berpikir bahwa mungkin ada jalan untuk menjalani pernikahan ini dengan baik. “Apa yang perlu kita lakukan terlebih dahulu?” tanyanya, berusaha terlibat.

“Pertama-tama, kita harus menentukan tanggal pernikahan,” jawab Arka. “Kemudian, kita perlu memikirkan tempat dan tema. Aku tahu beberapa lokasi yang mungkin bagus.”

Mereka melanjutkan perbincangan, merencanakan setiap detail dengan penuh semangat. Alyssa mulai merasakan kegembiraan yang sempat hilang. Dia menyadari bahwa meskipun ini adalah pernikahan yang dipaksakan, dia bisa mengambil bagian dalam proses tersebut dan menjadikannya lebih berarti.

Setelah beberapa jam, mereka menyusun daftar untuk hal-hal yang perlu dipersiapkan. Alyssa merasa seolah ada beban yang terangkat dari bahunya. Dia mulai percaya bahwa dia dan Arka bisa membuat pernikahan ini menjadi sesuatu yang indah, meskipun dengan segala keterbatasan.

Saat mereka selesai, Arka menatap Alyssa dengan serius. “Alyssa, aku ingin kita saling terbuka satu sama lain. Ini adalah langkah besar dalam hidup kita. Kita harus saling mendukung.”

Alyssa terkejut dengan pernyataan itu. Dia merasa bahwa Arka benar-benar serius ingin menjalin hubungan yang lebih baik. “Aku setuju, Arka. Aku juga ingin kita saling mendukung dan memahami,” jawabnya dengan tulus.

Setelah pertemuan yang produktif itu, Alyssa pulang dengan perasaan yang lebih optimis. Mungkin, ada harapan di balik semua ini. Dia tahu bahwa pernikahan ini bukan hanya tentang dirinya dan Arka, tetapi juga tentang keluarga mereka.

Malam itu, setelah menyelesaikan tugas sekolah, Alyssa duduk di meja belajarnya dan mulai membuat catatan. Dia ingin mencatat semua ide dan inspirasi yang datang ke pikirannya. Dengan pensil di tangan, dia mulai menulis tentang tema pernikahan yang ia impikan. Ia berharap bisa membuat segalanya lebih personal, meskipun situasi ini terasa terpaksa.

“Tema yang cerah dan penuh cinta,” pikirnya. Dia membayangkan dekorasi yang indah, bunga-bunga segar, dan momen-momen bahagia yang ingin dia abadikan. Ia juga mencatat hal-hal yang ingin dia bicarakan dengan Arka selanjutnya, seperti detail pernikahan dan harapan masing-masing.

Hari demi hari berlalu, dan persiapan pernikahan berjalan semakin lancar. Alyssa dan Arka semakin sering bertemu, baik untuk membahas pernikahan maupun untuk sekadar berbincang. Mereka mulai menemukan kenyamanan satu sama lain, berbagi cerita tentang masa lalu dan mimpi di masa depan.

Meskipun ada ketegangan di antara mereka, Alyssa merasa hubungan ini semakin mendalam. Arka bukan hanya sekadar calon suaminya, tetapi juga sahabat yang bisa dia ajak berbagi suka dan duka. Dalam proses tersebut, Alyssa menemukan bahwa pernikahan ini bisa menjadi kesempatan untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Suatu sore, saat mereka sedang duduk di taman setelah pertemuan, Alyssa memutuskan untuk berbicara tentang harapannya. “Arka, aku ingin kita saling terbuka tentang apa yang kita harapkan dari pernikahan ini. Apa harapanmu?”

Arka terdiam sejenak, memikirkan jawabannya. “Aku ingin pernikahan ini menjadi perjalanan yang indah bagi kita berdua. Aku ingin kita saling mendukung, dan aku berharap bisa menjadi suami yang baik untukmu. Aku juga ingin kamu merasa bahagia.”

Mendengar pernyataan Arka, Alyssa merasa terharu. Dia tidak menyangka bahwa Arka memiliki harapan yang sama. “Aku juga ingin merasakan kebahagiaan dalam pernikahan ini. Aku berharap kita bisa saling memahami dan menghargai satu sama lain.”

Malam itu, Alyssa pulang dengan perasaan bahagia. Dia merasa seolah telah menemukan cahaya di ujung terowongan. Mungkin, pernikahan ini bukanlah akhir dari semua impian dan cita-citanya. Mungkin, ini adalah awal dari sebuah perjalanan yang penuh harapan dan cinta.

Dengan semangat yang baru, Alyssa berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadikan pernikahan ini berarti. Dia ingin berjuang demi kebahagiaan mereka, dan menjadikan momen-momen indah dalam hidupnya. Setiap langkah yang diambil akan menjadi bagian dari kisah cinta yang akan ia bangun bersama Arka.

Ketika malam tiba, Alyssa berbaring di ranjangnya, mengingat semua yang terjadi. Dia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang dan penuh tantangan. Namun, untuk pertama kalinya, dia merasa siap menghadapi apa pun yang akan datang. Dengan harapan yang mengalir dalam jiwanya, dia tertidur dengan senyuman, bermimpi tentang masa depan yang cerah.

Episodes
1 Panggilan Tak Terduga
2 Pertemuan dengan Takdir
3 Menyusun Rencana
4 Kehidupan Baru yang Kosong
5 Menemukan Sisi Lain Arka
6 Perhatian yang Mulai Tumbuh
7 Rahasia yang Tersembunyi
8 Menghadapi Kebimbangan
9 Pertengkaran Pertama
10 Kembali pada Masa Lalu
11 menghadapi keluarga arka
12 Cinta yang Tumbuh Perlahan
13 Bayangan Masa Lalu Arka
14 Pergulatan Batinku
15 Perpisahan yang Tergantung
16 Anak yang Terabaikan
17 Pengorbanan untuk Cinta
18 Menghadapi Rintangan Terakhir
19 Perjuangan Membangun Keluarga
20 Awal yang Baru
21 Harapan yang Mulai Tumbuh
22 Ancaman Tak Terduga
23 Terperangkap dalam Masa Lalu
24 Ketakutan yang Menghantui
25 Dilema Keibuan
26 Tanda-tanda Pengkhianatan
27 Rahasia yang Terbongkar
28 Percakapan Tanpa Kepastian
29 Munculnya Mantan Kekasih
30 Terseret dalam Intrik Keluarga
31 Perang Dingin di Rumah
32 Pelarian Sementara
33 Keberanian untuk Menghadapi
34 Arka Berubah
35 Ultimatum Terakhir dari Keluarga
36 Titik Terendah
37 Keajaiban di Saat yang Tepat
38 Langkah untuk Bersatu
39 Resepsi Kecil untuk Kebahagiaan
40 Menerima Masa Lalu, Menyambut Masa Depan
41 Menjalin Kembali Hubungan Keluarga
42 Komitmen Bersama
43 Momen Bersama Dito
44 Ketulusan Mencairkan Hati
45 Masa Depan untuk Dito
46 Surat dari Masa Lalu
47 Ujian Terakhir
48 Keputusan Akhir untuk Keluarga
49 Restu yang Ditunggu-Tunggu
50 Kebahagiaan Sederhana
51 Kehidupan Baru yang Stabil
52 Rencana Masa Depan untuk Dito
53 Kunjungan Teman Lama
54 Membangun Kebersamaan
55 Menemukan Bakat Dito
56 Ujian Pertama Dito di Sekolah
57 Kesulitan Finansial Kecil
58 Bantuan Tak Terduga
59 Menghargai Setiap Momen
60 Rencana Karir Arka
61 Hari Ulang Tahun Dito
62 Kembali ke Kehidupan Sosial
63 Memperkenalkan Dito ke Dunia Seni
64 Perubahan Karakter Dito
65 Perubahan Karakter Dito
66 Diskusi Bersama
67 Memilih Tetap Tinggal
68 Mendukung Sekolah Dito
69 Masalah di Sekolah
70 Menghadiri Pertunjukan Seni
71 Perjalanan Keluarga untuk Liburan
72 Rencana Masa Depan Baru
73 Perayaan Kecil di Rumah
74 Kedekatan dengan Tetangga
75 Peluang Baru untuk Alyssa
76 Harmoni dalam Kesibukan
77 Prestasi Pertama Dito
78 Mimpi-mimpi Kecil untuk Dito
79 Menghargai Setiap Detik
80 Kehidupan yang Damai
81 Refleksi Perjalanan Hidup
82 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Panggilan Tak Terduga
2
Pertemuan dengan Takdir
3
Menyusun Rencana
4
Kehidupan Baru yang Kosong
5
Menemukan Sisi Lain Arka
6
Perhatian yang Mulai Tumbuh
7
Rahasia yang Tersembunyi
8
Menghadapi Kebimbangan
9
Pertengkaran Pertama
10
Kembali pada Masa Lalu
11
menghadapi keluarga arka
12
Cinta yang Tumbuh Perlahan
13
Bayangan Masa Lalu Arka
14
Pergulatan Batinku
15
Perpisahan yang Tergantung
16
Anak yang Terabaikan
17
Pengorbanan untuk Cinta
18
Menghadapi Rintangan Terakhir
19
Perjuangan Membangun Keluarga
20
Awal yang Baru
21
Harapan yang Mulai Tumbuh
22
Ancaman Tak Terduga
23
Terperangkap dalam Masa Lalu
24
Ketakutan yang Menghantui
25
Dilema Keibuan
26
Tanda-tanda Pengkhianatan
27
Rahasia yang Terbongkar
28
Percakapan Tanpa Kepastian
29
Munculnya Mantan Kekasih
30
Terseret dalam Intrik Keluarga
31
Perang Dingin di Rumah
32
Pelarian Sementara
33
Keberanian untuk Menghadapi
34
Arka Berubah
35
Ultimatum Terakhir dari Keluarga
36
Titik Terendah
37
Keajaiban di Saat yang Tepat
38
Langkah untuk Bersatu
39
Resepsi Kecil untuk Kebahagiaan
40
Menerima Masa Lalu, Menyambut Masa Depan
41
Menjalin Kembali Hubungan Keluarga
42
Komitmen Bersama
43
Momen Bersama Dito
44
Ketulusan Mencairkan Hati
45
Masa Depan untuk Dito
46
Surat dari Masa Lalu
47
Ujian Terakhir
48
Keputusan Akhir untuk Keluarga
49
Restu yang Ditunggu-Tunggu
50
Kebahagiaan Sederhana
51
Kehidupan Baru yang Stabil
52
Rencana Masa Depan untuk Dito
53
Kunjungan Teman Lama
54
Membangun Kebersamaan
55
Menemukan Bakat Dito
56
Ujian Pertama Dito di Sekolah
57
Kesulitan Finansial Kecil
58
Bantuan Tak Terduga
59
Menghargai Setiap Momen
60
Rencana Karir Arka
61
Hari Ulang Tahun Dito
62
Kembali ke Kehidupan Sosial
63
Memperkenalkan Dito ke Dunia Seni
64
Perubahan Karakter Dito
65
Perubahan Karakter Dito
66
Diskusi Bersama
67
Memilih Tetap Tinggal
68
Mendukung Sekolah Dito
69
Masalah di Sekolah
70
Menghadiri Pertunjukan Seni
71
Perjalanan Keluarga untuk Liburan
72
Rencana Masa Depan Baru
73
Perayaan Kecil di Rumah
74
Kedekatan dengan Tetangga
75
Peluang Baru untuk Alyssa
76
Harmoni dalam Kesibukan
77
Prestasi Pertama Dito
78
Mimpi-mimpi Kecil untuk Dito
79
Menghargai Setiap Detik
80
Kehidupan yang Damai
81
Refleksi Perjalanan Hidup
82
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!