Pertemuan dengan Takdir

Hari-hari setelah pertemuan itu terasa berlalu lambat bagi Alyssa. Meskipun dia berusaha untuk menjalani rutinitasnya seperti biasa, pikirannya selalu kembali pada pertemuan dengan Arka. Dia merasa terjebak dalam labirin perasaan yang sulit dijelaskan. Antara harapan dan ketakutan, Alyssa merasakan beban yang semakin berat di pundaknya.

Sekolah masih berlangsung seperti biasanya, meskipun Alyssa merasa dunia di luar sana seolah tidak lagi berarti. Ia duduk di bangku belakang di kelas IPS, berusaha mendengarkan pelajaran dari guru. Namun, semua itu terasa hampa. Teman-temannya, Rani dan Amel, yang selalu ceria dan penuh semangat, mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang mengganggu Alyssa.

"Hey, Alyssa! Kamu baik-baik saja? Sejak kapan kamu jadi pendiam begini?" tanya Rani dengan nada khawatir, matanya meneliti ekspresi Alyssa.

Alyssa memaksakan senyum, berusaha meyakinkan dirinya sendiri. "Aku baik-baik saja. Hanya sedikit banyak pikiran." Jawabnya pelan, meskipun hatinya merasa berat.

Amel, yang duduk di samping Rani, menatap Alyssa dengan penasaran. "Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, kita di sini untuk mendengarkan. Teman-teman itu penting, lho."

Ketika bel sekolah berbunyi, Alyssa merasa lega bisa meninggalkan kelas sejenak. Dia menghabiskan waktu di perpustakaan, tempat di mana dia bisa melupakan sejenak semua masalah yang ada di kepalanya. Buku-buku adalah pelarian yang baik baginya. Namun, hari itu, pikirannya sulit untuk fokus. Dia membuka buku tanpa benar-benar membacanya.

Dengan pandangan kosong, Alyssa teringat kembali pertemuannya dengan Arka. Ia tidak bisa menghilangkan kenangan akan tatapan hangat dan senyum tulusnya. Namun, ada juga rasa khawatir yang menghantuinya. Arka adalah seorang pria dari keluarga kaya, dan Alyssa khawatir tentang perbedaan yang ada di antara mereka. Apakah dia akan diterima? Apakah dia bisa memenuhi harapan keluarganya?

Setelah jam sekolah berakhir, Alyssa pulang dengan hati yang masih bergetar. Di rumah, Ibu sudah menunggu dengan segudang pertanyaan. "Alyssa, bagaimana dengan persiapan pernikahanmu? Kapan kamu akan bertemu lagi dengan Arka?"

Alyssa menghela napas, "Ibu, aku... aku tidak tahu. Kami baru saja bertemu sekali. Rasanya terlalu cepat."

Ibu mengangguk, memahami ketidakpastian di hati putrinya. "Aku tahu ini semua terasa asing bagimu. Tapi ingat, ini juga demi kebaikan kita semua. Arka adalah pria yang baik. Keluarganya juga ingin membantu kita."

Setelah percakapan tersebut, Alyssa berusaha untuk lebih terbuka dan menerima kenyataan. Dia tahu, tidak ada jalan lain yang bisa dia ambil selain menjalani apa yang sudah ditentukan. Namun, hatinya masih dipenuhi oleh keraguan. Hari demi hari berlalu, dan rasa cemas mulai merayap ke dalam hidupnya.

Seminggu setelah pertemuan pertama, Alyssa kembali diundang untuk bertemu Arka. Keluarganya ingin mengadakan acara resmi untuk memperkenalkan Alyssa kepada kerabat dekat Arka. Dia merasa tertekan, tapi juga sedikit bersemangat. Mungkin ini adalah kesempatan untuk mengenal Arka lebih baik, dan mengatasi semua keraguannya.

Hari itu, Alyssa memilih gaun yang sederhana namun elegan, berusaha tampil percaya diri meskipun dia merasa cemas. Ketika tiba di rumah Arka, suasana terasa lebih hidup dibandingkan pertemuan pertama. Keluarga Arka telah menyiapkan berbagai hidangan lezat dan mengundang beberapa kerabat dekat. Alyssa merasakan campuran antara ketegangan dan rasa ingin tahunya.

Saat memasuki ruang tamu, Alyssa disambut oleh Arka yang sudah menunggu. "Selamat datang, Alyssa. Aku senang kamu bisa datang lagi," katanya dengan senyum lebar.

"Terima kasih, Arka," jawab Alyssa, merasakan kehangatan dari sambutannya.

Acara dimulai dengan perkenalan dari masing-masing keluarga, di mana Alyssa diharapkan untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang dirinya. Meski rasa cemas menyelimuti, dia berusaha untuk tampil baik. Arka tetap berada di sampingnya, memberikan dukungan yang membuatnya sedikit lebih tenang.

Setelah beberapa waktu, suasana menjadi lebih santai. Alyssa mulai berbincang dengan beberapa kerabat Arka dan menemukan bahwa mereka semua sangat ramah. Saat berbincang, dia mulai merasakan kenyamanan yang sebelumnya tidak ia harapkan. Ternyata, ada kesamaan minat dengan beberapa dari mereka yang membuatnya merasa lebih diterima.

Namun, di tengah kesenangan itu, Alyssa tidak bisa menghindari perasaan bahwa semua ini adalah sebuah permainan. Meskipun ia merasa senang, ada ketidakpastian di dalam hati yang terus mengganggu. Ia masih merasa belum sepenuhnya mengenal Arka. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah pernikahan ini adalah langkah yang tepat adalah dengan mengenal pria ini lebih dalam.

Saat acara berlanjut, Alyssa dan Arka terpisah untuk sejenak berbincang dengan tamu lain. Arka memperkenalkan Alyssa kepada sepupu-sepupunya dan berbagi cerita tentang masa kecilnya. Alyssa tidak bisa menahan senyumnya saat mendengarkan cerita lucu tentang Arka yang pernah terjatuh dari sepeda saat belajar mengendarainya. Cerita itu membuatnya merasa lebih dekat dengan Arka, dan untuk pertama kalinya, dia merasa nyaman berada di sisinya.

Namun, saat mata mereka bertemu, Alyssa merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar rasa nyaman. Ada ketegangan di antara mereka, sesuatu yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Momen itu terasa intim, dan Alyssa tahu bahwa dia tidak bisa terus-menerus menutupi perasaannya. "Arka," katanya, suaranya bergetar. "Kita perlu berbicara lebih serius."

Arka mengangguk, memahami. "Ya, aku tahu. Mari kita pergi ke taman belakang. Di sana lebih tenang."

Mereka melangkah keluar, menuju taman yang indah dengan bunga-bunga berwarna cerah. Ketika mereka duduk di bangku taman, Alyssa merasakan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan. "Arka, aku merasa bingung. Ini semua terasa begitu cepat. Kita belum mengenal satu sama lain dengan baik."

Arka memandang Alyssa dengan tatapan serius. "Aku mengerti, Alyssa. Ini semua terasa aneh untuk kita berdua. Tapi aku ingin kita saling mengenal lebih baik. Mari kita lakukan ini bersama-sama."

Alyssa menatap Arka, melihat ketulusan dalam matanya. Dia merasakan jantungnya berdegup lebih cepat. Mungkin, justru di situlah harapan terletak dalam usaha untuk saling mengenal dan membangun sesuatu yang lebih dari sekadar perjodohan yang dipaksakan.

Alyssa dan Arka menghabiskan malam itu berbicara dengan penuh keterbukaan. Mereka saling berbagi impian, ketakutan, dan harapan. Alyssa mulai merasa seolah mereka sedang membangun jembatan di antara dunia mereka yang berbeda. Arka tidak hanya sekadar seorang pria dari keluarga kaya, tetapi dia adalah seseorang yang memiliki impian dan cita-cita, sama seperti Alyssa.

Saat mereka kembali ke dalam rumah, Alyssa merasa ada perubahan dalam dirinya. Rasa takut dan keraguan yang sebelumnya membelenggu jiwanya mulai berkurang. Mungkin, hanya mungkin, pernikahan ini bisa menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar paksaan. Dia ingin percaya bahwa dengan waktu, mereka akan menemukan cara untuk mencintai satu sama lain meskipun semua ini dimulai dari sebuah perjodohan yang tidak diinginkan.

Ketika malam berakhir, Alyssa pulang dengan perasaan yang lebih ringan. Dia merasa sedikit lebih optimis tentang masa depannya dan pernikahan yang akan datang. Mungkin, justru dalam ketidakpastian inilah, mereka bisa menemukan makna cinta yang sesungguhnya.

Dengan harapan baru yang muncul dalam hatinya, Alyssa berjanji pada diri sendiri untuk terus membuka hati dan menjelajahi jalan yang telah ditetapkan untuknya. Akankah ini menjadi perjalanan yang penuh cinta, ataukah hanya akan berujung pada rasa sakit? Hanya waktu yang bisa menjawab pertanyaan itu. Namun, untuk saat ini, dia ingin menikmati setiap momen yang ada dan berusaha untuk menjadikan pernikahan ini berarti.

Episodes
1 Panggilan Tak Terduga
2 Pertemuan dengan Takdir
3 Menyusun Rencana
4 Kehidupan Baru yang Kosong
5 Menemukan Sisi Lain Arka
6 Perhatian yang Mulai Tumbuh
7 Rahasia yang Tersembunyi
8 Menghadapi Kebimbangan
9 Pertengkaran Pertama
10 Kembali pada Masa Lalu
11 menghadapi keluarga arka
12 Cinta yang Tumbuh Perlahan
13 Bayangan Masa Lalu Arka
14 Pergulatan Batinku
15 Perpisahan yang Tergantung
16 Anak yang Terabaikan
17 Pengorbanan untuk Cinta
18 Menghadapi Rintangan Terakhir
19 Perjuangan Membangun Keluarga
20 Awal yang Baru
21 Harapan yang Mulai Tumbuh
22 Ancaman Tak Terduga
23 Terperangkap dalam Masa Lalu
24 Ketakutan yang Menghantui
25 Dilema Keibuan
26 Tanda-tanda Pengkhianatan
27 Rahasia yang Terbongkar
28 Percakapan Tanpa Kepastian
29 Munculnya Mantan Kekasih
30 Terseret dalam Intrik Keluarga
31 Perang Dingin di Rumah
32 Pelarian Sementara
33 Keberanian untuk Menghadapi
34 Arka Berubah
35 Ultimatum Terakhir dari Keluarga
36 Titik Terendah
37 Keajaiban di Saat yang Tepat
38 Langkah untuk Bersatu
39 Resepsi Kecil untuk Kebahagiaan
40 Menerima Masa Lalu, Menyambut Masa Depan
41 Menjalin Kembali Hubungan Keluarga
42 Komitmen Bersama
43 Momen Bersama Dito
44 Ketulusan Mencairkan Hati
45 Masa Depan untuk Dito
46 Surat dari Masa Lalu
47 Ujian Terakhir
48 Keputusan Akhir untuk Keluarga
49 Restu yang Ditunggu-Tunggu
50 Kebahagiaan Sederhana
51 Kehidupan Baru yang Stabil
52 Rencana Masa Depan untuk Dito
53 Kunjungan Teman Lama
54 Membangun Kebersamaan
55 Menemukan Bakat Dito
56 Ujian Pertama Dito di Sekolah
57 Kesulitan Finansial Kecil
58 Bantuan Tak Terduga
59 Menghargai Setiap Momen
60 Rencana Karir Arka
61 Hari Ulang Tahun Dito
62 Kembali ke Kehidupan Sosial
63 Memperkenalkan Dito ke Dunia Seni
64 Perubahan Karakter Dito
65 Perubahan Karakter Dito
66 Diskusi Bersama
67 Memilih Tetap Tinggal
68 Mendukung Sekolah Dito
69 Masalah di Sekolah
70 Menghadiri Pertunjukan Seni
71 Perjalanan Keluarga untuk Liburan
72 Rencana Masa Depan Baru
73 Perayaan Kecil di Rumah
74 Kedekatan dengan Tetangga
75 Peluang Baru untuk Alyssa
76 Harmoni dalam Kesibukan
77 Prestasi Pertama Dito
78 Mimpi-mimpi Kecil untuk Dito
79 Menghargai Setiap Detik
80 Kehidupan yang Damai
81 Refleksi Perjalanan Hidup
82 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Panggilan Tak Terduga
2
Pertemuan dengan Takdir
3
Menyusun Rencana
4
Kehidupan Baru yang Kosong
5
Menemukan Sisi Lain Arka
6
Perhatian yang Mulai Tumbuh
7
Rahasia yang Tersembunyi
8
Menghadapi Kebimbangan
9
Pertengkaran Pertama
10
Kembali pada Masa Lalu
11
menghadapi keluarga arka
12
Cinta yang Tumbuh Perlahan
13
Bayangan Masa Lalu Arka
14
Pergulatan Batinku
15
Perpisahan yang Tergantung
16
Anak yang Terabaikan
17
Pengorbanan untuk Cinta
18
Menghadapi Rintangan Terakhir
19
Perjuangan Membangun Keluarga
20
Awal yang Baru
21
Harapan yang Mulai Tumbuh
22
Ancaman Tak Terduga
23
Terperangkap dalam Masa Lalu
24
Ketakutan yang Menghantui
25
Dilema Keibuan
26
Tanda-tanda Pengkhianatan
27
Rahasia yang Terbongkar
28
Percakapan Tanpa Kepastian
29
Munculnya Mantan Kekasih
30
Terseret dalam Intrik Keluarga
31
Perang Dingin di Rumah
32
Pelarian Sementara
33
Keberanian untuk Menghadapi
34
Arka Berubah
35
Ultimatum Terakhir dari Keluarga
36
Titik Terendah
37
Keajaiban di Saat yang Tepat
38
Langkah untuk Bersatu
39
Resepsi Kecil untuk Kebahagiaan
40
Menerima Masa Lalu, Menyambut Masa Depan
41
Menjalin Kembali Hubungan Keluarga
42
Komitmen Bersama
43
Momen Bersama Dito
44
Ketulusan Mencairkan Hati
45
Masa Depan untuk Dito
46
Surat dari Masa Lalu
47
Ujian Terakhir
48
Keputusan Akhir untuk Keluarga
49
Restu yang Ditunggu-Tunggu
50
Kebahagiaan Sederhana
51
Kehidupan Baru yang Stabil
52
Rencana Masa Depan untuk Dito
53
Kunjungan Teman Lama
54
Membangun Kebersamaan
55
Menemukan Bakat Dito
56
Ujian Pertama Dito di Sekolah
57
Kesulitan Finansial Kecil
58
Bantuan Tak Terduga
59
Menghargai Setiap Momen
60
Rencana Karir Arka
61
Hari Ulang Tahun Dito
62
Kembali ke Kehidupan Sosial
63
Memperkenalkan Dito ke Dunia Seni
64
Perubahan Karakter Dito
65
Perubahan Karakter Dito
66
Diskusi Bersama
67
Memilih Tetap Tinggal
68
Mendukung Sekolah Dito
69
Masalah di Sekolah
70
Menghadiri Pertunjukan Seni
71
Perjalanan Keluarga untuk Liburan
72
Rencana Masa Depan Baru
73
Perayaan Kecil di Rumah
74
Kedekatan dengan Tetangga
75
Peluang Baru untuk Alyssa
76
Harmoni dalam Kesibukan
77
Prestasi Pertama Dito
78
Mimpi-mimpi Kecil untuk Dito
79
Menghargai Setiap Detik
80
Kehidupan yang Damai
81
Refleksi Perjalanan Hidup
82
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!