BAB 17 SOLUSI

Jessica tertawa kecil, "Aku tahu, aku percaya kamu pasti bisa mengembalikan seperti semula. Bukankah sebelumnya kamu sudah menunjukkan. Hanya saja kamu tidak seharusnya bersih-bersih saat ini."

"Kenapa?" tanya Aria sambil sedikit memiringkan kepalanya.

"Kita sedang ujian, bodoh," sahut Sammy.

"Jika Aria bodoh, lalu kamu apa," sinis Jessica menatap tak suka.

Sammy memutar bola mata malas. Ketuanya sudah seperti induk ayam, disetiap kesempatan, Aria harus dilindungi.

Jessika mengabaikan Sammy, kembali menatap Aria, dengan tatapan kasih sayang, dia berkata, "Selama seminggu ini, kita hanya harus fokus pada ujian bulanan saja. Kamu mungkin tidak tahu peringkat sangat penting disini. Semua orang berlomba-lomba untuk mempertahankan peringkat mereka atau bahkan meningkatkan nya."

Aria mengangguk, dia mengetahui hal itu, dia lalu berkata, "Aku tahu, senior."

"Bagus jika kamu tahu, jadi berhenti mengurus hal-hal ini. Soal jadwal piket, kamu hanya perlu menunggu disini, sambil belajar. Lagipula tidak akan ada yang datang disaat seperti ini. Jadi tidak masalah kalaupun kita tidak membersihkan nya selama seminggu ini."

"Iya."

"Kalaupun sangat kotor, kita bisa meminta petugas kebersihan datang. Hanya mengeluarkan sedikit uang. Tapi itu sangat efisien."

"Ya, senior."

Sammy memperhatikan disamping dengan bosan, dia lalu berkata, "Apa kalian sudah selesai. Ketua tidak ingat tujuan kita kesini?"

"Oh ya, aku lupa," Jessica menepuk kepalanya, "Kau juga kenapa diam. Cepat kita ambil kotak masker. Guru pasti menunggu."

"Aku lagi yang salah," gumam Sammy.

"Kamu mengatakan sesuatu padaku?" tanya Jessica curiga.

"Tidak ada."

"Terserahlah, ayo cepat kita ambil," desak Jessica lagi.

Keduanya langsung pergi ke ruang lain. Tempat persediaan disimpan. Mereka keluar dengan beberapa kotak masker di tangan mereka.

"Banyak sekali, kenapa guru membutuhkan sebanyak itu?" tanya Aria heran.

"Setiap ruang ujian akan mendapat satu kotak masker. Cuaca akhir-akhir ini tidak menentu. Beberapa orang sudah memiliki tanda-tanda sakit. Ini baru hari pertama ujian, entah bagaimana seminggu kedepan. Masker ini untuk mencegah penularan.... Aria, kamu juga pakailah masker, dan minumlah vitamin. Senior, pergi dulu, semangat untuk ujianmu nanti," kata Jessica panjang lebar.

Setelah mengatakan itu dia langsung berjalan keluar.

"Semoga berhasil," ucap Sammy sambil lalu.

Aria hanya memperhatikan, sambil membalasnya dalam hati, "Semoga berhasil juga, senior."

Tiba-tiba terlintas di pikirannya tentang apa yang dikatakan seniornya sebelumnya. Perubahan cuaca, membuat seseorang sakit, masker dan vitamin adalah pencegahanya.

Sedangkan mereka yang sudah sakit, bukankah yang dibutuhkan adalah obat.

Sebuah cahaya lampu menyala di kepala Aria. Nampaknya dia tahu apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan eksistensi klub Kesehatan.

Lima menit kemudian.

Aria akhirnya menemukan bahan yang dicarinya. Bunga Chamomile atau Matricaria recutita. Bunga yang sangat mudah tumbuh di tempat manapun. Tanpa harus berusaha keras untuk merawatnya.

Bunga ini mengandung senyawa aktif seperti,

•Terpenoid, seperti bisoprolol, matricin, dan chamazulene

•Flavonoid, seperti luteolin, rutin, dan apigenin

•Hydroxycoumarin

•Mucilage

•Azolin

•Bisabolol 

Sangat cocok digunakan untuk Anti Radang, Antioksidan, Antimikroba, dan Antibakteri.

Pertama kali Aria menemukannya di halaman belakang rumah guru, dia hanya menganggapnya sebagai gulma, dan hampir mencabutnya setiap kali tumbuh. Lalu tanpa sengaja dia menemukan deskripsi tentang salah satu herba di buku, yang sangat mirip dengan penampilan bunga ini. Saat itu dia berpikir dia telah menemukan harta karun. Dan solusi dari semua masalahnya.

Namun, kenyataannya racun yang dimasukkan dalam tubuhnya semakin hari semakin ganas. Herba kecil semacam ini sama seperti setetes air yang jatuh di padang pasir. Sama sekali tidak meninggalkan jejak apapun.

Aria menggelengkan kepala, mengusir ingatan masa lalu yang menyakitkan baginya.

Di lalu mengambil bunga Chamomile, dalam jumlah yang cukup, dan membawanya ke ruang Kesehatan. Dia harus segera membuatnya sebelum bell berbunyi.

Beberapa jam kemudian.

Bell pulang sekolah yang ditunggu akhirnya berbunyi.

Hari pertama ujian berakhir dengan lancar tanpa masalah. Dera lega hampir terjadi di semua kelas. Baru hari pertama tapi kepala mereka seperti mau pecah. Dikatakan ujian bulanan, tapi tingkat kesulitannya seperti ujian semester.

Di kelas 10 A2, semua orang menaruh kepalanya di meja, membiarkan penguji mengambil kertas yang mereka kerjakan. Ekspresi mereka sangat lelah, seperti baru menyelesaikan lari maraton.

"Kalian ini, baru hari pertama loh, mana semangatnya," ucap Guru Alin. Matanya menatap sekeliling, berhenti ditempat Aria duduk, gadis itu masih sangat tenang dibanding dengan teman-temannya. Sepertinya ujiannya tidak sulit baginya.

Aria menoleh saat merasakan seseorang menatapnya, matanya langsung bertatapan dengan wali kelasnya, untuk sesaat dia bingung, dan akhirnya hanya tersenyum tipis.

Guru Alin tersenyum, lalu memutuskan pandangan, dan kembali berkata, "Bukannya kalian bilang akan mengalahkan kelas A1, jika di hari pertama sudah seperti ini, apa berarti kalian akan menyerah."

Mendengar nama kelas A1 disebutkan, emosi semua orang langsung terbakar.

"Tidak mungkin."

"Kami tidak akan menyerah."

"Ya, kami akan mengalahkan mereka."

Dst....

Guru Alin merasa geli, baru kali ini seluruh kelas sangat termotivasi. Sebelumnya mereka juga sangat bermusuhan, dan saling ingin mengalahkan. Tapi masalah nilai jelas tidak bisa semudah itu di otak-atik. Hanya karena mereka bekerja keras, belum cukup untuk mengalahkan 1A, yang memiliki sumber daya yang paling bagus.

Namun, kali ini berbeda, kelas Mereka memiliki Aria, maka menjadi mungkin untuk mengalahkan 1A. Tapi guru Alin tidak akan mengatakan itu. Dia membiarkan semua nya tidak tahu dan terus bekerja keras.

Karena tidak akan bagus juga, jika semua orang merasa akan menang, tanpa ada usaha meningkatkan nilai mereka. Hanya nilai Aria seorang, meski nilai sempurna, tidak akan cukup.

"Guru aku sudah mengambil semuanya," ucap Seno menyerahkan kertas ujian.

"Terima kasih bantuannya, Seno," kata Guru Alin.

"Sama-sama, guru," Balas Seno.

Guru Alin mengambil tumpukan kertas di tangan Seno, menyatukan dengan kertas yang dia kumpulkan, kemudian menghitungnya. Setelah memastikan jumlah kertasnya sesuai, dia menyegelnya dalam map khusus, dan pergi meninggalkan kelas.

Melihat itu semua orang langsung sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Kelas seketika menjadi ramai.

Keira memperhatikan Aria yang sibuk membereskan Alat tulis, dia menyandarkan kepalanya pada tangan, lalu mengutarakan idenya, "Bagaimana jika kita belajar bersama untuk mapel besok. Kita bisa saling mengoreksi satu sama lain."

"Hari ini tidak bisa, aku masih harus ke klub Kesehatan, dan kemudian bekerja," tolak Aria.

"E-eh, kamu masih akan bekerja," ucap Keira tidak percaya. Dia lalu mengerutkan kening, mendengar klub Kesehatan disebutkan, dia menjadi curiga, "Bukankah waktu istirahat kamu selalu kesana. Kenapa sekarang di waktu pulang juga.... Apa mereka membullymu sebagai anggota baru?"

"Tidak ada hal seperti itu," Aria mengelah nafas. Bahkan gadis se positif Keira saja mencurigai klub Kesehatan.

"Klub Kesehatan, sama seperti klub lain, Kei."

Keira meringis malu, sulit menghilangkan prasangka, mengingat sudah dua kali pergantian angkatan, masih tidak ada yang ingin bergabung ke klub itu.

"Maaf, Aria, aku tidak bermaksud-"

"Aku mengerti, kamu hanya khawatir," potong Aria. Dia lalu mengangkat tasnya di punggung. Tujuannya sekarang adalah untuk segera melaksanakan rencana. Agar tidak ada lagi yang salah paham pada klub mereka.

"Kalau begitu aku pergi dulu."

"Ya, hati-hati, Aria.... Sampai bertemu besok," teriak Keira melambaikan tangan.

Wina yang menyaksikan tingkah penghuni bangku dibelakangnya mengeluh dalam hati. Dia jadi kesulitan untuk fokus pada bukunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!