Menjadi Penari Panas Tuan Mafia

Glam mengambil pakaian yang tergeletak di atas tempat tidur kemudian menjenjengnya. Alisnya mengerut dan bibirnya mencebik ketika melihat bentuk pakaian itu.

"Ternyata Tuan Damon mesum juga ya." Glam mengejek Damon seraya menggelengkan kepala, kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Helaan nafas kasar keluar dari bibirnya berulang kali. Perasaan gugup bercampur takut bercekol di dalam dadanya. Bahkan kedua tangannya mulai berkeringat dingin beriringan dengan jantungnya  berdetak sangat cepat.

"Jika malam ini aku harus melayaninya, aku ikhlas ya Tuhan. Asalkan setelah itu dia melepaskan aku, dan membebaskan aku dari dunia gelap ini." Glam menyatukan kedua tangannya di depan dada, berdoa kepada Tuhan, berharap kalau malam ini ia bisa bebas.

"Aku percaya jika Tuhan selalu bersamaku dan selalu ada untukku." Glam menarik nafas panjang, seraya mematut dirinya di depan cermin kamar mandi. Lingerie warna putih sangat pas di tubuhnya.

"Aku sudah persis seperti wanita malam. Ya Tuhan!!!!" Rasanya Glam ingin menjerit, tapi kalimat itu hanya bisa terlontar di dalam hati.

Setelah puas melampiaskan segala uneg-unegnya di kamar mandi. Ia bergegas keluar dari kamar mandi.

Rambut panjang dan hitam legam itu tergerai indah, terlihat bercahaya ketika terkena sinar lampu. Lingerie putih yang ia kenakan sangat kontras dengan kulit putih pucatnya. Glam sangat cantik luar biasa. Bibirnya merah ceri alami dan kedua manik birunya sangat indah dan mempesona, membuat setiap orang yang memandangnya seketika akan terpesona.

Ceklek.

Damon masuk ke dalam kamar mewah tersebut bersamaan dengan Glam yang hendak beranjak dari depan kamar mandi.

Tubuh Glam seketika menegang kaku ketika melihat kehadiran pria itu.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Glam ketika pria itu masih berdiri di dekat pintu kamar dengan tatapan dingin dan tajam. "Haruskah aku menggodanya? Memancingnya agar segera memulai malam panas ini?" Glam terus berkata di dalam hati. Ia pikir setelah mereka bercinta, pria itu ajan melepaskannya.

Damon menarik nafas panjang. Jujur saja dia terkejut melihat penampilan gadis itu sangat mempesona, sexy, dan membuat celananya menjadi sesak.

"Aneh, kenapa hanya melihatnya sudah membuatku seperti ini?" Damon berkata di dalam hati. Biasanya para wanita yang akan tidur dengannya harus merangsangnya lebih dulu dengan berbagai cara sampai miliknya berdiri tegak.

Tapi, dengan gadis itu sangat berbeda, hanya melihat visual gadis itu sudah membuat kepala atas bawah rasanya ingin meledak.

"Tuan, Anda sudah datang," ucap Glam, gugup. Ia berusaha untuk tersenyum manis meski hatinya tengah di landa ketakutan luar biasa.

"Jangan tersenyum seperti itu!!!" Damon berkata dengan nada dingin, dan datar, tidak lupa tatapan tajamnya seperti ujung pedang yang siap menghunus lawannya.

Terkejut dan takut mendengar ucapan Damon. Senyuman Glam seketika pudar, tergantikan dengan raut cemberut.

"Kenapa? Apa senyumanku jelek?" Glam bertanya-tanya di dalam hati.

Damon mengayunkan kedua kakinya ke arah single sofa besar yang tersedia di dalam kamar tersebut. Ia mendudukkan diri di sana, menatap Glam dengan pandangan tajam.

"Lakukan tugasmu!" kata Damon, pelan dan datar.

"Apa? Tugas?"

"Kau tuli?!" sentak Damon, nada suaranya meninggi, membuat Glam tersentak kaget mendengarnya.

"Ah, iya. Maaf." Glam segera mendekati Damon dengan perasaan takut. "Apa harus di sini?" Glam bertanya dengan polosnya. "Anda tahu jika aku sama sekali belum memiliki pengalaman, bahkan berciuman saja tidak pernah." Glam berkata jujur dengan segala kepolosannya.

Damon mengernyit, menatap gadis itu lekat, tidak percaya dengan ucapan gadis itu.

"Ajari aku, dari mana aku harus memulainya?" Glam kembali bersuara, kali ini ia memberanikan menatap wajah tampan dan mengerikan itu.

"Tuan, apa yang sedang Anda lakukan di sana? Jika Tuan Damon tahu maka tamat riwayat Anda!!" Pelayan pria terkejut dan segera mengingatkan Nero yang sedang menguping di pintu kamar itu.

"Sttt, diam! Aku hanya memastikan kalau Tuan Damon tidak membunuh gadis itu!" ucap Nero seraya menempelkan jari telunjuk di depan bibir.

"Apa?!" Pelayan itu sangat terkejut mendengarnya. "Jadi..."

"Sttt! Diam botak!!! Kalau kau tidak diam juga aku akan memangkas rambutmu!!!" sentak Nero dengan suara tertahan.

Pelayan itu dengan reflek mengelus kepalanya yang botak sambil cemberut, dan Nero menyadarinya.

"Maksudku, aku akan memangkas rambut ketiakmu dan juga rambut..." Nero menghentikan ucapannya, seraya menurunkan pandangannya ke sela paha pelayan pria itu.

"Haisss!!!" Pelayan itu dengan reflek lagi membekap miliknya dengan satu tangan.

*

*

"Apa benar seperti ini?" Glam bertanya sembari meliuk-liukkan badannya di hadapan Damon.

Damon menundukkan pandangan sembari memijit pelipisnya dengan kesal luar biasa. Hasratnya seketika terhempas ke mana tergantikan dengan rasa muak melihat gerakan gadis itu seperti cacing kepanasan. Alih-alih menjadi penari panas di hadapannya, gadis itu malah cosplay menjadi badut, menurutnya.

"Hentikan!!!" sentak Damon.

"Kenapa?" Glam menghentikan gerakannya seraya menatap pria itu dengan pandangan heran.

"Kau seperti cacing kepanasan! Aku muak melihatmu!" kata Damon menatap tajam gadis itu. "Huhhh!!! Jika aku tidak sayang dengan uangku, mungkin aku sudah menendangmu dari sini!! Seratus juta dolar, kau pikir uang itu sedikit!!!" bentak Damon, sangat marah.

"Maaf, aku akan belajar lagi," cicit Glam ketakutan ketika melihat kemarahan pria tersebut.

Damon langsung beranjak dan keluar dari kamar tersebut dengan perasaan kesal dan marah.

"Aku rasa Tuan sudah selesai. Aku mendengar suara langkah kaki dari dalam. Bubarrrrr!!" ucap pelayan itu kepada Nero. Kemudian kedua orang itu segera beranjak dari sana dengan tergesa-gesa, takut ketahuan Tuan Damon.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Senjata sakti damon langsung banget melihat penampilan seksi glamour sangat menggoda...
Semenjak pandangan pertama melihat glamour damon tertarik....

Wwkwk🤣🤣🤣😂Glamour disuruh nari kayak cacing kepanasan membuat mood damon sangat buruk.....

Ayolah Semangat2 glamour buat sang ketua mafia berdarah dingin dan sadis itu takluk jatuh cinta dan bucin akut....

Biasanya damon langsung membunuh wanita2 ditidurinya krn kurang memuaskannya...

Lanjut thor....

2025-01-03

2

Dien Elvina

Dien Elvina

Damon gak akan membuang mu Glam karena baru melihat mu memakai lingerie perkutut nya sdh tegak berdiri ..kau berbeda dgn gadis lain yng selalu berakhir meregang nyawa ..

2025-01-02

8

enur .⚘🍀

enur .⚘🍀

beda y perlakuan Damon pada Glam ,, jika melihat cewek lain melakukan kesalahan pasti berakhir dengan suara DOR,, tapi pada Glam , Damon cuma ngomong ketus dan dingin doang ..🤭🤣

2025-01-02

2

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kalung berlian
3 Kenapa membawaku ke Bandara?
4 Italia
5 Sobekan kain
6 15 tahun kemudian
7 Blood!!!
8 Aku ingin bersenang-senang
9 Dilelang
10 Dua juta dolar!
11 Berapapun jumlahnya
12 Aku tidak bisa
13 Seratus Juta Dolar
14 Tidak tahan lagi
15 Hei, botak!
16 Menjadi Penari Panas Tuan Mafia
17 Terungkap
18 Dua telur
19 Gara-Gara mie instan
20 Ada timbal baliknya!
21 Terlalu Volos
22 Di sekap belasan tahun
23 Sangat indah!
24 Seperti di Antartika!
25 Berhenti menjadi manusia Egois!
26 Jangan pernah menyukainya!
27 Mati, aku!
28 Istri Tuan Damon?
29 Kesakitan
30 Mulai menikmati
31 Nona Glam yang malang
32 Istri?
33 Dalang dibalik semua ini?
34 Satu Ranjang!
35 Mimpi buruk itu?
36 Siap salah, Tuan!
37 Manis sekali
38 Tindakan Ben
39 Kepanikan Nyonya Toro
40 Balasan Ben!
41 Bertemu Glam
42 Kelemahan Tuan Damon
43 Alat pelacak?
44 Tuan ... Ahh!
45 Singa Betina?
46 Berbunga-bunga
47 Menjadi Pelayan Nona Glam?
48 Penderitaan Nyonya Toro!
49 On The Way
50 Lagi dan lagi?
51 Kelicikan Damon!
52 Selesai!
53 Adegan hiyak-hiyak
54 Aku tidak suka tersenyum!
55 Mana kutahu?
56 Ponsel jadul
57 Gelisah
58 Anda jatuh cinta?
59 Apa itu cinta?
60 Janji Kelingking!
61 Coklat kesukaan
62 Empat kali lipat
63 Yang penting rasa
64 Badai cinta
65 Aku rindu
66 Kedatangan polisi
67 Pertemuan Nero dan Ele
68 Terluka
69 Meredakan amarah
70 Kematian Nyonya Toro
71 Di bawah sana
72 Aku? Kenapa aku?
73 Kembali membuat ulah
74 Telur asin
75 Ceritakan masa kecil Anda
76 Pesan dari Anna
77 Beberapa helai rambut
78 Membajak kebun
79 Berdebar
80 Dia hamil?
81 Nyawa dibalas Nyawa!
82 Sadis!
83 Kuret?
84 Hah?!
85 Bisa mati aku
86 Kembali bertaruh
87 Bertemu Ben
88 Psikopat?
89 Akan aku kabulkan
90 Ulah Glam
91 Bau rokok
92 Demi keamanan
93 Bertemu Tuan Damon
94 Di dalam sana
95 Kuras hartaku, Sayang!
96 Aroma Parfum
97 Masih mencari
98 Kamera pengawas
99 Kalian sudah selesai?
100 Fakta besar
101 Senyuman Damon
102 Budak cinta
103 Istriku
104 Bertemu, Ben
105 Kesalahpahaman
106 Rumah impian
107 Kejutan lagi
108 Tamu yang ditunggu
109 Pingsan
110 Sama-Sama terkejut
111 Terima kasih, Ele
112 Eh, apa ini?
113 Segera nikahi Ele!
114 Jadi kau adikku?!
115 Bahagia
116 Ingin membawa Glam pergi.
117 Masa lalu Nero
118 Jadi gugup
119 Demi Glam
120 Karya Baru Emak (Simpanan Tuan Douglas)
121 Ben tahu
122 Kau menodai putriku!
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Awal
2
Kalung berlian
3
Kenapa membawaku ke Bandara?
4
Italia
5
Sobekan kain
6
15 tahun kemudian
7
Blood!!!
8
Aku ingin bersenang-senang
9
Dilelang
10
Dua juta dolar!
11
Berapapun jumlahnya
12
Aku tidak bisa
13
Seratus Juta Dolar
14
Tidak tahan lagi
15
Hei, botak!
16
Menjadi Penari Panas Tuan Mafia
17
Terungkap
18
Dua telur
19
Gara-Gara mie instan
20
Ada timbal baliknya!
21
Terlalu Volos
22
Di sekap belasan tahun
23
Sangat indah!
24
Seperti di Antartika!
25
Berhenti menjadi manusia Egois!
26
Jangan pernah menyukainya!
27
Mati, aku!
28
Istri Tuan Damon?
29
Kesakitan
30
Mulai menikmati
31
Nona Glam yang malang
32
Istri?
33
Dalang dibalik semua ini?
34
Satu Ranjang!
35
Mimpi buruk itu?
36
Siap salah, Tuan!
37
Manis sekali
38
Tindakan Ben
39
Kepanikan Nyonya Toro
40
Balasan Ben!
41
Bertemu Glam
42
Kelemahan Tuan Damon
43
Alat pelacak?
44
Tuan ... Ahh!
45
Singa Betina?
46
Berbunga-bunga
47
Menjadi Pelayan Nona Glam?
48
Penderitaan Nyonya Toro!
49
On The Way
50
Lagi dan lagi?
51
Kelicikan Damon!
52
Selesai!
53
Adegan hiyak-hiyak
54
Aku tidak suka tersenyum!
55
Mana kutahu?
56
Ponsel jadul
57
Gelisah
58
Anda jatuh cinta?
59
Apa itu cinta?
60
Janji Kelingking!
61
Coklat kesukaan
62
Empat kali lipat
63
Yang penting rasa
64
Badai cinta
65
Aku rindu
66
Kedatangan polisi
67
Pertemuan Nero dan Ele
68
Terluka
69
Meredakan amarah
70
Kematian Nyonya Toro
71
Di bawah sana
72
Aku? Kenapa aku?
73
Kembali membuat ulah
74
Telur asin
75
Ceritakan masa kecil Anda
76
Pesan dari Anna
77
Beberapa helai rambut
78
Membajak kebun
79
Berdebar
80
Dia hamil?
81
Nyawa dibalas Nyawa!
82
Sadis!
83
Kuret?
84
Hah?!
85
Bisa mati aku
86
Kembali bertaruh
87
Bertemu Ben
88
Psikopat?
89
Akan aku kabulkan
90
Ulah Glam
91
Bau rokok
92
Demi keamanan
93
Bertemu Tuan Damon
94
Di dalam sana
95
Kuras hartaku, Sayang!
96
Aroma Parfum
97
Masih mencari
98
Kamera pengawas
99
Kalian sudah selesai?
100
Fakta besar
101
Senyuman Damon
102
Budak cinta
103
Istriku
104
Bertemu, Ben
105
Kesalahpahaman
106
Rumah impian
107
Kejutan lagi
108
Tamu yang ditunggu
109
Pingsan
110
Sama-Sama terkejut
111
Terima kasih, Ele
112
Eh, apa ini?
113
Segera nikahi Ele!
114
Jadi kau adikku?!
115
Bahagia
116
Ingin membawa Glam pergi.
117
Masa lalu Nero
118
Jadi gugup
119
Demi Glam
120
Karya Baru Emak (Simpanan Tuan Douglas)
121
Ben tahu
122
Kau menodai putriku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!