BAB 12 - Menyenangkan Hati Suami

"Gitu doang langsung lari, gimana kalau lebih dari ini."

Ganeeta terkekeh geli lantaran Faaz memilih melarikan diri di kamar mandi. Kendati begitu, tindakan Faaz yang terlihat cupu justru membuat Ganeeta merasa aman dan benar-benar percaya bahwa sang suami tidak memiliki ketertarikan untuk menyentuhnya.

Mengingat, tadi malam dia sampai terbawa mimpi saking takutnya andai Faaz benar-benar menuntut hak sebagai suami. Maklum saja, Ganeeta memang menyamaratakan semua pria. Menurutnya, baik tua maupun muda, laki-laki naf-suan semua.

Namun, setelah melihat reaksi Faaz yang bahkan menundukkan pandangan, mata Ganeeta seakan terbuka. Dengan begitu, maka dia tidak perlu was-was diterkam dan tetap bisa menjalani kehidupan sebagai Ganeeta yang biasa di dalam kamar.

Satu menit, dua menit dan kini dua puluh menit berlalu Faaz belum menampakkan batang hidungnya. Ganeeta yang tadi memang berniat tidur siang mendadak urung.

"Lama banget mandinya, tumben," ucapnya bermonolog sembari menerka-nerka apa yang Faaz lakukan.

Meski belum 24 jam tinggal berdua, tapi Ganeeta bisa menyimpulkan Faaz bukan termasuk pria yang menghabiskan waktu berlama-lama di dalam kamar mandi.

"Apa mungkin ngoc_"

Ceklek

Baru juga dibicarakan, pintu kamar mandi kini terbuka hingga Ganeeta kembali merebahkan tubuhnya. Pelan, tapi pasti aroma wangi menguar dari tubuh Faaz dan berhasil menarik atensi Ganeeta.

Dia yang tadi berniat tak peduli pada akhirnya memilih duduk dan menatap ke arah Faaz juga. Di luar dugaan, setelah tadi membuat Faaz panas dingin, kali ini Ganeeta yang dibuat membeku.

Bagaimana tidak? Dengan handuk yang melilit di pinggang dan hanya menutupi hingga lutut membuat penampilan Faaz berubah 180 derajat.

Pahatan kotak-kotak kecil di perut yang nyaris sempurna dan dada bidang di depan matanya membuat Ganeeta menelan saliva susah payah.

Mata Ganeeta yang memang betah melihat pemandangan semacam itu seketika tak mau berpaling sekalipun terasa agak perih. Tak ubahnya bak bajak laut menemukan harta karun, mata indah Ganeeta memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya.

Hingga, di saat tengah fokus-fokusnya, Faaz justru berbalik hingga Ganeeta sontak membuang muka. Tak lupa, pura-pura menguap dan menggaruk leher khas primata seperti biasa.

Faaz yang sadar bahwa sang istri memandanginya selama berganti pakaian hanya menggeleng pelan.

"Sudah tidur siangnya?" tanya Faaz berbasa-basi dan perlahan mendekati sang istri.

"Ehm, sudah." Kembali berbohong, Ganeeta mana mau mengaku bahwa dia tidak sempat tidur sebenarnya dan berakhir menguap di hadapan Faaz. "Ups, sorry."

Kembali Faaz tersenyum tipis, sikap Ganeeta yang lagi-lagi masih berusaha angkuh justru terkesan lucu di matanya.

"Masih ngantuk ya?"

"Tidak."

"Tapi kenapa matanya merah?" selidik Faaz tatkala menangkap mata kanan Ganeeta memang agak kemerahan.

"Masih merah?"

"Iya, kenapa?"

Ganeeta menguceknya beberapa kali. "Tadi ada bulu mata yang rontok, masih di dalam kayaknya," jawab Ganeeta berusaha meraih kaca kecil di atas nakas.

"Mana? Coba Mas lihat," ucap Faaz tanpa terduga tiba-tiba mengikis jarak.

Tak selesai di sana, Faaz juga mencari bulu mata yang menurut pengakuan Ganeeta masih terjebak di sana.

Dengan posisi sedekat ini, Ganeeta bisa menangkap lebih jelas setampan apa pria yang dia kutuk sebagai orang-orangan sawah ini.

Cukup lama Faaz mencari hingga bulu mata Ganeeta benar-benar berhasil dia dapati.

"Ah akhirnya, ganggu banget dari tadi," ucap Ganeeta pasca Faaz menunjukkan sehelai bulu mata yang memang cukup mengganggu tadinya.

Tak segera bicara lagi, Faaz masih terus memandangi wajah Ganeeta dengan tatapan tak terbaca hingga wanita itu bingung dibuatnya.

"Kenapa?"

"Kamu sulam bulu mata, Ganeeta?" Faaz balik bertanya yang kemudian Ganeeta tanggapi dengan anggukan.

Lagi dan lagi, Faaz menarik napas dalam-dalam sebelum kemudian dia embuskan secara perlahan. "Untuk apa?"

"Biar makin cantik saja, aku kelihatan ngantuk soalnya."

Jawaban Ganeeta cukup realistis, seperti kaum hawa pada umumnya. Faaz yang mendengar jawabannya tidak langsung mematahkan opini Ganeeta dengan kata-kata yang menyakiti tentu saja.

"Ehm, cantik memang ... tapi hal semacam ini diharamkan, jadi tidak perlu diulang."

"Iya," jawab Ganeeta agak sedikit mengejutkan.

Berbeda dengan sebelumnya yang perkara hijab, untuk kali ini dia segera mengiyakan ucapan Faaz tanpa melayangkan protes.

Entah apa yang membuat hati Ganeeta mendadak luluh, Faaz juga tak mengerti. Akan tetapi, dia tidak akan bertanya kenapa lantaran khawatir sang istri justru berubah pikiran nantinya.

"Kukunya juga, boleh pakai yang begini kalau sedang dalam keadaan ha-id ... selebihnya tidak boleh karena menghalangi air wudhu."

"Iya, nanti aku lepas."

"Good girl, Mas suka perempuan penurut," ucap Faaz seraya mengusap puncak kepala sang istri tanpa sadar.

Mungkin karena terbawa suasana, mengingat Faaz memang terbiasa melakukan hal serupa kepada adik perempuannya, dan itu pula yang dia lakukan pada Ganeeta.

Usai membuat Ganeeta berdebar tak karu-karuan, Faaz beranjak berdiri hingga menimbulkan tanya di benak Ganeeta.

.

.

"Mau kemana?"

"Antar abi sama umi ke Bandara."

"Bandara?"

"Iya, mau ikut?" tanya Faaz yang tampak ragu hendak Ganeeta angguki atau tidak.

Mengingat penampilannya masih begini, make-up juga hancur bahkan tadi dia sampai berlari-lari demi menghindari tatapan orang-orang di ruang tamu.

"Kalau aku bilang iya, kira-kira mau nunggu tidak, Mas?"

"Boleh, tapi jangan terlalu lama," ucap Faaz yang kemudian sontak Ganeeta patuhi.

Hanya dalam hitungan detik, Ganeeta sudah membuka lemari setelah tadi sempat membuat jantung Faaz hampir copot tatkala melompat dari atas tempat tidur.

Benar-benar tidak dapat ditebak jalan hidupnya. Beberapa saat menunggu, kini Ganeeta sudah siap dengan gamis dan kerudung semata wayang yang masih tersisa di lemari pakaiannya.

Sudah tentu hal ini dia lakukan demi menyesuaikan diri dengan keluarga Faaz yang memang rata-rata tertutup semua, terutama kakak dan adik iparnya.

"Yuk pergi, aku sudah siap!"

Semangat sekali Ganeeta untuk ikut sang suami dan lagi-lagi Faaz tidak mengerti apa alasannya. Hingga selama di perjalanan pun tidak ada aura-aura terpaksa, Ganeeta terlihat menikmati suasana bahkan lebih ceria dibanding pulang kuliah.

Hingga, tepat di Bandara sebagaimana orang-orang yang akan berpisah tentu saja pamitan lebih dulu. Ganeeta diperlakukan dengan baik, baik ayah maupun ibu mertuanya sangat hangat, karena itu kenapa Ganeeta antusias sewaktu mengantar kepergian mereka ke Bandara.

"Umi pulang dulu, nanti kalau libur semester ikut Faaz pulang ke Yogya mau ya?" tanya wanita dengan tutur kata lembut itu.

Ganeeta mengangguk. "Insya Allah, Umi," jawabnya sebagaimana orang normal dan cukup mengejutkan Faaz tentu saja.

Pandai sekali dia bersandiwara, Ganeeta benar-benar terlihat santun dan Masya Allah di mata mertua.

Namun, setelah berdua saja bersama Faaz dia kembali ke setelan awal. Kerudung yang tadi dia gunakan seketika dia lepas jarumnya.

"Ah lega."

"Kenapa dilepas?"

"Panas, leherku juga seperti dicekik rasanya," jawab Ganeeta seraya mengibas-ngibaskan telapak tangan di depan pipinya.

"Oh, jadi yang tadi cuma untuk menyenangkan hati umi?"

"Iya dong, apalagi kalau bukan gitu ... seperti kata Mami, menyenangkan hati mertua cielah," jawab Ganeeta meraih botol minum yang kebetulan berada di dekatnya demi melegakan rasa haus yang sedari tadi cukup menyiksa.

"Ehm, terus kamu tidak ada rencana untuk menyenangkan hati suami gitu?"

"Uhuk!!"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Neng Ima Adhikari

Neng Ima Adhikari

baru liat faaz segitu doang udah terpesona neet.. gimana liat faaz bu gil.. yang ada kegerahan... bocah bi ra Hi kaya Aneet kok akan bertahan...
heemmm yakin ini mah Aneet duluan yg bakal minta hak nya sebagai istri...

tunggu ya neet, setelah kamu tau berat bersih isi di dalam sarung suami mu itu, yakinlah kamu akan menagih, ingin dan ingin lagi... 😆😆😆

2024-11-05

3

Niee

Niee

pahalanya luar biasa net nyenengin suami..ayo net km pasti bs perlahan berubah menjadi lebih baik..nantinya km bakLan nyaman/Determined//Determined//Determined//Joyful//Joyful/

2024-11-05

9

💞🖤Icha

💞🖤Icha

Aq jujur suka gitu juga ada mertua Gus Faaz....bukan cari muka...mungkin bener nyenengin mertua...kalau sama suami sudah tau luar dalam...d rumah gk pake hijab panass....🤣🤣🤣🤣

2024-11-05

4

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Perintah, Bukan Penawaran.
3 BAB 03 - Waspada Mode On
4 BAB 04 - Amunisi Pengantin Baru
5 BAB 05 - Mas Faaz ~
6 BAB 06 - Mulai Pagi dengan Istighfar
7 BAB 07 - Malu Semalu-Malunya.
8 BAB 08 - Tanggung Jawab Suamimu
9 BAB 09 - Di Balik Sarung Gus Faaz
10 BAB 10 - Besok Aku Pakai Hijab
11 BAB 11 - Migrain
12 BAB 12 - Menyenangkan Hati Suami
13 BAB 13 - Makasih Saja?
14 BAB 14 - Pacar Semata Wayang
15 BAB 15 - Putuskan Pacarmu!!
16 BAB 16 - Babak Baru, Ujian Lama.
17 BAB 17 - Mumpung LDR
18 BAB 18 - Kita Impas!! - Ganeeta
19 BAB 19 - Bukan Hukuman Biasa
20 BAB 20 - Fitnah Kesekian Kalinya
21 BAB 21 - Cari Uang Ala Ganeeta
22 BAB 22 - Morning Kiss
23 BAB 23 - Aku Sudah Bersuami
24 BAB 24 - Bulan Madu, Yuk
25 BAB 25 - Lagi-Lagi Papi
26 BAB 26 - Tak Ternilai
27 BAB 27 - Mahkota Seorang Wanita
28 BAB 28 - Sambutan Adik Ipar
29 BAB 29 - Kamu Mencintainya? - Faaz
30 BAB 30 - Bukan Salah Takdir
31 BAB 31 - Tidak Seburuk Dugaanmu!!
32 BAB 32 - Kamu Itu Aneh - Faaz
33 BAB 33 - Meresahkan
34 BAB 34 - Orang Sabar Disayang Mertua
35 BAB 35 - Menikahinya Adalah Ibadah - Faaz
36 BAB 36 - Terasa Berbeda
37 BAB 37 - Bukan Salah Jodoh.
38 BAB 38 - Tidak Bisa Ditebak
39 BAB 39 - Haruskah Kurebut?
40 BAB 40 - Seperti Simpanan
41 BAB 41 - Tidak Ada Yang Sempurna
42 BAB 42 - Belum Siap Jadi Oma
43 BAB 43 - Sang Pendusta
44 BAB 44 - Bukan Khayalan
45 BAB 45 - Mendadak Konsultasi
46 BAB 46 - Setua Itu?
47 BAB 47 - Tidak Harus Dia
48 BAB 48 - Janji Ganeeta
49 BAB 49 - Kita Bisa Romantis
50 BAB 50 - Tekad Ganeeta
51 BAB 51 - Di Bawah Selimut
52 BAB 52 - Like A Fireworks
53 BAB 53 - Perang Dunia Ke-3
54 BAB 54 - Sambutan Duka
55 BAB 55 - Terlambat ~
56 BAB 56 - Hanya Rabun
57 BAB 57 - Tidak Sesuci Itu
58 BAB 58 - Bukan Teh Manis Biasa
59 BAB 59 - Seperti Papi
60 BAB 60 - Matanya Jelalatan
61 BAB 61 - Peringatan Faaz
62 BAB 62 - Sangat Peka
63 BAB 63 - Salah Minum Obat?
64 BAB 64 - Menolak Keras LDR
65 BAB 65 - Berakhir di Hotel Bintang Lima
66 BAB 66 - Bukan Sekadar Partner Ranjang
67 BAB 67 - Sad/Happy Ending
68 BAB 68 - Tidak Sebaik Perkiraanmu ~ Faaz
69 BAB 69 - Apa Aku Centil?
70 BAB 70 - Tidak Akan Tinggal Diam
71 BAB 71 - Tarian Pemanggil Suami
72 BAB 72 - Pura-Pura Tidur
73 BAB 73 - Sibuk Jadi Istri
74 BAB 74 - Insting Seorang Lelaki
75 BAB 75 - Tamu Tak diundang
76 BAB 76 - Pemandangan Tak Terduga
77 BAB 77 - Rahasia Besar
78 BAB 78 - Kurang Berbakat
79 BAB 79 - Awal Kehancuran Fandy
80 BAB 80 - Ember
81 BAB 81 - Pantang Dipuji
82 BAB 82 - Takut Ditikung Juga
83 BAB 83 - Akhiri Saja
84 BAB 84 - Dipulangkan Baik-baik
85 BAB 85 - Makan Daging Mauren?
86 Promo Karya Mama Reni - PEMBALASAN ISTRI : AKU YANG DIANGGAP BONEKA
87 BAB 86 - Prahara Apel Bang Mamat
88 BAB 87 - Kejutan Untuk Mami
89 BAB 88 - Misteri Ngidamnya Anet.
90 BAB 89 - Berkah Dari Hongkong!!
91 BAB 90 - Tuhan Maha Tahu
92 BAB 91 - Kalah Saing
93 BAB 92 - Good Job, Mbak Alifah!!
94 BAB 93 - Bukan Santri Biasa
95 BAB 94 - Mendadak Resepsi
96 Promosi Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Bayaran (Abimanyu)
97 BAB 95 - Pernikahan Impian
98 BAB 96 - Doa di Ujung Malam
99 BAB 97 - Aku Akan Bertanggung Jawab
100 BAB 98 - Kejutan di Awal Hari
101 BAB 99 - Masih Mau Jadi Istri Mas?
102 BAB 100 - Mas Bukan Pendosa ~ Ganeeta
103 BAB 101 - Aku Percaya ~
104 BAB 102 - Tapi Aku Sakit ~
105 BAB 103 - Mati Rasa?
106 BAB 104 - Dimana Dia?
107 BAB 105 - Deal
108 BAB 106 - Akmal Serius Mode On
109 BAB 107 - Allah Sebaik-baiknya Pelindung
110 BAB 108 - Hidup Segan Mati Tak Mau ~ Ganeeta
111 BAB 109 - Sama Iyanya
112 Visual Cast
113 Promosi Karya Baru
114 BAB 110 - Bukan Pillow Talk Biasa
115 BAB 111 - Kayak Om Faaz
116 BAB 112 - Waktuku Untukmu, Neta.
117 BAB 113 - 99 Persen
118 BAB 114 - Kita, Bukan Mas Saja.
119 BAB 115 - Istri Kecilmu Itu Sudah Dewasa
120 BAB 116 - Tekad Faaz
121 BAB 117 - Tidak Sesabar Itu
122 BAB 118 - Hasil DNA Sebenarnya
123 BAB 119 - Kita Perlu Penjelasan!! ~ Ganeeta
124 BAB 120 - Jangan Gegabah!! ~ Faaz
125 BAB 121 - Dilema Akmal
126 BAB 122 - Mengerti, Tapi Tidak Kumaklumi.
127 BAB 123 - Ada Syaratnya!! ~ Ganeeta
128 BAB 124 - Pulang ke JKT
129 BAB 125 - Tidak Sesederhana Itu
130 BAB 126 - Apapun untuk Anet
131 BAB 127 - Kurang Puas (Sedikit)
132 BAB 128 - I'm Pregnant
133 BAB 129 - Masing-Masing
134 BAB 130 - Pulang ~
135 BAB 131 - Bukan Ngambek Biasa
136 BAB 132 - Hikmah Dibalik Duka
137 BAB 133 - Sentuh Dikit Bereaksi
138 BAB 134 - Astaghfirullah, Istighfar Suamiku.
139 BAB 135 - Tak Terduga
140 BAB 136 - Labil Mode On
141 BAB 137 - TerFaaz-Faaz
142 BAB 138 - Kumat
143 BAB 139 - Tanpa Suami
144 BAB 140 - Takut Karma
145 BAB 141 - Surga yang Kuimpikan (Tamat)
146 BONUS CHAPTER 01
147 Promo Karya Baru - Bukan Pernikahan Biasa (Iqlima)
148 BONUS CHAPTER 02
149 BONUS CHAPTER 03
150 BONUS CHAPTER 04
151 BONUS CHAPTER 05
152 BONUS CHAPTER 06
153 BONUS CHAPTER 07
154 BONUS CHAPTER 08
155 BONUS CHAPTER 09
156 BONUS CHAPTER 10
157 BONUS CHAPTER 11
158 BONUS CHAPTER 12
159 BONUS CHAPTER 13
160 BONUS CHAPTER 14
161 Promosi Karya Baru - Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)
162 BONUS CHAPTER 15
Episodes

Updated 162 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Perintah, Bukan Penawaran.
3
BAB 03 - Waspada Mode On
4
BAB 04 - Amunisi Pengantin Baru
5
BAB 05 - Mas Faaz ~
6
BAB 06 - Mulai Pagi dengan Istighfar
7
BAB 07 - Malu Semalu-Malunya.
8
BAB 08 - Tanggung Jawab Suamimu
9
BAB 09 - Di Balik Sarung Gus Faaz
10
BAB 10 - Besok Aku Pakai Hijab
11
BAB 11 - Migrain
12
BAB 12 - Menyenangkan Hati Suami
13
BAB 13 - Makasih Saja?
14
BAB 14 - Pacar Semata Wayang
15
BAB 15 - Putuskan Pacarmu!!
16
BAB 16 - Babak Baru, Ujian Lama.
17
BAB 17 - Mumpung LDR
18
BAB 18 - Kita Impas!! - Ganeeta
19
BAB 19 - Bukan Hukuman Biasa
20
BAB 20 - Fitnah Kesekian Kalinya
21
BAB 21 - Cari Uang Ala Ganeeta
22
BAB 22 - Morning Kiss
23
BAB 23 - Aku Sudah Bersuami
24
BAB 24 - Bulan Madu, Yuk
25
BAB 25 - Lagi-Lagi Papi
26
BAB 26 - Tak Ternilai
27
BAB 27 - Mahkota Seorang Wanita
28
BAB 28 - Sambutan Adik Ipar
29
BAB 29 - Kamu Mencintainya? - Faaz
30
BAB 30 - Bukan Salah Takdir
31
BAB 31 - Tidak Seburuk Dugaanmu!!
32
BAB 32 - Kamu Itu Aneh - Faaz
33
BAB 33 - Meresahkan
34
BAB 34 - Orang Sabar Disayang Mertua
35
BAB 35 - Menikahinya Adalah Ibadah - Faaz
36
BAB 36 - Terasa Berbeda
37
BAB 37 - Bukan Salah Jodoh.
38
BAB 38 - Tidak Bisa Ditebak
39
BAB 39 - Haruskah Kurebut?
40
BAB 40 - Seperti Simpanan
41
BAB 41 - Tidak Ada Yang Sempurna
42
BAB 42 - Belum Siap Jadi Oma
43
BAB 43 - Sang Pendusta
44
BAB 44 - Bukan Khayalan
45
BAB 45 - Mendadak Konsultasi
46
BAB 46 - Setua Itu?
47
BAB 47 - Tidak Harus Dia
48
BAB 48 - Janji Ganeeta
49
BAB 49 - Kita Bisa Romantis
50
BAB 50 - Tekad Ganeeta
51
BAB 51 - Di Bawah Selimut
52
BAB 52 - Like A Fireworks
53
BAB 53 - Perang Dunia Ke-3
54
BAB 54 - Sambutan Duka
55
BAB 55 - Terlambat ~
56
BAB 56 - Hanya Rabun
57
BAB 57 - Tidak Sesuci Itu
58
BAB 58 - Bukan Teh Manis Biasa
59
BAB 59 - Seperti Papi
60
BAB 60 - Matanya Jelalatan
61
BAB 61 - Peringatan Faaz
62
BAB 62 - Sangat Peka
63
BAB 63 - Salah Minum Obat?
64
BAB 64 - Menolak Keras LDR
65
BAB 65 - Berakhir di Hotel Bintang Lima
66
BAB 66 - Bukan Sekadar Partner Ranjang
67
BAB 67 - Sad/Happy Ending
68
BAB 68 - Tidak Sebaik Perkiraanmu ~ Faaz
69
BAB 69 - Apa Aku Centil?
70
BAB 70 - Tidak Akan Tinggal Diam
71
BAB 71 - Tarian Pemanggil Suami
72
BAB 72 - Pura-Pura Tidur
73
BAB 73 - Sibuk Jadi Istri
74
BAB 74 - Insting Seorang Lelaki
75
BAB 75 - Tamu Tak diundang
76
BAB 76 - Pemandangan Tak Terduga
77
BAB 77 - Rahasia Besar
78
BAB 78 - Kurang Berbakat
79
BAB 79 - Awal Kehancuran Fandy
80
BAB 80 - Ember
81
BAB 81 - Pantang Dipuji
82
BAB 82 - Takut Ditikung Juga
83
BAB 83 - Akhiri Saja
84
BAB 84 - Dipulangkan Baik-baik
85
BAB 85 - Makan Daging Mauren?
86
Promo Karya Mama Reni - PEMBALASAN ISTRI : AKU YANG DIANGGAP BONEKA
87
BAB 86 - Prahara Apel Bang Mamat
88
BAB 87 - Kejutan Untuk Mami
89
BAB 88 - Misteri Ngidamnya Anet.
90
BAB 89 - Berkah Dari Hongkong!!
91
BAB 90 - Tuhan Maha Tahu
92
BAB 91 - Kalah Saing
93
BAB 92 - Good Job, Mbak Alifah!!
94
BAB 93 - Bukan Santri Biasa
95
BAB 94 - Mendadak Resepsi
96
Promosi Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Bayaran (Abimanyu)
97
BAB 95 - Pernikahan Impian
98
BAB 96 - Doa di Ujung Malam
99
BAB 97 - Aku Akan Bertanggung Jawab
100
BAB 98 - Kejutan di Awal Hari
101
BAB 99 - Masih Mau Jadi Istri Mas?
102
BAB 100 - Mas Bukan Pendosa ~ Ganeeta
103
BAB 101 - Aku Percaya ~
104
BAB 102 - Tapi Aku Sakit ~
105
BAB 103 - Mati Rasa?
106
BAB 104 - Dimana Dia?
107
BAB 105 - Deal
108
BAB 106 - Akmal Serius Mode On
109
BAB 107 - Allah Sebaik-baiknya Pelindung
110
BAB 108 - Hidup Segan Mati Tak Mau ~ Ganeeta
111
BAB 109 - Sama Iyanya
112
Visual Cast
113
Promosi Karya Baru
114
BAB 110 - Bukan Pillow Talk Biasa
115
BAB 111 - Kayak Om Faaz
116
BAB 112 - Waktuku Untukmu, Neta.
117
BAB 113 - 99 Persen
118
BAB 114 - Kita, Bukan Mas Saja.
119
BAB 115 - Istri Kecilmu Itu Sudah Dewasa
120
BAB 116 - Tekad Faaz
121
BAB 117 - Tidak Sesabar Itu
122
BAB 118 - Hasil DNA Sebenarnya
123
BAB 119 - Kita Perlu Penjelasan!! ~ Ganeeta
124
BAB 120 - Jangan Gegabah!! ~ Faaz
125
BAB 121 - Dilema Akmal
126
BAB 122 - Mengerti, Tapi Tidak Kumaklumi.
127
BAB 123 - Ada Syaratnya!! ~ Ganeeta
128
BAB 124 - Pulang ke JKT
129
BAB 125 - Tidak Sesederhana Itu
130
BAB 126 - Apapun untuk Anet
131
BAB 127 - Kurang Puas (Sedikit)
132
BAB 128 - I'm Pregnant
133
BAB 129 - Masing-Masing
134
BAB 130 - Pulang ~
135
BAB 131 - Bukan Ngambek Biasa
136
BAB 132 - Hikmah Dibalik Duka
137
BAB 133 - Sentuh Dikit Bereaksi
138
BAB 134 - Astaghfirullah, Istighfar Suamiku.
139
BAB 135 - Tak Terduga
140
BAB 136 - Labil Mode On
141
BAB 137 - TerFaaz-Faaz
142
BAB 138 - Kumat
143
BAB 139 - Tanpa Suami
144
BAB 140 - Takut Karma
145
BAB 141 - Surga yang Kuimpikan (Tamat)
146
BONUS CHAPTER 01
147
Promo Karya Baru - Bukan Pernikahan Biasa (Iqlima)
148
BONUS CHAPTER 02
149
BONUS CHAPTER 03
150
BONUS CHAPTER 04
151
BONUS CHAPTER 05
152
BONUS CHAPTER 06
153
BONUS CHAPTER 07
154
BONUS CHAPTER 08
155
BONUS CHAPTER 09
156
BONUS CHAPTER 10
157
BONUS CHAPTER 11
158
BONUS CHAPTER 12
159
BONUS CHAPTER 13
160
BONUS CHAPTER 14
161
Promosi Karya Baru - Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)
162
BONUS CHAPTER 15

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!