BAB 02 - Perintah, Bukan Penawaran.

Tak segera menjawab, Faaz terdiam beberapa saat. Sebagai laki-laki pada umumnya, tentu saja dia butuh waktu untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum mengambil keputusan.

"Mau, 'kan?"

"Ehm, maaf, Om ... tapi untuk itu, sepertinya saya tidak bisa," jawab Faaz pada akhirnya.

Sekaku itu dirinya tatkala menyampaikan penolakan. Bukan tanpa alasan kenapa Faaz menolak tawaran itu, tapi sedikit banyak dia tahu seberapa nakalnya Ganeeta.

Malam ini saja, Faaz sudah dibuat kewalahan bahkan nyaris gila di perjalanan. Tak dapat dia bayangkan andai nanti jadi istri bagaimana, bisa dipastikan dia akan kerap sakit kepala.

Namun, Faaz lupa dengan siapa kini bicara. Penolakannya tak berguna, pria itu tertawa begitu Faaz mengatakan tidak dengan tegas tanpa terbata.

"Ah, apa kau yakin menolak tawaranku?"

"Maaf, mengingat usia yang terlalu jauh ... di sisi lain, menurut informasi yang saya ketahui putri Om juga masih menjalani pendidikan. Apa Om tidak mempertimbangkan masa depannya?"

"Justru ini demi masa depannya, Faaz," ungkap Papi Cakra disertai helaan napas panjang.

Wajahnya terlihat lelah, sudah tentu karena putus asa dengan kelakuan putri kesayangannya. "Sebagai orangtua kami sudah berusaha mendidiknya dengan berbagai cara, tapi sejak Pras menikah tahun lalu Ganeeta semakin tidak terkendali dan persis anak telantar."

"Dia mencari kesenangan di luar, berteman dengan anak-anak punk yang dia bilang lebih memahami perasaannya."

"Bahkan, sudah berkali-kali melakukan percobaan bu-nuh diri hanya karena patah hati dan menganggap dunia tidak adil padanya."

"Dan malam ini, kau lihat sendiri seberapa menyedihkan hidupnya ... aku tidak tahu bagaimana dia bisa mendapatkan kenyamanan di lingkungan semacam itu."

Panjang lebar Papi Cakra menjelaskan dengan suara yang sampai bergetar saking kecewanya. Faaz yang mendengar turut prihatin, tapi untuk menerima mentah-mentah penawaran Papi Cakra dia tetap tidak bisa.

"Begini saja, jika Om bersedia Ganeeta akan saya bawa ke pesantren di Yogyakarta. Mungkin satu tahun cukup, tapi mau tidak mau kuliahnya harus dihentikan lebih dulu dan_"

"Cara itu sudah pernah dilakukan, Faaz! Tapi pulang dari pesantren tetap tidak ada perubahan dan waktu itu hatinya tidak dalam keadaan hancur karena Pras belum menikah ... bayangkan andai sekarang dipaksa untuk kembali menjalani hukuman semacam itu, bisa dipastikan dia akan semakin tertekan dan melakukan sesuatu yang lebih parah lagi!!" tegas Papi Cakra memperlihatkan seberapa daruratnya keadaan saat ini.

Kembali terdiam, Faaz mendadak bingung hendak menjawab bagaimana hingga memilih diam.

Dan, diamnya Faaz justru diartikan lain hingga oleh pria tak sabaran itu.

"Huft, jadi kau siap pondok pesantren Darul Hikmah dinonaktifkan selamanya?" tanya Papi Cakra di tengah keheningan yang membuat mata Faaz membulat sempurna.

Tak dia duga bahwa pria itu akan menggunakan kekuasaannya. Seketika itu, tangan Faaz mendadak dingin dan bergetar mengingat fakta bahwa hidup mereka memang berada di bawah kekuasaan Cakra Darwangsa.

Tepatnya kekuasaan kakek Cakra yang diwariskan padanya. Selama ini, semua berlangsung baik-baik saja dan Cakra sama sekali tidak menyinggung perkara tanah dan biaya yang digunakan untuk mendirikan pondok pesantren tersebut.

Hingga, malam ini mendadak dia bahas dan membuat Faaz tidak punya pilihan lain. Sejenak dia mengusap kasar wajahnya sebelum kembali melontarkan pertanyaan kepada Papi Cakra.

"Astaghfirullah, apa tidak ada cara lain untuk mendidik gadis itu selain menikahinya?" tanya Faaz masih mengharapkan kebaikan hati Papi Cakra padanya.

Pria itu menggeleng cepat. "Tidak ada, kau harapan kami satu-satunya, Faaz."

Kembali Faaz menghela napas panjang, entah mengapa dia merasa amanah ini terlalu berat, sangat berat.

Beberapa kali dia juga sempat mendapat penawaran dari beberapa ustadz untuk menjadi menantu, tapi rasanya tidak seberat ini.

Penolakan Faaz juga sebatas belum siap untuk membuka hati, tapi untuk yang satu ini Faaz merasa tidak siap untuk segalanya. Naas, Faaz juga tidak dapat menolak karena Papi Cakra dengan dengan mengatakan.

"Pulanglah, dan jangan lupa kembali dalam waktu dekat untuk meminang Ganeeta baik-baik bersama keluarga besarmu," pungkas Papi Cakra kemudian beranjak pergi meninggalkan Faaz yang masih terdiam di sofa. "Satu lagi, ini sudah termasuk perintah, bukan penawaran!!" lanjut pria itu dari kejauhan seraya menunjuk ke arahnya.

Tinggallah kini Faaz bersama Mami Ameera yang dirasa lebih lembut dalam bersikap. "Maafkan sikap suami saya, maksudnya baik ... kami mempercayaimu bisa mendidiknya. Karena itu, sekali lagi sebagai Mami dari Ganeeta memohon agar kamu bersedia menuntunnya, Faaz."

.

.

Satu minggu setelahnya, sesuai dengan perintah Faaz kembali menginjakkan kaki di kota Jakarta setelah sempat berdiskusi bersama keluarga besarnya.

Dalam hal ini, Faaz tidak mengaku jika diancam atau semacamnya. Hanya karena tidak ingin membuat keluarganya tertekan, Faaz hanya mengatakan bahwa dia akan meminang seorang wanita yang telah berhasil menggantikan sosok Shanum di hatinya.

Kedua orangtua Faaz bahagia tentu saja. Walau tahu gadis yang Faaz pinang adalah Ganeeta, tapi bagi mereka sama sekali tidak masalah karena kebetulan kakek Cakra adalah orang yang berperan dalam sejarah pendirian pondok pesantren Darul Hikmah.

Begitu tiba di sana, keluarga Faaz disambut dengan baik oleh keluarga besar Megantara. Rencananya malam ini mereka akan bertunangan, sekadar tukar cincin sebelum kemudian lanjut ke pernikahan di minggu berikutnya.

Semua sudah hadir, tapi hingga acara hendak dimulai mereka baru sadar bahwa calon mempelai tidak lengkap, Ganeeta hilang entah kemana hingga membuat panik semua yang di sana.

"Bagaimana? Dia di kamar?"

"Tidak, entah kemana orangnya."

"Ya Tuhan, Ganeeta ... sampai hari ini pun kamu masih membuat Papi sakit kepala," ucap Papi Cakra sembari memijat pangkal hidungnya.

Sementara itu, Faaz yang telah berbohong pada keluarga besarnya mulai panik. Menghilangnya Ganeeta sama saja membuat pernikahan ini terancam batal.

Tidak ingin sampai terjadi, Faaz mengatakan akan kembali mendatangi gang sempit yang merupakan tempatnya menemukan Ganeeta malam itu.

"Kau yakin dia di sana?"

"Kemungkinan, karena yang saya tahu tempat itu memang tongkrongan teman-teman Ganeeta."

"Kalau begitu, aku ikut bersamamu," tegas Papi Cakra dan bergegas pergi.

Beberapa waktu menyusuri perjalanan, dan tebakan Faaz tidak meleset. Begitu tiba di lokasi, Ganeeta yang sudah terlihat cantik dengan gaunnya seketika berdiri sembari merem-as jemarinya.

Mata sayunya menatap tak suka ke arah pria tampan ber jas biru muda, senada dengan gaunnya. Perlahan Ganeeta mundur, sesekali dia melirik ke layar ponsel dengan harapan Zion ~ pacarnya akan segera datang sesuai janji.

"Sayang, pulang yuk ... Kamu ngapain di tempat ini?" tanya Papi Cakra dengan sesak yang luar biasa karena benar-benar terluka sampai menjadikan tempat ini sebagai pelarian ternyamannya.

Ganeeta menggeleng, "Tidak, Anet tidak mau pulang!! Sudah Anet bilang tidak mau ... Papi kenapa maksa Anet tunangan sama orang-orangan sawah itu?"

"Baiklah, jadi Anet tidak mau tunangan?"

"Tidak mau dan tidak akan pernah mau!!" tegas Ganeeta tanpa keraguan.

Papi Cakra sejenak memijat pangkal hidung, dia mengangguk dan mendekati putrinya pelan-pelan. "Ya sudah, kalau tidak mau tunangan tidak apa-apa ... kita pulang tapi ya?"

"Benar Papi tidak maksa Anet tunangan lagi?"

"Tentu saja, sejak kapan Papi bohong," ucap Papi Cakra yang ternyata berhasil membuat hati si keras kepala itu melunak seketika.

Tanpa tahu bahwa ucapan papinya mengandung makna tersirat di dalamnnya."Tidak tunangan, tapi langsung akad nikah maksudnya."

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Dewi kunti

Dewi kunti

uuuuhhh licik sekali papi cakra

2024-11-01

3

Telik sandi Megantara

Telik sandi Megantara

widih papi cakra dari dulu adem, kalem tapi pasti tujuannya

tapi kenapa anet gak sedikitpun nuruni papa cakra

faaz : kepalaku rasanya akan terbelah tante, kirim kopi ya tan🙏

2024-11-01

5

Sidieq Kamarga

Sidieq Kamarga

Thor kenapa dengan Ganetta ya sampai jadi begitu ? Aku rindu ganetta yang dulu waktu masih kecil, tak kita perannya akan sebaik Mikhayla , nah ini jadi sohibnya anak punk

2024-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Perintah, Bukan Penawaran.
3 BAB 03 - Waspada Mode On
4 BAB 04 - Amunisi Pengantin Baru
5 BAB 05 - Mas Faaz ~
6 BAB 06 - Mulai Pagi dengan Istighfar
7 BAB 07 - Malu Semalu-Malunya.
8 BAB 08 - Tanggung Jawab Suamimu
9 BAB 09 - Di Balik Sarung Gus Faaz
10 BAB 10 - Besok Aku Pakai Hijab
11 BAB 11 - Migrain
12 BAB 12 - Menyenangkan Hati Suami
13 BAB 13 - Makasih Saja?
14 BAB 14 - Pacar Semata Wayang
15 BAB 15 - Putuskan Pacarmu!!
16 BAB 16 - Babak Baru, Ujian Lama.
17 BAB 17 - Mumpung LDR
18 BAB 18 - Kita Impas!! - Ganeeta
19 BAB 19 - Bukan Hukuman Biasa
20 BAB 20 - Fitnah Kesekian Kalinya
21 BAB 21 - Cari Uang Ala Ganeeta
22 BAB 22 - Morning Kiss
23 BAB 23 - Aku Sudah Bersuami
24 BAB 24 - Bulan Madu, Yuk
25 BAB 25 - Lagi-Lagi Papi
26 BAB 26 - Tak Ternilai
27 BAB 27 - Mahkota Seorang Wanita
28 BAB 28 - Sambutan Adik Ipar
29 BAB 29 - Kamu Mencintainya? - Faaz
30 BAB 30 - Bukan Salah Takdir
31 BAB 31 - Tidak Seburuk Dugaanmu!!
32 BAB 32 - Kamu Itu Aneh - Faaz
33 BAB 33 - Meresahkan
34 BAB 34 - Orang Sabar Disayang Mertua
35 BAB 35 - Menikahinya Adalah Ibadah - Faaz
36 BAB 36 - Terasa Berbeda
37 BAB 37 - Bukan Salah Jodoh.
38 BAB 38 - Tidak Bisa Ditebak
39 BAB 39 - Haruskah Kurebut?
40 BAB 40 - Seperti Simpanan
41 BAB 41 - Tidak Ada Yang Sempurna
42 BAB 42 - Belum Siap Jadi Oma
43 BAB 43 - Sang Pendusta
44 BAB 44 - Bukan Khayalan
45 BAB 45 - Mendadak Konsultasi
46 BAB 46 - Setua Itu?
47 BAB 47 - Tidak Harus Dia
48 BAB 48 - Janji Ganeeta
49 BAB 49 - Kita Bisa Romantis
50 BAB 50 - Tekad Ganeeta
51 BAB 51 - Di Bawah Selimut
52 BAB 52 - Like A Fireworks
53 BAB 53 - Perang Dunia Ke-3
54 BAB 54 - Sambutan Duka
55 BAB 55 - Terlambat ~
56 BAB 56 - Hanya Rabun
57 BAB 57 - Tidak Sesuci Itu
58 BAB 58 - Bukan Teh Manis Biasa
59 BAB 59 - Seperti Papi
60 BAB 60 - Matanya Jelalatan
61 BAB 61 - Peringatan Faaz
62 BAB 62 - Sangat Peka
63 BAB 63 - Salah Minum Obat?
64 BAB 64 - Menolak Keras LDR
65 BAB 65 - Berakhir di Hotel Bintang Lima
66 BAB 66 - Bukan Sekadar Partner Ranjang
67 BAB 67 - Sad/Happy Ending
68 BAB 68 - Tidak Sebaik Perkiraanmu ~ Faaz
69 BAB 69 - Apa Aku Centil?
70 BAB 70 - Tidak Akan Tinggal Diam
71 BAB 71 - Tarian Pemanggil Suami
72 BAB 72 - Pura-Pura Tidur
73 BAB 73 - Sibuk Jadi Istri
74 BAB 74 - Insting Seorang Lelaki
75 BAB 75 - Tamu Tak diundang
76 BAB 76 - Pemandangan Tak Terduga
77 BAB 77 - Rahasia Besar
78 BAB 78 - Kurang Berbakat
79 BAB 79 - Awal Kehancuran Fandy
80 BAB 80 - Ember
81 BAB 81 - Pantang Dipuji
82 BAB 82 - Takut Ditikung Juga
83 BAB 83 - Akhiri Saja
84 BAB 84 - Dipulangkan Baik-baik
85 BAB 85 - Makan Daging Mauren?
86 Promo Karya Mama Reni - PEMBALASAN ISTRI : AKU YANG DIANGGAP BONEKA
87 BAB 86 - Prahara Apel Bang Mamat
88 BAB 87 - Kejutan Untuk Mami
89 BAB 88 - Misteri Ngidamnya Anet.
90 BAB 89 - Berkah Dari Hongkong!!
91 BAB 90 - Tuhan Maha Tahu
92 BAB 91 - Kalah Saing
93 BAB 92 - Good Job, Mbak Alifah!!
94 BAB 93 - Bukan Santri Biasa
95 BAB 94 - Mendadak Resepsi
96 Promosi Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Bayaran (Abimanyu)
97 BAB 95 - Pernikahan Impian
98 BAB 96 - Doa di Ujung Malam
99 BAB 97 - Aku Akan Bertanggung Jawab
100 BAB 98 - Kejutan di Awal Hari
101 BAB 99 - Masih Mau Jadi Istri Mas?
102 BAB 100 - Mas Bukan Pendosa ~ Ganeeta
103 BAB 101 - Aku Percaya ~
104 BAB 102 - Tapi Aku Sakit ~
105 BAB 103 - Mati Rasa?
106 BAB 104 - Dimana Dia?
107 BAB 105 - Deal
108 BAB 106 - Akmal Serius Mode On
109 BAB 107 - Allah Sebaik-baiknya Pelindung
110 BAB 108 - Hidup Segan Mati Tak Mau ~ Ganeeta
111 BAB 109 - Sama Iyanya
112 Visual Cast
113 Promosi Karya Baru
114 BAB 110 - Bukan Pillow Talk Biasa
115 BAB 111 - Kayak Om Faaz
116 BAB 112 - Waktuku Untukmu, Neta.
117 BAB 113 - 99 Persen
118 BAB 114 - Kita, Bukan Mas Saja.
119 BAB 115 - Istri Kecilmu Itu Sudah Dewasa
120 BAB 116 - Tekad Faaz
121 BAB 117 - Tidak Sesabar Itu
122 BAB 118 - Hasil DNA Sebenarnya
123 BAB 119 - Kita Perlu Penjelasan!! ~ Ganeeta
124 BAB 120 - Jangan Gegabah!! ~ Faaz
125 BAB 121 - Dilema Akmal
126 BAB 122 - Mengerti, Tapi Tidak Kumaklumi.
127 BAB 123 - Ada Syaratnya!! ~ Ganeeta
128 BAB 124 - Pulang ke JKT
129 BAB 125 - Tidak Sesederhana Itu
130 BAB 126 - Apapun untuk Anet
131 BAB 127 - Kurang Puas (Sedikit)
132 BAB 128 - I'm Pregnant
133 BAB 129 - Masing-Masing
134 BAB 130 - Pulang ~
135 BAB 131 - Bukan Ngambek Biasa
136 BAB 132 - Hikmah Dibalik Duka
137 BAB 133 - Sentuh Dikit Bereaksi
138 BAB 134 - Astaghfirullah, Istighfar Suamiku.
139 BAB 135 - Tak Terduga
140 BAB 136 - Labil Mode On
141 BAB 137 - TerFaaz-Faaz
142 BAB 138 - Kumat
143 BAB 139 - Tanpa Suami
144 BAB 140 - Takut Karma
145 BAB 141 - Surga yang Kuimpikan (Tamat)
146 BONUS CHAPTER 01
147 Promo Karya Baru - Bukan Pernikahan Biasa (Iqlima)
148 BONUS CHAPTER 02
149 BONUS CHAPTER 03
150 BONUS CHAPTER 04
151 BONUS CHAPTER 05 - Edisi Akmal - Alifah
152 BONUS CHAPTER 06 - Edisi Akmal - Alifah
153 BONUS CHAPTER 07 - Edisi Akmal - Alifah
Episodes

Updated 153 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Perintah, Bukan Penawaran.
3
BAB 03 - Waspada Mode On
4
BAB 04 - Amunisi Pengantin Baru
5
BAB 05 - Mas Faaz ~
6
BAB 06 - Mulai Pagi dengan Istighfar
7
BAB 07 - Malu Semalu-Malunya.
8
BAB 08 - Tanggung Jawab Suamimu
9
BAB 09 - Di Balik Sarung Gus Faaz
10
BAB 10 - Besok Aku Pakai Hijab
11
BAB 11 - Migrain
12
BAB 12 - Menyenangkan Hati Suami
13
BAB 13 - Makasih Saja?
14
BAB 14 - Pacar Semata Wayang
15
BAB 15 - Putuskan Pacarmu!!
16
BAB 16 - Babak Baru, Ujian Lama.
17
BAB 17 - Mumpung LDR
18
BAB 18 - Kita Impas!! - Ganeeta
19
BAB 19 - Bukan Hukuman Biasa
20
BAB 20 - Fitnah Kesekian Kalinya
21
BAB 21 - Cari Uang Ala Ganeeta
22
BAB 22 - Morning Kiss
23
BAB 23 - Aku Sudah Bersuami
24
BAB 24 - Bulan Madu, Yuk
25
BAB 25 - Lagi-Lagi Papi
26
BAB 26 - Tak Ternilai
27
BAB 27 - Mahkota Seorang Wanita
28
BAB 28 - Sambutan Adik Ipar
29
BAB 29 - Kamu Mencintainya? - Faaz
30
BAB 30 - Bukan Salah Takdir
31
BAB 31 - Tidak Seburuk Dugaanmu!!
32
BAB 32 - Kamu Itu Aneh - Faaz
33
BAB 33 - Meresahkan
34
BAB 34 - Orang Sabar Disayang Mertua
35
BAB 35 - Menikahinya Adalah Ibadah - Faaz
36
BAB 36 - Terasa Berbeda
37
BAB 37 - Bukan Salah Jodoh.
38
BAB 38 - Tidak Bisa Ditebak
39
BAB 39 - Haruskah Kurebut?
40
BAB 40 - Seperti Simpanan
41
BAB 41 - Tidak Ada Yang Sempurna
42
BAB 42 - Belum Siap Jadi Oma
43
BAB 43 - Sang Pendusta
44
BAB 44 - Bukan Khayalan
45
BAB 45 - Mendadak Konsultasi
46
BAB 46 - Setua Itu?
47
BAB 47 - Tidak Harus Dia
48
BAB 48 - Janji Ganeeta
49
BAB 49 - Kita Bisa Romantis
50
BAB 50 - Tekad Ganeeta
51
BAB 51 - Di Bawah Selimut
52
BAB 52 - Like A Fireworks
53
BAB 53 - Perang Dunia Ke-3
54
BAB 54 - Sambutan Duka
55
BAB 55 - Terlambat ~
56
BAB 56 - Hanya Rabun
57
BAB 57 - Tidak Sesuci Itu
58
BAB 58 - Bukan Teh Manis Biasa
59
BAB 59 - Seperti Papi
60
BAB 60 - Matanya Jelalatan
61
BAB 61 - Peringatan Faaz
62
BAB 62 - Sangat Peka
63
BAB 63 - Salah Minum Obat?
64
BAB 64 - Menolak Keras LDR
65
BAB 65 - Berakhir di Hotel Bintang Lima
66
BAB 66 - Bukan Sekadar Partner Ranjang
67
BAB 67 - Sad/Happy Ending
68
BAB 68 - Tidak Sebaik Perkiraanmu ~ Faaz
69
BAB 69 - Apa Aku Centil?
70
BAB 70 - Tidak Akan Tinggal Diam
71
BAB 71 - Tarian Pemanggil Suami
72
BAB 72 - Pura-Pura Tidur
73
BAB 73 - Sibuk Jadi Istri
74
BAB 74 - Insting Seorang Lelaki
75
BAB 75 - Tamu Tak diundang
76
BAB 76 - Pemandangan Tak Terduga
77
BAB 77 - Rahasia Besar
78
BAB 78 - Kurang Berbakat
79
BAB 79 - Awal Kehancuran Fandy
80
BAB 80 - Ember
81
BAB 81 - Pantang Dipuji
82
BAB 82 - Takut Ditikung Juga
83
BAB 83 - Akhiri Saja
84
BAB 84 - Dipulangkan Baik-baik
85
BAB 85 - Makan Daging Mauren?
86
Promo Karya Mama Reni - PEMBALASAN ISTRI : AKU YANG DIANGGAP BONEKA
87
BAB 86 - Prahara Apel Bang Mamat
88
BAB 87 - Kejutan Untuk Mami
89
BAB 88 - Misteri Ngidamnya Anet.
90
BAB 89 - Berkah Dari Hongkong!!
91
BAB 90 - Tuhan Maha Tahu
92
BAB 91 - Kalah Saing
93
BAB 92 - Good Job, Mbak Alifah!!
94
BAB 93 - Bukan Santri Biasa
95
BAB 94 - Mendadak Resepsi
96
Promosi Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Bayaran (Abimanyu)
97
BAB 95 - Pernikahan Impian
98
BAB 96 - Doa di Ujung Malam
99
BAB 97 - Aku Akan Bertanggung Jawab
100
BAB 98 - Kejutan di Awal Hari
101
BAB 99 - Masih Mau Jadi Istri Mas?
102
BAB 100 - Mas Bukan Pendosa ~ Ganeeta
103
BAB 101 - Aku Percaya ~
104
BAB 102 - Tapi Aku Sakit ~
105
BAB 103 - Mati Rasa?
106
BAB 104 - Dimana Dia?
107
BAB 105 - Deal
108
BAB 106 - Akmal Serius Mode On
109
BAB 107 - Allah Sebaik-baiknya Pelindung
110
BAB 108 - Hidup Segan Mati Tak Mau ~ Ganeeta
111
BAB 109 - Sama Iyanya
112
Visual Cast
113
Promosi Karya Baru
114
BAB 110 - Bukan Pillow Talk Biasa
115
BAB 111 - Kayak Om Faaz
116
BAB 112 - Waktuku Untukmu, Neta.
117
BAB 113 - 99 Persen
118
BAB 114 - Kita, Bukan Mas Saja.
119
BAB 115 - Istri Kecilmu Itu Sudah Dewasa
120
BAB 116 - Tekad Faaz
121
BAB 117 - Tidak Sesabar Itu
122
BAB 118 - Hasil DNA Sebenarnya
123
BAB 119 - Kita Perlu Penjelasan!! ~ Ganeeta
124
BAB 120 - Jangan Gegabah!! ~ Faaz
125
BAB 121 - Dilema Akmal
126
BAB 122 - Mengerti, Tapi Tidak Kumaklumi.
127
BAB 123 - Ada Syaratnya!! ~ Ganeeta
128
BAB 124 - Pulang ke JKT
129
BAB 125 - Tidak Sesederhana Itu
130
BAB 126 - Apapun untuk Anet
131
BAB 127 - Kurang Puas (Sedikit)
132
BAB 128 - I'm Pregnant
133
BAB 129 - Masing-Masing
134
BAB 130 - Pulang ~
135
BAB 131 - Bukan Ngambek Biasa
136
BAB 132 - Hikmah Dibalik Duka
137
BAB 133 - Sentuh Dikit Bereaksi
138
BAB 134 - Astaghfirullah, Istighfar Suamiku.
139
BAB 135 - Tak Terduga
140
BAB 136 - Labil Mode On
141
BAB 137 - TerFaaz-Faaz
142
BAB 138 - Kumat
143
BAB 139 - Tanpa Suami
144
BAB 140 - Takut Karma
145
BAB 141 - Surga yang Kuimpikan (Tamat)
146
BONUS CHAPTER 01
147
Promo Karya Baru - Bukan Pernikahan Biasa (Iqlima)
148
BONUS CHAPTER 02
149
BONUS CHAPTER 03
150
BONUS CHAPTER 04
151
BONUS CHAPTER 05 - Edisi Akmal - Alifah
152
BONUS CHAPTER 06 - Edisi Akmal - Alifah
153
BONUS CHAPTER 07 - Edisi Akmal - Alifah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!