04. Memulai misi dengan identitas baru

"Satu minggu yang lalu mereka terlibat kecelakaan tragis di lokasi yang sama hingga koma di salahsatu rumah sakit yang ada di bawah naungan LMA group. ketiganya koma selama lima hari lamanya hingga mereka dinyatakan sudah meningal dunia." Felica terkejut mendengar hal tersebut tapi hanya sesat, dia merasa kasian dengan keadaan mereka terlebih tidak pernah merasakan kasih sayang keluarga.

......................

Dua hari sudah lalu begitu cepat ketiganya sudah mulai mengerjakan misi.

Kenza dan kevano sedang berjalan menyelusuri lorong-lorong kampus yang terlihat begitu mewah dan elegan penampilan keduanya begitu tidak mencerminkan gaya keduanya. Kenza terlihat begitu cupu dengan kaca mata yang melekat di matanya sedang kevano dia terlihat memakai pakaian simpel tapi mencerminkan orang bodoh. keduanya memakai topeng wajah agar menyamaran mereka berdua sempurna dan tidak akan ada yang menyadari hal tersebut.

"Eh, bukannya itu sih cupu sama sih bodoh yah."

"gw kira mereka metong eh taunya selamat dari kecelakaan itu kuat juga tubuhnya."

"Kenapa tuh orang masih hidup sih bukannya mati aja. "

Dll

Kenza dan kevano hanya diam mereka berdua berjalan beriringan dengan santai, mereka berpisah di lorong Karena kelas keduanya berbeda.

"Ruang dosen." Kevano berbalik mendengar dua kata dari earphones yang terpasang satu di telinga. Dia Melihat ruang dosen tidak jauh dari sana sambil tersenyum tipis lalu kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

"Hm," dehemnya tatapannya dingin wajahnya datar tanpa ekspresi.

Perlu kalian ketau kenza, kevano maupun kenza hanya hangat kepada keluarga dan orang terdekat saja untuk orang luar mereka bertiga akan bersifat dingin dan datar seperti mama mereka.

Di kelas kenavo terduduk dengan tenang di tempatnya sambil memutar-mutar pulpen yang ada di tangannya. Tatapan matanya menyusuri setiap sudut mencari hal yang mencurigakan.

^^^"Ada"^^^

"Tidak beberapa mahasiswa (Tidak hanya ada beberapa mahasiswa)."

^^^"Oh, Awasi teliti (awasi semua dengan teliti jangan ada yang kelewatan)."^^^

"Tentu."

Bercakap mereka berdua sampe di situ saja karena tidak ada yang penting.

Brak

"Hai bodoh, kuat juga yah tubuh lu itu padahal sudah terlempar jauh saat truk kontainer nabrak lu." Seorang gadis menghampiri kenza dengan dengan tatapan mengejek.

"Terus." Kevano menatap mata gadis tersebut membuatnya mundur ke belakang karena terkejut melihat tatapan tajamnya.

"Yah gw heran aja lu bisa selamat secara lu kan lemah, bodoh, dan ga di peduliin." Gadis tersebut tersenyum miring seakan-akan menunggu reaksi kevona saat ini.

"Lalu." Gadis tersebut melihat reaksi dari kevano mengepalkan kedua tangannya karena marah lalu pergi ke tempat duduknya.

"Jika tidak salah nama gadis eh bukan wanita itu cea,dia merupakan adik dari yang identitasnya gw pake untuk sementara." kevano membatin mulai curiga akan sesuatu yang mungkin akan melibatkan cea atas mafia itu.

......................

Di sisi Kenzo.

Dia duduk dengan tenang di kursinya dengan tatapan mengarahkan ke luar jendela yang di mana itu akan langsung mengarahkan ke lapangan basket.

"semoga aja di sini menyenangkan seperti orang-orang itu ucapan." Kenzo terus menatap ke arah sana hingga tidak sengaja melihat sang kembaran dari pemilik asli identitas yang dia pake bersama dengan gadis cantik.

"Cantik juga, tapi sayang bukan selera gw. yah kali gw punya selera j4lang yang keluar-masuk klub malam milik kakak." Kenzo mengalihkan pandangan saat tidak sengaja bertatap dengan gadis tersebut. gadis itu juga merupakan seorang primadona yang sering di kejar-kejar oleh pemilik asli identitasnya saat ini.

Tidak lama kemudian guru datang dengan baju ketat datang kelas, Kenzo yang melihat tersebut terkejut sekaligus melotot.

"Hai lu, lu mau ngajar atau ngej4l4ng rasanya lu percuma aja sekolah di tempat ini tapi pakean yang lu gunakan benar-benar tidak mencerminkan seorang guru." Seseorang datang dari pintu mengoreksi pakean milik sang guru. Dia adalah suruhan da dari kenzo sendiri, Kenzo yang melihatnya tersenyum tipis tidak ada yang menyadari hal tersebut.

Pada saat Malam di apartemen kenzo terlebih dahulu menyelidiki tentang guru yang mengajar hari ini jadi dia mengusung rencana ini. Dan menyewa orang untuk mempermalukannya di depan semua murid yang ada di kelas ini dengan bayaran yang tinggi.

"Drama di mulai." Batinnya tersenyum licik sambil menegang bibirnya tatapan datar ke depan. Sang guru yang melihat hal tersebut merinding tapi tidak terlalu menganggapinya.

(Untuk nama kenza, kevano, dan kenzo kita panggil mereka dengan nama samaran kecuali klo mereka ga menyamar baru pake identitas asli.)

Di mengalihkan pandangan ke arah murid yang mengoreksi pakean miliknya dengan wajah marah.

"Heh dasar murid kurang ajar, saya di sini untuk ngajar bukan untuk ngej4l4ng. Apa kau tidak liat saya bawa buku masuk ke kelas ini." Kesalnya menunjuk ke arah buku yang di tangan dia bawa ke dalam kelas.

"ngajar sih ngajar bu, tapi pakaian lo itu kayak j4l4ng tau ga. gimana klo investor datang ke sekolah ini liat lo itu dasar j4l4ng harusnya lo itu di club malam godaan bapak-bapak kaya di luar sana." Dia melipat ke dua tangan sambil memutar matanya malas melihat ke arahnya.

"Kau berani dengan saya ha ?, saya bisa mengeluarkan kau dari sekolah ini karena menghina saya saat ini." Guru tersebut mengepalkan kedua tangan dengan erat hingga memutih.

"Yah berani lah yah kali ga, lagian memang lo bisa ngeluarin gue ha. gue aja kenal cucu dari pemilik sekolah ini bahkan orang tua gue kenal dengan mereka secara bekerja di bawah naungan atmajaya." Sinisnya tersebut mengejek kearahnya, alex terus menerus menatap dingin di depan wajahnya datar.

"Kau liat saja nanti." tunjuk nya lalu pergi dari sana, alex berdiri dari tempat duduknya lalu menghampirinya dia menepuk pundaknya lalu berbisik.

"Bagus Dirga, gue akan membuat kakek menaikan jabatan orang tua lo dan Uang yang gue janjikan sudah gue tranfer." Setelah mengucapkan hal tersebut alex keluar dari sana, sedang para murid yang ada di kelas tersorak senang karena guru keluar.

"Akhirnya guru genit itu pergi dari sini." Soraknya mengangkat tangannya ke atas.

Alex berjalan menyusuri sekolah yang memiliki suasana yang sepi karena para murid sedang belajar kecuali satu kelas sedang pelajaran olahraga. Dia berhenti di belakang sekolah suasana yang begitu menyejukkan mata dengan tanaman yang indah dan rumput yang hijau.

"Kakek bener-bener tidak perhitungan membuat sekolah ini." Gumamnya pelan duduk di bangku taman yang ada di sana dia memejamkan matanya pelan merasakan embusan angin menerpa wajahnya.

Hiks

Suara isankan tangis membuat alex membuka matanya mencari suara tersebut, di balik pohon terdapat seorang gadis memeluk lututnya. Alex memegang bahunya membuat gadis tersebut tersentak kaget, alex menatap datar gadis tersebut lalu duduk disampingnya.

"Kenapa." Dia mengeleng pelan kembali memeluk lututnya, alex mengelus rambutnya pelan dia memberikan bahunya kepadanya.

"Kenapa kembaran lo jahat sama gue alex, alvi Jahat alex dia dorong gue padahal hanya mau kasih bekal gue itu tulus sayang sama dia tapi dia." Gadis tersebut memeluk alex sambil menangis, alex hanya diam dia tau siapa gadis tersebut menurut informasi dia adalah ayuna Krisyana. Salah satu primadona yang suka dengan alvi kembaran alex tapi sayang alvi membencinya karena fitnah dari laras.

"Sudahlah jangan nangis oke, masih banyak cowok di luar sana termasuk gue." yuna melihat wajah alex dengan wajah bingung sekaligus terkejut mendengarnya.

"Lo suka sama gue, bukannya lo suka sama laras yah." Alex terkekeh mendengarnya lalu menghapus airmatanya dengan lembut. Dia juga memegang pipi milik yuna sambil tersenyum lembut.

"Apa lo lupa dengan gue yana, ais padahal gue udah lama cari lo tapi lo lupa dengan gue. Kak kenza pasti juga kangen dengan lo yana." yuna membulatkan matanya mendengar nama kesayangan khusus dari kekasih kecilnya dulu keluar dari mulut alex.

"Dewa itu kau, bagimana mungkin kau bohong kan mana mungkin dewa punya kembar. Dewa yang gue kenal tidak punya kembaran dan punya sifat dingin kayak kulkas seratus pintu." Yuna menjauhkan tangan alex dari pipinya dengan wajah marah lalu berdiri dari tempat duduknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!