Kenza yang melihat geng motor tersebut dari dalam mobil hanya menatap dingin dan datar sambil mengeleng pelan. tatapan remeh kearah kedua belah pihak hinga terdengar sirine polisi. membuat kedua kelompok geng motor tersebut langsung kabur dari sana, kenzo melanjutkan perjalanan pulang.
Sesampainya di mansion dia langsung masuk ke kamar milik sang mama untuk mengetahui secara detail isi pesan tadi.
...· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·...
"Kua sudah datang kenzo, ayo ikut dengan mama keruang keluarga, mama tidak bisa membahasnya di sini papamu sedang tidur karena kelelahan." ucap Lea sambil mengelus rambut marvin yang tertidur di sampingnya.
Kenzo langsung menganguk pelan pergi dari sana, sedang lea yang melihat ke pergi kenzo mencium kening marvin lembut lalu menyusul kenzo.
Di ruang keluarga kenzo duduk dengan tenang menunggu ke datang mamanya dengan secangkir teh hangat yang ada ditangannya. Lea duduk di kursi singel yang ada di dekat kenzo lalu tatapannya langsung berubah dingin kepadanya, kenzo yang melihat Ekspresinya memahami bahwa pa yang di sampaikan oleh mamanya penting.
"Mama ingin kau jadi ceo di LMA group." Kenzo terbatuk mendengar ucapan dari sang mama terlebih itu perusahaan terbesar di negara P.
"Ma, mama bercandakan mana mungkin mama memberiku misi untuk mengambil alih perusahaan itu. ceo perusahaan itu saja begitu misterius bahkan muka ceo nya aja hanya beberapa kali di liat oleh kliennya. " Lea mengangkat tangannya lalu menaruh jari tengah dan telunjuk di keningnya.
Kenzo terdiam mendapati jari Lea berada di keningnya, Lea hanya tersenyum tipis melihat hal tersebut.
"Nak mama itu adalah ceo perusahaan LMA group jadi aku ingin kau mengantikan mama menjadi ceo di sana. perusahaan pusat berada di negara P jadi kau bisa mengurusnya dari jarak jauh tidak seperti kakakmu, perusahaan pusat yang mama wariskan kepadanya berada di negara ini. kau hanya datang ke sana saat sekretarismu tidak bisa meng-handle nya, besok sekertarismu yang baru di rekrut untukmu usianya 22 tahun darang. " Lea menurunkan tangan dari kening Kenzo, Kenzo terdiam mencerna ucapan dari sang mama setelah mencerna Kenzo terdiam sejenak.
"perusahaan pusat yang ada di ini, maksud mana apa?." kenzo menaruh kedua tangan di dagu berpikir sedikit lalu berali menatap lea. lea yang mengerti tatapan dari kenzo tersenyum mengelus rambutnya dengan lembut.
"Mama mempunyai dua perusahaan yang dimana nama perusahaan mama di sini ZL company yang bergerak perhotelan dan penerbangan itu di pengan oleh kakakmu sekarang. Di negara P nama perusahaan mama adalah LMA group yang bergerak di bidang medis dan obat-obatan kedua perusahaan itu memiliki banyak cabang." Kenzo terkejut mendengarnya dia tidak percaya bahwa selama ini mama merupakan orang sehebat itu. Kenzo yang selama ini yang dia tau tentang sang mama adalah sebagai tangan kanan mafia dan juga mantan dokter terkemuka.
"Aku mengerti ma, besok aku mulai mengerjakan berkas-berkas dll." Kenzo mengangguk lalu berdiri dari sana untuk kamarnya.
......................
keesokan paginya.
Kenzo sudah bersiap dengan baju santai karena sekertaris akan datang ke sini pagi hari, dia keluar dari kamar. saat keluar dari kamar dia berpapasan dengan kenza yang sudah rapih dengan jas kantor yang begitu formal.
"Loh mau kemana kak kok rapi banget ga bisanya." Kenzo bertanya saat melihat pakaian yang di kenakan oleh kenza yang begitu formal.
"Apa mama tidak memberitahumu kemari malam klo mama mewariskan perusahaan terhadapku dek." Kenza langsung mengingat-ingat ucapan sang mama kemarin malam lalu mengangguk pelan.
"Mama kasi tau kak, tapi mama tidak beri tau kenza klo hari ini kakak kan langsung ke sana hari ini. yah sudah kak, aku mau tunggu sekretarisku bye." kenzo pergi duluan dari sana, kenza mengikuti kenzo dari belakang sambil mengeleng pelan.
Mereka berdua ke ruang makan di sana tidak ada seseorang bahkan Lea dan marvin belum datang.
"Bi, mama papa." Kenzo langsung bertanya kepada pelayan yang kebetulan lewat.
"Tuan ada urusan di luar kota jadi pagi-pagi sekali dia pergi tuan muda untuk nyonya dia ada urusan di luar jadi dia juga sudah pergi bersama dengan tuan besar." Kenzo mengangguk pelan melambaikan tangannya menyuruh pelayan tersebut pergi menjalankan tugasnya.
Mereka berdua langsung makan pagi berdua dengannya tenang seperti adab yang sudah du tentukan oleh keluarga Edward dan atmajaya.
Selesainya sarapan bersama kenza langsung pergi dari sana sedangkan Kenzo ke ruang tamu menunggu sekretarisnya yang akan datang.
Kenza melajukan motornya dengan kecepatan tinggi karena saat ini sedang buru-buru, di depan ada kevano yang juga melajukan mobilnya.
senyum tipis terukir di bibirnya dia langsung menambah kecepatan laju motornya melewati mobil kevano, Dalam mobil kevano yang melihat berdecak kesal.
Motor kenza berhenti di depan kantor pencakar langit di sana sudah ada namanya dan juga sekretarisnya vita yang sedang menunggunya. Dia pun turun dari motor menghampiri sang mama bersama dengan orang baru diliat oleh-Nya.
"Mama" kenza langsung menyapanya yang di anggukkan oleh Lea ketiganya langsung masuk ke dalam perusahaan para karyawan yang ada di sana hanya diam menyaksikan hal tersebut.
skip ruangan.
"Tuan mudah berkenalan nama saya vita sekertaris mama anda, karena lea menyerahkan perusahaan ini. Maka mulai sekarang dia keponakan saya yang akan menjadi sekertaris anda mulai saat ini dan seterusnya." Vita menujuk seseorang yang bediri tidak jauh dari tempatnya saat ini.
"tuan muda perkenalkan saya vian keponakan tante vita yang saat ini menjadi sekertaris anda sekaligus menjadi tangan kanan anda di dunia bawah." Kenza menatap datar ke arah vian lalu mengangguk pelan.
"njir sifatnya sama, memang yah buah tidak jatuh jatuh dari pohonnya sama-sama datar." batin vita meratapi nasib sang keponakan, dia begitu perihatin dengannya.
Lea tersenyum tipis mengusap rambut sang anak lalu pergi dari sana begitu juga dengan vita yang jugai pergi menikmati uang pensiunnya.
"Tuan, hari ini ada begitu banyak berkas anda harus mengerjakannya dengan cepat saya khawatir berkas akan bertumpukan semakin banyak." Kenza langsung melihat ke arah meja ceo tempat mamanya dulu, dia mulai berjalan kearah sana lalu duduk kursi.
kenza mulai membuka berkas tersebut lalu membacanya dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan yang akan merugikan perusahaan dan juga dirinya nantinya. Kenza tau betul dengan berjuang mamanya agar bisa membangun perusahaan sebesar ini di usia muda.
Tidak jauh berbeda dengan keadaan kevano dan juga Kenzo saat ini keduanya juga tengah sibuk dengan urusan perusahaan yang begitu banyak.
......................
Di tempat Lea saat ini sedang bersama dengan Felicia.
"anak-anak sudah mulai mengerjakan urusan mereka, dengan kemampuan mereka gw yakin dan berharap perusahaan berkembang lebih maju di banding pada saat kita memegangnya." Felica tersenyum melihat ketiganya dengan serius mengerjakan dokumen yang ada, lea tersenyum tipis melihat tersebut dari balik layar laptop.
"Pasti mereka bisa, apa kau lupa kejeniusan kita menurun kepada kita feli." Felica menganguk pelan setuju dengan ucapan dari lea sambil melihat layar.
"Oh iya tentang penyamaran mereka apa kau sudah mendapatkan identitas baru untuk ketiganya." Felica mengalihkan pandangannya dari laptop.
"Sudah, tadi pagi-pagi sekali sebelum marvin bangun aku langsung mencari informasi masih mengenai indentitas keduanya." Lea mengeluarkan sebuah amplop besar yang yang berisikan informasi yang dia dapat tadi.
Felica membuka amplop tersebut dia begitu penasaran dengan identitas keduanya.
- Kenza akan menyamar sebagai anak cupu berprestasi di mana suara dan juga postur tubuh keduanya begitu mirip, dia bernama zeno Brian algra. tuan muda dari keluarga algra yang di sia-siakan hanya karena seorang anak pungut bernama kelara krista.
- kevano akan menyamar sebagai anak bodoh dan tidak memiliki prestasi sedikit di kampus dia sering mendapatkan peringat paling bawah. postur tubuh dan suara keduanya begitu mirip. dia bernama Dean juanda delfian, sama seperti zeno tapi beda dia di benci oleh keluarga karena sifat bodohnya.
- Kenzo akan menyamar sebagai anak yang mengejar-ngejar seorang gadis bernama laras Shelly Primadona sekolah. dia bernama alex daren brim dia merupakan anak keluarga brim tapi dia tersisihkan dari sang kembaran yang lebih di sayangi.
"Hm, bagus terlihat dari postur tubuh ketiga hampir mirip dengan mereka walaupun kehidupan sedikit yah begitu lah." Lea hanya diam mendengar tersebut tatapan dingin muka datar melihat layar.
"Oh iya bisa aku bertanya dimana ketiganya saat ini?." Lea menatap kearah felica lalu menghela nafas panjang lalu mengeleng pelan.
"Satu minggu yang lalu mereka terlibat kecelakaan tragis di lokasi yang sama hingga koma di salahsatu rumah sakit yang ada di bawah naungan LMA group. ketiganya koma selama lima hari lamanya hingga mereka dinyatakan sudah meningal dunia." Felica terkejut mendengar hal tersebut tapi hanya sesat, dia merasa kasian dengan keadaan mereka terlebih tidak pernah merasakan kasih sayang keluarga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments