Bertemu Yudho Sardono

Sabrina merasa lega karena setelah Ika dan Ihsan pergi ke stasiun Gambir. Setidaknya dia lebih konsentrasi dengan kepentingan Ardiona untuk menemui pengacara Yudho Sardono. Sabrina sendiri selama menjadi bodyguard, hampir tidak pernah berhubungan dengan keluarga Sultan Pratomo. Entah kenapa tapi dia sangat jarang menjadi penjaga keluarga pemilik perusahaan Ramadhan Securitas.

Sabrina tahu alasannya karena rata-rata yang menjadi penjaga mereka adalah para pengawal yang senior dan hapal dengan kebiasaan masing-masing anggota keluarga.

Suara pintu ruang kerja Ardiona terbuka dan Sabrina pun berdiri.

"Brina, kita makan siang dulu baru ke kantor Blair and Blair," ajak Ardiona.

"Baik pak." Sabrina mengambil tas besarnya dan memasukkan laptop dan semua barang-barang penting di mejanya lalu berjalan mendekati Ardiona.

"Kunci mobil masih di kamu?"

"Masih pak," jawab Sabrina sambil masuk ke dalam lift. "Kita makan siang dimana pak?"

"Padang saja ya? Yang cepat."

"Baik pak."

Keduanya saling diam dan pintu lift pun terbuka di area parkir basement. Sabrina duduk di bagian pengemudi sementara Ardiona menyebutkan rumah makan Padang favoritnya yang satu jalur dengan kantor Blair and Blair.

***

"Kamu tidak ambil rendang?" tanya Ardiona.

"Tidak pak. Aku bosan rendang," senyum Sabrina.

"Mengapa?"

"Ibu angkat aku kan ada keturunan Padang dan punya usaha rendang beku rumahan. Jadi bayangkan pak, setiap hari lihat rendang."

Ardiona tersenyum. "Mblenger kamu ceritanya?"

Sabrina mengangguk. "Makanya saya lebih memilih ayam pop atau tunjang."

"Sabrina...."

"Ya pak?"

"Apa yang nanti akan saya bicarakan dengan Yudho Sardono, itu rahasia ya."

Sabrina mengangguk. "Siap pak," jawabnya sambil memotong ayam pop nya.

Ardiona menatap serius ke pengawalnya yang dengan santainya makan nasi Padang dengan tangan. Sabrina tampak menikmati setiap suapan dan Ardiona sudah sering makan bersama gadis itu. Bagi Ardiona, melihat Sabrina makan dengan penuh perasaan dan syahdu, bukan tipe picky yang ekstrim serta selalu habis, membuatnya menjadi ikut semangat makan.

Memang benar. Jika teman kamu suka makan dan sangat menikmatinya, pasti kamu akan terbawa.

Ardiona pun melanjutkan acara makannya.

***

Ruang Kerja Yudho Sardono di Blair and Blair Advocate

Yudho Sardono membaca surat yang dikirimkan oleh pengacara Indrajit dan Sissy Waranggana. Pria itu meneliti berkas setebal dua puluh lembar yang sudah di print Bratajaya semalam. Pengacara itu tampak serius membacanya membuat Ardiona menatap pria berkacamata itu dengan sedikit gugup. Ardiona memilin kedua tangannya pertanda dia cemas. Sabrina yang duduk di sebelahnya, melirik ke arah kliennya dan menepuk pelan bahunya seolah hendak memberikan support kepada Ardiona.

Melihat bagaimana Sabrina berusaha membuatnya tenang, Ardiona menoleh ke arah pengawalnya dan tersenyum lembut.

"Ar, ini ngawur!" ucap Yudho usai membaca semua berkas. "Tidak ada hak buat mereka mengambil W Food karena pak Bratajaya sudah membuat surat wasiat dan keputusan putus hubungan keluarga dengan Indrajit dan Sissy Waranggana."

"Apakah surat itu ada?" tanya Ardiona.

"Ada tapi itu disimpan di kami. Pak Bratajaya memang klien kami sudah lama. Beliau memang maunya kamu datang sendiri kemari Ar."

Ardiona menghela nafas panjang. "Tapi surat dari Arizona itu."

"Biar aku selidiki kantor pengacara itu. Karena aku harus tahu secara detail bukan?" senyum Yudho.

"Thank Yudho. Bagaimana dengan biaya kamu?"

Yudho tertawa. "Kamu kan hanya bertanya belum harus memakai jasaku yang harus maju. Santai saja, Ar. Biaya hari ini gratis."

"Ah, syukurlah. Aku tidak bawa uang," kekeh Ardiona.

"Transfer bisa bro!" balas Yudho dan kedua pria itu tertawa bersama. "Eh kamu diundang oleh Anthony?"

"Diundang. Kamu datang ?" balas Ardiona.

"Insyaallah."

"Kamu datang sama Amura?"

"Ya iyalah! Bini gue bisa ngereog kalau aku berangkat bersama Daniel, asisten aku. Dianggap aku sudah tidak cinta sama dia," kekeh Yudho.

"Amura kan memang hobinya mendrama."

"Dari dulu tapi justru hidup aku menjadi bewarna." Yudho menoleh ke arah Sabrina. "Sorry ya Brina, kita memang seperti ini kalau ketemu."

"Tidak apa-apa pak Yudho. Saya paham kok," jawab Sabrina.

"Oke, Yud, tolong ya aku dibantu soal ini," ucap Ardiona sambil berdiri.

"No problem, Ar," jawab Yudho. "Oom dan Tante kamu memang serakah. Tak heran jika PaK Bratajaya mencoret mereka."

"Apa maksud kamu?"

"Sepuluh tahun yang lalu, Indrajit sudah meminta warisannya terlebih dahulu, Ar, senilai USD $100 juta sesuai dengan saham miliknya. Itu uang yang sangat banyak kan Ar, bisa-bisanya hanya tinggal USD $ 1 juta dalam waktu lima tahun. Rupanya dipakai investasi bodong dan entah buat apalagi."

Ardiona dan Sabrina melongo. "Hilang segitu banyak?"

"Makanya dia ingin mengambil alih W Food karena ayah dan ibumu serta nenekmu meninggal di pesawat yang jatuh di perairan Hongkong. Bagi mereka, kamu dan pak Bratajaya tidak cakap memegang W Food. Tapi mereka salah. Pak Bratajaya sudah mencoret dari warisan karena Indrajit sudah mengambil bagiannya terlebih dahulu dibandingkan ibumu. Dia sudah tidak ada hak sebenarnya Ar, tapi begitulah orang serakah."

Sabrina menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa dalam waktu lima tahun hilang USD $ 95 juta? Rp 1,9 triliyun? Dipakai buat apa saja itu!

"Aku akan mempertahankan W Food, Yudho. Itu adalah legacy kakek dan ibuku," ucap Ardiona tegas.

"Good Ar. Memang ibumu anak perempuan tapi dia memiliki suami yang baik, yaitu ayahmu. Di bawah kepempimpinan ayahmu, W Food menjadi lebih maju dan mendapatkan keuntungan banyak."

"Ehem ... Bapak-bapak. Kalau masih mau mengobrol, alangkah baiknya untuk duduk kembali. Jangan berdiri macam hendak berkelahi," ucap Sabrina tenang.

Ardiona dan Yudho menoleh ke arah Sabrina yang duduk manis.

"Eh? Padahal tadi aku mau berpamitan rencananya...," gumam Ardiona.

***

Ardiona hanya diam sepanjang perjalanan karena Yudho menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi kenapa kakeknya mencoret nama Indrajit dan Sissy sebagai ahli warisnya.

Ternyata memang sudah ambil bagiannya terlebih dahulu padahal kakeknya masih hidup! Benar-benar orang-orang serakah mereka itu!

Ardiona memang tidak tahu karena dia kuliah di luar negeri sementara kedua orangtuanya tidak pernah bercerita dan mungkin alasannya agar dia tidak berpikiran jelek pada Oom serta Tantenya.

"Pak Ardiona... Bapak baik-baik saja?" tanya Sabrina lewat kaca spion.

"Brina, apa kamu tahu cara menghilangkan galau?"

Sabrina tersenyum. "Aku tahu caranya pak."

***

Ramadhan Securitas Building

Galuh terkejut saat melihat Sabrina datang bersama dengan Ardiona.

"Apa ada masalah, Brina?" tanya Galuh.

"Tidak ada mas. Mau membuat Pak Ardiona tidak galau."

Galuh menyipitkan matanya. "Jangan bilang ...."

Sabrina hanya nyengir.

***

Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

nanti galaunya hilang kalo diajak judo, tinju ato latihan nembak
khas keturunan Pratomo kalo galau

2024-11-23

8

tan_wiedya

tan_wiedya

diajak cari pelampiasan biar gak galau /Joyful/
itu nanti Amura ketemu sama Brina pas di acaranya Anthony gimana ya reaksinya, akankah heboh tebak tebak mirip siapa/Proud/

2024-11-23

2

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

tetep ya khas gen pratomo buat lepas galau atau emosi ke dojo atau latihan menembak

2024-11-23

4

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!