Saling Bermaafan

IGD PRC Hospital

Ika menahan sakit akibat tinju di perutnya oleh Sabrina. Sungguh dia tidak menyangka Sabrina akan membalasnya dengan memukul dirinya di perut. Dia mengira Sabrina akan menangis atau bahkan membalas menampar dirinya. Ternyata tidak! Gadis itu bukan tipe yang mudah diinjak!

"Tidak apa-apa kok perutnya, hanya sedikit memar," jawab dokter wanita yang bertugas di IGD.

"Tidak ada organ yang luka atau gimana dokter... Hana Akihiro?" tanya Ihsan sambil membaca tag name dokter cantik berwajah cool itu.

"Nope. Saya mau tanya bagaimana bisa dipukul di perut?" tanya Dokter Hana Akihiro.

"Ada cewek bar-bar meninju perutku Dok," adu Ika.

"Keren dong! Setidaknya ada yang berbeda karena biasanya cewek pasti main tampar atau jambak. Memang kenapa dia tinju kamu?" Mata coklat Hana menatap tajam ke Ika.

"Hanya ... Kesalahpahaman," jawab Ika pelan.

"Berbaikan itu lebih baik daripada kalian berkelahi macam Naruto versus Sasuke," ucap Hana. "Aku berikan obat anti nyeri dan kompres untuk perut. Memarnya akan hilang dalam waktu tiga hari. Setidaknya, siapapun yang meninju kamu, tidak sampai menghancurkan ulu hati kamu."

Ika merinding mendengar ucapan Hana.

***

Rumah Ardiona

Haris dan Lukman melihat wajah Sabrina sedikit membiru, langsung auto panik karena adik mereka ada yang menyakiti. Sabrina memang dianggap adik oleh para pengawal di Ramadhan Securitas apalagi dia diangkat adik oleh kepala divisi keamanan yaitu Galuh.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Haris sambil menelisik wajah Sabrina.

"Ini tidak separah waktu dia kena pukul mas Galuh. Meskipun tidak sengaja," kekeh Lukman. "Dan habis itu Bu Lestari marah-marah ke mas Galuh di kantor. Mas Galuh kena hajar lagi sama ibunya."

"Wah epic tuh! Mau segimana mas Galuh, tetap tidak berkutik kalau sudah ibu maju," gelak Haris.

"Udah di kompres, Brina?" tanya Lukman.

"Udah. Aku istirahat dulu ya mas..." ucap Sabrina.

"Yang mukul kamu sudah dibalas ?" tanya Haris.

"Sudah dong!" balas Sabrina.

"Apanya?"

Sabrina hanya menunjukkan perutnya bagian ulu hati dan dua rekannya berseru heboh. Gadis itu hanya nyengir dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

***

"Ika menampar Sabrina?" tanya Bratajaya saat tadi dia melihat wajah memar Sabrina dan menanyakan pada cucunya.

"Iya. Hanya gara-gara aku batal ke Bandung dengan dia dan menggantinya ke Ihsan. Dikira Sabrina yang mengompori aku. Padahal aku sudah janjian dengan Yudho Sardono besok dan Jumat," jawab Ardiona.

"Lalu Sabrina? Diam saja?"

"Tidak Kek. Sabrina membalasnya dengan memukul perut Ika. Tidak keras tapi cukup membuat Ika shock dan jatuh tersungkur."

Bratajaya tertawa terbahak-bahak. "Oh ya ampun... Gadis itu pintar juga. Bukan wajah tapi perut karena tahu Ika hendak ke Bandung. Kebayang kalau wajah Ika babak belur oleh Sabrina."

"Untung Brina sempat menahan powernya ... Tidak kebayang kalau mode bodyguard dia keluar," jawab Ardiona.

"Benar-benar kalau sudah obsesi, semua jalan ditabrak!" ucap Bratajaya. "Kamu harus tegas Ar."

"Sudah kakek. Aku bilang kalau Ika berulah lagi, langsung SP tiga!"

"Bagus! Drama macam anak SMA saja!"

***

Saat makan malam, Bratajaya menatap wajah Sabrina yang mulai terlihat memar namun gadis itu cuek saja makan. Bik Mirah juga termasuk panik karena melihat gadis cantik itu wajahnya lebam.

"Benar kamu tidak apa-apa, Sabrina?" tanya Bratajaya.

"Tidak apa-apa, tuan. Ini tidak seberapa dibandingkan kena pukul mas Galuh," senyum Sabrina. "Dengan tidak sengaja karena kami sedang berlatih bela diri."

"Ampun deh Galuh tuh! Adik sendiri kena pukul," gumam Bratajaya.

"Namanya juga sedang latihan, pak Bratajaya," ucap Lukman.

"Harusnya hati-hati tuh Galuh. Kan tenaga cowok dan cewek berbeda. Terus saat itu kamu gimana?" Bratajaya dan Ardiona sama-sama melihat intens ke gadis itu.

"Muka saya macam kena entup tawon," jawab Sabrina santai. "Seminggu tidak ke lapangan karena harus menunggu sampai kempes bengkaknya. Untung saya tidak pingsan, cuma kelenger."

"Lain kali, hati-hati Brina," ucap Ardiona datar.

"Iya pak."

***

Keesokan harinya, Sabrina dan Ardiona datang ke kantor seperti biasanya. Saat masuk lift, mereka bersamaan dengan Aleksei Reeves yang melihat wajah Sabrina sedikit bengkak.

"Hai Sabrina. Muka kamu kenapa? Kok bengap?" tanya Aleksei concern.

"Gelundung dari tempat tidur, Pak Aleksei," jawab Sabrina datar.

"Oh ya ampun. Kasihan. Tapi tidak apa-apa kan? Sudah dikompres?" tanya Aleksei lagi.

"Sudah pak," jawab Sabrina.

"Kamu kok bisa lihat sih Leksi?" tanya Ardiona dengan nada sedikit tidak nyaman.

"Soalnya aku kan pengamat," senyum Aleksei. Tiba-tiba pria itu merasakan sesuatu saat menatap Sabrina.

Kenapa wajah gadis ini seperti tidak asing sih? Mirip siapa ya? - batin Aleksei. Apa mirip artis Korea?

Suara lift berbunyi tiba di lantai perusahaan W Food dan Ardiona pun keluar sambil berpamitan ke Aleksei.

"Jangan sampai gelundung lagi, Sabrina," kekeh Aleksei sebelum pintu lift menutup, membuat gadis itu hanya mengangguk sopan.

Ardiona hanya melirik sebal ke arah Aleksei sesaat pintu lift tertutup.

Ya ampun Leksi, sudah punya Katarina, masih mengincar Sabrina pula? - batin Ardiona.

Keduanya pun masuk ke ruang CEO dan melihat Ika sudah berada disana bersama dengan Ihsan.

"Selamat pagi pak Ardiona," sapa Ika dan Ihsan bersamaan.

"Pagi. Kalian berdua, ke ruangan saya sebelum ke Bandung!" ucap Ardiona dingin. Kedua orang yang dipanggil pria itu segera mengikuti bossnya.

Sabrina memilih duduk ke kursinya dan mulai membuka note hari ini dan laptopnya. Oh, ke kantor pengacara Blair and Blair usai makan siang. Sabrina mulai mencari alamat kantor pengacara itu.

Lho, kok tidak terlalu jauh dari sini? Sebenarnya Pak Ardiona ada keperluan apa ke kantor pengacara kondang itu? Sabrina mengangkat wajahnya ke pintu ruang kerja pria itu.

Apa perusahaan ada masalah? Apa paman dan bibi pak Ardiona mulai bergerak?

Sabrina mencari tahu keberadaan Indrajit dan Sissy Waranggana termasuk manifestasi penerbangan ke Jakarta dan tidak menemukannya.

Setidaknya masih di Arizona. Aman untuk sementara

Sabrina menoleh saat suara pintu terbuka dan tampak kedua orang yang dipanggil Ardiona itu keluar dengan wajah sedikit cerah setelah tadi tampak kusut. Ika lalu mendatangi meja Sabrina yang menutup laptopnya. Gadis itu mengulurkan tangannya ke Sabrina membuat bodyguard cantik itu menatap bingung.

"Aku mau minta maaf soal kemarin," ucap Ika.

Sabrina sebenarnya ingin tahu kesungguhan hati Ika tapi dia sedang malas menambah drama dan akhirnya berdiri lalu menerima uluran tangan gadis itu.

"Aku juga minta maaf," jawab Sabrina pendek dengan wajah datarnya.

"We're good?" tanya Ika sambil melepaskan jabatan tangannya.

"We're good." Sabrina pun duduk kembali.

"Aku suka kalau kalian akur," senyum Ihsan melihat keduanya saling meminta maaf.

Ika pun berbalik lalu tersenyum culas. Sementara karena aku tidak mau dipecat!

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Terpopuler

Comments

Meeta Baggio

Meeta Baggio

Dan Aleksei pun merasana apa yg jeng Daisy rasakan tentang sabrina yg mirip siapa. semoga jeng Daisy menyelidili siapa Brina. so...Ika, meski pun minta maaf nya kaga tulus,berhenti bertingkah

2024-11-22

5

amilia amel

amilia amel

aleksei pun merasakan sesuatu tapi belum sadar kalo mereka ada hubungan sodara....

niatmu memang sudah buruk dan hatimu busuk Ika.....

2024-11-22

4

indy

indy

coba daisy kirim foto sabrina ke grup keluarga...

2024-11-22

3

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!