Sabrina Melawan

Ardiona menjadi pembicara di seminar dengan gayanya yang membuat para kaum emak-emak terpesona apalagi pria itu dikenal bukan pengusaha sombong hanya dingin dan misterius yang membuat banyak kaum hawa penasaran.

Pria ganteng itu memang memiliki banyak followers Instagram tapi isinya malah kebanyakan tentang bisnisnya, jarang memperlihatkan kehidupan pribadinya. Ardiona memang sangat menjaga privasinya demi tidak menjadi bumerang di suatu hari nanti, mengingat Oom dan Tante nya masih melakukan feud ke perusahaan kakeknya.

Mata Ardiona melirik ke arah Sabrina yang sedang memperhatikan dirinya dengan iPad di tangan dan wajah gadis itu tampak serius. Ardiona tahu kalau asprinya lebih memperhatikan isi pembicaraan daripada yang lain.

"Baik, itu adalah kiat-kiat bisnis FnB yang sudah dijalankan perusahaan W Food selama lebih dari 50 tahun," ucap moderator. "Sesi tanya-jawab sudah dan hadiah pun sudah. Kita akhiri seminar hari ini."

Ardiona memberikan senyum manisnya ke moderator lalu ke para panitia. Pria itu dengan sabar melayani foto bersama para peserta seminar termasuk para wanita yang main selfie. Sabrina pun maju karena Ardiona tidak bisa melakukan tindakan apapun pada para wanita itu.

"Permisi, permisi. Maaf tapi pak Ardiona masih ada acara lainnya. Mari pak," ucap Sabrina tegas membuat para wanita itu merasa tidak suka.

"Memangnya kamu siapa?" tanya salah satu emak-emak dengan gaya menyebalkan. "Sok kecentilan."

"Saya asprinya Pak Ardiona. Ibu siapa? Neneknya?" balas Sabrina dengan wajah tanpa ekspresi membuat wanita dengan dandanan menor itu tergagap. "Mari pak Ardiona."

Untung saja Ardiona ingat dia harus profesional, sebab kalau tidak, sudah pasti akan tertawa terbahak-bahak.

Aspriku satu ini memang random! - batin Ardiona yang diam saja dihela oleh Sabrina menuju pintu keluar dan mereka dicegat oleh panitia untuk membicarakan tentang proyek ke depannya termasuk tawaran membuat buku.

Ardiona berjanji akan membicarakan soal tawaran itu dan mereka pun keluar dari gedung seminar itu.

***

Di dalam mobil, Ardiona tertawa terbahak-bahak mengingat wajah wanita yang dibilang neneknya oleh Sabrina. Ardiona tahu wanita itu adalah janda yang memiliki bisnis rumah makan di daerah Bogor dan Puncak. Dia selalu datang jika Ardiona menjadi pembicara bahkan bisa dibilang seperti Sasaeng dan biasanya Ihsan yang menghalaunya tapi selalu halus. Tidak seperti Sabrina yang sering tidak diduga apa kerandoman mulutnya.

"Pak Ardiona sudah puas tertawanya ?" tanya Sabrina sambil menjalankan mobilnya keluar area parkiran.

"Sabrina, apakah kamu selalu berpikir saat berbicara?" tanya Ardiona setelah lelah tertawa.

"Seringnya tidak sih pak."

"Pantas!" kekeh Ardiona. "Oh, aku minta, besok lagi kamu jangan pakai rok pendek !"

"Pak, rok saya masih sopan lho...."

"Tahu ! Tapi tadi itu banyak pria melihat kaki kamu!"

"Ya kali tidak pernah lihat kaki ceking," jawab Sabrina cuek.

"Ish kamu tuh! Besok kamu pakai celana panjang atau gamis sekalian!" ucap Ardiona judes.

"Pak, saya itu disuruh pakai gamis ke kantor, apa mau ada pengajian?"

Ardiona menatap sebal ke Sabrina. "Kalau perlu!"

"Alhamdulillah biar kantor berkah pak kalau sering-sering ada kajian."

Ardiona menggelengkan kepalanya. "Oke, tidak perlu pakai gamis. Wajib celana panjang! Paham?"

"Baik pak."

***

Menjelang sore usai menyelesaikan semua urusannya, Ardiona dan Sabrina pun kembali ke kantor. Keduanya sedang berada di lift ketika saat di lantai satu pintu itu terbuka dan Antony pun masuk.

"Hai Ardi, hai Santoso," sapa Anthony dengan tatapan sinis ke Sabrina yang masih memasang mode Android 18.

"Ada apa Anthony?" tanya Ardiona.

"Ah tidak, hanya memberikan ini." Anthony menyerahkan sebuah undangan ke Ardiona.

"Bukankah sudah jarang undangan seperti ini? Kantor kamu di bawah pindah?" tanya Ardiona sambil melihat undangan peresmian kantor baru perusahaan Anthony.

"Aku akan pindah dari kantor bawah dan papaku sudah mendapatkan orang yang akan menggantikan aku," jawab Anthony. "Aku ditarik ke kantor baru. Di bawah tetap beroperasi sebagai kantor marketing karena disini tempatnya strategis."

Ardiona mengangguk. "Oke. Aku akan datang."

Suara lift berbunyi dan Anthony sudah sampai di lantai perusahaannya. "Duluan Ar."

"Oke."

Ardiona menoleh ke Sabrina setelah pintu lift tertutup.

"Kita datang?"

"Saya kan memang harus mengawal bapak," jawab Sabrina tenang.

"Dan Anthony sampai tetap memanggil kamu Santoso, berarti dia tetap mengira kamu transgender," kekeh Ardiona.

"Tidak apa-apa pak. Biar tidak julid."

Ardiona mengangguk dan keluar dari lift saat tiba di lantainya.

"Brina, kamu rekap tadi hasil seminarnya nanti laporan ke saya," perintah Ardiona.

"Baik pak," jawab Sabrina patuh.

"Ika, Ihsan, ke ruangan saya!" Ardiona pun naik ke ruang kerjanya.

Ika melirik sebal ke Sabrina yang berjalan ke mejanya sembari naik tangga ke ruangan Ardiona bersama Ihsan.

"Kamu sebal banget sama Sabrina? Memang dia kenapa?" tanya Ihsan ke Ika.

"Pengganggu!" balas Ika sebal.

Sabrina pun kembali membuat poin-poin yang sudah dicatatnya tadi saat seminar. Gadis itu merasa para peserta seminar tadi sangat kreatif dengan ide dan berani mengkritik tenang bisnis FnB yang dijawab dengan cantik oleh Ardiona.

Memang buat yang sudah berpengalaman, mereka pasti memiliki planning A sampai Z jadi jika ada yang gagal, mereka menggunakan cara lain agar tidak mengakibatkan loss yang banyak.

Sabrina sendiri belum tahu sampai kapan dia akan menjadi bodyguard tapi selama dia masih nyaman dengan pekerjaannya ini, maka akan dia lakoni. Sabrina memiliki tabungan yang tidak dia utak Atik untuk masa depannya. Mengikuti seminar tadi, Sabrina tergelitik untuk nanti dia mencoba bisnis FnB yang tidak harus mewah tapi membuat banyak orang datang.

Pikir belakangan, yang penting sekarang mengumpulkan uang.

Suara pintu dibuka kasar membuat Sabrina mendongakkan kepalanya dan melihat bagaimana Ika tampak marah dengan diikuti Ihsan. Gadis itu lalu menghampiri meja Sabrina.

"Apa yang kamu hasut ke pak Ardiona?" bentak Ika.

"Hasut? Hasut apaan?" balas Sabrina bingung.

"Kamu kan yang meminta agar aku tidak pergi bersama ke Pak Ardiona!"

Sabrina melongo. "Pergi ke... Bandung maksud kamu? Aku tidak tahu kalau pak Ardiona tidak jadi ke Bandung...." Sabrina teringat saat mereka di GBK, saat itu Ardiona memang berencana mau pergi tapi tadi pagi dia berubah pikiran karena harus bertemu dengan seorang lawyer.

"Halah! Bohong kamu!" bentak Ika lagi.

"Bukankah tadi pak Ardiona sudah bilang kalau hari Kamis dan Jum'at hendak bertemu dengan orang penting?" ucap Sabrina tenang sambil berdiri karena dia tidak nyaman duduk dan tidak bisa mengintimidasi Ika yang lebih pendek darinya, meskipun dia sudah melepaskan sepatu hak tingginya.

"Itu pasti akal-akalan kamu!"

"Jangan fit..."

PLAK!

Sabrina memegang pipinya yang ditampar Ika dan gadis itu membalas dengan meninju perut Ika. Ihsan berteriak heboh saat Ika tersungkur dan Ardiona melihat semuanya.

Sabrina pun berjongkok. "Tadinya aku mau meninju wajahmu yang cantik itu tapi aku urungkan karena kamu mau ke Bandung dan tidak bisa tebar pesona nanti."

Ika hanya meringis kesakitan sambil memegang perutnya.

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

kuapokmu kapan ka... Ika...
dadi aspri ae kok kepedean
mbok kiro Brina gak iso nglawan ta, nglawan awkmu iku kuecillll bagi Brina

2024-11-21

8

🥰Siti Hindun

🥰Siti Hindun

sukurin... emang enak kena bogem'y Brina🤪🤪🤪 eh ulet, kalo kamu merasa cantik dan hebat, kenapa g bersaing secara sehat aja sama Brina. kenapa? takut ya?🤣🤣🤣🤣

2024-11-21

4

Sayem Sayem

Sayem Sayem

Alhamdulillah kena smackdown jg kn Ika dasar sekretaris ganjen g sadar diri sadar posisi apa y ...harus ny tu muka ny aj d bikin babak belur biar g sok cantik ...

2024-11-21

3

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!