My Aspri

Penampilan Sabrina membuat Bratajaya terkejut karena gadis itu lebih mirip Aspri dibandingkan bodyguard. Baju yang tampak chic dan pas ditambah makeup Sabrina yang natural, membuat gadis itu tampak menawan.

"Ar, kamu harus hati-hati dengan kucing garong di gedung perusahaan karena bisa ribut melihat Sabrina," ucap Bratajaya sambil minum air putih.

"Kakek tidak tahu saja, Brina sudah digoda oleh Anthony waktu hari kedua kerja. Dengan santainya dia bilang namanya Santoso dan transgender," kekeh Ardiona membuat Bratajaya dan Lukman tersedak saat minum air putih sementara si obyek ghibah duduk manis di kursi sebelah Lukman. Sabrina menepuk punggung seniornya itu dengan lembut sementara Lukman menoleh judes dan Haris serta Bik Mirah tertawa terbahak-bahak.

"Ya Allah Brina, itu antara cerdas atau menyebalkan!" kekeh Bratajaya usai bisa tenang lagi.

"Salah satu cara paling efektif dan telak, Pak Bratajaya," jawab Sabrina manis.

"Ya ampun Brina. Kalau mas Galuh tahu, bisa tepok jidat dia!" ucap Lukman.

"Yang penting kan aku membuat orang itu ilfeel sama aku dengan ucapan singkat, padat dan jelas."

Ardiona tersenyum smirk mendengar alasan bodyguard nya. Dasar!

***

Ardiona tiba di lantainya dengan diikuti Sabrina di belakangnya, membuat Ika melongo melihat dandanan Aspri Bossnya. Sabrina tetap memasang wajah datar dan melihat bagaimana tidak sukanya Ika kepada dirinya. Sabrina juga melihat ada seorang pria berwajah manis berdiri di depan pintu ruang kerja Ardiona.

"Meja kamu sudah datang ternyata. Brina, kamu nanti kerja disitu ya," ucap Ardiona yang melihat meja dan kursi minimalis berada di seberang meja Ika.

"Baik pak."

"Kamu ikut saya dulu ke ruangan. Oh itu Ihsan, wakil saya." Ardiona tersenyum ke arah Ihsan. "Bagaimana Surabaya dan Bali? Surplus?"

"Surplus pak," senyum Ihsan. "Hai, aku Ihsan Ismail. Kamu Aspri pak Ardiona ya?" Pria itu mengulurkan tangannya yang disambut Sabrina.

"Sabrina Santoso," jawab Sabrina pendek.

"Senang berkenalan denganmu Sabrina," balas Ihsan yang mengikuti Ardiona masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Brina, bawa ini." Ardiona memberikan sebuah flashdisk yang diambil dari sebuah kotak di mejanya. "Pelajari dalam satu jam, poin-poin pentingnya saja."

"Baik pak. Saya permisi. Pak Ihsan...," pamit Sabrina sambil membawa flashdisk itu dan keluar dari ruang kerja Ardiona.

"Sekarang Ihsan. Laporan selama kamu ke Bali dan Surabaya." Ardiona menatap serius ke Ihsan.

***

Sabrina turun dari lantai ruang kerja Ardiona dan menuju meja kerjanya. Gadis itu lalu mengambil iPad-nya dan memasang flashdisk disana. Gadis itu membaca file yang ada disana dan berhubungan dengan perusahaan W Food. Rupanya Ardiona terbiasa dengan seminar dimana-mana sebagai pengusaha muda yang mampu memajukan perusahaan orangtuanya jadi dia sudah membuat poin-poin penting untuk dibicarakan di acara seminar.

Sabrina mencatat di notesnya berisikan hal-hal penting buat seminar nanti. Gadis itu senang mendapatkan ilmu baru karena pekerjaannya kali ini tidak hanya mengawal biasa saja.

Ika menatap wajah serius Sabrina dengan perasaan kesal dan merasa tersaingi. Dia tidak menyangka bahwa gadis di depannya, berani tampil beda. Tidak hanya baju standar hitam putih formal macam anak magang.

Sial@n! Dia tidak perlu makeup berlebihan, sudah tampil cantik! Dapat uang darimana dia? Kan belum ada tiga bulan bekerja! - batin Ika penuh kebencian. Tidak bisa dibiarkan!

Sabrina masih serius membaca semua isi file disana, ketika merasa ada seseorang berdiri di depan mejanya. Gadis itu pun mendongakkan wajahnya dan tampak Ika berdiri disana.

"Kamu sudah berani ya? Main dandan seperti itu?" ucap Ika. "Kamu mau cari perhatian pak Ardiona?"

Sabrina hanya menatap datar ke Ika. "Biar tidak mempermalukan pak Ardiona. Ya kali aku datang ke kantor pakai baju compang-camping."

"Bagusnya sih begitu!" balas Ika pedas.

"Kalau begitu, kenapa tidak kamu yang jadi trendsetter nya?" senyum Sabrina tapi sorot matanya tajam.

Ika menyipitkan matanya. "Kamu jangan macam-macam sama aku, anak baru! Aku lebih senior dari kamu!" ancamnya sambil memajukan tubuhnya ke Sabrina.

"Huuuu, takut," ucap Sabrina berlagak ketakutan. "Kamu memang senior, tapi aku tidak takut selama tidak melakukan kesalahan!"

Ika hendak mendamprat Sabrina namun suara pintu ruang kerja Ardiona terbuka membuat gadis itu mengurungkan niatnya. Ika lalu bersikap manis dengan membalikkan tubuhnya ke arah Ardiona yang turun bersama Ihsan.

"Kamu ngapain Ika?" tanya Ardiona dingin.

"Oh nggak pak. Hanya membantu Sabrina mengerjakan tugasnya," jawab Ika dengan wajah dibuat seimut mungkin.

Ardiona menoleh ke Sabrina yang hanya memandang tanpa ekspresi ke Ika.

Dasar Dasamuka! - batin Sabrina.

Note

Dalam cerita klasik sastra India yang di negeri ini sering disebut "jagat pewayangan", tokoh Rahwana dinamai juga Prabu Dasamuka. Dasamuka artinya bermuka sepuluh. Kesepuluh wajah itu mewakili sifat-sifat buruk Rahwana, seperti iri, dengki, tamak, dan seterusnya.

Ardiona hanya mengangguk. "Begitu. Sabrina, sudah siap? Kita berangkat sekarang."

Sabrina pun berdiri sambil memasukkan iPadnya setelah melepaskan flashdisk milik Ardiona dan menyimpannya di kotak khusus berisikan kabel data dan adaptor.

"Lho? Pak Ardiona mau kemana?" tanya Ika bingung.

"Seminar di Gr@medi@."

Ika menoleh ke Sabrina. "Bapak tidak ajak saya?"

"Tidak," jawab Ardiona tegas.

Ika melongo. "Bagaimana dengan jadwal ke Bandung? Bapak sudah memutuskan naik apa?"

Ardiona mengangguk. "Acara ke Bandung, kamu dan Ihsan yang pergi. Akuada jadwal bertemu dengan orang-orang lebih penting di Jakarta."

Ika menatap Ardiona tidak percaya. "Bapak meminta saya pergi dengan Ihsan? Bukan bapak dengan saya?"

"Tidak dan keputusan aku sudah final! Kamu pesan kereta Woosh atas nama kamu dan Ihsan buat hari Kamis. Aku batal pergi karena hari itu dan Jumat, aku harus bertemu dengan orang-orang penting seperti yang aku bilang tadi!" jawab Ardiona dengan nada naik satu oktaf. "Brina! Sekarang!"

Sabrina mengangguk dan berjalan mengikuti Ardiona yang berjalan lebar-lebar. Beruntung Sabrina juga tinggi hingga bisa mengikuti langkah pria bertinggi 185 cm itu.

Ika menggeram marah karena rencananya bisa ke Bandung berduaan dengan Ardiona pun batal.

Sementara di dalam lift, Ardiona menatap wajah Sabrina di pantulan dinding.

"Brina, note di digital planner kamu bahwa hari Kamis jam satu siang, kita akan bertemu dengan pengacara dari Blair and Blair," perintah Ardiona dan Sabrina mengambil ponselnya.

"Bertemu dimana pak?"

"Kantor pengacaranya."

"Baik pak." Sabrina menuliskan note di digital planner miliknya di ponselnya. Keduanya pun tiba di parkiran basement dan Sabrina menyetir Lexus milik Ardiona menuju ke gedung Komp@s Gr@medi@.

***

Ardiona pun datang bersama Sabrina yang berada satu langkah di belakangnya dan pihak panitia pun mulai mempersiapkan semuanya.

"Ini kak siapa?" tanya salah satu panitia yang ke Sabrina.

"Sabrina. Saya asprinya pak Ardiona," jawab Sabrina.

"Bukan mbak Ika ya sekarang?" bisik gadis dengan headset itu.

"Bukan kak."

"Oke, prosesnya begini...." Gadis berheadset itu memberikan arahan ke Sabrina.

Ardiona yang sedang membaca susunan acara seminar itu, menoleh ke arah Sabrina. Hatinya merasa kesal ketika para pria baik yang datang sebagai peserta seminar maupun panitia, melirik ke arah Sabrina, terutama kaki jenjangnya.

Besok anak itu aku suruh pakai celana panjang saja! Kalau perlu pakai gamis sekalian! - batinnya kesal.

Ardiona Waranggana

***

Yuhuuuu up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

mulai ada rasa ya pak Ardi.... rasa nggak suka kalo ada lawan jenis yang memandang dan mendamba Brina
cemburu tuh.... tanda-tanda mulai tumbuh benih cinta 😁😁

2024-11-19

7

sefi dwi handriyantin

sefi dwi handriyantin

kayaknya udah ada benih-benih cinta ni pak Ardi,, tapi belum menyadarinya.. gak pake mukena sekalian pak Ardi jadi yang keliatan cuma muka doang..

2024-11-19

4

Sayem Sayem

Sayem Sayem

jiaach mas Ardi mulai cemburu ni ..Duch kupu-kupu cupid udh mulai nembak panah ny ni...yeesss Otewe posesif ni mas Ardi...sekalian brina suruh pake cadar mas

2024-11-20

2

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!