Ancaman dari Arizona

Daisy menatap judes ke suaminya yang bilang kalau Sabrina tidak mirip dengan Tante Brinda dan putranya Sena.

"Mirip ah mas!" eyel Daisy.

"Nggak jeng Daisy sayang. Kamu itu cuma anggap mirip tapi menurut aku nggak," balas Dokter Lucky.

"Kamu tidak memerhatikan saja!"

"Lha aku kan ikutin aturan, three second rule. Menatap lawan jenis itu tidak boleh lebih dari tiga detik.. Lawan jenis dalam arti bukan pasien, bukan saudara atau bukan keluarga. Jadi, ngapain aku perhatiin asprinya Ardiona?" jawab Dokter Lucky. "Sayang, aku tahu kamu merasa sepupu kamu masih hidup, Tante Brinda dan Oom Joon juga. Tapi ini sudah hampir 24 tahun dia menghilang dan tidak tahu nasibnya bagaimana."

Daisy cemberut karena kesal merasa suaminya tidak percaya. Nama sama, Sabrina tapi masa sih?

Dokter Lucky mencium kening Daisy. "Sudah ya sayang, jangan terlalu dipikirkan."

Daisy hanya mengangguk tapi tetap ada yang mengganjal di benaknya.

***

Ardiona mengajak Sabrina sarapan di warung soto Betawi yang berada di Senayan. Keduanya makan tanpa ada pembicaraan karena sedang sibuk dengan pikiran masing-masing. Ardiona dengan persiapan seminar sementara Sabrina memikirkan outfit yang cocok untuk besok.

"Brina, besok gaya santai saja. Toh kamu mengawal aku ke seminar kan?" ucap Ardiona.

"Iya pak."

Ardiona mengangguk. "Tambah?"

"Tidak pak. Sudah cukup." Sabrina menutup sendok dan garpunya diatas piring yang sudah kosong.

"Kita pulang." Ardiona pun berdiri dan berjalan untuk membayar makanan mereka. Sabrina memperhatikan kali ini Ardiona memilih membayar menggunakan QRIS, bukan black card kemarin.

Ya masa bayar soto Betawi doang pakai black card? Terlalu kata bang Rhoma Irama.

"Yuk Brina. Kamu yang nyetir deh!" Ardiona memberikan kunci mobilnya ke Sabrina.

"Baik pak," jawab Sabrina sambil berjalan mengikuti Ardiona.

***

Ardiona baru saja sampai di kamarnya ketika Bratajaya datang menemui dirinya.

"Mood kamu gimana Ar?" tanya Bratajaya tanpa basa basi yang berarti kakek itu akan berbicara serius.

"Mood aku baik, kakek. Kan habis olahraga, perut kenyang, punya partner yang nggak caper... Ada apa Kek?" balas Ardiona yang duduk di pinggir tempat tidur sambil melepaskan sepatu runningnya.

Bratajaya duduk di sebelah Ardiona. "Kakek dapat ini."

Ardiona menerima lembaran kertas yang diberikan Bratajaya dan membacanya. Rahangnya pun mengeras saat membaca tulisan disana.

"Jadi Oom Indrajit dan Tante Sissy akan mengakuisisi W Food karena aku bukan anak papa dan mama? Ya Allah, mama itu kakaknya Oom Indrajit! Astaghfirullah..." Ardiona tidak henti-hentinya beristighfar.

"Makanya kakek marah sekali! Dasar anak durhaka!" geram Bratajaya.

"Tunggu, mereka bilang aku g@y? G@y dari mana!" amuk Ardiona kesal. "Aku itu normal! Hetero!"

Pria itu meremas kertas yang dipegangnya dan membuat menjadi gulungan kusut lalu melemparkannya ke dinding kamarnya.

"Pengacaranya yang di Arizona sudah membuat banyak pasal untuk bisa mengambil W Food."

Ardiona menoleh ke kakeknya. "Bagaimana jika kita melawan Kek? Kita sewa pengacara Blair and Blair?"

Bratajaya menatap cucunya. "Blair and Blair yang mana? Jakarta?"

"Jakarta lah Kakek. Aku kenal dengan pengacaranya. Biar aku konsultasi dulu dengannya."

Bratajaya mengangguk. "Lakukan apa yang harus kita lakukan. Mereka main hukum, kita juga bisa."

"Dasar orang tidak berguna! Manusia-manusia serakah! Apa kakek yakin itu anak kandung kakek? Kenapa sifatnya beda sekali dengan mama?" Ardiona menatap judes ke arah Bratajaya namun pria tua itu hanya terdiam. "Maafkan Ardi, Kakek. Aku terlalu emosi."

"Tidak apa-apa. Kakek juga merasa bingung. Kenapa Indrajit bisa seperti itu sekarang ...."

Ardiona lalu duduk di sebelah Bratajaya dan memeluk kakeknya. "Kita akan bisa menghadapinya, Kek."

Bratajaya menepuk tangan cucunya.

***

Sabrina bersama Lukman dan Haris makan malam bersama dengan Ardiona dan Bratajaya serta bik Mirah. Bratajaya memang suka banyak orang makan di meja secara bersama - sama.

"Jadi tadi kalian jogging di GBK?" tanya Bratajaya ke Ardiona dan Sabrina.

"Iya kek. Habis gabut. Jadinya cari kegiatan yang positif," jawab Ardiona.

"Baguslah daripada kakek dengar kamu ke club."

Sabrina makan dengan tanpa ekspresi seperti biasanya, begitu juga dengan Lukman dan Haris yang sudah dididik untuk tidak ikut campur urusan atau obrolan pribadi klien.

"Ohya Ar, Minggu ini kamu mau ke Bandung? Sama siapa jadinya?" tanya Bratajaya. "Sama Ihsan? Memang anak itu sudah pulang dari Surabaya?" Ihsan adalah asisten Ardiona yang sedang dikirim dinas ke Jawa Timur dan Bali.

"Belum tahu aku Kek, ke Bandung sama siapa," jawab Ardiona sambil melirik ke arah Sabrina yang tampak tidak terpengaruh.

Bratajaya mengangguk namun dia memperhatikan bahwa cucunya sudah bisa menerima bodyguardnya. Apalagi Sabrina bukan tipe gadis yang sok caper ke Ardiona.

***

Keesokan harinya, Ardiona sudah siap untuk berangkat ke kantor dengan pakaian suit hitam-hitam yang memang hitam warna favoritnya. Pria itu pun keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan untuk sarapan namun sesampainya di ruang tengah, dia melihat Sabrina tampak berbeda dan Ardiona tidak menyangka jika asprinya bisa berdandan seperti itu.

"Selamat pagi pa Ardiona," sapa Sabrina sambil tersenyum.

"Pagi... Kamu pakai baju apa itu?" tanya Ardiona bingung.

"Baju kerja pak," jawab Sabrina tenang. "Apa kurang pak?"

"Nggak. Pas di kamu," jawab Ardiona sambil memperhatikan kaki jenjang Sabrina. Ya ampun, ini namanya bisa-bisa aku yang jadi pengawalnya Sabrina, bukan sebaliknya!

Sabrina

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Terpopuler

Comments

Meeta Baggio

Meeta Baggio

Nah kan, udah mulai meerhatiin Brina yaa ....besok2 suka terus jatuh cinta dehh. Tetap semangat jeng Daisyy yakin pst ada petunjuk tentang kemiripan dan siapa Brina dan tante Brindil

2024-11-18

4

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Udh pling tpat kl mlih lawyer dr sna...
lgian,hran bgt sm mreka yg msh ngusik ardi....mstinya sbg kluarga ya d syang,apa lg udh khilngn orng tuanya. ..tp krn sft srakah,mlah sbliknya....

2024-11-18

1

amilia amel

amilia amel

penasaran saat Brina ketemu dengan mama brindil dan papa Yuyu kangkang

2024-11-18

4

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!