Tidak Mirip

Daisy menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena dirinya gemas tidak bisa mengingat siapa yang mirip dengan Sabrina.

"Papa... Checkmate!" cengir Kenzie membuat Dokter Lucky melongo.

"Eh curaaaannggg! Anak Turin! Kamu super curang!' omel Dokter Lucky.

Kenzie hanya menjulurkan lidahnya dan keduanya pun kembali ribut unfaedah. Daisy hanya menggelengkan kepalanya karena baik Dokter Lucky dan Kenzie sama-sama tidak mau mengalah.

Kenzie sendiri diambil dari huruf belakang dokter Lucky 'Ky' dan belakang Daisy 'Sy', jadilah Kenzie. Putra sulung mereka benar-benar campuran Italia dan Indonesia tapi sangat kelihatan Italia nya.

"Mamaaaaa, papa nakal iniiii!" adu Kenzie yang mendapatkan pitingan dari ayahnya.

"Mas, jangan usil sama Kenzie! Kamu juga Ken, nggak usah manja! Kalau masih ribut, kalian tidur di kandang Winston!" amuk Daisy membuat ayah dan anak itu melongo.

"Mama kejaaaammmm!" drama Dokter Lucky dan Kenzie.

"Haaaiissshhh!"

***

Ardiona dan Sabrina pun tiba di rumah setelah menikmati acara makan malam di warung penyetan yang memang semuanya enak.

"Terima kasih pak Ardiona... Sudah mentraktir dan membelikan semua perlengkapan saya," ucap Sabrina sebelum Ardiona naik ke lantai dua.

"Santai saja Brina. Kamu bekerja dengan aku jadi wajar kalau kamu aku traktir."

Sabrina mengangguk. "Sekali lagi, terima kasih pak. Selamat malam." Gadis itu lalu berjalan menuju kamarnya.

"Malam Sabrina," balas Ardiona. Pria itu melihat pengawalnya dari belakang dan tersenyum. Badan kamu sih langsing tapi ternyata punya power.

***

Sabrina masuk ke dalam kamarnya dan mulai menata semua barang belanjaannya di meja rias. Gadis itu memang sangat memperhatikan penampilan fisiknya, tidak perlu skincare mahal tapi yang penting cocok di kulitnya. Sabrina lalu menuju kamar mandi yang ada diluar karena kamarnya tidak ada kamar mandi dalam. Usai membersihkan diri, Sabrina pun masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya.

Sabrina menunaikan ibadah sholat isya sebelum tidur dan saat dia berbaring di atas ranjangnya, pikirannya melayang ke ucapan Dokter Daisy. Sabrina memang baru pertama kali bertemu dengan Daisy tapi entah mengapa ada perasaan yang hangat dan dekat seperti halnya saat bersalaman dengan Aleksei Reeves.

Perasaan yang seperti sudah kenal sebelumnya tapi Sabrina yakin kalau dia baru pertama kali bertemu dengan mereka.

Ada apa dengan dua orang itu? Apa hubungannya dengan aku?

Sabrina tidak bisa menemukan jawabannya dan memutuskan untuk tidur.

***

Keesokan harinya, Sabrina sudah siap bersama dengan Ardiona menuju GBK untuk jogging dan menikmati car free day. Sabrina pun mengeluarkan mobil hitamnya usai berpamitan dengan Bratajaya dan lagi-lagi Ardiona menyuruh Sabrina pindah. Pria itu lalu mengemudikan mobilnya sementara Sabrina duduk di sebelahnya.

"Saya yang nyetir sebenarnya tidak apa-apa lho pak," ucap Sabrina saat mobil itu keluar dari halaman kediaman Waranggana.

"Kamu nyetir pas ke kantor saja."

Sabrina hendak membantah tapi percuma juga karena Ardiona sudah memasang wajah judes.

Karepmu ( terserah kamu ) deh pak.

Ardiona melirik ke arah Sabrina yang duduk manis di sebelahnya. Gadis itu memilih memakai jaket putih, kaos putih dan celana training hitam. Rambutnya yang tebal, dia kuncir ekor kuda seperti kemarin saat di gym.

Benar-benar bajunya sopan dan tidak seperti saat di gym kemarin.

"Kamu sudah bawa minum?" tanya Ardiona.

"Sudah pak." Sabrina memperlihatkan tas serutnya. "Handuk kecil juga sudah."

"Oke."

Sabrina memeriksa TWS nya yang sudah dia charge semalam sementara Ardiona fokus dalam menyetir karena ramai orang ke GBK. Mereka pun mendapatkan parkir dan keduanya pun turun. Ardiona dan Sabrina melakukan pemanasan dulu sebelum mulai jogging. Keduanya memasang TWS masing-masing dan mulai berlari. Jika orang lain melihat, keduanya dikira sebagai pasangan tapi sebenarnya Sabrina adalah pengawal Ardiona.

***

Sabrina dan Ardiona beristirahat setelah memutari GBK sebanyak tiga kali. Keduanya duduk di atas pinggiran taman sambil minum. Ardiona melihat ada jajanan disana dan menoleh ke Sabrina yang ada di sebelahnya.

"Kamu ... Mau seblak?" tawar Ardiona.

"Saya tidak doyan seblak pak."

Ardiona terkejut. "Lha tumben ada cewek tidak doyan seblak?"

"Maaf pak, tapi saya memang tidak doyan," jawab Sabrina sambil mengelap keringat dengan handuk kecilnya.

"Terus kalau jajanan kamu doyan apa?"

"Standar sih pak, macam siomay, batagor, jajanan pasar tapi bukan seblak. Bapak itu tidak ada bahan pembicaraan? Jadi ngomong seblak?" tanya Sabrina.

"Gitu deh!"

Sabrina tersenyum tipis. "Pak, besok jadwal bapak bertemu dengan beberapa pengusaha UMKM buat acara seminar terus siangnya bertemu dengan ..." Sabrina mengingatkan jadwal Ardiona.

"Oke Brina. Besok seminar dimana?" tanya Ardiona.

"Di gedung Gramedia. Bapak diundang disana sebagai pembicara."

Ardiona menggelengkan kepalanya. "Aku lupa ada seminar."

"Bapak sudah mempersiapkan materinya?" tanya Sabrina.

"Isinya paling sama soal bisnis FnB tapi bisa aku mix and match. Materi paling aku baca ulang di rumah nanti," jawab Ardiona.

"Oh, hari Kamis sampai Sabtu, bapak harus ke Bandung bertemu dengan pengusaha disana. Nona Ika sudah memesan hotel buat dua orang. Bapak mau pergi dengan nona Ika?" Sabrina bertanya sambil melihat ponselnya yang sudah tersedia jadwal Ardiona.

"Aku pikir nanti. Ke bandung enaknya naik Woosh atau Parahyangan atau naik mobil ya Brina?' Ardiona menoleh ke pengawalnya.

"Tergantung sih pak. Jika mau santai tidak memikirkan macet, naik kereta lalu selama di Bandung naik Uber. Tapi kalau..."

"Naik kereta saja! Bandung jalannya lebih sempit dari Jakarta dan aku malas bertemu macet !" potong pria itu.

"Baik pak."

"Yuk jalan lagi ... Muter GBK sekitar dua kali lagi, setelahnya pulang. Eh, sarapan dulu. Kamu mau soto Betawi atau bubur ayam?" tawar Ardiona sambil berdiri dan diikuti Sabrina.

"Terserah bapak saja. Saya suka dua-duanya tapi maaf, no seblak."

Ardiona tertawa kecil. "Oke Brina."

Keduanya pun berjalan memutari GBK sambil mengobrol tentang rencana Minggu ini dan Ardiona sudah yakin akan membawa pengawalnya ke Bandung. Bukan apa-apa, mengingat Ika begitu niat mengejarnya, bukan tidak mungkin dirinya semakin tidak nyaman jika berdua di Bandung.

Sementara pengawalnya satu ini, macam cewek robot tanpa ada ekspresi jika berbicara dan tidak ada caper atau apapun yang memang berusaha menggoda dirinya.

***

Kediaman Dokter Lucky dan Daisy

Daisy menatap foto keluarganya saat acara lahiran Kenzie di Turin. Ya, Kenzie memang kelahiran Turin karena Daisy ingin melahirkan di kota kelahirannya dengan ditemani keluarganya disana. Hampir semua anggota keluarganya datang menjenguk saat lahiran Kenzie. Mata hijaunya menatap wajah tiga orang disana.

"Maaaaaassss!" panggil Daisy membuat Dokter Lucky dan Kenzie yang sedang membersihkan taman menoleh.

"Apa sayang?" jawab Dokter Lucky sambil berdiri dan menghampiri istrinya.

"Sabrina ... Mirip Tante Brindil dan Sena nggak?" Daisy memperlihatkan foto di ipadnya.

Dokter Lucky melihat layar iPad istrinya.

"Nggak sayang. Nggak mirip sama sekali," jawab Dokter Lucky.

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

haisss dok lucky mah nggak seberapa hapal, coba tanya ke anggota keluarga Pratomo langsung pasti akan ketahuan kalo Brina mirip sama brindil dan sena

2024-11-18

5

sefi dwi handriyantin

sefi dwi handriyantin

cerdas Dash-Dash,, liat semua foto keluarga besar dan akhirnya ketemu mirip sama tante Brindil.. mirip dok Lucky,, ayo jeng Daisy pengeyelan,,kalau memang mirip..

2024-11-18

3

Meeta Baggio

Meeta Baggio

Akhinya Daisy pun tau or mengira klo Sabrina mirip sama tante Brindil nya...tp sayang dok Lucky bilang kagak. moga2 Daisy terus mencari info tentang Sabrina.

2024-11-18

3

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!