Badassnya Sabrina

Ardiona melihat sekelilingnya dimana para kaum pria baik yang sudah datang atau baru datang, hampir semuanya memandangi Sabrina. Tentu saja Ardiona merasa panas melihat pengawalnya dipandangi sedemikian rupa, apalagi dirinya tidak pernah memandang wanita manapun seperti itu karena dia sangat menghormati mereka.

Tatapan tidak senonoh, tatapan ingin menerkam Sabrina dan tatapan menjijikan lainnya, membuat Ardiona memilih melakukan treadmill di sebelah pengawalnya.

"Bisa tidak kamu pakai jaket kamu?" ucap Ardiona dingin.

"Kenapa pak?" balas Sabrina.

"Mata mereka semua minta aku colok pakai barbel!" balas Ardiona geram.

Sabrina tersenyum miring.

"Kenapa malah kamu tersenyum? Kamu senang gitu dilihatin banyak orang?" pendelik Ardiona. Apa kamu memang sengaja cari perhatian?

"Bukan begitu pak. Satu, barbel itu tidak bisa dipakai buat colok mata karena sudah pasti memar jadinya atau lebih parah, tulang tengkoraknya retak bahkan bisa remuk. Kedua, yang memakai baju seperti saya, bukan saya saja. Bapak lihat saja sendiri ada banyak kaum hawa yang lebih seksih dari saya... Mereka nya saja yang memang mata garong!" jawab Sabrina kalem.

"Kamu senang menjadi pusat perhatian gitu?" tanya Ardiona penasaran.

"Pak Ardiona, baju saya masih sopan lho. Tuh kakak yang disana, macam hendak berenang dengah swimsuit two pieces." Sabrina mengedikkan dagunya ke arah cewek yang memakai baju olah raga yang provokatif sedang berjalan dengan menggoyangkan pinggulnya.

Ardiona melirik sekelilingnya dan para pria disana tidak tertarik dengan wanita itu. Mereka lebih tertarik dengan Sabrina! Ardiona menggelengkan kepalanya. Bahaya ini!

"Pakai jaketmu, Brina. Kamu tidak mau kan aku berkelahi gara-gara pria-pria kucing garong itu melihat kamu seperti ikan asin!"

Sabrina menoleh ke arah Ardiona. "Pak Ardiona, kucing jaman now minimal Whiskas, bukan pindang macam jaman dulu."

Ardiona menyipitkan matanya. "Tidak usah kamu perjelas!"

Sabrina memakai jaket Puma nya lagi dan menutup sport br@nya serta perutnya yang rata dan kencang. Gadis itu pun menyelesaikan acara treadmill nya dan Ardiona mengajak pengawalnya untuk angkat beban di sebelahnya.

Sabrina pun melakukan angkat beban seperti yang biasa dia lakukan di gym Ramadhan Securitas. Di kantornya, memang tersedia gym untuk para pengawal berolahraga demi menunjang pekerjaan yang membutuhkan fisik prima.

Ardiona melirik ke arah Sabrina yang tampaknya terbiasa dengan olahraga seperti ini. Bodoh nya kamu Ardi! Dia kan bodyguard! Sudah pasti akan membutuhkan fisik kuat dan harus berolahraga kan?

Sabrina menyelesaikan sesinya dan mengembalikan posisi angkat bebannya lalu duduk sambil melihat kliennya yang masih olahraga.

"Pak Ardiona, bolehkah saya ke bagian yoga?" ijin Sabrina ketika melihat ada kelas yoga yang hendak mulai.

"Pergilah Brina. Kita santai kok, tidak ada acara ke kantor."

Sabrina mengangguk. "Terima kasih pak Ardiona." Gadis itu pun berdiri menuju ruangan untuk yoga.

Ardiona melihat pengawalnya yang memiliki tinggi 170cm itu berjalan dengan langkah percaya diri ke ruangan sebelah. Namun matanya terbelalak saat salah seorang teman nge-gym nya dengan kurang ajarnya memegang p@nt@t Sabrina.

Ardiona bergegas berdiri hendak menghajar pria itu tapi dia menghentikan langkahnya saat Sabrina berbalik dan menatap pria kurang ajar tersebut.

"Apa yang anda lakukan?" tanya Sabrina dengan tatapan tajam.

"Oh come on, masa gitu saja marah..." cengir pria itu namun dua detik kemudian dia berteriak kencang kesakitan ketika Sabrina menarik tangannya dan memuntirkannya hingga berbunyi 'krek' hingga semua orang melongo, tidak terkecuali Ardiona.

"Berarti, jika ibumu, istrimu, putrimu atau adik perempuan kamu dilecehkan begitu, oh come on, gitu saja marah?" ucap Sabrina dengan wajah dingin. "Apa perlu asetmu aku hajar sekalian? Biar impas?"

"Sa... Sakiiiittt... Sakiiiittt!" teriaknya.

Sabrina melepaskan pitingannya dan semua orang tahu jika tangan pria itu retak serta kemungkinan patah.

"Ingat baik-baik... Tangan kamu pernah cidera sebagai pengingat bahwa perilaku bejat kamu yang mengakibatkan ini!" ucap Sabrina. "Dan jangan macam-macam padaku jika tidak mau kepala kamu bocor kena barbel!" Tangan Sabrina sudah memegang barbel yang ada di sebelahnya.

Gadis itu pun berjalan meninggalkan ruang gym dan Ardiona menatap teman gymnya yang masih kesakitan.

"Ardi! Aku akan menuntut Aspri kamu!" ucap pria itu.

"Dasar tidak tahu malu! Sebelum kamu tuntut Aspri aku, justru aku sendiri yang menghajar kamu sampai tidak bisa bangun lagi karena sudah berani melecehkannya!" Mata Ardiona berkilat marah dan semua orang tahu CEO W Food itu tidak pernah main-main dengan ucapannya.

"Ini berlaku bagi kalian semua! Berani melecehkan wanita atau pun sebaliknya, tanggung sendiri resikonya!" ucap Ardiona sambil berjalan menyusul Sabrina ke ruang yoga.

Aku butuh mengendalikan diri.

***

Kejadian di ruang gym, membuat para wanita disana menatap kagum ke Sabrina karena beberapa dari mereka pernah mengalami hal yang sama. Gadis itu hanya mengangguk dengan wajah datar dan mulai menggelar yoga mat nya.

Sabrina sedang bersiap saat melihat siapa yang duduk di sebelahnya.

"Pak Ardiona?" bisiknya.

"Aku butuh inner peace..." jawab Ardiona santai.

Sabrina tersenyum tipis. "Mari kita mulai..."

***

Sementara di ruang gym, pria yang tangannya dipatahkan Sabrina, menatap ke ruang yoga dimana Sabrina dan Ardiona melakukan gerakan yoga. Pria itu antara kesal tapi tidak menyangka jika Sabrina berani menghajarnya dan hal itu membuatnya penasaran.

Cantik dan Badass. Aku suka!!

***

Ardiona menyelesaikan acara mandinya usai melakukan yoga dan berjalan keluar menuju ruang ganti. Pria itu sudah berencana untuk keliling dari mall ke mall guna inspeksi mendadak tanpa tahu bahwa dirinya adalah CEO W Food.

Pria itu memang suka menyamar sebagai pembeli jadi mereka tidak ada yang ditutupi hingga nantinya Ardiona bisa menilai masing-masing jaringan usahanya. Dia memang sangat suka terjun sendiri selain mendapatkan laporan di lapangan dari anak buahnya. Bagi Ardiona, inspeksi sekalian healing diluar kantor.

Ardiona pun keluar dari ruangan khusus pria dan menuju lobby gym. Dirinya terkejut melihat Sabrina sudah menunggu dirinya dengan mengenakan blazer satu stel dan tank top hitam serta sepatu sneaker. Entah kenapa, Ardiona suka melihat semua style asprinya.

Gadis ini sangat tahu fashion meskipun bukan dari brand terkenal tapi tetap terlihat mahal di tubuhnya.

Sabrina

"Sudah selesai Pak?" tanya Sabrina yang langsung berdiri begitu melihat Ardiona.

"Sudah. Ayo kita berangkat!" ajak Ardiona.

Sabrina pun berjalan mengikuti Ardiona menuju parkiran mobil.

***

Yuhuuuu up Malam Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

masih bagus cuma tangan yang retak, kalo diulangi lagi pasti leher yang patah ..
gadis-gadis Pratomo memang badasnya nggak ada lawan

2024-11-14

6

Sayem Sayem

Sayem Sayem

kereeeeen brina harus e itu perkutut e perlu d ruqyah Ben ora clutak ...Jd inget Herman yg perkutut e patah cuyyy....

2024-11-14

3

Meeta Baggio

Meeta Baggio

Masih bagus tangan kamu yg patah gmn klo aset-mu kena tendangan maut, kelar idup lo.

2024-11-14

3

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!