Sabrina dan Ardiona

Ardiona menatap Sabrina yang masih memasak daging diatas grilled. Gadis itu tampak tenang dan tidak ada rasa gugup atau salting saat bersama dirinya. Bahkan Ika saja sudah merasa menjadi pasangannya saat diajak ke rumahnya untuk lembur. Ardiona paling tidak suka cewek yang kepedean dan kegeeran. Dirinya mengakui bahwa salah membawa Ika ke rumahnya tapi dirinya benar-benar lelah di kantor. Tidak terjadi apa-apa diantara mereka tapi setelah itu, Ika merasa memiliki hak melebihi sekretaris pada umumnya dan Ardiona merasa jengah.

Disaat kakeknya mengatakan akan memberikan bodyguard untuk melindungi dirinya dari Oom dan Tantenya yang serakah itu, Ardiona tidak menyangka bahwa bodyguardnya seorang wanita yang seperti robot Android. Mungkin dibandingkan dengan Android 18 di Dragon Ball, Sabrina ini 11-12.

"So, ceritakan soal kamu." Ardiona memandang wajah dingin Sabrina.

"Bukankah tuan sudah mencari tahu tentang saya?"

"Aku ingin mendengar dari mulut kamu sendiri."

"Saya dulu tinggal di sebuah dusun terpencil daerah Gunungkidul..."

"Yogyakarta? Kamu orang Jogja?" potong Ardiona.

"Iya. Saya tinggal hanya berdua dengan ibu saya dan sejak kecil saya anaknya tidak bisa diam. Ibu hanya petani dan saya beruntung bertemu dengan Bu Kasih, seorang guru madrasah disana. Saya diajari macam-macam sementara ibu saya bukan... tipe ibu idaman. Saya banyak belajar termasuk bela diri karena Bu Kasih bilang sebagai wanita harus bisa stand up."

"Kamu sangat sayang dengan Bu Kasih ini ya?" Ardiona menatap Sabrina sambil menyesap air putihnya.

"Melebihi ibuku sendiri."

"Bagaimana kabar ibumu?"

"Sudah meninggal. Thanks God." Ada raut lega di wajah Sabrina yang tidak ditutupi.

"Kamu tidak suka ibumu?" Ardiona menaikkan sebelah alisnya. Bagaimana bisa ada seorang anak membenci ibunya dan pasti ada sesuatu di balik itu.

"Bagaimana anda bisa suka dengan ibu anda sendiri jika dia sering melakukan physical and verbal abused? Jangan harap mendapatkan timbal balik, tuan Ardiona." Sabrina menatap dingin mata Ardiona.

Pria itu bisa melihat bahwa gadis di depannya mendapatkan banyak trauma di masa kecilnya dan beruntung ada Kasih yang bisa membuatnya kuat.

"Lalu kamu ke Jakarta?" tanya Ardiona.

"Usai lulus SMA, bertepatan seminggu setelah ibu meninggal akibat kecelakaan."

Ardiona terkejut. "Kamu ke Jakarta usia belasan? Sendirian?"

Sabrina mengangguk. "Saya melamar pekerjaan di Ramadhan Securitas, antara menjadi bodyguard atau cleaning service. Intinya saya keluar dari dusun itu dan ternyata di Ramadhan, saya masih di bawah umur jadi oleh Pak Lewis, saya ditempatkan sebagai asisten admin dan pak Galuh bersedia menjadi wali saya... Dan saya tinggal bersama Pak Galuh dan ibunya, Bu Lestari hingga sekarang. Saya menemukan keluarga yang hangat dan membuat saya nyaman. Hingga saya cukup umur, baru pak Lewis memberikan pekerjaan sebagai bodyguard."

Ardiona tidak menyangka jika gadis di depannya menyimpan banyak luka masa kecil namun dia selalu berusaha melupakan dan mendapatkan ganti dengan keluarga yang baru.

"Aku salut dengan kamu dalam menyikapi segala sesuatunya yang mampu menghadapi semuanya. Sedikit banyak, kamu bisa menghilangkan trauma kamu kan?" ucap Ardiona tulus.

"Masih belajar setiap hari, tuan."

"Sabrina ..."

"Ya tuan?"

"Jangan panggil aku 'tuan' ... panggil pak saja."

"Baik tu... Pak," jawab Sabrina patuh.

"So, kamu kuliah di Universitas Terbuka karena online?" tanya Ardiona.

"Iya pak."

"Kuliah UT kan cukup berat kan?" Ardiona menyantap Ssam nya yang dagingnya sudah diberikan Sabrina.

"Tapi saya bisa melewatinya, pak. Alhamdulillah."

Ardiona mengangguk. "Apakah kamu akan tetap menjadi bodyguard? Apa kamu tidak ada mimpi?"

Sabrina tersenyum. "Bapak bukan bagian HRD kan?"

Ardiona tertawa. "Memang kamu hanya enam bulan bekerja denganku tapi aku harap selama itu kita tetap bekerjasama dengan baik. Wajar jika aku ingin tahu. Sekarang katakan padaku, apakah semua klien kamu tahu soal masa lalu kamu?"

Sabrina tertegun dan cukup lama dia terdiam karena gadis itu baru menyadari bahwa dia begitu nyaman bercerita ke Ardiona.

"Sejujurnya, selain rekan kerja di Ramadhan Securitas, hanya bapak yang tahu tentang masa lalu saya. Saya tidak banyak berbicara seperti ini sebelumnya," jawab Sabrina apa adanya.

"Mungkin karena kamu nyaman bersama aku?" senyum Ardiona.

"Suasananya mendukung, pak. Good food dan restaurannya sangat cantik..." ucap Sabrina sambil memberikan daging yang sudah matang ke piring Ardiona.

Pria itu mengangguk dan keduanya tidak ada yang berbicara lagi sampai waktunya menikmati hidangan penutup.

"Kamu tidak mau bertanya soal aku, Brina?"

Sabrina menggelengkan kepalanya. "Tidak pak."

"Kenapa?"

"Karena saya harus profesional pak. Saya tidak mau terlalu personal ke klien-klien saya meskipun saya tadi melanggar prinsip saya sendiri yang bercerita tentang saya ke bapak," jawab Sabrina datar.

Ardiona memajukan tubuhnya dan menatap wajah cantik Sabrina. "Aku rasa, kamu terlalu cantik sebagai gadis dari sebuah dusun di Gunungkidul."

Sabrina hanya membalas dengan wajah tanpa ekspresi. "Kebetulan saja Allah memberikan blueprint yang bagus."

Ardiona tersenyum. "Sepertinya Allah memang sedang niat saat mencetak kamu di dalam perut ibumu."

Sabrina hanya mengangguk. Jika memang dia ibuku tapi aku tidak pernah ada ikatan batin selama hidup bersama dia. Malah Bu Kasih yang selalu aku anggap sebagai ibuku.

***

Ardiona dan Sabrina tiba di PRC Building menjelang jam setengah tiga siang. Ika menatap sebal ke Sabrina yang tetap memasang wajah datar tanpa ekspresinya saat duduk di sofa sementara Ardiona kembali ke ruangannya.

"Sabrina, sementara kamu kerja disitu dulu sampai meja kerja kamu datang," ucap Ardiona sesaat sebelum masuk ke ruangannya.

"Baik pak," jawab Sabrina patuh.

Ardiona menoleh ke Ika. "Ika, masuk ke ruangan saya."

Ika tersenyum manis. "Baik pak Ardiona."

Ardiona pun masuk dan Ika berjalan melewati Sabrina sembari mengibaskan rambutnya ke bodyguard itu yang lebih tinggi dari si sekretaris. Wajah Ika tampak tersenyum smirk ke Sabrina sementara Sabrina hanya menatap dingin.

Dasar ganjen! - batin Sabrina.

Ika pun naik ke ruangan Ardiona dan Sabrina memilih duduk di sofa sambil memeriksa jadwal Ardiona besok.

Hah? Besok aku harus menemani pria itu ke gym? - batin Sabrina sambil memegang pelipisnya. Masa aku harus ikutan nge-gym demi bisa mengawal?

***

Dalam Ruang Kerja Ardiona

"Jadwal saya besok tolong diganti. Usai gym, kosongkan satu hari. Saya ada acara seharian di luar jadi kamu harus menghold semua pekerjaan," perintah Ardiona.

"Baik pak." Ika mencatat di iPadnya. "Bapak mau kemana?"

"Bukan urusan kamu."

"Apakah bapak pergi dengan gadis diluar itu?" kejar Ika.

"Bukan urusan kamu!" Nada suara Ardiona sudah naik satu oktaf.

Ika memilih diam. Sabar Ika, pakai jurus layangan. Tarik ulur... Tenang Ika. Ardiona akan menjadi milik kamu...

"Baik pak," jawab Ika manis. Kamu harus main cantik Ika. Jangan terlalu mencolok.

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

kepedean kamu Ika.... belum jadi apa-apa hanya jadi sekretaris ardiona saja sudah sok posesif
eneg banget sama kamu

2024-11-12

4

sefi dwi handriyantin

sefi dwi handriyantin

pede abis,, trik kamu tuh udah kebaca sama Adriona,, gak bakal dilirik malah yang ada kalau tetap ganjen ntar kamu dipecat.. ika i ka sihan deh luu..

2024-11-12

3

Sayem Sayem

Sayem Sayem

ada gt sekretaris model ganjen kepo bin narsis halu ny tinggi pisan nyak...

2024-11-12

4

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!