Rencana Ika

Ardiona menatap dengan tatapan datar ketika para distributor memberikan laporan masing-masing untuk perusahaan FnB miliknya dan seperti biasa, pria itu selalu tegas dalam rapat. Ika yang duduk di sebelahnya menatap bossnya dengan perasaan kagum. Semenjak dia menjadi sekretaris Ardiona setengah tahun lalu, Ika memang sudah naksir berat ke pria berwajah cool itu. Sayangnya Ardiona tetap bersikap sebagai boss dan pegawai, tidak lebih.

Meskipun demikian, bisa bersama dengan Ardiona setiap hari itu sudah sesuatu bagi Ika. Yakin, pak Ardi lama-lama juga akan luluh sama aku. Tiba-tiba Ika teringat Sabrina, gadis kaku yang diangkat Aspri oleh Pak Bratajaya. Sepertinya dia akan menjadi saingan aku ... Tapi dia tidak ada rasa ke pak Ardi. Dia seleranya macam Pak Aleksei. Ika juga berharap bisa menggaet pria blasteran Indonesia Russia itu saat awal bekerja di W Food tapi pria itu sudah bersama dengan seorang wanita Indonesia yang cantik dan dikenal sebagai seorang desainer. Ika sempat patah hati ketika Aleksei akhirnya menikah dengan Katarina.

Ika sekarang mengalihkan tujuannya ke Ardiona. Ya, Ika memang bercita-cita dan berambisi untuk mendapatkan suami kaya raya jadi dia tidak harus hidup pas-pasan seperti selama ini. Memang semenjak menjadi sekretaris Ardiona, keuangan Ika membaik namun dia ingin lebih! Dia ingin menjadi bagian wanita-wanita dari kalangan atas yang bisa flexing, bisa memamerkan kekayaannya meskipun dari suaminya.

Untuk itu, dia harus bisa mendapatkan Ardiona.

"Baik, saya berterima kasih atas kerjasama kalian. Semoga ke depannya akan lebih baik lagi dari ini," tutup Ardiona setelah mereka melakukan diskusi yang cukup lama. Ardiona bersyukur bisa menemukan jalan tengah yang membuat mereka semua sama-sama mendapatkan keuntungan.

"Kami juga pak Ardiona. Kami selalu senang bekerjasama dengan W Food."

Semua orang saling berjabat tangan dan mereka pun kembali ke perusahaan masing-masing sementara Ardiona kembali ke ruang kerjanya.

"Pak Ardiona..." panggil Ika.

"Ya?" Ardiona pun berbalik dengan gaya khasnya, dua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana pantalonnya.

"Bapak mau saya pesankan makan siang?"

Ardiona tampak berpikir. "Gampang. Nanti saya kabari lagi. Kamu kalau mau makan, makan saja duluan." Pria itu pun berjalan menaiki tangga menuju ruang kerjanya.

Ika hanya menatap sebal ke bossnya. Padahal aku mau kasih sesuatu agar dia tertarik padaku.

***

Ardiona melihat Sabrina sudah berdiri dengan sikap sempurna. Pria itu tidak menyangka pengawalnya satu ini sangat kaku dengannya padahal tadi pagi dia melihat bagaimana hangatnya Sabrina dengan Galuh.

"Santai saja Sabrina..." ucap Ardiona. "Bagaimana?"

"Saya sudah letakkan di meja, tuan."

Ardiona pun duduk di kursi kebesarannya dan melihat catatan dari Sabrina. Ardiona mengakui tulisan tangan gadis itu sangat rapi dan indah, seperti orangnya. Pria itu membaca laporan Sabrina dengan teliti sementara Sabrina tetap berdiri dengan wajah tanpa ekspresi.

"Brina, kita keluar makan siang." Ardiona mengambil jasnya.

"Anda mau makan di restauran mana tuan?"

"Aku tahu tempatnya yang private karena aku hendak mendiskusikan laporan ini bersama kamu." Ardiona mengenakan jasnya. "Kunci mobil masih di kamu kan?"

"Masih tuan."

"Ayo keluar." Ardiona pun membuka pintu sambil membawa ponselnya dengan diikuti Sabrina. Ika yang sedang bersiap ke kantin, terkejut melihat bossnya keluar dari ruang kerjanya bersama dengan Sabrina yang sedang menutup pintu.

"Pak Ardi mau pergi?" tanya Ika.

"Iya Ika. Saya ada urusan," jawab Ardiona sambil berjalan menuju lift.

"Saya harus menemani bapak?" tanya Ika dengan penuh harap.

"Tidak usah. Saya sudah bersama dengan Sabrina. Ayo masuk. Kamu tidak sekalian Ika? Mau ke kantin kan kamu ?" Ardiona bertanya ke Ika sementara Sabrina sudah masuk dan berdiri di belakang kliennya.

Ika pun masuk ke dalam lift sambil melirik ke arah Sabrina yang tetap memasang wajah tanpa ekspresi.

"Kenapa saya tidak ikut pak?" tanya Ika. "Kan saya sekretaris bapak?"

"Saya sudah ada Sabrina. Ini urusannya berbeda dan kalau kamu masih mau bekerja dengan saya, cukup dengan acara merengek seperti ini! Annoying tahu nggak!" hardik Ardiona kesal. Dirinya sedang banyak urusan sejak membaca laporan Sabrina, ketambahan sekretarisnya model manja.

Ika pun langsung diam dan melirik ke arah Sabrina lagi yang tetap tidak ada emosi disana.

Gadis ini robot bukan sih? Bisa-bisanya bersikap macam patung begitu!

Lift pun berhenti di lantai empat tempat kantin berada dan Ardiona menatap dingin ke Ika. "Kamu tidak keluar?" tanyanya tanpa ekspresi.

"Saya keluar pak..." Ika pun melangkahkan kakinya keluar dari lift dan pintu besi itu pun tertutup. Ika bisa melihat wajah dingin Ardiona yang tidak memandangnya sedikit pun.

Sabar Ika, sabar. Akan ada waktunya.

***

Ardiona pun masuk ke dalam mobil sementara Sabrina menstater dan menyalakan AC. Gadis itu menunggu instruksi bossnya.

"Kita kemana tuan?" tanya Sabrina.

Ardiona lalu menyebutkan nama restauran dan gps di layar pun memberikan petunjuknya.

"Jalan santai saja Sabrina."

"Baik tuan," jawab Sabrina yang kemudian menjalankan mobilnya keluar dari parkiran.

***

Kantin PRC Group Building

"Tumben kamu ke kantin? Biasanya kamu makan di ruangan kamu..." ejek salah satu rekan kerja Ika yang melihat gadis itu datang.

"Boss pergi dan aku malas makan sendirian."

"Tumben boss kamu tidak bawa kamu?" tanya rekannya yang lain.

"Oh aku tahu. Dia punya Aspri baru. Wah, Ika, kamu dapat saingan ... Bahaya tuh!" gelak rekan kerjanya.

Sejak Ika diangkat menjadi sekretaris Ardiona, sikapnya memang berubah total. Dia menjadi lebih sombong dan menganggap paling penting karena bersama Ardiona terus. Sekarang Ardiona mendapatkan Aspri baru dan sudah pasti, saingannya bertambah!

Ika hanya menatap sebal ke semua rekan-rekannya yang seolah menertawakan dirinya.

"Ingat Ika... Jadi orang jangan tinggi-tinggi kalau ngekhayal. Diatas Eternit masih ada plafon ...." Para gadis-gadis disana pun tertawa terbahak-bahak.

Brengseeekkk!

***

Sebuah restauran Korea

Ardiona menatap Sabrina yang tetap tenang sambil memakan Ssam nya. Pria itu tampak gusar dengan semua note yang diberikan Sabrina.

"Jadi dari perusahaan H dan perusahaan J saja yang bisa dipercaya?" tanya Ardiona.

"Begitu menurut pengamatan saya tuan. Saya kan baru kali ini mengamati mereka. Bisa saja saya salah ..."

"Nope... Tidak apa-apa. Justru aku berterima kasih sama kamu yang sudah memberikan kisi-kisi ke aku buat kedepannya," potong Ardiona.

"Bisa juga oknumnya tuan. Saya kan diminta tuan untuk memperhatikan gerak gerik orang yang datang. Bisa jadi karena orangnya tapi perusahaan tidak masalah."

"Noted. Aku bisa menyelidiki sendiri nanti."

Sabrina mengangguk.

"Sekarang, kita makan siang dulu." Ardiona pun memakan daging ssamnya.

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Jgn blng kl tu ulat bulu bkln msukin ssuatu k mkann atw mnumn ardi???
enth obt atw jmpi2 dr dkun..
🤣🤣🤣....
Lgian,hri gni.....

2024-11-12

3

awesome moment

awesome moment

mbak Han, request y..dgn amat sgt n. no afro2an y. no obat2an y. kasihan klo brina hrs jd tumbal. dri kecil udh jd tumbal.mulu..masa yo jd tumbal.lagi buat slametin ardi cola bukan coca kola dri ulah obsesif Ika. jgn y, mbak. bisa kn? mbak Hana pasti punya cara yg lbh elegant.

2024-11-27

1

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꍏꋪꀤ_💜❄

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꍏꋪꀤ_💜❄

eeeee c ika mau ngapain tuh....
jgn ngadi2 klo mimpi jatuh nanti sakit mbak

2024-11-10

4

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!