Aspri

Sabrina mengantarkan Bratajaya ke lobby bersama dengan Ardiona. Kakek itu hendak pulang ke rumahnya karena merasa lelah dan Sabrina sudah menawarkan untuk mengantarkan namun ditolak.

"Tugas kamu adalah mengawal Ardi. Toh aku sudah bersama dengan senior kamu," senyum Bratajaya sambil menunjuk dua pengawalnya yang memang senior Sabrina di Ramadhan Securitas.

"Alhamdulillah, tuan bersama bang Haris dan bang Lukman," senyum Sabrina tulus.

"Kamu tenang saja, Sabrina. Kawal saja cucuku," balas Bratajaya sebelum masuk mobil.

"Sudah Pak Brata?" tanya Haris.

"Sudah Haris. Kita pulang."

"Baik pak. Brina, kawal mas Ardi ya?" ucap Haris ke Sabrina.

"Siap bang. Hati-hati kalian berdua!" Sabrina melambaikan tangannya ke Lukman.

Dua pengawal itu mengangguk dan masuk ke mobil lalu keluar dari area parkir khusus milik W Food. Sabrina pun berbalik dan melihat wajah dingin Ardiona.

"Kamu datang cuma begini saja?" tanya Ardiona dengan nada dingin.

"Iya tuan."

Ardiona pun membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan Sabrina.

Nih orang kenapa sih? - batin Sabrina.

Mereka pun tiba di lantai ruang kerja milik Ardiona dan Sabrina mengikuti pria itu masuk ke dalam ruang kerjanya. Gadis itu menutup pintu, membuat Ardiona menoleh.

"Kamu ngapain ikut saya?"

"Karena saya harus mengawal anda, tuan Ardiona," jawab Sabrina tenang. "Bolehkah saya mendapatkan jadwal acara anda sebulan ini?"

"Kamu minta sama Ika sana!"

Sabrina mengangguk. "Permisi." Sabrina berjalan menuju pintu.

"Kamu tinggal dimana?" tanya Ardiona.

"Saya tinggal di rumah bersama kakak angkat saya Pak Galuh dan ibunya di daerah Tebet."

"Mulai besok, kamu datang jam enam pagi di rumah saya! Tidak mau dengar alasan kamu terlambat!"

"Baik tuan Ardiona," jawab Sabrina patuh. "Saya menemui nona Ika dulu."

"Tunggu! Rumah kamu di Tebet kalau ke Kemang... Berikan nomor telepon Galuh. Biar aku bicara dengannya."

Sabrina memberikan nomor telepon Galuh ke Ardiona yang memberikan kode ke gadis itu untuk keluar dari ruang kerjanya. Sabrina pun mengangguk sopan lalu berjalan menuju pintu.

Ardiona menunggu sampai Sabrina keluar, baru dia menghubungi Galuh.

"Selamat siang," salam Galuh dengan nada tegas seperti biasanya.

"Selamat siang. Saya Ardiona Waranggana. Apakah saya berbicara dengan Galuh, kakak bodyguard Sabrina Santoso?" tanya Ardiona.

"Benar pak Ardi. Ada apa pak? Apakah Brina berbuat kesalahan?" tanya Galuh dan Ardiona mendengar nada sedikit concern disana.

"No. Hanya saja saya baru tahu dia satu agensi dengan dua pengawal kakek saya."

"Ah, Haris dan Lukman."

"Yes. So, karena Sabrina tinggal di Tebet sementara rumah saya di Kemang, bagaimana jika Sabrina tinggal di rumah saya seperti dua rekannya. Lebih efektif kan?" ucap Ardiona. "Anda tahu sendiri Tebet ke Kemang tidak macet itu setengah jam. Kamu macet ..."

"Baik pak Ardi. Biar nanti saya kondisikan dengan Sabrina," jawab Galuh. Ini bukan hal yang pertama bagi Sabrina untuk tinggal di rumah klien karena sebelum-sebelumnya gadis itu juga melakukan hal yang sama demi efisiensi waktu. Biasanya hanya tiga sampai enam bulan dan Bratajaya meminta Sabrina mengawal cucunya selama enam bulan.

"Good. Keep me updated!" ucap Ardiona sambil mematikan panggilannya.

***

"Nona Sabrina akan menjadi Aspri pak Ardiona?" tanya Ika ke Sabrina yang bisa mendengar nada iri di nada bicaranya.

"Iya."

"Saya tidak diberikan note!"

"Saya mendapatkan pekerjaan ini langsung dari tuan Bratajaya," jawab Sabrina datar.

Ika terdiam karena jika boss senior itu sudah bertindak, maka tidak ada yang bisa dia lakukan.

"Ini jadwal pak Ardiona." Ika membagikan jadwal Ardiona ke iPad Sabrina.

"Terima kasih." Sabrina pun duduk di sofa dan mulai membaca jadwal pria menyebalkan itu.

Suara telepon di meja Ika berbunyi dan gadis itu menerimanya. "Siang pak Ardiona," sapa Ika manis. "Baik pak." Ika meletakkan gagang teleponnya dan menatap dingin ke Sabrina. "Nona Sabrina dipanggil pak Ardiona."

"Oh? Baik." Sabrina memasukkan iPadnya ke dalam tasnya lalu berjalan menaiki tangga ke ruang kerja Ardiona dan mengetuk pintunya. Sabrina pun masuk setelah pintu itu terbuka otomatis.

"Anda memanggil saya, tuan?" tanya Sabrina.

"Ya. Saya sudah menghubungi Pak Galuh dan mulai besok pagi, kamu pindah ke rumah saya." Ardiona menatap Sabrina.

"Baik tuan."

Ardiona mengangguk. "Jangan pakai baju yang biasa saja. Berkelas sedikit. Formal yang lebih formal dari ini."

"Baik tuan."

"Kamu sudah mendapatkan jadwal saya?"

"Sudah tuan."

"Bagus. Mulai besok kamu mengawal saya seperti SOP di Ramadhan."

"Baik tuan."

"Jangan kecewakan saya karena saya tahu Ramadhan Securitas adalah perusahaan pengawalan terbaik di Jakarta."

"Baik tuan."

"Sekarang kamu boleh keluar."

"Baik tuan Ardiona. Permisi." Sabrina mengangguk sopan dan berjalan keluar.

Ardiona menatap punggung Sabrina. Kenapa dia memilih menjadi bodyguard kalau bisa menjadi model?

***

Sabrina menunggu Ardiona hingga jam kerjanya selesai. Menjadi seorang bodyguard itu sudah pasti harus bisa mengatur jadwal makan karena bukan tidak mungkin akan berantakan. Sabrina selalu sedia onigiri atau kimbab di tas besarnya serta coklat dan snack protein tinggi plus air putih minimal dua botol.

Ika memperhatikan Sabrina mencorat-coret di iPadnya sambil makan kimbab dengan santainya. Aspri apaan sih dia?

Sabrina lebih suka mengawal CEO karena jadwalnya tidak terlalu padat dibandingkan dengan model atau artis hingga dia ada kesempatan berisitirahat. Hanya saja jika CEO itu sibuk meeting dengan banyak orang, tentu saja Sabrina tidak ada waktu banyak untuk beristirahat seperti ini.

Menjelang jam pulang kantor pukul lima sore, Ika sudah bersiap-siap dan melihat Sabrina memasukkan Ipad-nya di dalam tasnya. Gadis itu pun berdiri saat Ardiona keluar dari ruang kerjanya.

"Sabrina.. Ikut saya." Ardiona mengedikkan kepalanya.

"Baik tuan." Sabrina pun mengikuti Ardiona.

"Ika, jadwal saya sudah diberikan ke Sabrina?" tanya Ardiona saat melihat Ika berdiri.

"Sudah pak Ardi," jawab Ika manis.

"Kita pulang sekarang." Ardiona memencet tombol lift bersamaan dengan para pegawainya juga hendak pulang.

"Sore pak Ardi.." sapa semua orang yang menunggu lift karyawan. Di gedung PRC Group memang ada satu lift khusus untuk CEO dan direktur yang dipakai bersama di semua perusahaan yang ada disana. Masing-masing CEO dan direktur itu memiliki kode sendiri untuk pemakaian lift itu.

"Sore," jawab Ardiona pendek. Pria itu pun masuk bersama dengan Ika dan Sabrina.

"Lho, Aleksei? Tumben pulang cepat?" sapa Ardiona ke pria bule itu.

"Biasa, jemput kekasih hati halal aku," kekeh Aleksei Reeves dengan bahasa Indonesia. "Hai Ika. Lho ini siapa?" Pria bule bermata biru itu menatap Sabrina yang hanya memasang wajah datar.

"Aspri aku yang baru. Sabrina Santoso, Aleksei Reeves. Salah satu CEO PRC Group."

Sabrina dan Aleksei saling bersalaman.

"Senang bertemu dengan kamu, Sabrina," senyum Aleksei.

"Sama-sama tuan Reeves."

Entah mengapa Sabrina merasakan sesuatu saat bersalaman dengan pria bule ini. Perasaan apa ini?

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

darah memang lebih kental dari air, makasih dari itu Brina sudah merasakan perasaan yang belum bisa dikatakan saat bersalaman dengan Leksei yang masih sodara sepupunya

semoga segera terungkap siapa sebenarnya Brina

2024-11-03

10

Sayem Sayem

Sayem Sayem

biar samar samar tp Sabrina merasakan ikatan batin sm keluarga Pratomo..smg sj cepat ktemu y brina sm kluarga kandung ny

2024-11-03

4

Meeta Baggio

Meeta Baggio

Nah kan Brina udah mulai merasa ada yg aneh pas salamaan sama Alexi, tp bukan perasaan cinta. semoga secepat nya semua terungkap tentang siapa Sabrina.

2024-11-03

3

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!